TINJAUAN TEORI
A. KONSEP MINAT
1. PENGERTIAN
Purwanto (2005) mendefinisikan minat adalah suatu kecenderungan
atau keinginan untuk dapat mencapai sesuatu. Minat menjadikan
seseorang agar dapat menentukan suatu keputusan dan mengambil
keputusan sesuai kata hati. Menurut Hurlock (2008) menjelaskan bahwa
minat merupakan sumber motivasi yang dapat mendorong orang untuk
melakukan apa yang diinginkan untuk menghasilkan keuntungan dan
dapat memberikan suatu kepuasan. Minat adalah sebagai suatu
kencenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu, sehingga
minat dapat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu
hal yang pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam
(Mubarak dan Chayatin, 2012)
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa minat
adalah suatu kecenderungan seseorang dalam bertingkah laku yang dapat
diarahkan unutk memperhatikan suatu objek atau melakukan suatu
aktivitas tertentu yang didorong oleh perasaan senang karena dianggap
bermanfaat bagi dirinya
1. Pengetahuan
Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa sebelum orang
mengadopsi prilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses
yang berurutan yakni kesadaran (awareness), yaitu dimana seseorang
menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus
(objek), tertarik (interest) dimana seseorang mulai tertarik terhadap
stimulus, menilai (evaluation) terhadap baik atau tidaknya stimulus
8
tersebut bagi dirinya mencoba (tirai) dimana seseorang telah mulai
mencoba perilaku baru (adaption) dimana subjek telah berprilaku baru
sesuai dengan pengetahuan kesadaran sikapnya terhadap stimulus.
Notoatmodjo (2007) juga menjelaskan pengetahuan yang
mencakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :
a. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang
telah dipelajari sebelumnya, yang termasuk kedalam pengetahuan
tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang
spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
telah diterima.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar misalnya dapat
menjelaskan mengapa harus makan makanan yang bergizi.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi reall sebenarnya.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
objek kedalam komponen-komponen tetapi masih ada didalam
suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu
sama lain.
e. Sintesis (Syntesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu materi atau objek.
9
Pengetahuan merupakan kemampuan seseorang yang memiliki
pengaruh terhadap tindakan yang dilakukan seseorang, pengetahuan
atau intelektual juga mempengaruhi pola pikir atau cara berpikir
seseorang, tinggi rendahnya tingkat pengetahuan seseorang akan
mempengaruhi tindakan seseorang dalam melakukan suatu tindakan
khususnya dibidang kesehatan terutama dalam hal mencari pelayanan
kontrasepsi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan cara
mencegah dan menjarangkan kehamilan. Notoatmodjo (2007).
2. Motivasi
Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang
mendorong perilaku ke arah tujuan (Bimo Wilgato,2005). Motivasi
seseorang dapat timbul bila ada suatu dorongan dari dalam dirinya
sendiri untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuannya.
3. Dukungan keluarga
Dukungan adalah bantuan dari orang yang memiliki hubungan dengan
individu yang menerima bantuan. Seorang istri dan suami diharapkan
dapat memberikan kontribusi positif terhadap keluarganya.
10
2. Metode barrier (Perlindungan) terdiri dari kondom, spermatisida,
vagina difragma,
3. Metode hormonal terdiri dari pil dan suntik
4. Metode kontrasepsi dalam rahim terdiri dari Intra Uterine Device
(IUD)
5. Metode kontrasepi operatif terdiri dari tubektomi (MOW) dan
Vasektomi (MOP)
2. Efektifitas
Hartanto (2004) menjelaskan bahwa angka kegagalan vasektomi yaitu
0 - 2,2 , umumnya < 1 % . Kegagalan kontrasepsi vasektomi umumnya
11
disebabkan oleh . Menurut Handayani (2010) mengemukakkan bahwa
angka keberhasilan sangat tinggi 99 %,dan kegagalan kontap pria
umummnya di sebabkan oleh :
1. Senggama yang tidak terlindungi sebelum semen sama sekali dari
spermatozoa
2. Rekanalisasi spontan dari vas deferens, umumnya terjadi setelah
pembentukkan granuloma spermatozoa. Vasektomi dapat dianggap
gagal bila: istri hamil, pada analisis sperma setelah 3 bulan pasca
vasektomi atau setelah 10 - 12 kali ejakulasi masih dijumpai vasektomi
.
3. Keuntungan
Menurut Hartanto (2004) menjelaskan bahwa kontrasepsi vasektomi
efektif, aman, tingkat morbiditas rendah dan hampir tidak terdapat
mortalitas, sangat sederhana, cepat dan hanya memerlukan waktu 5 – 10
menit. Serta menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anestesi
lokal saja, biayanya pun rendah.
Menurut Handayani (2010) menjelaskan bahwa kontrasepsi vasektomi
secara kultural, sangat dianjurkan di negara – negara dimana wanita merasa
malu untuk ditangani oleh dokter pria atau kurang tersediannya dokter
wanita, tidak mengganggu hubungan seksual selanjutnnya, dan
menyenangkan bagi akseptor karena memerukan anastesi lokal.
12
a. Harus dengan tindakan operatif
b. Kemungkinan ada komplikasi seperti perdarahan dan infeksi. Tidak
seperti sterilisasi wanita yang langsung menghasilkan steril
permanen, pada vasektomi masih harus menunggu beberapa hari,
minggu sampai sel mani menjadi negative
13
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo,
2007).
Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa sebelum orang
mengadopsi prilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses yang
berurutan yakni kesadaran (awareness), yaitu dimana seseorang
menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus
(objek), tertarik (interest) dimana seseorang mulai tertarik terhadap
stimulus, menilai (evaluation) terhadap baik atau tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya mencoba (tirai) dimana seseorang telah mulai
mencoba perilaku baru (adaption) dimana subjek telah berprilaku baru
sesuai dengan pengetahuan kesadaran sikapnya terhadap stimulus.
Notoatmodjo (2007) juga menjelaskan pengetahuan yang mencakup
dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, yang termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar misalnya dapat
menjelaskan mengapa harus makan makanan yang bergizi.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi reall sebenarnya.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
objek kedalam komponen-komponen tetapi masih ada didalam suatu
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (Syntesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu materi atau objek.
14
2. Pendidikan
Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan
untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, dan masyarakat
sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan
(Notoatmodjo,2007).
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang
lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahaminya. Tidak dapat
dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin
mudah pula mereka menerima informasi. pada akhirnya, makin banyak
pula pengetahuan yang dimilikinya, sebaliknya jika seseorang memiliki
tingkat pendidikan yang rendah, maka akan menghambat perkembangan
sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi, dan nilai-nilai yang baru
diperkenalkan (Mubarak dan Chayatin, 2012).
Rohman (2002:15), mengklasifikasikan bahwa jenjang pendidikan
menjadi pendidikan formal dan non-formal, jenjang pendidikan formal
terdiri pendidikan dasar (SD) dan SMP, pendidikan menengah (SMA),
dan jenjang pendidikan tinggi
(Akademi dan universitas)
3. Sumber Informasi
Informasi adalah data yang di proses dalam suatu bentuk yang
mempunyai arti dan mempunyai nilai. Sumber informasi adalah sesuatu
yang menjadi perantara dalam penyampainan informasi, merangsang
pikiran dan kemampuan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2010)
4. Dukungan Keluarga
Dukungan adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang
diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya, sehingga seseorang akan
tahu bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan
mencintainya. Seorang istri diharapkan dapat memberikan kontribusi
positif terhadap suaminya sesuai perannya. (Setiadi, 2008)
5. Pendapatan
Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik barang atau uang dari
pihak lain atau hasil sendiri dengan jumlah uang atau jumlah harga yang
berlaku saat ini (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005). Tingkat
15
penghasilan atau pendapatan adalah gambaran yang lebih jelas tentang
posisi ekonomi keluarga dalam masyarakat yang merupakan jumlah
seluruh penghasilan dapat digolongkan menjadi 2 golongan yaitu
penghasilan tinggi dan rendah sehubungan dengan tingkat penghasilan
(Upah Minimum Regional, 2010) mengelompokkan sebagai berikut:
1. Tingkat penghasilan tinggi : Rp. 1.300.000
2. Tingkat penghasilan rendah : Rp. < 1.300.000
KERANGKA TEORI
b. Faktor Internal
1. Pengetahuan
2. Motivasi
a. Faktor Eksternal
- Dukungan
MEMPENGARUHI
Keluarga
MINAT
16 PENGGUNAAN
ALAT
KONTRASEPSI
Faktor – faktor yang
mempengaruhi
penggunaan alat
kontrasepsi:
a. Pengetahuan
b. Pendidikan
c. Sumber
Informasi
d. Pendapatan
e. Dukungan
Keluarga
Keterangan
Yang dicetak tebal : Diteliti
: Ada hubungannya
A. KERANGKA KONSEP
Motivasi
MINAT
PENGGUNAAN
Dukungan ALAT
Keluarga
17 KONTRASEPSI
VASEKTOMI
Pendidikan
Keterangan
: Ada hubungan
B. HIPOTESIS
1. Ada hubungan antara motivasi dengan minat penggunaan alat kontrasepsi
vasektomi di Kelurahan Sragen Kulon , Kecamatan Sragen
2. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan minat penggunaan alat
kontrasepsi vasektomi di Kelurahan Sragen Kulon , Kecamatan Sragen
3. Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan minat penggunaan alat
kontrasepsi vasektomi di Kelurahan Sragen Kulon , Kecamatan Sragen
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
18
Penelitian dilakukan di Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen.
Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan November – Juni
2015
2. Sampel Penelitian
Sample merupakan bagian dari seluruh obyek yang telah diteliti
pada seluruh populasi. Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini dengan menggunakan
Penelitian ini
19