NIM : 1607531103
ABSEN : 16
1) PSAK-IFRS,
a. Memberikan informasi yang berguna bagi para calon investor dan kreditor
maupun yang sudah ada dan para pengguna lainnya dalam membuat investasi,
kredit, dan keputusan-keputusan lain yang serupa secara rasional.
b. Memberikan informasi untuk membatu para calon investor dan kreditor serta
para pangguna lain yang sudah ada dalam menilai jumlah, waktu dan
ketidakpastian dari penerimaan kas prospektif untuk deviden atau bunga dan
penerimaan dari penjualan, penebusan, atau jatuh temponya surat berharga atau
pinjaman.
c. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi dari perusahaan, klaim
untuk sumber daya tersebut (kewajiban dari perusahaan untuk mentransfer
sumber daya ke entitas dan ekuitas pemilik lainnya), serta dampak dari
transaksi-transaksi, peristiwa, dan kejadian yang megubah sumber daya dan
klaim atas sumber daya tersebut.
d. Memberikan informasi mengenai bagaimana perusahaan memperoleh dan
menggunakan kasnya, mengenai pinjaman dan pembayaran kembali pinjaman
tersebut, mengenai transaksi-transaksi modalnya, termasuk dividen kas dan
distribusi sumber daya ekonomi lainnya kepada pemilik.
e. Memberikan informasi mengenai bagaimana manajemen dari sebuah
perusahaan menggunakan tanggung jawab pengurusannya kepada pemilik
(pemegang saham) untuk penggunaan sumber daya perusahaan yang
dipercayakan kepadanya.
2) SAK ETAP
a. Memberikan infomasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
b. Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen
(stewardship), dan pertanggung jawaban sumber daya yang dipercayakan
kepadanya
c. Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.
d. Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak
diwajibkan menyediakan informasi non keuangan.
3) SAK Syariah
a. Menyediakan informasi keuangan. Ini merupakan tujuan yang paling pokok dari
laporan keuangan, yaitu menyediakan informasi keuangan entitas syariah pada
satu periode akuntansi. Dari informasi keuangan, para pengguna dapat
menjadikan laporan keuangan sebagai rujukan atau bahan dalam pengambilan
keputusan ekonomi, seperti keputusan investasi oleh investor, keputusan
ekspansi oleh manajemen, dll.
b. Menyediakan informasi kepatuhan terhadap prinsip syariah (sharia
compliance). Jadi, dari laporan keuangan syariah dapat dilihat apakah aktivitas
entitas syariah telah sesuai dengan prinsip syariah atau belum.
c. Menyediakan informasi mengenai pemenuhan tanggungjawab sosial. Sebagai
bentuk pemenuhan tanggung jawab sosial, entitas syariah juga menyediakan
informasi sosial dalam laporan keuanganya. Informasi ini disajikan pada
laporan sumber dan penyaluran dana zakat, dan laporan sumber dan
penggunaan dana kebajikan.
4) SAP
a. Menyusun standar akuntansi pemerintah pusat dan daerah dalam melaksanakan
tugasnya
b. Penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang
belum diatur dalam standar
c. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan
d. Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan
pada laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan
SAK Perbedaan
1. PSAK-IFRS
a) Dapat Dipahami, Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Untuk maksud ini,
pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi
dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan
ketekunan yang wajar.
b) Relevan, Agar bermanfaat, informasi harus relevan dengan kebutuhan pengguna untuk
proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan cara membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau
mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu.
c) Materialitas, Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau
kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan.
d) Keandalan, Agar bermanfaat, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus
andal. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan material dan bias,
dan penyajian secara jujur apa yang seharusnya disajikan atau yang wajar diharapkan
dapat disajikan.
e) Substansi Mengungguli Bentuk, Transaksi, peristiwa dan kondisi lain dicatat dan
disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan bentuk hukumnya.
f) Pertimbangan Sehat, Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian saat
melakukan pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian , sehingga aset
atau penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau beban tidak disajikan
lebih rendah. Pertimbangan yang sehat tidak mengijinkan bias. Penyusunan Laporan
Keuangan harus menggunakan pertimbangan yang sehat.
g) Kelengkapan, Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap
dalam batasan material biaya.
h) Dapat Dibandingkan, Pengguna laporan keuangan harus dapat membandingkan laporan
keuangan entitas antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan
kinerja keuangan.
i) Tepat Waktu, Tepat waktu meliputi penyediaan informasi laporan keuangan dalam
jangka dalam jangka waktu pengambilan keputusan
j) Keseimbangan Biaya dan Manfaat, Manfaat informasi seharusnya melebihi biaya
penyediaannya.
3. SAK SYARIAH
a. Dapat dipahami
b. Relevan (feedback value, predictive value, tepat waktu, lengkap)
c. Materialitas
d. Keandalan (reliabel)
e. Penyajian jujur
f. Substansi mengungguli bentuk
g. Dapat Diverifikasi (verifiability)
h. Netralitas
i. Pertimbangan Biaya dan Manfaat
j. Keseimbangan antar Karakteristik Kualitatif
k. Kelengkapan
l. Dapat dibandingkan
4. SAP
Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyaratan normatif yang diperlukan
agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki:
a. Relevan, Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di
dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta
menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian,
informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud
penggunaannya.
b. Andal, Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi.
Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat
diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan
dan merugikan pengguna laporan keuangan.Informasi yang andal memenuhi
karakteristik:
1. Penyajian Jujur, Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa
lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk
disajikan.
2. Dapat Diverifikasi (verifiability), Informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak
yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh
3. Netralitas, Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada
kebutuhan pihak tertentu.
c. Dapat Dibandingkan, Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan
entitas antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja
keuangan serta membandingkan laporan keuangan antar entitas untuk mengevaluasi
posisi keuangan, kinerja dan perubahannya secara relatif. Perbandingan dapat
dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan
bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.
Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan
menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah menerapkan
kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang sekarang
diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan. Agar
informasi yang disajikan dapat dibandingkan maka penyajian laporan keuangan
pemerintah minimal harus disajikan dalam 2 (dua) periode atau 2 (dua) tahun anggaran.
d. Dapat Dipahami, Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah
dikatakan dapat dipahami jika pengguna mengerti dengan informasi-informasi yang
disajikan dan mampu menginterpretasikannya. Hal ini dapat terlihat dari manfaat
informasi yang disajikan tersebut terhadap pengambilan keputusan. Pengguna harus
diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan
operasi entitas pelaporan, serta memiliki kemauan untuk mempelajari informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan pemerintah.
1) Biaya historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang
dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) yang diberikan
untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan. Liabilitas dicatat sebesar
jumlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban (obligation), atau dalam
keadaan tertentu (misalnya, pajak penghasilan), dalam jumlah kas (atau setara
kas)yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi liabilitas dalam
pelaksanaan usaha yang normal.
2) Biaya kini (current cost). Aset dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang
seharusnya dibayar bila aset yang sama atau setara aset diperoleh sekarang.
Liabilitas dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang tidak
didiskontokan (undiscounted) yang mungkin akan diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban (obligation) masa kini.
3) Nilai realisasi/penyelesaian (realisabIe/settlement value). Aset dinyatakan
dalam jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan
menjual aset dalam pelepasan normal (orderly disposal). Liabilitas dinyatakan
sebesar nilai penyelesaian; yaitu jumlah kas (atau setara kas) yang tidak
didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi liabilitas
dalam pelaksanaan usaha normal.
4. SAP
Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan
Pengakuan dalam akuntansi adalah proses penetapan terpenuhinya kriteria
pencatatan suatu kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi sehingga akan
menjadi bagian yang melengkapi unsur aset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan,
belanja, dan pembiayaan, sebagaimana akan termuat pada laporan keuangan entitas
pelaporan yang bersangkutan. Pengakuan diwujudkan dalam pencatatan jumlah uang
terhadap pos-pos laporan keuangan yang terpengaruh oleh kejadian atau peristiwa
terkait.
1) Pengakuan Aset, Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan
diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur
dengan andal. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud
dan memenuhi kriteria: Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas)
bulan; Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal; Tidak dimaksudkan
untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan Diperoleh atau dibangun dengan
maksud untuk digunakan.
2) Pengakuan Kewajiban, Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa
pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk
menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang, dan perubahan atas kewajiban
tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal.
Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban
timbul.
3) Pengakuan Pendapatan, Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas
pendapatan tersebut atau ada aliran masuk sumber daya ekonomi. Pendapatan-
LRA menurut basis kas diakui pada saat diterima di Rekening Kas Umum
Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan. pendapatan menurut basis akrual
diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan tersebut.
4) Pengakuan Beban dan Belanja, Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban,
terjadinya konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau
potensi jasa. Belanja menurut basis kas diakui pada saat terjadinya pengeluaran
dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan.
5) Pengakuan Investasi, Suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai
investasi apabila memenuhi salah satu kriteria: Kemungkinan manfaat
ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang atas
suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah; Nilai perolehan atau nilai
wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable). Pengeluaran untuk
perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran kas pemerintah
dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam laporan realisasi anggaran,
sedangkan pengeluaran untuk memperoleh investasi jangka panjang diakui
sebagai pengeluaran pembiayaan.
Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan Pengukuran pos-pos dalam laporan
keuangan menggunakan nilai perolehan historis.
a. Keandalan Pengukuran, Kriteria pengakuan pada umumnya
didasarkan pada nilai uang akibat peristiwa atau kejadian yang dapat
diandalkan pengukurannya. Namun ada kalanya pengakuan didasarkan
pada hasil estimasi yang layak. Apabila pengukuran berdasarkan biaya
dan estimasi yang layak tidak mungkin dilakukan, maka pengakuan
transaksi demikian cukup diungkapkan pada Catatan atas Laporan
Keuangan. Penundaan pengakuan suatu pos atau peristiwa dapat
terjadi apabila kriteria pengakuan baru terpenuhi setelah terjadi atau
tidak terjadi peristiwa atau keadaan lain di masa mendatang.
b. Pengukuran Aset, Kas dicatat sebesar nilai nominal; Investasi jangka
pendek dicatat sebesar nilai perolehan; Piutang dicatat sebesar nilai
nominal; Persediaan dicatat sebesar: Biaya Perolehan apabila
diperoleh dengan pembelian; Biaya Standar apabila diperoleh dengan
memproduksi sendiri; Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara
lainnya seperti donasi/rampasan.
Pengukuran berikutnya (Subsequent Measurement) terhadap pengakuan awal
a. Pengukuran Kewajiban, Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal.
Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam
mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs
tengah bank sentral pada tanggal neraca.
b. Pengukuran Investasi, nvestasi jangka pendek dalam bentuk surat
berharga, misalnya saham dan obligasi jangka pendek, dicatat sebesar
biaya perolehan. Biaya perolehan investasi meliputi harga transaksi
investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank dan
biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut. Investasi
jangka panjang yang bersifat permanen misalnya penyertaan modal
pemerintah, dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi
investasi itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka
perolehan investasi tersebut.
REFERENSI