Anda di halaman 1dari 17

RESUME FISIOLOGI

A. MATERI 1 (FISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKELETAL)


1. Muskuloskeletal terdiri dari kata: Muskulo (otot ), Skeletal (tulang).
Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot tubuh (ilmu = Myologi).
Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh (ilmu=Osteologi).Sistem
muskuloskeletal , sebagai berikut :

2. Fungsi tulang secara umum :


 Fungsi tulang secara umum:
 Formasi kerangka (penentu bentuk dan ukuran tubuh)
 Formasi sendi (penggerak)
 Perlengketan otot
 Pengungkit
 Menyokong berat badan
 Proteksi (membentuk rongga melindungi organ yang halus dan lunak, seperti
otak, jantung dan paru)
 Haemopoesis (pembentukan sel darah (red marrow)
 Fungsi Imunologi: RES sumsum tulang membentuk limfosit B dan makrofag
 Penyimpanan Mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow)
3. Komposisi tulang:
 Mineral dan jaringan organik (kolagen dan proteoglikan)
 Kalsium dan fosfat
 Faktor Pertumbuhan Tulang
 Herediter
 Nutrisi
 Faktor Endokrin
 Faktor persarafan
 Faktor mekanis
 Penyakit-penyakit
4. Sel penyusun tulang
5. Sendi
Persambungan/ artikulasio : pertemuan antara dua atau lebih dari tulang rangka.
Artrologi: ilmu yang mempelajari persendian.
6. Sendi berdasarkan jenis persambungannya
 Sinartrosis , Sendi yang terdapat kesinambungan karena di antara kedua ujung
tulang yang bersendi terdapat suatu jaringan, contohnya pada tulang tengkorak
 Amphiarthrosis , Sendi yang dapat sedikit bergerak, contohnya tulang
persendian vertebrae
 Diartrosis , Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara tulang yang
bersendi terdapat rongga (cavum articulare), contohnya sendi panggul, lutut,
bahu dan siku.
7. Otot
 Sistem otot terdiri dari : otot, fascia, tendon, otot membentuk 43% berat badan;
> 1/3-nya merupakan protein tubuh dan setengahnya tempat terjadinya aktivitas
metabolik saat tubuh istirahat. Proses vital di dalam tubuh (seperti. Kontraksi
jantung, kontriksi pembuluh darah, bernapas, peristaltik usus) terjadi karena
adanya aktivitas otot.
 Fungsi otot
Fungsi volunter  mrpkan akibat kerja dr otot rangka
1. Mempertahankan sikap tubuh  duduk, berdiri, tidur
2. Melaksanakan bermacam-macam gerakan
 Fungsi sistem otot rangka
 Menghasilkan gerakan rangka.
 Mempertahankan sikap dan posisi tubuh.
 Menyokong jaringan lunak.
 Menunjukkan pintu masuk dan keluar saluran dalam sistem tubuh.
 Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot: energi menjadi panas
 Mekanisme gerakan otot
 Otot yang dapat menggerakkan rangka adalah otot yang melekat pada
rangka.
 Garis-garis gelap dan terang pada otot rangka adalah miofibril yang
merupakan sumber kekuatan otot dalam melakukan gerakan kontraksi,
karena massa utamanya adalah serabut.
 Perubahan-perubahan selama kontraksi otot
 Perubahan bentuk
 Perubahan kimia
 Perubahan panas
 Perubahan listrik
 Pada saat serabut otot berkontraksi terjadilah perubahan panjang zona Z dan
zona H. jika otot berkontraksi maksimum, ukuran otot dapat 20 % lebih
pendek dari ukuran saat berelaksasi
B. MATERI 2 (SISTEM SARAF)
1. Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua
kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerak kan tangan,
mengunyah makanan dan lainnya.
2. Fungsi
 Pengatur / pengendali kerja organ tubuh,
 Pusat pengendali tanggapan,
 Alat komunikasi dengan dunia luar.
3. Struktur Sel Saraf
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma
dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan
akson (neurit). Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf,
sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan
lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
4. Jenis sel saraf
 Unipolar neuron
 Bipolar neuron
 Interneuron
 Pyramidal cell
 Motor neuron
5. Jenis Sistem Saraf
 Sistem Saraf Pusat
a. Saraf Otak
b. Sumsum Tulang Belakang
 Sistem Saraf Periferi
 Sistem Saraf Autonom
6. Prinsip penghantar impuls
 Penghantaran Impuls melalui Sel Saraf dapat terjadi karena adanya perbedaan
potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel.
 Penghantaran Impuls melalui Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson
salah satu neuron dengan neuron lain.

C. MATERI 3 (FISIOLOGI CAIRAN & ELEKTROLIT)


1. Diperkirakan 45-80% dari BB individu yg sehat terdiri dari cairan. Volume cairan
berfavariasi tergantung dari beberapa faktor:
a) Usia
 Dewasa : 60 % dari berat badan
 Anak : 75 % dari berat badan
 Neonatus cukup bulan : 80% dari BB
 Prematur : 90% dari BB
b) Jenis Kelamin
 Pria : 60% dari berat badan
 Wanita : 50% dari berat badan
2. Cairan Intrasel
 Membran sel memegang peranan penting dalam mengatur volume & komposisi
intraseluler.
 Membran sel relatif tidak permeabel terhadap ion Na+ & K
 Potasium adalah kation utama & fosfat sebagai anion utama
 Potasium menjadi faktor dominan yg menentukan tekanan osmotik intraseluler
3. Cairan Ekstrasel
 Fungsi dasar cairan ekstraseluler adalah menyediakan nutrisi bagi sel &
memindahkan hasil metabolismenya.
 Sodium merupakan kation terpenting yang menentukan tekanan osmotik ekstrasel.
 Sedangkan anion utamanya adalah Cl-, Bikarbonat (HCO3)
 Perubahan volume ekstraseluler berhubungan dengan perubahan jumlah total sodium
dalam tubuh.
 Hal ini tergantung dari sodium yg masuk, ekskresi sodium renal & hilangnya sodium
ekstrarenal.
4. Cairan Interstisial
 Normalnya sebagian kecil cairan interstisial dalam bentuk cairan bebas.
 Pada umumnya tekanan cairan interstisial adalah negatif (+ 5 mmhg).
 Bila terjadi peningkatan volume cairan interstisial maka tekanan cairan interstisial
juga akan meningkat & kadang menjadi positif  cairan bebas akan meningkat
secara cepat  edema.
5. Cairan Intravaskuler
 Cairan intravaskuler terbentuk sebagai plasma yg dipertahankan dalam ruangan
intravaskuler oleh endotel vaskuler.
 Sebagian besar elektrolit dapat dengan bebas keluar masuk melalui plasma &
interstisial yg menyebabkan komposisi keduanya tidak jauh berbeda.
6. Elektrolit
 Setelah bergabung dengan air, elektrolit ada yg bermuatan positif (kation) yaitu Na,
K, Ca, Mg dan bermuatan negatif (anion) yaitu: Cl & HCO3.
 Untuk mempertahankan kondisi yg fisiologis, rasio kation & anion di setiap
kompartemen harus seimbang.
 Jenis elektrolit yg berada di tiap kompartemen adalah sama tetapi konsentrasinya
berbeda.
7. Non Elektrolit
 Di dalam cairan tubuh terdapat beberapa partikel yg tidak termasuk elektrolit, tetapi
partikel2 ini merupakan komponen yg penting dalam tubuh & mempengaruhi
pergerakan cairan di antara kompartemen.
 Partikel non elektrolit utama adalah glukosa sebagai sumber utama metabolisme sel.
8. Fungsi Cairan Tubuh
 Sebagai media transportasi nutrien, O2 menuju sel & sisa metabolisme sel ke organ
eliminasi.
 Menghantarkan hormon dari organ penghasil menuju sel/organ target.
 Sebagai pelarut elektrolit & non elektrolit, Membantu mempertahnkan suhu tubuh
9. Pergerakan Cairan Tubuh
 Setiap kompartemen dipisahkan oleh barier atau membran yg membatasi mereka.
 Setiap zat yg akan pindah harus dapat menembus barier atau membran tersebut.
 Permiabel : bila substansi zat dapat melalui membran.
 Tidak permiabel: bila substansi zat tidak dapat menembus membran.
 Semipermiabel (permiabel selektif): bila beberapa partikel dapat melaluinya tetapi
partikel lain tidak dapat menembusnya.
10. Difusi
 Pergerakan partikel (ion atau molekul) dari daerah konsentrasi tinggi ke konsentrasi
yg lebih rendah.
 Beberapa faktor yg mempengaruhi laju difusi:
Peningkatan perbedaan konsentrasi substensi
Peningkatan permeabilitas
 Peningkatan luas permukaan difusi
 Berat molekul substansi
 Jarak yang ditempuh untuk difusi.
11. Osmosis
 Jadi jika konsentrasi zat yang terlarut meningkat, konsentrasi air akan menurun.
 Bila suatu larutan dipisahkan oleh membran semipermiabel yg volumenya sama
namun beda konsentrasi zat yg terlarut  terjadi perpindahan air/zat pelarut dari
larutan dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke larutan dengan konsentrasi zat
terlarut lebih tinggi  perpindahan ini disebut dengan osmosis.
12. Filtrasi
perembesan cairan melalui membran permibel yg tidak dapat dilalui oleh zat terlarut
tertentu
13. Transport aktif
diperlukan untuk mengembalikan partikel yg telah berdifusi secara pasif dari daerah
kosentrasi rendah ke kosentrasi tinggi.

D. MATERI 4 (ANATOMI FISIOLOGIS SISTEM IMUN)


1. Sistem imun
sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul
asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit.
2. Fungsi Sistem Imun
 Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan
mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur & virus) yang masuk ke
dalam tubuh
 Menghilangkan jaringan atau sel yang mati atau rusak (debris sel) untuk Perbaikan
jaringan.
 Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
3. Sistem limfe
Bagian dari sistem imunitas yang berperan penting dalam pertahanan tubuh terhadap
penyakit. Bagian aktif sistem ini adalah cairan limfe yg berasal dari cairan interstisial yg
terkumpul dari sel2 di seluruh tubuh.
4. Organ limfoid
Organ limfoid mengandung sejumlah besar sel darah putih khusus yaitu limfosit  yang
berfungsi melindungi tubuh dari benda asing seperti serangan mikroorganisme.
5. Nodus Limfe (Kelenjar Limfe)
Adalah daerah penyaring & penyimpan dalam sistem limfe. Tersebar di sepanjang jalur
limfe. Sangat penting bagi sistem pertahanan tubuh.
6. Mekanisme Pertahanan Tubuh
Sistem imun mempunyai kemampuan untuk mengenal molekul-molekul asing atau antigen
yg terdapat pada permukaan unsur patogen untuk kemudian melakukan reaksi
menyingkirkan antigen.
7. Sistem Imunitas
 Imunitas (kekebalan) merupakan kemampuan untuk melawan organisme atau toksin yg
masuk ke jaringan & organ.
 Ketika benda asing masuk ke dalam tubuh  segera dihasilkan zat yg akan bereaksi &
membuat substansi tersebut tidak berbahaya.
8. Mekanisme Pertahanan Hospes
 Tubuh manusia dilengkapi dengan sederetan mekanisme pertahanan tubuh yang bekerja
sebagai payung proteksi untuk mencegah masuk dan menyebarnya agen infeksi.
 Mekanisme pertahanan ada 2: Respon imun non spesifik, Respon imun spesifik
9. Respon Imun Non Spesifik
 Merupakan imunitas bawaan (innate immunity) yaitu respon terhadap zat asing yg
terjadi walaupun tubuh belum pernah terpapar pada zat tersebut.
 Imunitas ini diturunkan secara alami, tidak selektif dalam menahan setiap benda asing
atau sel abnormal pada pertama kali terpapar.
10. Respon Imun Spesifik
 Respon spesifk dapat terjadi bersamaan dengan respon non spesifik seperti peradangan
atau terjadi belakangan jika infeksi masih tetap ada.
 Ada 2 jenis pertahanan utama: imunitas seluler dan imunitas humoral. Keduannya
bergantung pada dua jenis limfosit yg berbeda yaitu limfosit B dan T
E. MATERI 5 (INDERA PENCIUMAN)
1. Membran Dan Sel Olfaktori
 Terletak di bagian superior setiap lubang hidung. daerah permukaan 2,4 cm2
 Sel olfaktori  sel-sel reseptor untuk sensasi penciuman. 100 juta sel tersebar pada
epitel olfaktori diantara sel-sel sustentakular. Ujung mukosa sl olfaktori terdapat
rambut silia.
 Silia olfaktori  bereaksi terhadap bau di udara  akan merangsang sel olfaktori
2. MEKANISME EKSITASI PADA SEL-SEL OLFAKTORI
Respon kimia  silia sel olfaktori akan memberi respon. Substansi yang berbau, yang
tercium saat kontak dg permukaan olfaktori akan menyebar secara difus ke dalam
mukus yang menutup silia.
3. Faktor Fisik dapat mempengaruhi derajat perangsangan
 Hanya substansi yang menguap saja yang tercium baunya  terhirup ke nostril-nostril
 Substansi paling sedikit harus besifat larut dalam air  bau dpt berjalan melewati
mukus untuk mencapai sel-sel olfaktori
 Sangat membantu apabila bau tersebut sedikit larut dalam lemak  konstituen lipid
pada membran akan menolak bau yang tdk larut dlm lemak
4. Penjalaran Sinyal-Sinyal Penciuman Ke Dalam Sistem Saraf Pusat
 Sel olfactori dalam membran olfaktori  mll akson-akson pendek menuju  bulbus
olfaktori  akson-akson mll traktus olfaktori  menjalarkan sensasi olfaktori ke
dalam sistem saraf pusat

F. MATERI 6 (INDERA PENGECAP)


1. Terdapat 13 reseptor kimia yang ada pada sel pengecap : 2 reseptor Natrium, 2 resp
Kalium, 1 resp klorida, 1 resp adenosin, 1 resp ionosin, 2 resp manis, 2 resp pahit, 1
resp glutamat, 1 resp hidrogen
Kemampuan reseptor  sensasi utama pengecapan  4 katagori: asam, asin, manis,
dan pahit
2. Indera Pengecap dan Fungsinya
 Indera pengecap  diameter 1/30 mm dan panjang 1/16 mm.
 Tdd ± 50 sel-sel epitel termodifikasi. Beberapa diantaranya dikenal sbg Sel
Sustentakular, yang lainnya disebut Sel pengecap.
 Sel pengecap  pembelahan mitosis sel-sel sekitarnya.
 Ujung-ujung luar sel pengecap tersusun di sekitar pori-pori pengecap yang sangat
kecil.
 Dari ujung sel  bbrp mikrovili atau rambut pengecap menonjol keluar menuju
pori-pori pengecap, mengarah ke rongga mulut. Mikrovili dianggap memberikan
permukaan reseptor untuk pengecapan
3. Mekanisme Dan Persepsi Pengecap
a) Mekanisme Rangsang Indera Pengecap
 Potensial reseptor :
Membran sel-sel pengecap memiliki muatan negatif di dalam yang berikatan
dengan bagian luar
 Pembentukan impus saraf oleh indera pengecap

Penerapan rangsang pengecap pertama kali  laju kecepatan pelepasan impuls dari
serabut saraf akan meningkat sampai puncak dlm bbrp detik  beradaptasi 2 detik
sampai lebih rendah dan stabil

b) Transmisi Sinyal Pengecap ke Sistem Saraf pusat


 Impuls pengecap 2/3 anterior lidah  diteruskan ke saraf kelima  mll korda
timpani menuju nervus fasialis  ke traktus solitarius pada batang otak
 Sensasi pengecap dari sirkumvalata pada bagian belakang lidah dan daerah
posterior rongga mulut lain  mll nervus glossofaringeus  traktus solitarius

G. MATERI 6 (INDERA PENGLIHATAN)


1. Sensori adalah stimulus atau rangsang yang datang dari dalam maupun luar tubuh.
Stimulus tersebut masuk ke dalam tubuh melalui organ sensori ( panca indera)
2. Dalam menjalankan fungsinya organ sensori berkaitan erat dengan sistem persyarafan
yang berfungsi sebagai reseptor dan penghantar stimulus sehingga tercipta sebuah
persepsi yang dapat menimbulkan reaksi dari individu
3. Bila bayangan tertangkap mata, maka berkas – berkas cahaya benda menembus
kornea – aqueus humor – lensa – vitreus humor – retina – traktus opticus (persilangan
N. Opticus) – otak – timbul kesan (dari kedua mata)
4. Cornea
 Selaput bening mata dan bagian terdepan dari sklera. Pertemuan antara sklera
dan kornea disebut limbus.
 Bersifat avasculer & transparan sehingga memudahkan sinar masuk ke dalam
bola mata.
 Mengandung banyak serabut saraf
 Fungsi: meneruskan dan memfokuskan (refraksi) cahaya ke dalam bola mata,
melindungi bola mata dari invasi mikroorganisme
5. Sclera
 Dikenal sbg putih mata dengan ketebalan 1 mm.
 Struktur: jaringan fibrosa yg kuat & tidak elastis  mempertahankan bentuk
bola mata & proteksi bangunan-bangunan halus di bawahnya.
 Permukaan luar ditutup oleh jar.vaskular longgar.
6. Choroid
 Membran berwarna coklat, yg melapisi permukaan dalam sklera.
 Mengandung banyak pembuluh darah & sel-sel pigmen yg memberi warna
gelap.
Fungsi :
 Memberikan nutrisi pada retina
 Mencegah pemantulan sinar dan mencegah berkas cahaya terpantul kembali
ke sekeliling mata
7. Badan Siliaris
 Menghubungkan koroid dg iris.
 Tersusun dlm lipatan-lipatan yg berjalan radier ke dalam, meyusun prosesus
siliaris yg mengelilingi tepi lensa
 Prosesus ini banyak mengandung pembuluh darah & saraf.
8. Iris
 Tersusun atas otot sirkuler & radier.
 Otot sirkuler bila kontraksi akan mengecilkan pupil, dirangsang oleh cahaya
shg melindungi retina thd cahaya yg sangat kuat.
 Fungsi iris: mengatur jml cahaya yg masuk mata.
9. Retina
 Lapisan paling dalam pd mata à lapisan penerima cahaya.
 Membran lunak, rapuh, tipis. Tebal dari 0,4 mm
 Mempunyai bintik kuning (makula lutea) merupakan bagian kecil dari retina
dan area sensitif paling rentan pada siang hari
10. Humor Aquos
 Adalah cairan yg diproduksi scr terus menerus oleh kapiler venosa dlm
prosesus siliar.
 Humor akuos berjalan dr kamera posterior melewati pupil ke kamera anterior,
meninggalkan mata mll trabekula menuju kanalis Schlemm (suatu sinus yg
berjalan melingkar, di perbatasan kornea & sklera) melewati sekeliling
mata, kmd melewati vasa-vasa kecil menuju vena di permukaan mata.
11. Vitrous Body
 Mrp jaringan albuminosa setengah cair yg bening, yg mengisi ruang antara
lensa & retina.
 Mengisi bagian belakang bola mata & mempertahankan bentuk bola mata &
mempertahankan retina utk mengadakan aposisi dg koroid.
12. Lensa
 Letak: di depan badan kaca & di belakang iris.
 Mrp bangunan lunak, bening, & bikonveks (cembung), yg dilapisi oleh kapsul
tipis yg homogen.
 Fungsi kapsul: mengubah bentuk lensa & melindungi dr badan kaca & humor
akuos, & berperan pd proses akomodasi.
13. Pengaturan Cahaya
 Pupil (tempat masuknya cahaya ke bagian mata) yang dikontrol saraf otonom
* cahaya terang (pupil mengecil apabila otot sirkuler /konstriktor berkontraksi
& membentuk cincin yang lebih kecil) → simpatis
14. Pemfokusan Berkas Cahaya
Pembelokan suatu berkas cahaya (refraksi)
Ketika suatu berkas cahaya mengenai permukaan lengkung dengan densitas lebih
besar, arah refraksi tergantung pada sudut kelengkungan
15. Akomodasi
kemampuan menyesuaikan kekuatan lensa sehingga baik sumber cahaya dekat
maupun jauh dapat difokuskan di retina
* Kontraksi otot siliaris, ligamentum suspensorium melemas & tegangan pada lensa
berkurang (lensa membulat & menguat)

H. MATERI 6 (INDERA PENDENGARAN DAN KESEIMBANGAN)

A. Indera Pendengaran

a.Telinga adalah indra yang sangat penting bagi manusia


 Dlm organ telinga ada 2 sistem:
 Sistem Pendengaran (auditif)
Bag perifer : Aurik  N.Akustikus
Aurikulum = pina = daun telinga
 Bentuk pipih, berlekuk
 Kerangka tulang rawan (kartilago atau kondrium), kecuali lobulus

 Sistem Keseimbangan (vestibuler)


Bag perifer : Utrik,sakul  N.Auditivus
Bag sentral : N.Auditivus  Kort serebri
b. Telinga dibagi 3 bagian
1) Telinga luar (auris eksterna)
 Aurikulum
Aurikulum berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi dan
menentukan arah sumber bunyi (pada binatang aurikulum dapat digerakkan)
Bag sentral : N.Akustikus  Korteks serebri
 Tabung bengkok, penampang ± 0,5 cm, panjang ± 2,5 – 3 cm
 1/3 luar rangka tulang rawan (pars kartilago), kulit berambut, kel
serumen
 Meatus akustikus eksternus
 Membran timpani
o Selaput putih mutiara
o Bentuk oval – kerucut
o Terdiri dari
 Pars flaksida (2 lapis)
 Pars tensa (3 lapis)
2) Telinga tengah (auris media)
 Kavum timpani
Terdiri dari 3 bagian: Epitimpanum, Mesotimpanum, Hipotimpanum
Pada proses mendengar
membran timpani & osikulae  memperkuat gelombang bunyi 22 kali
 Tuba Eustachius
Panjang 35 mm
 Menghubungkan kavum timpani dengan nasofaring
Untuk: • drainase, ventilasi (pertahankan tekanan udara dan oksigenasi)
 Antrum & sel-sel mastoid
3) Telinga dalam (auris interna = labirin)
Telinga dalam terletak di dalam pars petrosus os temporale
terdiri dari  organ pendengaran dan organ keseimbangan
 Koklea (organ auditivus)
Rumah siput  2½ lingkaran, panjang ±3.5 cm
Tiga ruangan :
- skala vestibule Berisi cairan perilimf
- skala timpani
- skala media : Berisi cairan endolimf dan organ Corti
 Labirin vestibuler (organ vestibuler /status)
Pada proses mendengar :Organ Corti merupakan reseptor pendengaran, rangsang
bunyi (mekanis) menjadi listrik (cochlear microphonic)
a. Transmisi Bunyi
Gelombang bunyi ditangkap oleh daun telinga dan ditransmisikan ke dalam meatus
auditorius eksternus.
b. Osikel
Getaran membrane timpani ditangkap oleh malleus, yang melekat pada permukaan
dalamnya dan ditransmisikan melalui incus ke stapes.
c. Koklea
Vibrasi fenestrum ovale menyebabkan gelombang tekanan dalam perilimf telinga
d. Organ Corti
Gerakan membrane basalis, dihasilkan oleh gelombang yang berjalan naik turun
didalam koklea,  menggerakkan sel-sel rambut dan mengeksitasinya
mentransmisikan impuls ke saraf nervus kokhlearis disekitar dasar sel rambut
e. Hubungan Sentral
Nerves auditorius pars koklearis menstranmisikan sensasi pada otak
Tempat sensasi tersebut diinterpretasikan di dalam pars auditorius Globus temporalis.
f. Bagan Proses Mendengar
B. Keseimbangan
1. ORGAN STATUS : LABIRIN VESTIBULER
Terdiri dari
 Utrikulus  Makula Utrikularis
 Sakulus  Makula Sakularis
 3 Kanalis Semisirkularis :
• Horisontal,
• Vertikalis ant,
• Vertikalis Post.
2. Kanalis semisirkularis, sakulus dan utrikulus
Kanalis semisirkularis berperan pada gerakan kepala berputar  gerakan endolimfe
dalam kanalis semisirkularis yang merangsang sel-sel rambut
3. Fisiologi
Informasi keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh reseptor vestibuler, visual dan
propioseptik.

I. Materi 7 (Komposisi Elektrolit Intrasel Dan Ekstrasel &Transportasi Elektrolit


Melalui Membran Plasma)

1. Cairan tubuh
 Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua kompartemen utama, yaitu : Cairan
intraselular (CIS) , Cairan ekstra selular (CES) , Pada orang dewasa 60% dari berat
badan adalah air (cairan dan elektrolit).
• Sebagian cairan terdapat di dalam sel (CIS), sepertiganya terdapat di dalam ruang di
luar sel (CES). Pergerakan CES tetap di dalam tubuh.
• Cairan berdifusi menembus dinding kapiler  masuk dalam darah sirkulasi 
bercampur dengan darah dan cairan jaringan
• Sel-sel mampu hidup dan berfungsi  selama konsentrasi oksigen, glukosa, berbagai
ion, asam amino, lemak dan unsur pokok lain tersedia di lingkungan dalam jumlah
tepat
• Perbedaan : CES  sejumlah besar ion natrium, klorida, ion bikarbonat, bahan
makanan untuk sel (oksigen, glukosa, asam lemak, dan asam amino), karbondioksida
2. Sistem transport cairan ekstraselular – sistem sirkulasi
 CES diangkut ke seluruh tubuh melalui dua tahap.
 Tahap I  gerakan darah mengitari sistem sirkulasi secara berulang-ulang
 Tahap ll  pergerakan cairan antara kapiler darah dan sel
 Darah melewati kapiler  pertukaran CES terus menerus, juga antara plasma dan
cairan interstitial yang mengisi ruang antar sel (Ruang interseluler)
3. KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
Semua cairan tubuh adalah air (larutan pelarut), substansi terlarut (zat terlarut) :
 Air
senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria Dewasa hampir 60%
dari berat badannya adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55%
air dari berat badannya
 Transport Aktif adalah bahan bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi.
2) adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung.
3) diperlukan Energi.
4) Banyak zat terlarut penting ditransport secara aktif melewati
membran sel meliputi: natrium, kalium, hidrogen, Kalsium, hidrogen, Klorida,
glukosa dan asam amino.
5) Transport aktif adalah vital untuk mempertahankan keunikan
komposisi baik CES dan CIS.
 Osmosis adalah bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui
membran semipermeabel dari larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke
konsentrasi yang lebih tinggi yang sifatnya menarik.

J. MATERI 8 (SEL EKSITABEL DAN MEKANISME BIOFISIKANYA)


1. Definisi
Eksitabel sel adalah sel yang dapat menghantarkan impuls atau potensial aksi.
• Membran sel merupakan bagian terluar sel yang membatasi bagian dalam sel dengan
lingkungan luar
• Merupakan selaput selektif permeabel  hanya dapat dilalui molekul-molekul
tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion
• Membran plasma dua lapisan  lapisan lipid rangkap dua (lipid bilayer)
• Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid.
• Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus fosfat bagian kepala (polar head)
dan bagian ekor (nonpolar tail).
• Membran berupa struktur yang membatasi sel, terdiri atas lipid yang mengandung
gugus polar dan gugus yang bersifat hidrofob.
• Membran  struktur lipid bilayer yang disisipi dengan protein globular yang
melintasi membran dan terdapat protein di permukaan luar dan dalam membran.
2. Dinamika Membran Plasma
• Pergerakan Flip flop adanya enzim flippase gerakan trans membran pasif.
• Pergerakan ke arah lateral
3. Potensial Membran
• Semua sel memiliki tegangan melintasi membran plasmanya, di mana tegangan ialah
energi potensial listrik-pemisahan muatan yang berlawanan.
• Sitoplasma bermuatan negatif dibanding dengan fluide ektraseluler karena distribusi
ion dan kation.
4. Potensial Aksi sel, jaringan, organ dan sistem
• Polarisasi : Perbedaan potensial membran dalam keadaan istirahat.
• Keadaan istirahat diberikan rangsangan yang sesuai maka dalamlevel yang cukup
 sel akan menjadi aktif → DEPOLARISASI→ bagian dalam menjadi berubah dari
negatif menjadi posistif.
5. Cairan Pada Tubuh Manusia
• Sel-sel yang menyusun organisme berada di suatu lingkungan yang disebut
lingkungan interna Melieu interieur (Claude Bernard)
• Melieu Interieur ini disebut juga interceluller space→ berisi cairan.
• Fungsi Cairan Tubuh : Pemberi suasana pada sel, Suhu Tubuh, Keasaman (pH),
Viskositas.
6. Komposisi Elektrolit
• Cis : kalium dan fosfat
• Ces :natrium dan klorida
Natrium dan kalium berperan dalam keseimbangan asam-basa, keseimbangan cairan,
dan fungsi sel saraf
• Perubahan volume CES maupun konsentrasi elektrolit merangsang hipotalamus untuk
mengurangi atau meningkatkan keluaran dan masukan air dengan cara mengatur rasa
haus dan eksresi air melalui ginjal
K. MATERI 9 (Endocryne system)
1. The endocrine system is all the organs of the body that are endocrine glands.
2. An endocrine gland secretes hormones.
3. Hormones are substances that are secreted by one group of cells, are secreted into
the blood, and affects the physiology of another group of cells (organs).
4. The endocrine system is a series of glands that release a hormone into the plasma,
where it is dissolved and transported throughout entire body within 60 seconds.
5. Every cell is exposed to the hormone, but not every cell responds to it. For a cell
to be able to respond to a hormone, the cell must have a functional hormone
receptor.
6. Target sel
• A target cell is only a target cell if it is has a functional receptor (a protein) for
the hormone.
• Receptors are proteins, which can be inside the cell or on its membrane.
7. Control of Hormone Secretion
• The endocrine system is controlled by the pituitary gland and the
hypothalamus.
• Always controlled by feedback loops
8. Regulation of Blood Glucose Levels
• When blood glucose is high, insulin lowers blood glucose levels.
• When blood glucose is low, glucagon causes glycogenolysis (breakdown of
glycogen) and gluconeogenesis to raise blood glucose levels.

L. MATERI 10 (FISIOLOGI JANTUNG)


1. Jantung
• berada dalam rongga thoraks di area mediastinum (ruang antar paru)
• Terdiri dari sisi apeks (intercostalis 5) dan basal (costalis 2)
• Terdiri dr 3 lapisan : perikardium, miokardium dan endokardium
2. Lapisan Jantung
• Miokardium :Terdiri atas otot jantung. Gerakannya involunter.
Miokardium paling tebal berada pada bag apeks dan paling tipis di
basal
• Endokardium : melapisi bilik katup jantung. Mengkilat, halus dan tipis
utk aliran darah
• Perikardium : viseral dan parietal, menghasilkan cairan serosa kedalam
ruang antara visera dan parietal, shg gerakannya halus saat kontraksi
3. Aliran darah ke jantung
• Vena kava superior dan vena kava inferior ke atrium. Melalui trikuspid
masuk ke ventrikel kanan, kemudian dipompa ke pulmonalis melalui
arteri pulmonalis. Diparu terjadi pertukaran gas. Gas kaya O2 dibawa
dari paru ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Darah mengalir ke
ventrikel kiri melalui katup mitral. Kemudian diedarkan keseluruh
tubuh melalui aorta.
• Fungsi utama : mempertahankan sirkulasi darah. Jantung bekerja sbg
pompa dgn serangkaian kejadian (siklus jantung)
4. Saraf yang mempersyarafi jantung
• Jantung dipengaruhi saraf autonom yg berasal dr medula oblongata
yaitu : simpatis dan parasimpatis
• Saraf parasimpatik mempersyarafi otot atrium, SA node dan AV node.
Stimulasi saraf parasimpatik mengurangi denyut jantung
5. Elektrokardiogram (ekg)
• Dasar
tubuh manusia bersifat sbg konduktor shg memungkinkan penempatan
elektroda di permukaan tubuh dpt merekam peristiwa listrik di dalam
tubuh
• EKG merupakan penjumlahan aktivitas listrik yang berasal dari semua
sel otot jantung aktif
6. Reflek baroreseptor
• Reflek baroreseptor berbanding terbalik dengan frekuensi jantung.
• Peningkatan tekanan darah di arteri menstimulasi baroreseptor
meningkatkan aktivitas parasimpatik shg memperlambat frek jantung
dan stimulasi simpatik di pemb darah.

Anda mungkin juga menyukai