Anda di halaman 1dari 8

Persentase Tutupan Karang sebagai Pendukung ..... Pulau Pamegaran dan Kuburan Cina (Panggabean, A.S. & B.

Setyadji)

PERSENTASE TUTUPAN KARANG SEBAGAI PENDUKUNG KEANEKARAGAMAN


IKAN KARANG DI PULAU PAMEGARAN DAN KUBURAN CINA
Anthony Sisco Panggabean dan Bram Setyadji
Peneliti pada Balai Riset Perikanan Laut, Muara Baru-Jakarta
Teregistrasi I tanggal: 28 Oktober 2008; Diterima setelah perbaikan tanggal: 16 Pebruari 2009;
Disetujui terbit tanggal: 13 Mei 2009

ABSTRAK

Terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang mendukung kondisi produktivitas suatu perairan laut.
Kondisi stok dan produksi ikan karang sangat tergantung pada habitatnya. Untuk melindungi kondisi
ekosistem terumbu karang diperlukan tindakan konservasi sumber daya perikanan. Pembatasan masalah
yang akan dibahas mencakup persentase tutupan karang, genus karang dominan yang berada pada perairan
tertutup (leeward), dan perairan terbuka (windward). Untuk mengetahui persentase tutupan karang
dipergunakan metode life form transek (line intercept transec) dan untuk komposisi jenis ikan karang dengan
cara census visual (visual census). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kondisi karang dalam kondisi baik
dan genus karang yang mendominansi yaitu Acropora, Porites, dan Montipora dengan bentuk acropora
bercabang, karang masif dan karang bercabang sedangkan komposisi jenis ikan karang yang mendominansi
yaitu ikan karang berkelompok atau major family.

KATA KUNCI: terumbu karang, ikan karang, lingkungan perairan, keanekaragaman

ABSTRACT: Percent coral coverage for support the biodiversity on reef fishes in Pamegaran and
Kuburan Cina Island. By: Anthony Sisco Panggabean and Bram Setyadji

Coral reef ecosystem are most important to support marine productivity. Stock condition and produktivity of
coral reef fishes were depend on to their habitat or coral reef ecosystem. Marine conservation of fisheries
resources was needed to protect the condition of coral reef ecosystem. The problem was limited to find out
coverange of coral reef, dominant reef genera in close marine area (leeward) and open marine area
(windward). Line intercept transec was used to study live coral cover. To see the composition species of reef
fishes was study by visual census. The results showed that coral reef was in good condition and genera were
dominated by Acropora, Porites, and Montipora with acropora branching, coral massive, and coral branching
whereas composition of reef fish was dominated by group of fishes (major family).

KEYWORDS: coral reef, reef fishes, marine environment, biodiversity

PENDAHULUAN dan Siganidae).


2. Indicator spesies (famili Chaetodontidae).
Perairan karang mempunyai produktivitas dan 3. Major family (ikan yang berkelompok) dari famili
keragaman jenis yang tinggi dan berfungsi sebagai Pomacentridae, Labridae, Scaridae, Apogonidae,
feeding ground (daerah pakan), spawning ground Caesionidae, dan Pomacanthidae).
(berkembang biak) dan nursery ground (asuhan),
serta sebagai shelter (tempat berlindung) bagi Preferensi (distribusi atau penyebaran) ikan pada
beberapa jenis ikan (Sentosa, 1998). Perairan karang daerah terumbu karang dapat digolongkan ke dalam 4
merupakan suatu ekosistem yang paling subur bila bagian yaitu ikan-ikan yang menyenangi dasar pasir,
dibandingkan dengan perairan lainnya. Perairan ini ikan yang senang berenang di sekitar karang, ikan
mempunyai produktivitas yang tinggi dengan sumber yang senang tinggal di goa dalam karang dan ikan-
hayatinya yang sangat beranekaragam dan hubungan ikan pelagis yang senang berenang pada kolam air di
di antaranya sangat erat. Salah satu sumber daya atas terumbu karang (Zamani, 1987).
hayati yang berhubungan erat dengan ekosistem
terumbu karang adalah jenis-jenis ikan karang. Pertambahan penduduk yang cepat di daerah
perairan Kepulauan Seribu dan disertai dengan
Berdasarkan habitat terumbu karang, keberadaan kemajuan teknologi, cenderung mempercepat
jenis ikan karang dapat dibedakan menjadi 3 tipe eksploitasi dan pemanfaatan sumber daya alam ikan
(Adrim, 1995), yaitu: yang berada di ekosistem terumbu karang. Penduduk
1. Target spesies (ikan konsumsi) dari famili di sekitar perairan Kepulauan Seribu ini
Lethrinidae, Lutjanidae, Haemulidae, Serranidae, memanfaatkan sumber daya terumbu karang untuk
Kypohosidae, Scolosidae, Achanturidae, Mullidae, memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Cara-cara

___________________
Korespondensi penulis:
Jl.Muara Baru Ujung, Kompleks Pelabuhan Perikanan Samudera-Jakarta 14440, Telp.(021) 6602044, E-mail: kanlutmb@indosat.net.id
J. Lit. Perikan. Ind. Vol.15 No.3 September 2009:

pemanfaatannya sebagai berikut bagan (menangkap sebagai faktor pendukung terhadap sumber daya
cumi-cumi (Loligo sp.), ikan teri (Stelephorus indicus), ikan-ikan karang yang berasosiasi.
dan tembang (Sardinella fimbriata)), meting
(mengumpulkan moluska dan teripang saat air surut), BAHAN DAN METODE
hookah (menyelam dengan kompresor untuk
menangkap udang karang dan kerang mutiara), dan Pengumpulan Data
bubu (menangkap ikan karang) (Djohani, 1999).
Penelitian ini dilakukan di Pulau Pamegaran yang
Oleh karena meningkatnya pemanfaatan sumber berada pada posisi geografis 05º24'-05º45' LS dan
daya ikan yang berada di ekosistem terumbu karang, 106º25'-106º40' BT (Gambar 1) dan sebagai lokasi
maka permasalahan yang timbul adalah seringkali pembanding dilakukan pendataan kondisi karang di
terjadi aktivitas penangkapan yang kurang terkendali Pulau Kuburan Cina. Daerah penelitian mencakup
dan bijaksana sehingga dapat merusak sumber daya perairan karang yang tertutup (leeward) (bagian utara)
ekosistem terumbu karang. Tujuan dari tulisan ini dan terbuka (wind ward) (bagian timur). Waktu
diharapkan dapat memberikan informasi yang penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juli 2005.
berguna terhadap keberadaan terumbu karang

106033’ 106034’ 106035’ 106036’


0
5 36’

5037’

5038’ U
T

5039’

Gambar 1. Lokasi penelitian.


Figure 1. Research Location.

Peralatan yang dipergunakan yaitu kapal atau Analisis Data


perahu, GPS, SCUBA, kamera bawah air (underwater
camera), alat pencatat, dan literatur untuk identifikasi Analisis tutupan karang (percent cover)
karang dan ikan karang. Pengambilan data tutupan mempergunakan Software Percent Cover Benthic Life
karang dengan metode garis transek (line intercept Form Analysis versi. 5.1 (Rahmat & Yosephine, 2001)
transec atau life form) (Gomez & Yop, 1984) dan penentuan kategori persen tutupan karang
sedangkan untuk pengambilan data ikan dengan mengacu pada monitoring coral for global change
metode visual census (Dartnall & Jones, 1986). (UNEP, 1993), yaitu kategori I) 10-10% (sangat
Panjang garis transek 30 m dan diletakkan sejajar rusak), II) 11-30% (rusak), III) 31-50% (sedang), IV)
garis pantai pada kedalaman 5 m dengan 3 kali 51-75% (baik), dan V) 76-100% (sangat baik). Untuk
pengulangan. analisis keanekaragaman ikan-ikan karang dengan
metode Shannon Weiner dalam Poole (1974).
Persentase Tutupan Karang sebagai Pendukung ..... Pulau Pamegaran dan Kuburan Cina (Panggabean, A.S. & B. Setyadji)

HASIL DAN BAHASAN Hasil analisis persen tutupan karang dapat


ditunjukkan pada Tabel 1. Persen rata-rata tutupan
Persentase Tutupan Karang karang hidup di Pulau Pamegaran bernilai 63,31%
karang hidup dan 14,86% karang mati, sedangkan
Tipe terumbu karang pada Pulau Pamegaran dan pada Pulau Kuburan Cina bernilai 63,07% karang
Pulau Kuburan Cina merupakan tipe terumbu karang hidup dan 15,01% karang mati. Berdasarkan pada
tepi atau pantai (fringing reef) dengan kedalaman kategori UNEP kondisi kesehatan karang di Pulau
pertumbuhan karang kurang dari 40 m. Terumbu Pamegaran dan Kuburan Cina dalam kategori baik
karang berbentuk potongan-potongan (patch reef) (kategori 4) walaupun demikian ditemukan juga
merupakan kelompok karang yang terdapat di karang mati namun dalam jumlah kecil dan dalam
kawasan perairan dangkal. Profil dasar perairan di proses recovery.
mulai dengan hutan pantai, patahan karang, kerikil,
pasir, dan karang batu.

Tabel 1. Persentase tutupan karang hidup dan mati


Table 1. Dead and live coral percent coverage

Persen tutupan karang


Lokasi Stasiun Σ Marga Genus dominan
Hidup Mati
Utara (leeward) 64,26 14,36 17 Acropora
Pamegaran Timur (windward) 62,35 15,36 18 Porites
Rata-rata 63,31 14,86
Utara (leeward) 64,19 22,14 21 Acropora
Kuburan Cina Timur (windward) 61,95 7,97 19 Montipora
Rata-rata 63,07 15,01

Mendominasinya genus acropora, porites, dan mengalami tekanan lingkungan perairan. Penentuan
montipora dikarenakan kondisi lingkungan perairan kondisi kesehatan karang menitik beratkan pada
sangat mendukung untuk pertumbuhan dan persen tutupan karang Acropora dan Non Acropora
perkembangannya di samping itu genus karang ini akan tetapi tidak hanya parameter tersebut yang
mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri diamati melainkan semua parameter yang menyusun
terhadap perubahan lingkungan perairan secara kondisi kesehatan karang seperti faktor abiotic dan ke
cepat. Bentuk pertumbuhan morfologi koloni karang semua parameter tersebut dikonversikan ke dalam
hidup pada suatu lokasi perairan dapat dipergunakan persen tutupan terumbu karang (Gambar 2).
sebagai ukuran kondisi kesehatan karang yang

Gambar 2. Persentase tutupan karang pada stasiun penelitian.


Figure 2. Percent coverage coral in research station.
J. Lit. Perikan. Ind. Vol.15 No.3 September 2009:

Tingginya persen tutupan karang hidup diikuti Keanekaragaman Jenis Ikan Karang
dengan relatif kecilnya tutupan karang mati (dead
coral). Faktor yang menunjang tingginya persen Salah satu sumber daya hayati yang berhubungan
tutupan karang pada lokasi tersebut karena erat dengan ekosistem terumbu karang adalah jenis-
kurangnya aktivitas manusia (anthropogenic causes) jenis ikan karang. Kelompok ikan adalah merupakan
seperti penggunaan alat penangkapan ikan yang taksa terbesar dari hewan vertebrata yang
membahayakan kehidupan karang (bahan peledak bersimbiosa dengan terumbu karang dan kelompok
dan beracun), serta minimnya limbah buangan. ikan karang ini mempunyai keanekaragaman yang
Keberadaan jenis ikan karang dipengaruhi dengan tinggi.
kondisi kesehatan karang, apabila kondisi kesehatan
karang sudah mengalami kerusakkan maka semakin Pada Tabel 2 menunjukkan hasil analisis data
sedikit jenis ikan karang yang terdapat karena Indeks Kenanekragaman jenis (H'), Indeks
habitatnya sudah tidak memenuhi untuk mencari Keseragaman (E), dan Indeks Dominansi (D) jenis
makan dan berkembang biak (Sale, 1991). ikan karang pada PulauPamegaran dan Kuburan
Cina.

Tabel 2. Keanekaragaman jenis ikan karang di Pulau Pamegaran dan Kuburan Cina
Table 2. Biodiversity of coral reef fish in Pamegaran and Kuburan Cina Island

Lokasi ∑ Jenis ∑ Ind/90 m H' E D


Pamegaran
Utara 48 961 4,31 0,77 0,13
Timur 46 977 4,08 0,74 0,11
Kuburan Cina
Utara 31 154 4,33 0,87 0,15
Timur 30 146 4,41 0,89 0,12

Hasil analisis Indeks Diversitas Shannon (H') pada Perubahan suhu perairan secara mendadak
kisaran 2,30<H'<6,91 yang menandakan keragaman sekitar 4-6ºC dari suhu alami (ambient level) yaitu
sedang atau kestabilan komunitas sedang dan perubahan suhu di bawah atau di atas ambient level
tekanan lingkungan terhadap komunitas sedang. Nilai akan menyebabkan degredasi karang yang
E menunjukkan nilai mendekati 1 yang menandakan merupakan habitat dari jenis-jenis ikan karang.
ekosistem dalam kondisi relatif mantap atau jumlah
individu tiap jenis relatif sama. Nilai D dalam kategori Adanya pergerakkan air seperti arus akan
0<D<0,4 yang berarti dominansi rendah sehingga mempengaruhi faktor lingkungan seperti ketersediaan
tidak terdapat jenis yang ekstrim mendominansi jenis oksigen, nutrien (phosfat dan nitrat), plankton (phyto
lainnya. Keanekaragaman dan kelimpahan ikan dan zoo), dan substrat sehingga mempengaruhi juga
karang sangat dipengaruhi oleh variasi habitat keberadaan jenis ikan-ikan, distribusi pemindahan
terumbu karena terumbu karang tidak hanya terdiri telur, larva dan ikan kecil, serta sebagai faktor
atas karang tetapi juga daerah berpasir, berbagai pembatas bagi beberapa jenis-jenis ikan.
teluk, celah, dan daerah alga.
Keanekaragaman jenis ikan-ikan karang yang
Jenis ikan karang yang mendominansi pada kedua berinteraksi dengan terumbu karang memiliki
lokasi yaitu dari tipe mayor spesies (Pomacentrus ketergantungan hidup dengan kondisi kesehatan
alexanderae dan Abudefduf sexfasciatus), tipe karang sebagai penghasil makanan utama dan
indikator spesies (Scolopsis bilineatri, Scolopsis ditentukan juga oleh keanekaragaman biota yang
lineata, dan Chaetodon aurofasciatus) dan bersimbiosa dengan terumbu karang (Williams &
sasaranspesies (Cephalopholis cyanostigma). Faktor- Hatcher, 1993).
faktor pendukung yang juga akan mempengaruhi
keragaman jenis ikan karang selain tutupan karang Komposisi Jenis Ikan Karang
yaitu faktor lingkungan perairan di antaranya suhu,
arus, plankton (phyto dan zoo), nutrien (phosfat dan Gambar 3 menunjukkan hasil analisis persentase
nitrat), dan substrat. komposisi ikan yang mendominansi di Pulau
Pamegaran dan Kuburan Cina.
Persentase Tutupan Karang sebagai Pendukung ..... Pulau Pamegaran dan Kuburan Cina (Panggabean, A.S. & B. Setyadji)

Gambar 3. Persentase komposisi jenis ikan karang.


Figure 3. Percent spesies composition of reef fishes.

Pengaruh kondisi karang pada jumlah jenis, tidak mutlak dipengaruhi oleh kondisi terumbu karang
kepadatan jenis, dan komposisi jenis ikan berbeda tetapi dipengaruhi juga oleh faktor keanekaragaman
pada kondisi baik sekali dan baik, jumlah jenis ikan jenis pakan (keanekaragaman biota), kondisi
akan lebih tinggi pada kondisi baik daripada kondisi lingkungan perairan dan kondisi habitat. Keragaman
baik sekali, sedangkan kepadatan dan komposisi jenis komposisi yang tinggi bukan hanya keragaman
ikan lebih tinggi pada kondisi baik sekali (Gambar 4). taksonomik akan tetapi keragaman komposisi bentuk,
Komposisi dan keanekaragaman jenis ikan karang perilaku, dan interelasi antar biota laut.

Gambar 4. Kelimpahan jenis ikan karang.


Figure 4. Abundance of coral reef fish.

Keadaan ini diduga pengaruh keanekaragaman terhadap komposisi jenis dibandingkan pengaruh
pakan (karena berhubungan dengan ketersediaan habitat (ruang). Pada kondisi sangat
keanekaragaman biota terumbu karang) lebih besar baik jumlah jenis lebih kecil dibandingkan pada
J. Lit. Perikan. Ind. Vol.15 No.3 September 2009:

kondisi baik disebabkan penutupan karang batu yang Kondisi Ikan Konsumsi (Target sp.) Terhadap
berlebihan akan mengurangi keanekaragaman biota Tutupan Karang
terumbu karang lainnya.
Jumlah jenis ikan Target sp. sangat tergantung
Komposisi keanekaragaman jenis ikan yang pada kondisi kesehatan karang khususnya karang
berada pada ekosistem terumbu karang juga dapat Acropora branching yang merupakan jenis karang
menunjukkan tingkah laku teritorial ikan karang yang dominan pada perairan laut dan yang
tersebut karena jenis tertentu tidak akan berkeliaran menentukan kondisi kesehatan terumbu karang. Pada
jauh dari sumber makanannya dan tempat berlindung, Gambar 5 menunjukkan kelimpahan rata-rata sasaran
batas teritorial tersebut dapat didasarkan atas (mean) Target sp. di kedua lokasi penelitian yang
persediaan makanan, pola berkembang biak, menandakan keberadaan ikan tipe Target sp. paling
banyaknya pemangsa, dan kebutuhan ruang hidup. banyak terdapat pada daerah leeward Pamegaran
dengan nilai kelimpahan rata-rata (mean) 6,22 ind.
per 90 m pada kondisi tutupan karang ACB 11,34%,
sedangkan untuk yang paling sedikit pada daerah
windward Pamegaran dengan nilai kelimpahan rata-
rata (mean) 3 ind. per 90 m pada kondisi tutupan
karang ACB 9,92%.

Gambar 5. Kelimpahan rata-rata (mean)Target sp. tiap stasiun.


Figure 5. Mean abundance of Target sp. in stasiun.

Sebaran tipe ikan Target sp. tersebut tidak merata tersebut menyukai menempati celah-celah karang
pada tiap-tiap stasiun penelitian dikarenakan kondisi sebagai tempat berlindung (Gambar 6).
karang yang bervariasi. Hal ini menunjukkan bahwa
jenis-jenis ikan dari tipe Target sp. menyukai daerah Faktor tutupan karang juga mempengaruhi
yang berada pada daerah tertutup atau terlindung keberadaan tipe ikan ini sebab tutupan karang yang
(leeward) dikarenakan pada daerah tersebut relatif baik akan menyediakan sumber makanan yang
merupakan daerah yang terbebas dari tekanan arus cukup untuk perkembangan dan pertumbuhan jenis-
dan gelombang yang keras di samping itu jenis ikan jenis ikan dari tipe tersebut.
Persentase Tutupan Karang sebagai Pendukung ..... Pulau Pamegaran dan Kuburan Cina (Panggabean, A.S. & B. Setyadji)

20 19 19
18

Jumlah ind/90m
15

10 10
9
10
9 9
8
7
6
5 4

0
0 1 2 3
Ulangan Pendataan

UP TP UKC TKC

Gambar 6. Sebaran Target sp.


Figure 6. Target sp. distribution.

Korelasi antara jenis ikan Target sp. dengan sepenuhnya mengalami ketergantungan, hal ini dapat
ekosistem karang atau dengan kondisi karang tidak terlihat pada Gambar 7.

20
Jumlah ind/90m

15

10

0
0 1 2 3 4
Stasiun Penelitian
Ul 1 Ul 2 Ul 3
Linear (Ul 1) Linear (Ul 2) Linear (Ul 3)

Gambar 7. Korelasi Target sp. tiap stasiun.


Figure 7. Target sp. correlation in stasion.

Gambar 7 terlihat hasil regresi linear membuktikan plasma nutfah.


bahwa ada hubungan yang negatif atau menurun
antara jumlah individu Target sp. dengan kondisi Hubungan secara ekologi kehadiran Target sp.
tutupan karang pada ke 4 stasiun. Hubungan negatif pada suatu ekosistem terumbu karang sangat
terjadi dikarenakan ada beberapa jenis ikan sasaran dipengaruhi oleh perubahan kondisi habitat karang
agak menjauh dari ekosistem karang atau habitatnya dikarenakan kerusakkan karang akan menghilangkan
dikarenakan sebagian besar tipe ikan ini merupakan lubang-lubang atau celah-celah karang sebagai
predator sesama ikan sehingga mempunyai daerah habitat jenis ikan Target sp. seperti ikan kerapu
jelajah agak menjauh dari ekosistem karang untuk (Epinephelus sp.) dan ekor kuning (Lutjanus vittus)
mencari mangsanya dan kondisi habitat yang kurang (Lalamentik & Rembet, 1999).
mendukung untuk keberadaan jenis-jenis ikan yang
dimangsa. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa KESIMPULAN
korelasi ikan sasaran terhadap kondisi karang
sepenuhnya menggambarkan hubungan pemenuhan Berdasarkan pada hasil penelitian ini dapat ditarik
kebutuhan pakan pada daerah terumbu karang yang beberapa kesimpulan yaitu:
merupakan daerah persedian makanan atau daerah
J. Lit. Perikan. Ind. Vol.15 No.3 September 2009:

1. Pada bagian perairan utara atau tertutup (leeward) practices in Komodo Nasional Park: Ban the
dan timur atau terbuka (windward) di Pulau Hookah Compressor. TNC Indonesia Prog. Jurnal
Pamegaran dan Kuburan Cina termasuk dalam Pesisir dan Lautan. 2 (1): 1999. p. 21-34.
kondisi karang dalam keadaan baik atau kategori 4
dengan luas tutupan karang nilai berkisar antara Gomez, E. D. & H. S. Yop. 1984. Monitoring reef
51-75%. condition In Coral Reef Management Handbook.
R. A. Kenchington & B. E. T. Hudson (Eds.)
2. Faktor yang menunjang tingginya persen tutupan Unesco Publisher. Jakarta. 171 pp.
karang pada lokasi tersebut karena kurangnya
aktivitas manusia (anthropogenic causes) seperti Lalamentik, L. Th. X & U. N. Rembet. 1999.
penggunaan bahan peledak dan bahan beracun Monitoring kondisi ikan karang (spesies indikator
serta minimnya limbah buangan. dan target-predator) di Teluk Buyat dan Ratatotok
Sulawesi Utara. Fakultas Perikanan dan Ilmu
3. Jenis ikan karang yang mendominansi adalah tipe Kelautan. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
mayor spesies (Pomacentrus alexanderae dan Prosiding Lokakarya Pengelolaan dan Ilmu
Abudefduf sexfasciatus), tipe indikator spesies Pengetahuan dan Teknologi Terumbu Karang
(Scolopsis bilineatri, Scolopsis lineata, dan Indonesia. 22-23 Nopember 1999. Jakarta. p. 105-
Chaetodon aurofasciatus), dan sasaran spesies 119.
(Cephalopholis cyanostigma).
Poole, R. V. 1974. And introduction to quantitative
4. Sebaran tipe ikan Target sp. tersebut tidak merata ecology. Mc. Graw Hill Series In Population
pada tiap-tiap stasiun penelitian dikarenakan Biology. Inc. All Right. Reserved Printers in USA.
kondisi karang yang bervariasi, hal ini California.
menunjukkan bahwa jenis-jenis ikan dari tipe
Target sp. menyukai daerah yang berada pada Rahmat & Yosephine. 2001. Software Percent Cover
daerah tertutup atau terlindung. Benthic Life form Ver 5.1. P3O. Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia.
PERSANTUNAN
Sale, P. F. 1991. The ecology of fishes on coral reef.
Kegiatan dari hasil riset usaha perikanan tripang Oceanography Marine Biology. 18: p. 367-421.
melalui pengkayaan stok (stock enchancement) di
Kepulauan Seribu, T. A. 2004-2005, di Balai Riset Sentosa, P. W. 1998. Laporan Monitoring Terumbu
Perikanan Laut-Muara Baru, Jakarta. Karang di Taman Nasional Laut Taka Bonerate.
Oktober 1997-Nopember 1998. WWF-IP Ujung
DAFTAR PUSTAKA Pandang.

Adrim, M. 1995. Metodologi penelitian ikan karang UNEP. 1993. Monitoring Coral Reef for Global
dalam Materi kursus metodologi penelitian Changes. Ref Methods for Mar Poll. Studies.
penentuan kondisi terumbu karang. P3O.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta. Williams, D. M. C. B. & A. I. Hatcher. 1993. Structure
47 pp. of fish communities on outer slopes of inshore, mid
shelf, and outer shelf reefs of the Great Barrier
Dartnal, A. J. & M. Jones. 1986. A Manual of Survey Reef. Mar. Ecol. Prog. Ser. 10: p. 234-250
Methods: Living Resources in Coastal Seas.
ASEAN-Australia Cooperative Programe on Zamani, N. P. 1987. Profil ekologi ikan karang di
Marine Science Handbook.Townsville Australia Gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Teluk
Institute of Marine Science. 167 pp Jakarta. Tesis. Fakultas Perikanan Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Djohani, R. H. 1999. Combatting destructive fishing

Anda mungkin juga menyukai