Laporan Survey Implementasi Progam Gizi Tahun 2018 ini dapat diselesaikan
dengan baik. Laporan ini merupakan tahap akhir dari Implementasi Progam Gizi
Pada Orang Tua yang Memiliki Anak Kurus dan Anak Pendek Ditingkat Kelurahan
kemampuan yang ada, sehingga Tim Penulis merasa masih ada belum sempurna baik
dalam isi maupun dalam penyajiannya. Untuk itu penulis selalu terbuka atas kritik
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
ii
2.2.2 Proses Asuhan Gizi Terstandar ............................................................. 12
DOKUMENTASI ....................................................................................................... 63
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Table 1. Asesmen Gizi Ibnu Sabil ................................................ Error! Bookmark not defined.
Table 2. Asesmen Gizi Azam Hafid Akila.................................... Error! Bookmark not defined.
Table 3. Asesmen Gizi Abdian Rahel ........................................... Error! Bookmark not defined.
Table 4. Asesmen Gizi Aulidia Bilqis .......................................... Error! Bookmark not defined.
Table 5. Asesmen Gizi Nayla dan Kayla ...................................... Error! Bookmark not defined.
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. Alur dan Proses Asuhan Gizi Pada Pasien Rawat Inap ............................................... 12
Gambar 5. Alur dan Proses Asuhan Gizi Pada Pasien Rawat Jalan.............................................. 13
v
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia yang maju, adil dan makmur. Visi tersebut direalisasikan pada empat misi
dan pemerataan sumberdaya kesehatan; dan menciptakan tata kelola pemerintah yang
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, besaran masalah gizi
pada balita di Indonesia yaitu 19,6% gizi kurang, diantaranya 5,7% gizi buruk; gizi
lebih 11,9%, stunting (pendek) 37,2%. Proporsi gemuk menurut kelompok umur,
terdapat angka tertinggi baik pada balita perempuan dan laki-laki pada periode umur
0-5 bulan dan 6-11 bulan dibandingkan kelompok umur lain. Hal ini menunjukkan
bahwa sampai saat ini masih banyak masyarakat khususnya ibu balita yang
mempunyai persepsi tidak benar terhadap balita gemuk. Data masalah Gangguan
Kekurangan Iodium (GAKI) berdasarkan hasil survei nasional tahun 2013 sebesar
11,1% dan menurut hasil Riskesdas 2013, anemia pada ibu hamil sebesar 37,1%.
2013 adalah 9,4 %, terdiri dari 1,6% sangat kurang dan 7,8% kurang, prevalensi
1
berat lebih adalah 1,1%. Sedangkan prevalensi kependekan (TB/U) adalah 17,6%,
terdiri dari 5,3% sangat pendek, dan 12,3% pendek. Prevalensi kekurusan (BB/TB)
adalah 5,2% terdiri dari 0,9% sangat kurus dan 4,3% kurus.
Prevalensi status gizi balita di Kota Padang tahun 2015 adalah balita dengan
gizi buruk 1,9%, balita dengan gizi kurang 7,5%, balita gizi baik 89,3%, dan balita
gizi lebih 1,4%. Di Kecamatan Kuranji tahun 2015 dengan jumlah balita 59647
dengan indikator BB/U, balita gizi buruk 0,6%, gizi kurang 4,2%, gizi baik 95%, gizi
lebih 0,3%. Indikator TB/U, balita sangat pendek 0,7%, pendek 4,3%, normal 94,7%,
tinggi 0,1%. Indikator BB/TB, balita sangat kurus 0,1%, kurus 1,4%, normal 97,6%,
Data dari Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2011 menunjukkan bahwa
kasus diare tertinggi di Kota Padang terdapat di Puskesmas Lubuk Buaya (12,3%).
Jumlah kasus diare pada balita di Puskesmas Lubuk Buaya sebanyak 493 kasus
(34,3%). Berdasarkan data kasus diare perkelurahan tahun 2011 di wilayah kerja
Buaya dengan 470 kasus (31,5%). Data dari hasil pemantauan status gizi Dinas
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan
2
Pembagunan kesehatan Kota Padang secara umum bertujuan untuk
dalam bidang medis termasuk ketersediaan obat yang terjangkau oleh masyarakat.
No. 25 tahun 2009 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai
daerah otonom, Puskesmas sebagai salah satu upaya pemerintah dalam melayani
menentukan prioritas masalah kesehatan dan intervensi yang perlu dilakukan dengan
kesehatan termasuk gizi pada masyarakat. Fungsi dan tugas Puskesmas adalah
3
mengembangkan, membina dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Salah satu
Faktor yang melatar belakangi timbulnya masalah gizi seperti Kurang Energi
Protein (KEP), Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI), Anemia Gizi Besi
Masalah gizi menjadi komplek oleh karena tingkat ekonomi penduduk yang rendah.
kesehatan anak. Maka dari itu kami ingin meneliti Upaya Peningkatan Cakupan
Pendampingan dan Konseling Gizi Pada Orang Tua yang Memiliki Anak Kurus dan
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui gambaran status gizi balita dan faktor yang mempengaruhi
4
2. Diketahuinya frekuensi konsumsi pangan baduta di Kelurahan Pasia
ibu tentang gizi baduta di Kelurahan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto
ibu hamil tentang gizi di Kelurahan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto
tahun 2018.
tahun 2018.
5
10. Diketahuinya distribusi frekuensi baduta berdasarkan status ekonomi
tahun 2018.
kesling.
1.3 Manfaat
6
1.4 Ruang Lingkup
Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui tentang gambaran status Gizi
Kelurahan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang tahun 2018.
terdiri dari tiga faktor yaitu faktor predisposisi (pola makan, tingkat pengetahuan ibu
baduta, tingkat pengetahun ibu hamil, sikap ibu, pola asuh, sosial budaya), faktor
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
seperti terlihat pada lingkaran pusat dari gambar di atas (Gambar 1).
Dengan melalui tahapan PAGT, dari langkah asesmen (A) – diagnosis (D) –
intervensi (I) – dan monitoring evaluasi gizi (ME), dikumpulkan dan dianalisis data
yang relevan, diidentifikasi masalah gizi dan faktor penyebabnya, dibuat rencana
8
penanganan dan diimplementasikan selanjutnya dilakukan monitoring dan evaluasi
hasil asuhan gizi seperti terlihat pada kotak dalam dari gambar di atas (Gambar 1).
Proses asuhan gizi terstandar ini akan terlaksana dengan baik bila dilandasi
dengan pengetahuan gizi yang baik, keterampilan dan kemampuan tenaga gizi dalam
menerapkan praktek berbasis fakta (evidence based practice), mentaati kode etik
profesi dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti terlihat pada kotak
budaya, sistem pelayanan kesehatan dan kondisi lokal sangat berpengaruh terhadap
asuhan gizi, seperti terlihat pada kotak luar dari gambar di atas (Gambar 1). PAGT
dilaksanakan pada pasien/klien dengan risiko masalah gizi yang dapat diketahui dari
proses skrining gizi dan rujukan yang dilakukan oleh perawat. Untuk meningkatkan
kualitas asuhan gizi perlu ada sistem evaluasi hasil asuhan gizi yang telah
dilaksanakan.
sehari-hari, dan melindungi tubuh terhadap penyakit. Bagi orang sakit, gizi dapat
rawat dan mortalitas. Oleh karena itu asupan makanan dalam jumlah dan jenis zat gizi
yang sesuai kebutuhan sangat penting bagi orang sehat maupun orang yang sakit.
9
Status gizi merupakan kondisi keseimbangan asupan zat gizi terhadap kebutuhannya
dan dikatakan status gizi baik bila berada dalam keadaan sesuai.
Problem gizi timbul bila terjadi ketidaksesuaian antara asupan dan kebutuhan
tubuh akan zat gizi. PAGT merupakan proses penanganan problem gizi yang
dilaksanakan di semua fasilitas pelayanan kesehatan, seperti di rumah sakit (di rawat
inap dan rawat jalan), klinik pelayanan konseling gizi dan dietetik, Puskesmas, dan di
jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi terhadap kebutuhan tubuh
akan zat gizi yang berbeda-beda sesuai kondisi sehat, sakit, dan berbagai tahap
pertumbuhan. Apabila asupan zat gizi kurang adekuat, berlebih atau terjadi gangguan
utilisasi zat gizi dapat menimbulkan masalah/problem gizi. Dalam upaya penanganan
problem gizi ini, perlu diidentifikasi faktor penyebab yang mendasarinya. Akar
Tujuan pemberian asuhan gizi adalah mengembalikan pada status gizi baik
oleh efektivitas intervensi gizi melalui edukasi dan konseling gizi yang efektif,
pemberian dietetik yang sesuai untuk pasien di rumah sakit dan kolaborasi dengan
proses asuhan gizi. Dalam praktek asuhan gizi, diperlukan keseragaman bahasa
10
(terminologi) untuk berkomunikasi dan mendokumentasikan PAGT. Terminologi
dietetik dan gizi secara internasional telah dipublikasikan oleh Academy of Nutrition
and Dietetics dalam buku International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT)
Reference Manual: Standardized Language for the Nutrition Care Process yang
berisi terminology mengenai 4 langkah Proses Asuhan Gizi Terstandar dapat dilihat
pada Gambar 2.
11
2.2.2 Proses Asuhan Gizi Terstandar
dimulai dari langkah asesmen, diagnosis, intervensi dan monitoring dan evaluasi gizi
merupakan siklus yang berulang terus sesuai respon/perkembangan pasien yang dapat
dilihat pada Gambar 3. Apabila tujuan tercapai maka proses ini akan dihentikan,
namun bila tujuan tidak tercapai atau tujuan awal tercapai tetapi terdapat masalah gizi
baru maka proses berulang kembali mulai dari assessment gizi. Contoh alur proses
PAGT di rawat inap dan rawat jalan dapat dilihat di Gambar 4 dan Gambar 5.
Gambar 4. Alur dan Proses Asuhan Gizi Pada Pasien Rawat Inap
12
Gambar 5. Alur dan Proses Asuhan Gizi Pada Pasien Rawat Jalan
13
2.2.3 Langkah-Langkah PAGT
1. Asesmen Gizi
data secara sistematis. Data yang dikumpulkan dapat berupa data riwayat gizi,
antropometri, laboratorium, pemeriksaan fisik dan riwayat klien. Data asesmen gizi
14
2) Kelompokkan data berdasarkan kategori asesmen gizi:
e) Data)
yang merujuk.
2) Antropometri (AD)
3) Laboratorium (BD)
Keseimbangan asam basa, profil elektrolit dan ginjal, profil asam lemak
15
profil laju metabolik, profil mineral, profil anemia gizi, profil protein,
Evaluasi sistem tubuh, wasting otot dan lemak subkutan, kesehatan mulut,
Informasi saat ini dan masa lalu mengenai riwayat personal, medis,
keluarga dan sosial. Data riwayat klien tidak dapat dijadikan tanda dan
2. Diagnosis Gizi
Diagnosis gizi sangat spesifik dan berbeda dengan diagnosis medis. Diagnosis
gizi bersifat sementara sesuai dengan respon pasien. Diagnosis gizi adalah masalah
dan menjelaskan tanda dan gejala yang melandasi adanya problem gizi.
asuhan gizi. Asupan makanan dan zat gizi yang tidak sesuai dengan
16
2) Tentukan domain dan problem/masalah gizi berdasarkan indikator asuhan
3. Intervensi Gizi
makan (ND.5); suasana makan (ND.4) dan pengobatan terkait gizi (ND.5).
17
a) Edukasi gizi tentang konten/materi yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan (E.1)
(E.2)
komplek.
3) Konseling
18
kesehatan/institusi/ dietisien lain yang dapat membantu dalam merawat atau
Pada langkah intervensi gizi ini dietisien harus berpikir kritis dalam
hal:
Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui tingkat kemajuan pasien dan apakah
tujuan atau hasil yang diharapkan telah tercapai. Hasil asuhan gizi seyogyanya
menunjukkan adanya perubahan perilaku dan atau status gizi yang lebih baik.
1) Monitor perkembangan :
19
d) Identifikasi hasil asuhan gizi yang positif maupun negative
2) Mengukur hasil
20
BAB III
LAPORAN KASUS
1. Ibnu Sabil
Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun bernama Ibnu Sabil, Ibunya bernama
Lasmi yang bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ibnu Sabil lahir dengan BB 1,9 kg dan
TB 40 cm. ibnu Sabil sudah 1 bulan lebih demam dan diduga menderita campak,
akan tetapi itu bukan lagi penyakit campak tetapi sudah kudis atau penyakit kulit. Hal
ini membuat ibnu sabil harus di bawa ke rumah sakit, akibat sakit yang dideritanya si
anak nafsu makan yang berkurang, sehingga BB badan tidak bertambah dan anak
Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun bernama Azam Hafid Akila, Ibunya
bernama Lazmi Zarmita yang bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ibnu Sabil lahir
dengan BB 2,8 kg dan TB 47. Dimana azam nafsu maknnya berkurang dan kenaikan
3. Abdian Rahel
bernama Hera yang bekerja sebagai ibu rumah tangga. Rahel lahir dengan BB 2 kg
dan TB 45 cm. dima Rahel susah makan dan menghabiskan makanan dalam waktu
yang lama.
4. Aulidia Bilqis
21
Seorang anak perempuan berusia 4 tahun bernama Aulidia Bilqis, Ibunya
bernama Adek dan Bapak Asep yang bekerja sebagai ibu pembantu dan buruh. Rahel
Anak kembar yang bernama Naila dan kaila anak dari ibu Rika dan Bapak
Erianto yang berusia 4 tahun. Dimana si kembar lahir dengan BB yang kecil dari
3.2.1 Kasus I
Umur : 2Tahun
No.Bp : 1713212224
b. Data Biokimia
-
22
c. Data Klinik
Data Fisik
Demam +
Penyakit +
kulit
Tidak rewel +
Tidak aktif +
Kesimpulan: Anak perlu tindakan penangan khusus dikarenakan
d. Data Dietary
e. Riwayat Personal
Riwayat penyakit
Penyakit dahulu : -
23
Riwayat ekonomi sosial budaya
o Pasien adalah anak kedua dari ibu lasmi
=800 kkal
Kebutuhan protein
Protein 1.5/kg bb/hari =1.5 x 8
=12 gr
Kebutuhan Lemak
25/100 x 800 =200 = 22.22 gr
Kebtuhan zat gizi lain\
Cairan 130 ml/kg bb/hr=130 x 8
=800 ml
24
d. Preskripsi diet
e. Implementasi
Memberikan makanan sumber FE
Memberikan diet yang sesuai dengan kebutuhan
Memberikan makanan tinggi protein
Membrikan diet sesaui dengan kebutuhan
Memberikan edukasi tentang makanan yang seharusnya
dikosumsi oleh anak sesuai umur kepada orang tua
f. Rencana Edukasi
Sasaran : ibu dan keluarga
Media : Leaflet
Tempat : rumah pasien
Waktu : ± 30 menit
Konseling Gizi
3.2.2 Kasus II
25
Nama Mahasiswa : Serly Suryana
No. Bp : 1511221014
1. Asesmen Gizi
b.Anak
ASI Eksklusif : (v) 2 th
Susu Formula : (v)
MP ASI : Biskuit,
Telur, Kacang Hijau
Makanan : Makanan
lunak ( nasi + lauk suir
+ sayur + ) 3x sehari
dan habis
Anak mendapakan
berbagai vitamin
(tablet Vit A) setiap ke
posyandu
Antropometri Saat Lahir :
BB = 2,8 kg
TB = 47 cm
26
Bulan Maret :
BB = 8,4 kg
TB = 74 cm
Status gizi :
- BB/U = Kurang
- TB/U = Sangat
pendek
- BB/TB = Normal
Bulan April :
BB = 8,2 kg
TB = 80 cm
Pemeriksaan Fisik Anak tidak aktif
Hasil Recall
Sayur 2sdm
halus
27
=============================================================
========
HASIL PERHITUNGAN DIET/
=============================================================
========
Nama Makanan Jumlah energy carbohydr.
____________________________________________________________________
__________
Meal analysis: energy 900,8 kcal (35 %), carbohydrate 108,8 g (34 %)
Meal analysis: energy 808,5 kcal (31 %), carbohydrate 104,0 g (32 %)
Meal analysis: energy 900,8 kcal (35 %), carbohydrate 108,8 g (34 %)
=============================================================
========
HASIL PERHITUNGAN
=============================================================
========
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
____________________________________________________________________
__________
energy 2610,1 kcal 1900,0 kcal 137 %
water 0,0 g 2700,0 g 0%
protein 80,2 g(12%) 48,0 g(12 %) 167 %
fat 113,6 g(38%) 77,0 g(< 30 %) 147 %
carbohydr. 321,7 g(50%) 351,0 g(> 55 %) 92 %
28
dietary fiber 1,3 g 30,0 g 4%
alcohol 0,0 g - -
PUFA 41,2 g 10,0 g 412 %
cholesterol 99,5 mg - -
Vit. A 2020,6 µg 800,0 µg 253 %
carotene 0,0 mg - -
Vit. E 0,0 mg - -
Vit. B1 0,8 mg 1,0 mg 80 %
Vit. B2 1,5 mg 1,2 mg 129 %
Vit. B6 1,2 mg 1,2 mg 101 %
folic acid eq. 0,0 µg - -
Vit. C 230,1 mg 100,0 mg 230 %
sodium 795,4 mg 2000,0 mg 40 %
potassium 2891,2 mg 3500,0 mg 83 %
calcium 1827,6 mg 1000,0 mg 183 %
magnesium 292,9 mg 310,0 mg 94 %
phosphorus 1716,8 mg 700,0 mg 245 %
iron 28,8 mg 15,0 mg 192 %
zinc 9,4 mg 7,0 mg 135 %
2. Diagnosis Gizi
Kemungkinan Diagnosis
Kategori Parameter
Gizi
FH Asupan oral tidak adekuat N1 2.1
(Riwayat Gizi)
29
Problem Etiologi Sign/ Symptom
(NC 3.1)
30
3. Intervensi Gizi
1. Edukasi Gizi
a. Konseling gizi
1) Asupan makan
2) PHBS
31
seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan
3) ASI
Air susu ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting
kegemukan
susu formula
32
d) Menyusui bayi dapat melindungi ibu dari kanker ovarium dan
1) Poster
tersebut.
No. Bp : 1511221009
1. Asesmen Gizi
33
Nama Orang Tua :
Ibu Hera
Riwayat Terkait Gizi a. Ibu
dan Makanan Saat kehamilan:
1. Nafsu makan Ibu
yang kurang
2. Ibu sering
mengalami
tekanan darah
tinggi (hipertensi)
3. Suka
mengkonsumsi
makanan ringan
dan minuman
dingin yang
bewarna
4. BB ibu bertambah
kurang dari 12 kg
5. Ibu rutin ke
posyandu dengan
mendapatkan
tablet serta
vitamin dan juga
rutin senam ibu
hamil
b. Anak
ASI Eksklusif : (v) 6
bulan, dan masih
ASI sampai 2 tahun
Susu Formula : (v)
lebih kurang 4 tahun
MP ASI :
6. Biskuit sampai
umur 3 th
7. Telur rebus
8. Kacang Hijau
Makanan : Makanan
34
biasa
- nasi + lauk + sayur
= 3x sehari,
menghabiskan dalam
waktu yang lama dan
sering tidak habis
Anak mendapakan
berbagai vitamin
(tablet Vit A) setiap
ke posyandu
Antropometri Saat Lahir :
BB = 2 kg
TB = 45 cm
Bulan Maret :
BB = 11,5 kg
TB = 100 cm
Bulan April :
BB = 13 kg
TB = 100 cm
Pemeriksaan Fisik Anak aktif
Hasil Recall
ayam 1 potong
35
Air putih 1 gelas
ikan 1 porsi
=============================================================
========
HASIL PERHITUNGAN DIET/
=============================================================
========
Nama Makanan Jumlah energy carbohydr.
____________________________________________________________________
__________
Meal analysis: energy 465,0 kcal (23 %), carbohydrate 38,6 g (21 %)
Meal analysis: energy 299,4 kcal (15 %), carbohydrate 57,6 g (31 %)
chiki balls/ boom snack/ guntar snack 100 g 510,0 kcal 62,9 g
Meal analysis: energy 510,0 kcal (25 %), carbohydrate 62,9 g (34 %)
Meal analysis: energy 764,5 kcal (37 %), carbohydrate 28,6 g (15 %)
36
=============================================================
========
HASIL PERHITUNGAN
=============================================================
========
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
____________________________________________________________________
__________
energy 2038,9 kcal 1900,0 kcal 107 %
water 0,0 g 2700,0 g 0%
protein 137,1 g(28%) 48,0 g(12 %) 286 %
fat 75,3 g(34%) 77,0 g(< 30 %) 98 %
carbohydr. 187,7 g(38%) 351,0 g(> 55 %) 53 %
dietary fiber 2,3 g 30,0 g 8%
alcohol 0,0 g - -
PUFA 31,2 g 10,0 g 312 %
cholesterol 189,5 mg - -
Vit. A 126,5 µg 800,0 µg 16 %
carotene 0,0 mg - -
Vit. E 0,0 mg - -
Vit. B1 0,5 mg 1,0 mg 46 %
Vit. B2 0,8 mg 1,2 mg 68 %
Vit. B6 1,2 mg 1,2 mg 102 %
folic acid eq. 0,0 µg - -
Vit. C 1,5 mg 100,0 mg 2%
sodium 715,5 mg 2000,0 mg 36 %
potassium 2988,6 mg 3500,0 mg 85 %
calcium 2700,6 mg 1000,0 mg 270 %
magnesium 427,8 mg 310,0 mg 138 %
phosphorus 2523,1 mg 700,0 mg 360 %
iron 7,0 mg 15,0 mg 46 %
zinc 12,3 mg 7,0 mg 175 %
2. Diagnosis Gizi
Kemungkinan Diagnosis
Kategori Parameter
Gizi
FH Gangguan utilisasi zat gizi NC 2.1
37
(Riwayat Gizi)
Pengetahuan ibu
Gangguan utilisasi zat berat badan yang rendah
tentang zat gizi yang
gizi (NC: 2.1)
rendah
Kurang pengetahuan Kurangnya Memberikan Asi ekslusif
terkait zat gizi pengetahuan ibu dan susu formula secara
tentang cara bersamaan, dan berat
pemberian makanan badan yang rendah (NB:
1.1)
Aktifitas fisik yang Perubahan fungsi Anak aktif dan suka
berlebihan tubuh bergerak (NB 2.2)
Gangguan pola makan Minimnya informasi Pemberian makanan yang
yang didapat dan tidak beragam (NB 1.5)
kurangnya
pengetahuan ibu
Berat badan Gangguan fungsi Hasil BB/U = Kurang,
rendah/malnutrisi saluran cerna
TB/U = pendek (NC 3.1)
38
c. Prioritas Diagnosis Gizi
3.1)
3. Intervensi Gizi
A. Tujuan Diet :
C. Edukasi
39
1. Materi :
a. Pencegahan stunting
Jika berat badan cukup atau melihat pipi anaknya sudah tembem
gizi yang cukup buruk bagi kesehatan anak yaitu dengan masalah
Selain itu, stunting juga bisa terjadi akibat asupan gizi saat anak
b. Gizi seimbang
40
aktifitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal. Dengan bantuan
anak yang dimana pada masa inilah seorang anak sangat aktif
pertumbuhan anak.
c. PHBS
41
tempatnya, membersihkan lingkungan. Memberitahukan bahwa
sehat dan tidak mudah sakit dan anak tumbuh sehat dan cerdas.
kebutuhan perharinya.
42
Perubahan pola makan yang kurang
baik menjadi lebih teratur.
Akhir perawatan Terjadinya peningkatan BB dan TB Antropometri
balita.
3.2.4 Kasus IV
No. Bp : 1711226005
1. Asesmen Gizi
43
11. Rutin ke posyandu
dengan
mendapatkan
tablet serta
vitamin dan
kalsium.
b. Anak
ASI Eksklusif : (v) 2
th
Susu Formula : (x)
MP ASI :
12. Biskuit
Makanan : Makanan
biasa
- nasi + lauk + sayur
Tidak menyukai
susu, tidak ada
pantang makanan,
pola makan yang
tidak baik.
Anak mendapakan
berbagai vitamin
(tablet Vit A) dan
biscuit MP ASI
setiap ke posyandu.
Antropometri Saat Lahir : Anak mengalami BBLR
BB = 2,1 kg
saat lahir dan status gizi
TB = 47 cm
sangat kurang
Bulan Maret :
BB = 9,1 kg berdasarkan BB/U dan
44
Bulan April : BB/TB.
BB = 9 kg
TB = 96 cm
Status Gizi :
13. TB/U = -2 SD
normal
14. BB/U = <-3SD
Sangat kurang
15. BB/TB = <-3 SD
Sangat Kurus
Anak aktif Anak aktif, tidak demam
Anak bertubuh
Pemeriksaan Fisik kurus, dan mata dan tidak mengalami
terang penyakit kulit.
Tidak memiliki
penyakit kulit
Anak tidak demam,
dan tidak rewel
Hasil Recall
Biskuit 1 bungkus
45
Gulai Sayur Ubi 1 sdm
Daging 2 tusuk
==========================================================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
Nama Makanan Jumlah energy carbohydr.
_________________________________________________________________
Meal analysis: energy 1260,9 kcal (42 %), carbohydrate 168,5 g (47 %)
nasi putih 150 g 195,0 kcal 42,9 g
ikan awu-awu bakar 100 g 74,0 kcal 0,0 g
sayur kangkung 50 g 5,5 kcal 0,8 g
Meal analysis: energy 1492,0 kcal (49 %), carbohydrate 149,4 g (41 %)
==========================================================
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
46
__________________________________________________________________
energy 3027,4 kcal 1900,0 kcal 159 %
water 0,0 g 2700,0 g 0%
protein 74,7 g(10%) 48,0 g(12 %) 156 %
fat 141,5 g(41%) 77,0 g(< 30 %) 184 %
carbohydr. 361,5 g(49%) 351,0 g(> 55 %) 103 %
dietary fiber 9,9 g 30,0 g 33 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 61,3 g 10,0 g 613 %
cholesterol 155,0 mg - -
Vit. A 276,8 µg 800,0 µg 35 %
carotene 0,0 mg - -
Vit. E 0,0 mg - -
Vit. B1 0,7 mg 1,0 mg 66 %
Vit. B2 0,9 mg 1,2 mg 75 %
Vit. B6 1,0 mg 1,2 mg 83 %
folic acid eq. 0,0 µg - -
Vit. C 17,2 mg 100,0 mg 17 %
sodium 248,0 mg 2000,0 mg 12 %
potassium 1549,4 mg 3500,0 mg 44 %
calcium 347,5 mg 1000,0 mg 35 %
magnesium 202,6 mg 310,0 mg 65 %
phosphorus 990,1 mg 700,0 mg 141 %
iron 5,8 mg 15,0 mg 39 %
zinc 6,5 mg 7,0 mg 92 %
2. Diagnosis Gizi
Kemungkinan
Kategori Parameter
Diagnosis Gizi
FH Gangguan utilisasi zat gizi NC 2.1
(Riwayat Gizi)
47
PH Kurangnya Pengetahuan NB 1.1
(Riwayat terkait zat gizi
Klien) Gangguan pola makan NB 1.5
Pengetahuan ibu
Gangguan utilisasi zat berat badan yang sangat
tentang zat gizi yang
gizi rendah (NC: 2.1)
rendah
Kurang pengetahuan Kurangnya Makanan yang tidak
terkait zat gizi pengetahuan ibu beragam dan porsi kecil
tentang cara dan berat badan yang
pemberian makanan rendah (NB: 1.1)
Aktifitas fisik yang Perubahan fungsi Anak aktif dan suka
berlebihan tubuh bergerak (NB 2.2)
Gangguan pola makan Perubahan fungsi Pemberian makanan
saluran cerna dan yang tidak beragam
pengetahuan ibu (NB 1.5)
yang minim
Berat badan Gangguan fungsi Hasil BB/U = <-3SD
rendah/malnutrisi saluran cerna
Sangat kurang dan
BB/TB = <-3 SD
48
Kurang pengetahuan Kurangnya Pola makan anak tidak
terkait zat gizi pengetahuan ibu baik, dan berat badan
tentang cara sangat kurang (NB:
pemberian makanan 1.1)
Berat badan Gangguan fungsi Hasil BB/U = Kurang,
rendah/malnutrisi saluran cerna
TB/U = pendek (NC
3.1)
3. Intervensi Gizi
A. Tujuan Diet
sampai +2 SD
yang baik.
C. Preskripsi diet
49
1. Diet : energi tinggi dan protein tinggi
D. Implementasi
sering
E. Rencana Edukasi
5. Waktu : ± 15 menit
tumkem anak
50
7. Strategi : menjelaskan dan menyarankan makanan yang baik
untuk balita.
meningkat, sesuai
kebutuhan, sehat
bertambah meningkat
dari sebelumnya
3.2.5 Kasus V
No. Bp : 1511221008
1. Asesmen Gizi
51
Jenis Kelamin :
Perempuan
Anak Ke 2
Tanggal Lahir : 23
Maret 2014
Nama Orang Tua :
Ibu Adek dan Bpk
Asep
Riwayat Terkait Gizi c. Ibu
dan Makanan Saat kehamilan:
8. Rutin ke posyandu
dengan
mendapatkan
tablet serta
vitamin dan
kalium
9. Ibu sering demam
10. BB saat hamil
bertambah kurang
dari 12 kg
d. Anak
ASI Eksklusif : (v)
26 bulan
Susu Formula : (x)
MP ASI :
11. Biskuit
12. Pisang
Makanan : Makanan
lunak
Nayla =
- nasi + lauk + sayur
= 3x sehari lama dan
sering tidak habis
Kayla =
- nasi + lauk + sayur
= 3x sehari lama dan
sering habis, nafsu
52
makan lebih kuat
Anak mendapakan
berbagai vitamin
(tablet Vit A) setiap
ke posyandu
Antropometri Nayla, Saat Lahir :
BB = 1,9 kg
TB = 46 cm
Kayla, Saat Lahir :
BB = 2,4kg
TB = 46 cm
Hasil Recall
K : ½ centong
53
Ikan kecil Masing-masing 1
potong
masing
masing
masing
K = ½ centong
Sayur 2 sdm
potong
masing
K = 1 centong
Sayur 2 sdm
potong
Jeruk 1 buah
54
Air putih 1 gelas
=============================================================
========
HASIL PERHITUNGAN DIET/
=============================================================
========
Nama Makanan Jumlah energy carbohydr.
____________________________________________________________________
__________
Meal analysis: energy 943,0 kcal (29 %), carbohydrate 138,4 g (35 %)
Meal analysis: energy 1571,0 kcal (49 %), carbohydrate 184,5 g (46 %)
Meal analysis: energy 694,5 kcal (22 %), carbohydrate 78,1 g (19 %)
=============================================================
========
HASIL PERHITUNGAN
=============================================================
========
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
____________________________________________________________________
55
__________
energy 3208,5 kcal 1900,0 kcal 169 %
water 0,0 g 2700,0 g 0%
protein 190,2 g(24%) 48,0 g(12 %) 396 %
fat 95,7 g(26%) 77,0 g(< 30 %) 124 %
carbohydr. 401,0 g(50%) 351,0 g(> 55 %) 114 %
dietary fiber 21,4 g 30,0 g 71 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 36,0 g 10,0 g 360 %
cholesterol 264,0 mg - -
Vit. A 3504,8 µg 800,0 µg 438 %
carotene 0,0 mg - -
Vit. E 0,0 mg - -
Vit. B1 1,2 mg 1,0 mg 122 %
Vit. B2 2,2 mg 1,2 mg 183 %
Vit. B6 3,9 mg 1,2 mg 323 %
folic acid eq. 0,0 µg - -
Vit. C 218,3 mg 100,0 mg 218 %
sodium 890,5 mg 2000,0 mg 45 %
potassium 8133,8 mg 3500,0 mg 232 %
calcium 2114,5 mg 1000,0 mg 211 %
magnesium 925,3 mg 310,0 mg 298 %
phosphorus 2504,0 mg 700,0 mg 358 %
iron 120,8 mg 15,0 mg 805 %
zinc 12,8 mg 7,0 mg 183 %
2. Diagnosis Gizi
Kemungkinan Diagnosis
Kategori Parameter
Gizi
FH Asupan Oral tidak adekuat NI 2.1
(Riwayat Gizi)
56
(Riwayat zat gizi
Klien) Gangguan pola makan NB 1.5
Pemberian makanan
Pengetahuan ibu yang tidak sesuai
Asupan Oral tidak
tentang zat gizi yang kebutuhan dan berat
adekuat
rendah badan yang rendah (NI:
2.1)
Kurang pengetahuan Kurangnya Makanan yang tidak
terkait zat gizi pengetahuan ibu beragam dan porsi kecil
tentang cara dan berat badan yang
pemberian makanan rendah (NB: 1.1)
Aktifitas fisik yang Perubahan fungsi Anak aktif dan suka
berlebihan tubuh bergerak (NB 2.2)
Gangguan pola makan Perubahan fungsi Pemberian makanan
saluran cerna dan yang tidak beragam
pengetahuan ibu (NB 1.5)
yang minim
Berat badan Gangguan fungsi Hasil BB/U = Kurang,
rendah/malnutrisi saluran cerna
TB/U = sangat pendek
(NC 3.1)
Pemberian makanan
Pengetahuan ibu
yang tidak sesuai
Asupan Oral tidak tentang zat gizi yang
kebutuhan, makanan
adekuat rendah dan gangguan
selalu bersisa dan
nafsu makan
berat badan yang
57
rendah (NI: 2.1)
Kurang pengetahuan Kurangnya Menu tidak beragam
terkait zat gizi pengetahuan ibu dan berat badan yang
tentang cara rendah (NB: 1.1)
pemberian makanan
Berat badan Gangguan fungsi Hasil BB/U = Kurang,
rendah/malnutrisi saluran cerna
TB/U = sangat pendek
(NC 3.1)
3. Intervensi Gizi
A. Tujuan Diet
1. Meningkatkan BB pasien
C. Implementasi
1. Konseling Gizi
58
b. Tempat : rumah klien
keluarga klien
f. Materi :
2. Penyuluhan Gizi
f. Materi :
59
d. Media : contoh menu makanan siklus 7 hari
f. Materi :
seimbang
60
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Terdapat 6 orang anak yang terdeteksi berada di Bawah Garis Merah (BGM)
di Kelurahan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang tahun 2018,
Puskesmas Lubuk Buaya, yaitu; Ibnu Sabil, Azam Hafid Akila, Abdian Rahel,
Aulidia Bilqis dan Nayla Erika Ananda dan Kayla Erika Ananda. Keadaan anak yang
BGM terjadi akibat beberapa faktor, antara lain; BBLR, susahnya masuk makanan ke
dalam mulut, terbatasnya jumlah makanan yang dapat dikonsumsi, dan kurang
perhatiannya Ibu terhadap kasus ini. Keadaan ini membuat berat badan anak-anak
edukasi gizi menggunakan media poster dan leaflet, konseling gizi, penimbangan BB
dan pengukuran TB, PMT, dan pemberian contoh menu makanan dengan siklus 7
hari. Intervensi dilakukan setiap minggu setelah melakukan asesmen gizi dan
diagnosa gizi.
4.2 Saran
berikutnya lebih rutin lahi untuk mengunjugi klien yang terdiagnosis masalah gizi
agar intervensi yang diberikan dapat membuahkan hasil yang lebih baik.
61
DAFTAR PUSTAKA
RI.
Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA. 2014. Pedoman
978-602-235-676-9.
Ulfah, Atsilah. 2014. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Mengenai ASI
Bandar Lampung Tahun 2013. Diakses pada 8 Mei 2018 pukul 19.10 WIB.
Melalui http://digilib.unila.ac.id/2319/.
62
DOKUMENTASI
63
64