Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Antropometri Pada Anak” untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Singkawang, Januari 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
2.1 Konsep Pengangkatan keperawatan Transkultural ................................................................. 2
2.2 Pengertian Keperawatan Transkultural ................................................................................... 3
2.3 Dasar dasar Keperawatan Transkultural ................................................................................. 4
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................ 7
3.1 Simpulan ................................................................................................................................. 7
3.2 Saran ....................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 8

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transkultural Nursing mengetahui bagaimana seorang perawat itu dalam melaksanakan


tugasnya yang berhubungan dengan nilai budaya dalam masyarakat.Dimana kebudayaan itu
mempengaruhi seorang perawat dalam melaksanakan tugasnya atau dalam perawatan
pasiennya.dalam hal ini konsep transkultural sangat diperlukan,konsep keperawatan tersebut
merupakan konfigurasi dari ilmu kesehatan dan seni perawat meliputi pengetahuan ilmu
humanistic,philosopi perawatan,praktik klinis keperwatan,komunikasi dan ilmu sosial.oleh
karena itu tindakan keperawatan harus didasarkan pada tindakan yang komperhensip skaligus
holistik.

Dalam hal ini transkultural nursing mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap
kehidupan individu,hal ini sangat penting bagi perawat untuk mengetahui latar belakang
budaya seorang pasien dalam melaksanakan asuhan keperawatan, misalnya kita mengetahui
kebiasaan hidupnya sehari-hari, seperti tidur,makan ,kebersihan dirinya.

Kepercayaan kuno dan praktik pengobatan dalam hal ini masih sangat kental dalam
masyarakat,sistem pengobatan tradisional merupakan sub unsur kebudayaan masyarakat
sederhana, dimana dalam hal ini masih banyak masyarakat yang percaya dalam pengobatan
tradisional.dan beberapa penyakitpun masih banyak dihubungkan dengan kepercayaan dalam
masyarakat,sehingga penyembuhannya banyak melakukan secara tradisional.dalam hal ini
mengetahui budaya jawa dan budaya sunda dalam pengobatan tradisional.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa konsep pengangkatan keperawatan transkultural ?
2. Apa pengertian dari keperawatan transkultural ?
3. Bagaimana dasar dasar keperawatan transkultural ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep pengangkatan keperawatan transkultural
2. Untuk memahami pengertian keperawatan transkultural
3. Untuk mengetahui dasar dasar keperawatan transkultural

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pengangkatan keperawatan Transkultural


1. Budaya
Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari,
dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan mengambil
keputusan.
2. Nilai budaya
Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkanatau
sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu danmelandasi
tindakan dan keputusan.
3. Perbedaan budaya
Dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yangoptimal dari pemberian asuhan
keperawatan, mengacu pada kemungkinanvariasi pendekatan keperawatan yang
dibutuhkan untuk memberikan asuhanbudaya yang menghargai nilai budaya individu,
kepercayaan dan tindakantermasuk kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang
datang dan individu yang mungkin kembali lagi (Leininger, 1985).
4. Etnosentris
diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain. adalah persepsi yang dimiliki
oleh individu yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik.
5. Etnis
Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang
digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
6. Ras
Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada mendiskreditkan asal
muasal manusia.
7. Etnograf adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi pada
penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan kesadaran yang
tinggi pada perbedaan budaya setiap individu, menjelaskan dasar observasi untuk
mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan saling memberikan timbal balik
diantara keduanya.

2
8. Care
Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan
perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi
kebutuhan baik actual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas
kehidupan manusia.
9. Caring
Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing,mendukung dan
mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaan yang nyata atau
antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.
10. Cultural Care
Cultural care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui
nilai,kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk mebimbing, mendukung
atau memberi kesempatan individu, keluarga atau kelompok untuk mempertahankan
kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup, hidup dalam keterbatasan dan
mencapai kematian dengan damai.
11. Culturtal imposition
Cultural imposition berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk
memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lainkarena percaya
bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi daripada kelompok lain.

2.2 Pengertian Keperawatan Transkultural

Transkultural berasal darai kata ‘’trans’’ dan ‘’culture’’. Trans berarti


alur perpindahan jalan lintas dan penghubung. Culture berarti melalui dan budaya menurut
kamus besar bahasa indonesia ‘’trans ‘’ berarti melintang, melintas, menembus, ‘‘culture’’
berarti kebudayaan, cara pemeliharaan, kebudayaan.

Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan oleh Dr. M. leininger
dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini menjabarkan konsep
keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai
kultural yang melekat dalam masyarakat. Leininger beranggapan bahwa sangatlah
penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan

3
asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan
mengakibatkan terjadinya cultural shock.

Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat tidak
mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini dapat
menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan
beberapa mengalami disorientasi. Kebutaan budaya yang dialami oleh perawat ini akan
berakibat pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan.

Transkultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada


proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan
pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan
untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya
kepada manusia. Perawatan transkultural adalah berkaitan dengan praktik budaya yang
ditujukan untuk pemujaan dan pengobatan rakyat (tradisional) (Leininger, 2002).

Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi
dari keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan
keperawatan. Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam
memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku Caring semestinya
diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan,
masa pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal. Human caring secara
umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan dan
bimbingan pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena yang
universal dimana ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satu
tempat dengan tempat lainnya.

2.3 Dasar dasar Keperawatan Transkultural


Leininger (1985) mengartikan dasar-dasar keperawatan transcultural sebagai cara
pandang,keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhankeperawatan
yang sesuaidengan latar belakang budaya terhadap empat konsepsentral keperawatan
yaitu : manusia, sehat,lingkungan dan keperawatan (Andrewand Boyle, 1995).
1. Manusia

4
Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilaidan norma-
normayang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan danmelakukan pilihan.
Menurut Leininger(1984) manusia memilikikecenderungan untuk mempertahankan
budayanya pada setiap saatdimanapundia berada (Geiger and Davidhizar, 1995).

2. Sehat
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisikehidupannya,
terletak pada rentang sehat sakit. Kesehatan merupakan suatukeyakinan, nilai, pola
kegiatan dalamkonteks budaya yang digunakan untukmenjaga dan memelihara keadaan
seimbang/sehat yangdapat diobservasidalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat
mempunyai tujuan yangsamayaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang
sehat-sakit yangadaptif (Andrewand Boyle, 1995).
3. Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang
mempengaruhi perkembangan ,kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan
dipandangsebagai suatu totalitas kehidupan dimanaklien dengan budayanya
salingberinteraksi. Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu : fisik, social dan
simbolik.Lingkungan fisik adalah lingkungan alam atau diciptakan oleh manusia
sepertidaerahkatulistiwa, pegunungan, pemukiman padat dan iklim seperti rumah
didaerah Eskimo yanghampir tertutup rapat karena tidak pernah ada mataharisepanjang
tahun. Lingkungan sosialadalah keseluruhan struktur sosial yangberhubungan dengan
sosialisasi individu, keluarga ataukelompok ke dalammasyarakat yang lebih luas. Di
dalam lingkungan sosial individuharusmengikuti struktur dan aturan-aturan yang berlaku
di lingkungan tersebut.Lingkungansimbolik adalah keseluruhan bentuk dan simbol
yangmenyebabkan individu atau kelompok merasa bersatu seperti musik, seni,riwayat
hidup, bahasa dan atribut yang digunakan.
4. Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yangdiberikan kepada klien sesuai dengan latar belakangbudayanya.
Asuhan keperawatan ditujukan mendirikan individu sesuai dengan budaya klien. Strategi
yang digunakan dalam asuhankeperawatanadalah perlindungan/mempertahankan budaya,
mengakomodasi/negoasiasibudayadan mengubah/mengganti budaya klien (Leininger,
1991).
a. Cara I : Mempertahankan budaya

5
Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangandengan
kesehatan.Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikansesuai dengan nilai-nilai
yang relevanyang telah dimiliki klien sehinggaklien dapat meningkatkan atau
mempertahankan statuskesehatannya,misalnya budaya berolahraga setiap pagi.
b. Cara II : Negosiasi budaya
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untukmembantu
klienberadaptasi terhadap budaya tertentu yang lebihmenguntungkan kesehatan. Perawat
membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung
peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan
yangberbauamis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang lain.
Cara III : Restrukturisasi budaya
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimilikimerugikan status
kesehatan.Perawat berupaya merestrukturisasi gayahidup klien yang biasanya merokok
menjadi tidak merokok. Pola rencanahidup yang dipilih biasanya yang lebih
menguntungkan dan sesuaidengankeyakinan yang dianut.

6
BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan
Budaya mempunyai pengaruh luas terhadap kehidupan individu.Oleh sebab
itu,penting bagi perawat mengenal latar belakang budaya orang yang dirawat.
misalnya kebiasaan hidup sehari-hari,seperti tidur,makan,pekerjaan,pergaulan sosial
dan lain-lain.Kultur juga terbagi dalam sub kultur.
Nilai-nilai budaya timur masih sangat kental,seperti misalnya wanita yang
sedang hamil ingin diperiksa oleh bidan atau perawat wanita daripada dengan dokter
pria..Hal ini menunjukkan bahwa budaya timur masih kental dengan hal-hal yang
dianggap tabu. Dalam Masyarakat tradisional sistem pengobatan tradasional ini
adalah pranata sosial yang harus dipelajari dengan cara yang sama seperti
mempelajari pranata sosial umumnya dan bahwa praktek pengobatan
asli(tradisional)adalah rasional dilihat dari sudut kepercayaan yang berlaku mengenai
sebab akibat.

3.2 Saran
Kami mengharapkan agar para pembaca sekalian dapat mengikuti sebagian besar
petunjuk yang telah dirangkum dalam penulisan makalah ini,hal ini
dikarenakan untuk mengetahui transkultural nursing dan perawat harus mengetahui
budaya individu yang dirawat karena sangat berpengaruh dengan kehidupan individu
maupun kelompok.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://wayanpuja.wordpress.com/2013/06/08/teori-dan-model-konsep-keperawatan-menurut-
madeleine-leininger/ diakses 12 Januari 2018

http://blogkubams.blogspot.co.id/2011/11/mengidentifikasi-perlunya-keperawatan.html
diakses 12 Januari 2018

https://dewinrhasanah.blogspot.co.id/2013/10/normal-0-false-false-in-x-none-ar.html?m=0
diakses 13 Januari 2018

Anda mungkin juga menyukai