Andre Maharadja
No. ID dan NamaWahana: / UGD RSUD Dok II Jayapura
Topik: Infark Miokard Akut
Tanggal (kasus) :11 Agustus 2013
Nama Pasien : Tn. C.K No. RM :
Tanggal presentasi : 12 Oktober 2013 Pendamping: dr. Guy Yana Emma
Come dan dr. Ade S Cahyani
Tempat presentasi: RSUD Dok II Jayapura
Obyek presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: Laki-Laki, 56 Tahun datang dengan Keluhan Nyeri dada kiri tembus kebelakang
disertai sesak nafas yang dialami kurang lebih 1 jam Sebelum masuk rumah sakit. Pasien sudah
sering merasakan nyeri dada sebelah kiri sebelumnya terutama pada saat beraktifitas namun tidak
separah seperti saat ini.
Tujuan: : Mengetahui Gejala Infark Miokard akut sekaligus Penanganan awal di Unit Gawat
Darurat
Bahan Tinjauan Riset Kasus Audit
bahasan: pustaka
Cara Diskusi Presentasi E-mail Pos
membahas: dandiskusi
1. Subyektif:
Nyeri dada sebelah kiri tembus kebelakang tidak dipengaruhi aktifitas disertai sesak dan
keringat dingin.
2. Obyektif:
Dari hasil pemeriksaan fisik diperoleh, GCS E4M6V5 ,tampak sesak dan kesakitan serta
mengeluarkan keringat dingin.
Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah : 160/90, Nadi : 70x/menit, Pernapasan: 30x/Menit, Suhu: 36.8 C
Pada pemeriksaan fisis ditemukan: Bunyi Jantung I dan II normal, Murmur tidak ada,
Jantung Kesan membesar.
3. Assesment:
Penanganan Awal pada pasien ini adalah:
CEK ABC
IVFD NaCl 28 tpm
Oksigen 2-4 LPM
Isosorbid di nitrat 5 mg, 2 tablet sublingual
Tramadol1 Amp/8Jam/IV
Aspilet 1x3tab
CPG 1x4tab
Furosemid 1 amp/IV
2
Pasang KateterPasien Menolak
Periksa EKG
Sindrom koroner akut merupakan suatu keadaan gawat darurat jantung dengan
mafiestasi klinis berupa perasaan tidak enak di dada atau gejala-gejala lain sebagai
akibat iskemia miokard. Sindrom koroner akut mencakup:
Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST
Infark miokard akut tanpa elevasi segmen ST
Angina pectoris tidak Stabil
Apa yang terjadi pada Sindrom korener akut bisa digambarkan sebagai berikut:
Thrombus menyumbat aliran darah arteri koroner, sehingga suplai nutrisi dan O2
kebagian distal terhambat., sel otot jantung bagian distal mengalami hipoksia,
iskhemik bahkan infark, kemudian serat otot menggunakan sisa akhir oksigen dalam
darah, hemoglobin menjadi terreduksi secara total dan menjadi berwarna biru gelap,
dinding arteri menjadi permeable, terjadi edematosa sel, sehingga sel mati.
3
kanan meningkat, dan akhirnya tekanan darah meningkat.
4. Plan:
Diagnosis:
Untuk Menegakkan Diagnosis pada pasien ini diperlukan pemeriksaan tambahan yaitu:
EKG : Untuk menentukan kelainan serta letak kelainannya
Foto Rontgen Dada : menentukan ada tidaknya pembesaran jantung
Petanda Biokimia : Darah rutin, CK, CKMB, Troponin T.
Profil Lipid, Gula Darah, Ureum Kreatinin
Ekokardiografi
Angiografikoroner
Pada Pasien ini yang telah dilakukan yaitu pemeriksaan EKG dimana didapatkan adnya
elevasi segmen ST pada sandapan V2 dan V3 dimana ini menggambarkan adanya Infark
Pada daerah anterior dan Septum jantung.
4
Pengobatan:
Penanganan pada pasien ini bertujuan untuk:
1. Mengatasi nyeri dada dan Rasa takut
2. Menstabilkan hemodinamik (control tekanan darah dan denyut nadi)
3. Reperfusi miokard secepatnya dengan trombolitik, guna mencegah terjadinya nekrosis
jaringan dan membatasi perluasan infark
4. Mencegah komplikasi
Satu hal yang perlu diperhatikan ialah penderita Infark miokard akut selalu dalam keadaan
stres, maka buat penderita merasa aman dan nyaman akan sangat membantu keberhasilan
terapi.
Stabilkan Hemodinamik
Penderita dipuasakan pada 8 Jam pertama serangan kemudian makanan lunak, dan beri
laksansia segera agar tidak mengedan, namun pada pasien ini hanya dipuasakan saja tanpa
5
diberi laksansia. Penderita juga diharuskan istrahat dengan tirah baring sampai 24 Jam bebas
angina.
Reperfusi Miokard
Diberikan Aspilet 1x3 tablet
CPG 1x4 tablet
Pencegahankomplikasi.
Komplikasi yang paling sering terjadi pada hari-hari pertama Infark adalah aritmia dan Gagal
jantung.
Salah satu upaya untuk pencegahan ini adalah dengan memberika Lasix (furosemid) 1 ampul,
untuk mengurangi pre load. Furosemid adalah loop diuretik yang kuat, mula kerja untuk
diuresis sudah tampak dalam 30 menit dengan masa kerja 4-6 jam. Obat ini masih
memperlihatkan efek diuresisnya walaupun GlomeluraL Filtration rate di bawah 25 ml/jam
dan aman untuk penderita gagal ginjal. Kontraindikasi pemberian furosemid ialah:
Tamponade jantung, Infark miokard ventrikel kanan, hepatic failure, Hipokalemia dan
penderita yang hipersensitif.
Pendidikan:
Dilakukan kepada pasien dan keluarganya agar membantu proses penyembuhan dan tetap
tenang. Kita menjelaskan prognosis dari pasien, serta komplikasi yang mungkin terjadi.
Konsultasi:
Dijelaskan adanya indikasi rawat inap dan konsultasi dengan spesialis Jantung untuk
penanganan lebih lanjut.
Rujukan:
Diperlukan jika terjadi komplikasi serius yang harusnya ditangani di rumah sakit dengan
sarana dan prasarana yang lebih memadai.
Peserta Pendamping
6
dr. Andre Maharadja dr. Guy Yana Emma Come/
dr. Ade S Cahyani