Anda di halaman 1dari 2

Hukum Mati Tiga Pembunuh Muadzin

Winongan’

Bangil (wartabromo) – Puluhan pengunjung


sidang pembacaan tuntutan kasus pembunuhan seorang muadzin asal Dusun Jambean Desa
Sumberejo Kecamatan Winongan Pasuruan meluapkan rasa kekecewannya lantaran sidang
ditunda oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bangil, Rabu (25/2/2015).

Para pengunjung sidang yang merupakan warga Desa Sumberejo, Kecamatan Winongan tersebut
langsung meluapkan emosinya dengan berorasi di depan Kantor Pengadilan Negeri Bangil.
Beberapa diantaranya tampak mengenakan seragam Ansor-Banser.

Warga yang kesal itu membentangkan spanduk di depan pintu pengadilan yang berisi tuntutan
agar majelis hakim menvonis hukuman mati bagi ketiga pelaku pembunuh muadzin, Jaelani (55)
warga setempat pada 14 September 2014 lalu.

“Saya adalah Ketua Ranting NU Sumberejo meminta agar hakim menjatuhkan hukuman mati
kepada pelaku,” teriak Abdul Karim, salah seorang pengunjung sidang yang juga warga Desa
Sumberejo.

Menurutnya, ulah ketiga pelaku masing-masing, Artoha (40) dan Abdul Karim (28) warga Desa
Jeladri Kecamatan Winongan serta Samad (50) warga Desa Sumberejo yang nekad membunuh
seorang muadzin di dusun Jambean adalah tindakan biadap dan terencana sehingga patut untuk
mendapatkan hukuman mati.

“Itu kan sudah direncanakan, jangan main-main,” teriaknya.

Senada dengan Ketua Ranting NU, Kepala Desa Sumberejo, Muhammad Rokhim yang ikut
berada di tengah-tengah warganya membenarkan keinginan tersebut. Menurutnya, ketiga orang
terdakwa masing-masing kasus pembunuhan tersebut harus mendapatkan hukuman yang
setimpal.

“Tuntutannya ya dihukum sesuai dengan prilakunya,” tegas Rokhim


Sementara itu, terkait ditundanya sidang pembacaan tuntutan terhadap terdakwa, Humas PN
Bangil, Haris Budiarso mengatakan bahwa dalam persidangan pihak jaksa belum siap sehingga
harus dilakukan penundaan terlebih dahulu,

“Tadi jaksa belum siap jadi ditunda,”terang Haris.

Untuk diketahui, Jaelani, (55) warga Dusun Jambean, Desa Sumberejo, Kecamatan Winongan,
tewas dibunuh pada Minggu (14/9/2014) silam. Pria yang sehari-hari sebagai takmir masjid
dusun setempat itu dibunuh saat akan menunaikan tugas sebagai muadzin menjelang salat Subuh,
oleh terdakwa Artoha (40) dan Abdul Karim (28) atas perintah Samad (50) warga setempat.
(yog/yog)

Anda mungkin juga menyukai