Anda di halaman 1dari 3

Hai/tanggal : Senin, 08-10-2018

Jam : 09.30 Wib

A. Pengkajian
1. Identitas
a) Nama : Nn. N
b) Umur : 24 TAHUN
c) Jenis kelamin : Perempuan
d) Alamat : karanganyar
e) Diagnose Medis : Gangguan Depresi Berat dengan gejala Psikiatrik
f) Tanggal masuk : 05- 10-2018
g) No. Register : 0664xx

2. Alsan Masuk Rumah Sakit :


Klien sering menyendiri, bicara ngelantur dan marah-marah, aktivitas sehari-hari tidak
di lakukan, makan dan minum berkurang.
3. Keluhan Utama : menarik diri
4. Faktor predisposisi :
a. Riwayat Penyakit sekarang
Di rumah klien sering menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan oranglain,
klien sering jalan tanpa tujuan, bicara sendiri, klien diantar ke RSJ oleh dinas sosial.
b. Riwayat Keluarga: -

5. Faktor Presipitasi : -
6. Pemeriksaan Fisik ; -
a. Ttv ; TD ; 110/70 H: 78X/MNT S: 36,6OC RR: 18X/M RR: 18X/MNT
b. Ukur : TB : 162 CM BB : 65kg
7. Masalah status mental :
a. Penampilan : penampilan tidak rapih, rambut tidak disisir, tampak kusut, gigi
kotor.
b. Pembicaraan: klien tidak mau diajak bicara
c. Aktivitas motoric : kedua tangan klien tremor
d. Afek : labil
e. Interaksi selama wawancara : tidak kooperatif
f. Proses pikir : -
g. Isi pikir: -
h. Tingkat kesadaran tampak bingung
i. Tingkat konsentrasi dan berhitung: -
j. Daya tilik diri : klien mengatakan tidak mengalami gangguan jiwa
8. Hubungan sosisal: klien tidajk suka berinteraksi dengan orang lain
9. Prosedur ECT :
a. Inform concent
b. Persiapan pasien
1. Klien sudah di edukasi tentag tindakan ECT oleh petugan
2. Inform koncent sudah di tandangani
3. Dilkukan pemerikasaan laboratorium
4. Klien sudah di puasakan 6 jam sebelum tindakan
5. Klien tidak memakai gigi palsu, perhiasan dan jepit
6. Klien sudah melakukan pengosongan kandung kemih
7. BAB terakhir 0.6.00 WIB
8. Menggunakan pakaian khusus tindakan ECT
10. Persiapan alat
1. Konvulsator SGT ( diatur intensitas dan timer)
2. Mesin anestesi
3. Ambu bag
4. Bed side monior lengkap
5. Elektroda
6. Mesin suction
7. Perlatan infus
8. Tong spatel
9. Kassa, nacl secukupnya
10. Stetoscope
11. OPA
12. Sp. 3cc dan 10 cc
13. Obat injeksi propofol dan atracurium
c. Prosedur tindakan
 Petugas memperkenalkan diri pada pasien
 Melakukan validasi data pasien
 memberikan penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan
 mengganti baju pasien dengan baju khusus tindakan
 menimbang berat badan pasien
 dokter operator dan dokter anestesi memeriksa pasien untuk memastikan
kondisi dan keadaan umum pasien
 menghidupkan bed side monitor , mesin anestesi dan mesin ECT
 mengecek alat dan obat emergensi siap tersedia
 mencuci tangan dan mengenakan APD
 mengatur posisi klien posisi terlentang dengan permukaan rata dan sedikit
keras, kepala hiperekstensi
 masukan identitas klien pada monitor mesin ECT
 pasang elektroda EEG, EKG dan elekttroda bilateral temporal
 memastika kondisi klien dalam keadaan stabil dan ttv dalam batas normal
 memastikan airway dpaten dan hemodinamik stabil
 memasang infus rl 30tpm dan melakukan time out
 melakukan premedikasi SA 0,01 mg/kgbb
 membuka flow meter o2 6-8 liter
 memasukkan agen induksi intravena profol 1-3 mg/kgbb
 memasukkan pelumpuh otot, atracurium 1 ampul ( dosis 0,1mg/kgbb)
 membuka agen inhalasi sevoflurane 2-4 %
 melakukan bantuan nafas dengan face mask 12-16lpm
 menunggu sampai otot pernafasan rileks, pasien tidur dalam onset obat tercapai
 pasang tong spatel, ganjal bahu menggunakan bantal dan posisikan kepala
pasien hiperaktif
 menekan tombol pada layar ECT
 melepas tombol stimulus setelah kejang timbul
 rahang bawah ditahan supaya tidak membuka saat kejang
 persendian di tahan saat kejang dengan mengikuti gerakan kejang
 tunggu grafik EEG yag keluar dari mesin ECT sampai kejang beraktivitas
spontan
 tunggu grafik EEG yang keluar dari mesin EEC sampai kejang berakhir dengan
tekan tombol off
 setelah kejang berakhir pasang OPA
 melakukan suction jika terdapat secret
 melakukan observasi ku sampai pasien sadar
 jika aldeheit scale > 8 melepaskan iv
 mendokumentasikan tindakan, mengantar pasien kembali ke ruang perawatan

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. PRE ECT
DS: klien mengatakan takut masuk ruang ECT
Klien mengatakan takut di suntik
DO: klien tampak gelisah dan cemas
DO :
2. INTRA ECT:
DS: -
DO: pasien kejang tektonik 23 detik kes on sedasi irama nafas cepat RR 35x/mnt td
130/90mmHg, secret (-) retraksi dinding dada (+)
3. POST ECT
DS : klien mengatakan pusing, sakit kepala, mual saat duduk
DO :

Anda mungkin juga menyukai