Anda di halaman 1dari 15

LATAR BELAKANG

Dewasa ini promosi kesehatan (health promotion) telah menjadi bidang yang semakin

penting dari tahun ke tahun. Dalam tiga dekade terakhir, telah terjadi perkembangan yang

signifikan dalam hal perhatian dunia mengenai masalah promosi kesehatan.

Penyelenggaraan promosi kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai strategi

yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan lewat kerjasama dan

koordinasi segenap unsur dalam masyarakat. Hal ini didasari pemikiran bahwa promosi

kesehatan adalah suatu filosofi umum yang menitikberatkan pada gagasan bahwa kesehatan

yang baik merupakan usaha individu sekaligus kolektif (Taylor, 2003).

Bagi individu, promosi kesehatan terkait dengan pengembangan program kebiasaan

kesehatan yang baik sejak muda hingga dewasa dan lanjut usia (Taylor, 2003). Secara

kolektif, berbagai sektor, unsur, dan profesi dalam masyarakat seperti praktisi medis,

psikolog, media massa, para pembuat kebijakan publik dan perumus perundang-undangan

dapat dilibatkan dalam program promosi kesehatan.

Praktisi medis termasuk perawat dapat mengajarkan kepada masyarakat mengenai gaya

hidup yang sehat dan membantu mereka memantau atau menangani risiko masalah

kesehatan tertentu.
I. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Promosi Kesehatan

Evaluasi program promosi kesehatan (Simon-Morton,1995 ; Fertman &

Allensworth, 2010) adalah sebuah proses mengumpulkan informasi tentang

program promosi kesehatan secara sistematis, menganalisisnya dan

menginterpretasikannya untuk menjawab pertanyaan, menilai dan membuat

keputusan tentang program tersebut. Ditambahkan oleh Suchman (1990) bahwa

evaluasi dilakukan untuk menilai program dan menentukan kesalahan – kesalahan

yang terjadi ketika penerapan program promosi kesehatan tersebut. Evaluasi adalah

bagian integral (terpadu) dari proses manajemen, termasuk manajemen promosi

kesehatan. Mengapa orang melakukan evaluasi, tidak lain karena orang ingin

mengetahui apa yang telah dilakukan telah berjalan sesuairencana, apakah semua

masukan yang diperkirakan sesuai dengan kebutuhan danaapakah kegiatan yang

dilakukan memberi hasil dan dampak yang seperti yangdiharapkan. Evaluasi

sebagai suatu proses yang memungkinkan administrator mengetahui hasil

programnya dan ber-dasarkan itu mengadakan penyesuaian-penyesuaian untuk

mencapai tujuan secara efektif, (Klineberg). Hasil yang diperoleh dari evaluasi akan

memberi petenjuk kepada seorang petugas kesehatan tentang bagian-bagian mana

dari proses pendidikan kesehatan yang sudah baik dan belum baik.
II. Teknik Evaluasi Promosi Individu

Metode ini di gunakan apabila promoter kesehatan dan sasaran atau kliennya

dapat berkomunikasi langsung, baik bertatap muka (face to face)maupun melalui

sasaran komunikasi lainnya, misalnya telepon. Cara ini paling efektif, karena antara

petugas kesehatan dengan klien dapat saling dialog, saling merespons dalam waktu

yang bersamaan. Dalam menjelaskan masalah kesehatan bagi kliennya petugas

kesehatan dapat menggunakan alat bantu peraga yang relevan dengan masalahnya.

Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai

maslah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaaan atau

perilaku baru tersebut. Agar petugas kesehatan mengetahui dengan tepat serta

membantunya maka perlu mengginakan metode (cara) ini. Metode dan teknik

promosi kesehatan, antara lain:

a. Bimbingan dan penyuluhan (Guidance and Councelling)

Dengan cara ini kontak antara klien dan petugas lebih intensif. Setiap

masalah yang dihadapi oleh klien dapat diteliti dan dibantu penyelesaiannya.

Akhirnya klien tersebut dengan sukarela, berdasarkan kesadaran, dan penuh

pengertian akan menerima perilaku tersebut (mengubah perilaku).

b. Wawancara (interview)

Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali

informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, apakah ia

tertarik atau tidak terhadap perubahan, untuk mengetahui apakah perilaku

yang sudah atau yang akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan
kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih

mendalam lagi.

III. Teknik Evaluasi Kegiatan Kelompok

Teknik dan metode promosi kesehatan kelompok ini di gunakan untuk

sasara kelompok. Sasaran kelompok di bedakan menjadi dua, yakni kelompok kecil

dan kelompok besar. Disebut kelompok kecil kalau kelompok sasaram terdiri antara

6 – 15 orang, sedang kelompok besar bila sasaran di atas 15 sampai dengan 50

orang. Besarnya kelompok sasaran mempengaruhi efektifitas metode yang

digunakan.

1) Kelompok Besar

a. Ceramah

Sasaran dapat berpendidikan tinggi maupun rendah. Penceramah harus

menyiapkan dan menguasai materi serta mempersiapkan media. Metode

dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan. Metode ini

mudah dilaksanakan tetapi penerima informasi menjadi pasif dan kegiatan

menjadi membosankan jika terlalu lama.

c. Seminar

Metode seminar hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan

pendidikan formal menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian


(presentasi) dari suatu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik yang

dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat.

2) Kelompok Kecil

a. Diskusi Kelompok

Metode yang dilaksanakan dalam bentuk diskusi antara pemberi dan

penerima informasi, biasanya untuk mengatasinya masalah. Metode ini

mendorong penerima informasi berpikir kritis, mengekspresikan

pendapatnya secara bebas, menyumbangkan pikirannya untuk memecahkan

masalah bersama, mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif

jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang

seksama. Kelemahan metode diskusi sebagai berikut:

 Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar

 Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas

 Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara

 Biasanya orang menghendaki oendekatan yang lebih formal

b. Curah Pendapat (Brain Storming)

Adalah suatu pemecahan masalah ketika setiap anggota mengusulkan

dengan cepat semua kemungkinan pemecahan yang dipikirkan. Kritik

evaluasi atas semua pendapat tadi dilakukan setelah semua anggota

kelompok mencurahkan pendapatnya. Metode ini cocok digunakan untuk

membangkitkan pikiran yang kreatif, merangsang, partisipasi, mencari


kemungkinan pemecahan masalah, mendahului metode lainnya, mencari

pendapat-pendapat baru dan menciptakan suasana yang menyenangkan

dalam kelompok.

c. Bola Salju (Snow Balling)

Metode ini dilakukan dengan membagi secara berpasangan (satu pasang-

dua pasang). Setelah pasangan terbentuk, dilontarkan suatu pernyataan atau

masalah, setelah kurang lebih 5 menit setiap 2 pasangan bergabung menjadi

satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah yang sama dan mencari

kesimpulannya. Selanjutnya, setiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4

orang ini bergabung lagi dengan pasangan lainnya, demikian seterusnya

akhirnya terjadi diskusi seluruh kelas

d. Kelompok-kelompok Kecil (Buzz Group)

Kelompok dibagi menjadi kelompok kecil untuk mendiskusikan masalah

kemudian kesepakatan di kelompok kecil disampaikan oleh tiap kelompok

dan kemudian didiskusikan untuk diambil kesimpulan.

e. Memainkan Peranan (Role Play)

Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang

peran tertentu untuk memainkan peranan.

f. Permainan Simulasi (Simulation Game)

Merupakan gabungan antara roleplay dan diskusi kelompok. Pesan-pesan

kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan seperti permainan


monopoli, menggunakan dadu, petunjuk arah dan papan monopoli. Beberapa

orang menjadi pemain dan sebagian lainnya berperan sebagai narasumber

IV. Teknik Evaluasi Promosi Masyarakat

Apabila sasaran promosi kesehatan adalah massal atau public, maka metode –

metode dan teknik promosi kesehatan tersebut tidak akan efektif, karena itu harus di

gunakan metode promosi kesehatan massa. Merancang metode promosi kesehatan

massal memang paling sulit, sebab sasaran publik sangat hiterogen, baik di lihat

dari kelompok umur, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, sosio – budaya

dan sebagainya. Kita memahami masing – masing kelompok sasaran sangat variatif

tersebut berpengaruh terhadap cara merespons, cara mempersepsikan dan

pemahaman terhadap pesan – pesan kesehatan. Padahal kita harus merancang dan

meluncurkan pesan – pesan kesehatan tersebut kepada massa tersebut dengan

metode, teknik, dan isi yang sama. Metode dan teknik promosi kesehatan untuk

massa yang sering di gunakan adalah :

1) Ceramah umum (public speaking), misalnya di lapangan terbuka dan tempat

– tempat umum (public place).

2) Penggunaan media massa elektronik, seperti radio dan televise.

Penyampaian pesan melalui radio dan TV ini dapat di rancang dengan

berbagai bentuk, misalnya : sandiwara (drama), talk show, dialog interaktif,

simulasi, spot dan sebagainya.


3) Penggunaan media cetak, seperti Koran, majalah, buku, leaflet, selebaran,

poster, dan sebagainya. Bentuk sajian dalam media cetak ini juga bermacam

– macam, antara lain : artikel, Tanya jawab, komik, dan sebagainya.

4) Penggunaan media di luar ruangan, misalnya : billboard, spanduk, umbul –

umbul dan sebagainya.

Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

A. Pengertian
Pendidikan kesehatan merupakan intervensi untuk mengarahkan perilaku kepada 3
faktor pokok, yakni factor predisposisi, factor pendukung dan factor pendorong. Untuk
mencapai tujuan program dan kegiatan yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan
dan evaluasi. Perencanaan dan evaluasi program pendidikan kesehatan mempunyai
kekhususan bila dibandingkan dengan evaluasi program kesehatan yang lain. Hal ini
karena tujuan program pendidikan sebagai indicator keberhasilan program pendidikan
kesehatan adalah perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku sasaran yang
memerlukan pengukuran khusus. Oleh sebab itu untuk evaluasi secara umum, mereka
perlu diberikan perencanaan dan evaluasi pendidikan kesehatan. Evaluasi merupakan
proses penilaian terhadap keberhasilan program pendidikan dengan melihat perubahan
yang terjadi pada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan sesuai dengan rancangan
TIK/TIU yang telah disusun sebelumnya. Alat ukur yang digunakan untuk
mengevaluasi kebersahilan tersebut dapat berupa : kuesioner,Lembar observasi (daftar
cheklis), wawancara, dokumentasi. Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai atau
besarnya sukses dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. (APHA).
Evaluasi sebagai suatu proses yang memungkinkan administrator mengetahui hasil
programnya dan ber-dasarkan itu mengadakan penyesuaian-penyesuaian untuk
mencapai tujuan secara efektif, (Klineberg). Berdasarkan definisi di atas, proses ini
mencakup langkah-langkah:
1. Memformulasikan tujuan
2. Mengidentifikasi kriteria untuk mengukur sukes
3. Menentukan dan menjelaskan besarnya sukses
4. Rekomendasi untuk kegiatan program selanjutnya

B. Maksud (Tujuan) penilaian


a. Untuk membantu perencanaan dimasa datang
b. Untuk mengetahui apakah sarana dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
c. Untuk menemukan kelemahan dan kekuatan dalam pelaksanaan program
d. Untuk membantu menentukan strategi program
e. Untuk motivasi
f. Untuk mendapatkan dukungan sponsor

C. Siapa dan Bagaimana Penilaian

1. Pihak dalam (pelaksana program), melalui:


a. Pencatatan dan pelaporan
b. Supervisi
c. Wawancara
d. Observasi
2. Pihak luar program
a. Laporan pihak lain
b. Angket
D. Kapan dilakukan Penilaian
1. Penilaian rutin
Penilaian yang berkesinambungan, teratur dan bersamaan dengan pelaksanaan
program
2. Penilaian berkala
Penilaian yang periodik pada setiap akhir suatu bagian program misalnya pada
setiap 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dst.

3. Penilaian akhir
Penilaian yang dilakukan pada akhir program atau beberapa waktu setelah akhir program
selesai

5. Apa yang dinilai


a. Input = masukan, bahan, teknologi, sarana, manajemen.
b. Proses= Pelaksanaan program promkes
c. Output= Hasil dari program à pemahaman/pengetahuan, peningkatan sikap dan
keterampilan
d. Outcome = Dampak dari program seperti peningkatan PHBS
e. Impact= Peningkatan status kesehatan

6. Langkah-langkah penilaian
a. Menentukan tujuan penilaian
b. Menentukan bagian mana yang dinilai
c. Menetapkan standar dan indikator
d. Menentukan cara penilaian
e. Melakukan pengukuran
f. Membandingkan hasil dengan standar
g. Menetapkan kesimpulan
7. Evaluasi Pendidikan Kesehatan
a. Tujuan evaluasi
Untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan kesehatan tercapai atau tidak.
Tujuan pendidikan kesehatan meliputi :
· Aspek knowledge = pengetahuan
· Aspek attitude = sikap
· Aspek psikomotorik = ketrampilan/praktik
b. Waktu evaluasi
· Selama pendidikan kesehatan berlangsung
· Setelah pendidikan kesehatan selesai
c. Metode evaluasi
Tergantung kepada tujuan pendidikan kesehatan
· Pengetahuan : tes tulis atau lisan
· Sikap : skala sikap
· Psikomotor : praktik
d. Indikator
Sesuai tujuan pendidikan kesehatan, meliputi :
· Aspek pengetahuan
· Aspek sikap
· Aspek ketrampilan/tindakan

8. Apa yang dinilai = dimensi evaluasi

1. Input = Kemampuan peserta, bahan/isi/materi, metode, media, kemampuan


penyuluh.
2. Proses = Pelaksanaan pendidikan kesehatan
3. Output = Hasil dari pendidikan kesehatan àpemahaman/pengetahuan,
peningkatan sikap dan keterampilan
4. Outcome = Dampak dari pendidikan kesehatan è peningkatan PHBS
9. Hasil = Kesimpulan
Bergantung pada tujuan pendidikan kesehatan, dikategorikan berhasil apabila peserta
pendidikan kesehatan dapat:
- Memahami pesan pendidikan kesehatan
- Sikapnya baik (menerima/setuju)
- Melaksanakan kegiatan sesuai pesan pendidikan kesehatan

Stephen Isaac dan William B. Michael (1981) mengemukakan 9 bentuk desain


evaluasi, yaitu:

1. Historikal , dengan merekonstruksi kejadian di masa lalu secaraobjektif dan tepat


dikaitkan dengan hipotesis atau asumsi.
2. Deskriptif, melakukan penjelasan secara sistematis suatu situasi atauhal yang
menjadi perhatian secara faktual dan tepat.
3. Studi perkembangan (developmental study), menyelidiki pola danurutan
perkembangan atau perubahan menurut waktu.
4. Studi kasus atau lapangan (case atau field study), meneliti secaraintensif latar
belakang status sekarang, dan interaksi lingkungan darisuatu unit sosial, baik
perorangan, kelompok, lembaga, ataumasyarakat.
5. Studi korelasional (corelational study) , meneliti sejauh mana variasidari satu faktor
berkaitan dengan variasi dari satu atau lebih faktor lainberdasarkan koefisien
tertentu.
6. Studi sebab akibat (causal comparative study), yang menyelidikikemungkinan
hubungan sebab akibat dengan mengamati berbagaikonsekuensi yang ada dan
menggalinya kembali melalui data untuk faktor menjelaskan penyebabnya.
7. Eksperimen murni (true esperimental), yang menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab-akibat dengan membuat satu kelompok percobaanatau lebih terpapar akan
suatu perlakuan atau kondisi danmembandingkan hasilnya dengan satu atau lebih
kelompok kontrolyang tidak menerima perlakuan atau kondisi. Pemilihan
kelompok-kelompok secara sembarang (random) sangat penting.
8. Eksperimen semu (quasi experimental), merupakan cara yangmendekati
eksperimen, tetapi di mana kontrol tidak ada dan manipulasitidak bias dilakukan.
9. Riset aksi (action research), bertujuan mengembangkan pengalamanbaru melalui
aplikasi langsung di berbagai kesempatan.

Kekuatan dan kelemahan dari proses pembelajaran dalam pendidikan kesehatan yang telah
dilakukan, dapat diketahui lebih jelas setelah diaplikasikan dan dievaluasi secara seksama.
Hasil yang diperoleh dari evaluasi akan memberi petenjuk kepada seorang perawat tentang
bagian-bagian mana dari proses pendidikan kesehatan yang sudah baik dan belum baik.

Atas dasar hasil evaluasi tersebut dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.
Beberapa tujuan evaluasi dari pendidikan kesehatan adalah :Sebagai pertimbangan untuk
pemilihan media pendidikan kesehatan yang efektif, proses pemilihan media perlu
pertimbangan dengan matang sehingga media yang dipilih betul-betul efektif dalam
mendukung proses pendidikan kesehatan yang memadai, menilai kemampuan seorang
perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan, untuk menilai atau melihat prosedur
penggunaan media yang digunakan, untuk memeriksa apakah proses yang berlangsung
sudah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, memberikan informasi yang berkaitan dengan
administrasi, keberadaan dan keberfungsian media harus selalu dievaluasi secara berkala
untuk meningkatkan kualitas dalam pemberian promosi kesehatan.

Berdasarkan prosesnya, evaluasi terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.Evaluasi
Formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang efektifitas
dan efisiensi dari pendidikan kesehatan yang sudah dilaksanakan.Evaluasi Sumatif adalah
Evaluasi Akhir, evaluasi terhadap keseluruhan penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang
sudah berlangsung.
Atau secara khusus, dalam pemberian pendidikan kesehatan adah tiga macam evaluasi yaitu
evaluasi persiapan yaitu apakah SAP sudah sesuai, apakah sudah kontrak waktu dengan
warga masyarakat, dsb.Evaluasi Proses, diharapkan sesorang perawat mampu memberikan
materi pendidikan kesehatan secara benar dan tepat, serta masyarakat kooperatif didalam
mengikuti pendidikan kesehatan, evaluasi hasil yaitu penilaian yang dilakukan apakah
pendidikan kesehatan yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan atau
belum.

BERIKUT DIAGRAM EVALUASI PENDIDIKAN KESEHATAN

Input Proses Output Outcomes Impact


Teknologi Kegiatan Knowledge Perilaku sehat Status
penyuluhan kesehatan
Penyuluhan Attitude

Sarana Practice

Manajemen

Metode
DAFTAR PUSTAKA

http://nqoktavia.blogspot.com/2014/10/etika-promosi-kesehatan.html

http://kartikasari2013.blogspot.com/2013/04/makalah-monitoring-dan-evaluasi-

promosi.html

http://susipurwati.blogspot.com/2010/10/tahapan-promosi-kesehatan.html

http://www.sumbarsehat.com/2014/03/metode-pelaksanaan-promosi-kesehatan.html

http://feyzarpublichealthuh.blogspot.com/2013/05/konsep-dasar-promosi-kesehatan.html

http://yulia-d-fkp11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45382-Umum-

METODE%20DAN%20MEDIA%20PENDIDIKAN%20KESEHATAN%20INDIVIDU.ht

ml

http://kazusassi.blogspot.com/2014/11/metode-promosi-kesehatan.html

Nursallam. Evaluasi Pendidikan Kesehatan WEB: ebook.com (Dilihat pada: Minggu 2


maret 2014)

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal
    Soal
    Dokumen1 halaman
    Soal
    Silviana Wahyu Nita Sari
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 5
    Kelompok 5
    Dokumen17 halaman
    Kelompok 5
    Silviana Wahyu Nita Sari
    Belum ada peringkat
  • Abortus
    Abortus
    Dokumen36 halaman
    Abortus
    Silviana Wahyu Nita Sari
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii PNC
    Bab Ii PNC
    Dokumen28 halaman
    Bab Ii PNC
    Silviana Wahyu Nita Sari
    Belum ada peringkat
  • Makalah TTG
    Makalah TTG
    Dokumen21 halaman
    Makalah TTG
    Silviana Wahyu Nita Sari
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii PNC
    Bab Ii PNC
    Dokumen28 halaman
    Bab Ii PNC
    Silviana Wahyu Nita Sari
    Belum ada peringkat
  • Narkotika DLM Kehamilan
    Narkotika DLM Kehamilan
    Dokumen36 halaman
    Narkotika DLM Kehamilan
    Silviana Wahyu Nita Sari
    Belum ada peringkat
  • Narkotika DLM Kehamilan
    Narkotika DLM Kehamilan
    Dokumen36 halaman
    Narkotika DLM Kehamilan
    Silviana Wahyu Nita Sari
    Belum ada peringkat
  • Jurnal 2
    Jurnal 2
    Dokumen9 halaman
    Jurnal 2
    Silviana Wahyu Nita Sari
    Belum ada peringkat
  • Kehamilan Ektopik Terganggu
    Kehamilan Ektopik Terganggu
    Dokumen4 halaman
    Kehamilan Ektopik Terganggu
    Silviana Wahyu Nita Sari
    Belum ada peringkat
  • Makalah Fix New
    Makalah Fix New
    Dokumen32 halaman
    Makalah Fix New
    Silviana Wahyu Nita Sari
    Belum ada peringkat
  • Aromaterapi
    Aromaterapi
    Dokumen12 halaman
    Aromaterapi
    Silviana Wahyu Nita Sari
    Belum ada peringkat
  • Pentingnya Interpersonal Skill Dalam Komunikasi
    Pentingnya Interpersonal Skill Dalam Komunikasi
    Dokumen13 halaman
    Pentingnya Interpersonal Skill Dalam Komunikasi
    Putri Ayu Asmaningtyas Lintangsari
    Belum ada peringkat
  • BAB II Awal
    BAB II Awal
    Dokumen1 halaman
    BAB II Awal
    Silviana Wahyu Nita Sari
    Belum ada peringkat
  • Managemenlaktasi
    Managemenlaktasi
    Dokumen39 halaman
    Managemenlaktasi
    Sefny Vay
    Belum ada peringkat
  • BAB II Awal
    BAB II Awal
    Dokumen1 halaman
    BAB II Awal
    Silviana Wahyu Nita Sari
    Belum ada peringkat