Anda di halaman 1dari 3

DEFENISI BAHAN PELEDAK :

Bahan Peledak adalah suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk padat, cair, gas
atau campurannya yang apabila dikenai suatu aksi panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan
mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat cepat yang hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya
berbentuk gas dan disertai panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil.
Tujuan Peledakan yaitu :
• Pembongkaran Batuan
• Pembuatan Terowongan
Secara garis besarnya, jenis bahan peledak diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu :

 Bahan peledak mekanis (mechanical explosives).


 Bahan peledak kimia (chemical explosives).
 Bahan peledak nuklir (nuclear explosives).
Berdasarkan lapangan penggunaannya, bahan peledak dibagi atas :

 Bahan peledak militer (untuk kepentingan militer).


 Bahan peledak komersil / industri (untuk keperluan pekerjaan sipil, tambang, dll), umumnya
dari bahan peledak kimia.
Berdasarkan kecepatan reaksinya, bahan peledak dibagi 2 jenis, yaitu:

 -Bahan peledak kuat (high explosives).


 -Bahan peledak lemah (low explosives).
Secara garis besarnya, jenis bahan peledak diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Bahan peledak mekanis yaitu Senyawa dalam bahan peledak mekanis akan segera bereaksi dan
berubah menjadi gas akibat suatu elemen panas yang dimasukkan ke dalam bahan peledak tersebut.
Contohnya adalah cardox, yaitu bahan peledak yang terdiri dari suatu tabung dengan penutup yang
mudah retak yang berisi CO2 cair.
2. Bahan peledak kimia Berdasarkan kecepatan reaksinya bahan peledak ini dibagi dua, yaitu:
–Bahan peledak kuat. Bahan peledak ini memiliki kecepatan reaksi sangat tinggi, yaitu 5.000 – 24.000
fps (1-6 mil perdetik). Tekanan yang dihasilkan juga sangat tinggi 50.000 – 4.000.000 psi. Sifat
reaksinya adalah detonasi, yaitu penyebaran gelombang kejut (shock wave). Bahan peledak kuat ini
dibagi 2 macam lagi, yaitu:
– “primary explosives”, yaitu bahan peledak yang mudah meledak bila terkena api, benturan, atau
gesekan, misalnya PbN6, Hg(ONC)2, yaitu untuk bahan isi detonator.
– “secondary explosives” , yaitu bahan peledak yang hanya akan meledak apabila ada ledakan yang
mendahuluinya, misalnya ledakan dari sebuah detonator atau primer. Contohnya adalah TNT (Tri
Nitro Toluene) dan PETN.
–Bahan peledak lemah. Bahan peledak ini (low explosives) memiliki kecepatan reaksi rendah (<5.000
fps). Tekanan yang dihasilkan <50.000 psi. Umumnya dipakai di tambang batubara.
3. Bahan peledak nuklir. Bahan peledak nuklir umumnya terbuat dari plutonium, uranium 235, atau
bahan-bahan sejenis yang mempunyai sifat atom aktif.
Bahan peledak HANDAK (explosive) mempunyai tiga (3) Campuran bahan :
1. Zat kimia yang mudah bereaksi yang fungsinya sebagai explosive base, yaitu :

 N.G (Nitroglyserine) C3H5(NO3)3


 TNT(Tri Nitro Toluence) C6H2CH3 (NO2)3
 Nitrocellulose/gun cotton (C6H7 (NO3)3 O2) x, dimana x dapat bernilai 1
 Nitrostearach (C6H7 (NO3)3 O2) x, dimana x dapat bernilai 3
 Dinitroluence C7N2O4H6
 Ethylene glycoldinitrate C2H4(NO3)2
 Fulminate (campuran HNO3 + alkohol), biasanya dicampur dengan metal Pb/Hg/Cu/Ag
sebagai detenator (pemulai ledakan).
2. Oksidator yang fungsinya memberikan O2, yaitu
KClO3, NaClO3, NaNO3, NH4NO3, dan KNO3
3. Zat penyerap/tambahan terdiri dari serbuk kayu, serbuk gandum, serbuk batubara, serbuk belerang,
chalk (CaCO3), oksida seng dan Kieselguhr / silika (SiO2).
Menurut Daya Ledak :
Bahan Peledak secara umum dibagi atas 2 bagian menurut daya ledak yang ditimbulkannya, yaitu :
1. Low Explosives, dengan ciri-ciri :

 Jangkauan ledakan < 1000 m / dtk


 Reaksi peledakannya relatif lambat,
 Tidak seluruh bahan peledak berubah dari fase padat menjadi fase gas, sehingga
menimbulkan tekanan dan temperatur yang tinggi
 Menghasilkan proses pembakaran yang relatif lambat (deflagration) dan tidak menghasilkan
getaran dan gelombang (shock waves). Contoh : Black Powder (sodium nitrat dan sulfur).
Black powder ada 2 (dua) jenis yaitu Black Blasting Powder yang berbentuk butiran dan
Pellet Powder.
2. High Explosives, dengan ciri-ciri :

 Jangkauan ledakan > 1500 meter / detik


 Reaksi peledakan cepat
 Seluruh bahan peledak berubah dari fase padat menjadi fase gas.
 Menghasilkan getaran gelombang yang tinggi yang diikuti oleh reaksi kimia yang
menyediakan energi untuk kelanjutan propagasi secara stabil yang menimbulkan "shattering
effect". Contoh : Dinamit, TNT (Tri Nitro Toluen), dan Gelatine.
Cara Peledakan :
1. Simultaneous Blasting (Peledakan sekaligus)
2. Delayed Blasting (Sistem tunda, berurutan selang beberapa detik)
Metode Peledakan :

 Peledakan cara non-listrik


 Peledakan cara listrik
Peledakan cara non-listrik terdiri dari:
– Sumbu api (Safety fuse)
– Sumbu ledak (detonating fuse)
– Nonel
Kesimpulan :
kesimpulan bahwa dalam setiap proses peledakan dalam tambang, paramater yang harus diperhatikan
yaitu :

 kelengkapan alat, perlengkapan peledakan (ANFO, PTEN, Detonator, Nonel dan lain)
 sifat-sifat batuan yang akan di ledakkan (kekerasan, stuktur, rekahan, tekstur, dan lain-lain)
 yang tepenting ialah keamanan dan keselamatan para pekerja disekitar area peledakan

Anda mungkin juga menyukai