ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Ristimawarni
Nim : 2013.C.05a.0514
Ruang Praktek : Ruang ICU
Tanggal Praktek : 20 Agustus 2018
Tanggal dan Jam Pengkajian : 21 Agustus 2018 pukul 08.00 WIB
20
mendapatkan pemeriksaan laboratorium berupa GDS 182mg, creatinin 1,4
mg/dl, natrium 136 mmo/L, calium 3,3 Mmo/L, calsium 1,11
mmol/L,WBC 16.02x10^3/uL, RBC 5.92x10ᶺ3/ul, HGB 16.8g/dl, PLT
284x18ᶺ3/ul. Setelah itu klien di anjurkan untuk rawat inap di ruang ICU
untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
3) Riwayat Penyakit Sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi).
Keluarga mengatakan sekitar 4 bulan yang lalu masuk rumah sakit doris
sylvanus palangkaraya karena penyakit stroke ringan, keluarga
mengatakan pasien mempunyai riwayat hipertensi ± 5 tahunan dan rutin
mengkonsumsi obat captopril,pasien juga mempunyai riwayat jantung.
keluarga mengatakan pasien pernah menjalani operasi prostat dan operasi
katarak sebelumnya.
4) Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga mengatakan didalam keluarganya tidak ada penyakit keturunan
yang terkerna stroke baik dari kakek dan nenek , ayah dan ibu pasien.
GENOGRAM KELUARGA
21
3.1.3 Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Kesadaran pasien coma, bentuk tubuh pasien sedang,posisi berbaring
terlentang,kepala terbalut perban post op craniectomy ,terapasang drain 2
jalur di kepala pasien, bentuk wajah simetris,bentuk dada simetris,
ekstremitas atas dan bawah tampak lemah, pasien terpasang infus Nacl
0,9% dengan rate 42 dan sp pantaprazole dengan rate 2 di tangan kanan,
keadaan pasien tidak baik,pasien terpasang monitor, terpasang NGT ,
terpasang 02 NRM 10 lpm, terpasang kateter, terpasang guedel. Mulut
tampak kotor, penampilan kurang rapi.
2) Status Mental
Kesadaran pasien coma, bentuk badan sedang, cara bergerak terbatas
pasien post op craniectomy hari ke 13
3) Tanda-tanda Vital
Tekanan darah pasien 172/90 mmHg, pernapasan 38x/menit, nadi
120x/menit, dan suhu 36,5 0C pada axilla.
4) Pernapasan
Bentuk dada simetris, pasien mempunyai kebiasaan merokok dan tipe
pernafasan menggunakan dada dan perut, irama pernafasan tidak teratur,
SPO2 97%, suara nafas tambahan ronchi basah.
Masalah keperawatan: Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
5) Cardiovaskuler (Bleeding)
Vena jugularis tidak meningkat, suara jantung normal S1, S2 teratur
dengan bunyi, vaskular.
6) Persyarafan (Brain)
Nilai GCS (Glasgow Coma Scale) saat di kaji, E : 1, V: 1, M :1.
Kesadaran coma, pupil anisokor, refleks cahaya pada mata kanan kiri
positif, besar pupil kanan 2 dan kiri 2, Uji Syaraf Kranial : saat dikaji
Nervus Kranial I pasien dapat mengetahui bau minyak kayu putih, Nervus
Kranial II pasien dapat melihat dengan baik, untuk Nervus Kranial III
pasien tidak dapat membuka kelopak matanya, untuk Nervus Kranial IV
22
pasien tidak dapat menggerakan bola mata keatas ke bawah, untuk Nervus
Kranial V pasien tidak membuka mulutnya, untuk Nervus Kranial VI
pasien tidak bisa menggerakkan bola ke kanan ke kiri, Nervus Kranial VII
pasien tidak dapat tersenyum dan menggerutkan dahinya. Nervus Kranial
VIII pasien tidak dapat mendengar suara dengan jelas, Nervus Kranial IX
pasien tidak dapat membedakan rasa makanan. Untuk Nervus Kranial X
pasien tidak dapat menelan dengan baik, untuk Nervus Kranial XI pasien
tidak dapat menggerakan bahu, untuk Nervus Kranial XII respon lidah
tidak baik.
Masalah keperawatan: Penurunan Kapasitas Adaptif Serebral
7) Eliminasi urine (Bladder)
Produksi urin 150 cc/6 jam, warna kuning jernih dengan bau khas
amoniak.
8) Eliminasi (Bowel)
Pasien tidak ada BAB.
9) Tulang otot- Integumen (Bone)
Kemampuan pergerakan sendi terbatas, Ukuran otot simetris, kekuatan
otot: ektremitas atas 1/1, ektermitas bawah 1/1.
Masalah keperawatan: Intoleransi Aktivitas
10) Kulit-kulit Rambut
Riwayat alergi obat tidak ada, suhu kulit hangat, warna kulit normal,
turgor kulit cukup dan halus, tidak ada lesi, post op craniectomy hari ke-
13, ada kemerahan dipunggung belakang.
Masalah Keperawatan: Resiko Kerusakan Integritas Kulit
11) Sistem Pengindraan
Skelera, normal/putih, konjungtiva, merah muda, kornea, bening. Dan
tidak ada nyeri tekan, bentuk hidung simetris, fungsi pendengaran tidak
dapat dikaji, kesadaran pasien coma.
12) Leher dan Kelenjar Limfe
Massa dan jaringan parut tidak ada, kelenjar limfe dan kelenjar tyroid
tidak teraba, dan mobilitas leher bergerak bebas.
13) Sistem Reproduksi
23
Pada sistem reproduksi semuanya normal tidak terdapat gangguan,
kebersihannya kurang, kateter (+).
3.1.4 Pola Fungsi Kesehatan
1) Persepsi Terhadap Kesehatan dan Penyakit
Pasien post op craniotomy, kesadaran somnolen, (GCS E:1,V:1,M:1)
2) Nutrisi dan metabolisme
Tinggi badan 160 cm, berat badan sekarang 60 kg, berat badan sebelum
sakit 60 kg, IMT pasien 23 Normal. Diet pasien yaitu diet cair (susu).
Pola Makan Sehari-Hari Saat Sakit Sebelum Sakit
Frekuensi/hari 6x sehari 3x /hari
Porsi - 1 porsi
Nafsu makan - Baik
Jenis Makanan - Nasi, lauk pauk, dan sayur.
Jenis Minuman Susu Entrasol Air mineral
Jumlah minuman/cc/24 jam 200 cc/ 4 jam 1500cc/ 24 jam
Kebiasaan makan Pagi, siang, sore, Pagi, siang, malam
Malam
Keluhan/masalah Tidak ada Tidak ada
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
24
7) Koping-Toleransi terhadap stress
Kesadaran pasien coma, (GCS E:1,V:1,M:1) tidak dapat dikaji
8) Nilai-Pola Keyakinan
Kesadaran pasien coma, (GCS E:1,V:1,M:1) tidak dapat dikaji
3.1.5 Sosial-Spiritual
Kesadaran pasien coma, (GCS E:1,V:1,M:1) tidak dapat dikaji
3.1.6 Data Penunjang (Radiologis, Laboratorium, Penunjang Lainnya)
Pemeriksaan foto thorak pada tanggal 08 agustus 2018
25
Natrium = 147 135-148 mmol/L
Kalium = 4.0 3,5-5,3 mmol/L
15 agustus 2018
Calcium = 1,12 0,98-1,2 mmol/L
GDS = 121 <200
Ureum = 32 21-53
Kreatinin = 0.81 0,7-1,5
Hemoglobin =14.3 L : 13,5-18,0;
P : 11,5-16,0
Leukosit = 15.690 4.500-11.000
Eritrosit = 4,9 4-6 juta /mm3
Trombosit = 299.000 150.000-400.000
Hematokrit = 42 37-48
26
Injeksi hidrokortison 3x125 mg Intravena obat kortikosteroid
yang berfungsi untuk
meredakan peradangan
(inflamasi). Obat ini
dapat digunakan
sebagai untuk
mengatasi alergi,
kelainan kulit, kolitis
ulseratif, artritis, lupus,
psoriasis, dan gangguan
pernapasan.
Injeksi Ondansentron 2x8 mgk/p Intravena Untuk mencegah mual
dan muntah yang
disebabkan oleh efek
samping operasi.
27
3.2.1 Analisa Data
No Data Subjektif dan Kemungkinan Masalah
Data Objektif Penyebab
1. Ds : - Peningkatan Penurunan Kapasitas
Do : tekanan sistemik Adaptif Serebral
- Kesadaran coma.
- Gcs : E :1, V:1, M:1 = 3 Perdarahan pada ventrikel
- Post op craniotomy hari ke 13
TTV :
- Td : 172/90 mmHg Hematoma cerebral
- Hr : 120x/menit
- Rr : 38x/menit
- Suhu : 36,50C Penurunan kapasitas
- Hasil CT-Scan (perdarahan adaptif serebral
pada cerebral masih terlihat
sama).
- Pupil anisokor
- Reflek pupil kanan dan kiri +/+
- Besar pupil kanan dan kiri 2/2
28
Ds : - Vasospasme arteri cerebral Resiko Kerusakan
Do : Integritas Kulit
- Post op craniotomy hari ke 13 Defisit neurologi
- Pasien terpasang tindakan
invasif (+)
- Kemerahan dipunggung Penurunan kesadaran
- Kesadaran coma
- Posisi pasien tidur terlentang
Gangguan mobilitas fisik
29
otot: ektremitas atas 1/1 dan ektremitas bawah 1/1, adl di bantu penuh, skala
adl 5 (di bantu total), mulut tampak kotor, penampilan kurang rapi
5. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring lama
ditandai dengan Post op craniotomy hari ke 13, Pasien terpasang tindakan
invasif (+), Kemerahan dipunggung, Kesadaran coma, Posisi pasien tidur
terlentang
30