Anda di halaman 1dari 7

MATA KULIAH : PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN

(Metode pembelajaran)
1. PENGERTIAN
pembelajaran dapat didefinisikan sebagai rekontruksi atau organisasi pengalaman
yang dapat memberi nilai labih pada makna pengalaman tersebut & meningkatkan
kemampuan untuk mengarahkan model pengalaman selanjutnya.
2. MODEL PEMBELAJARAN
a. konseptual
Konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dengan
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar
dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar (toeti &
udin, 1995)
b. Pendekatan Mengajar
Cara untuk sampai kepada tujuan (perolehan ilmu pengetahuan)
c. Metode Mengajar
Cara-cara menyajikan suatu bahan bahan pelajaran pada situas tertentu
d. Teknik Mengajar
Perpaduan cara dan langkah yang telah terpolakan secara baik untuk
melakukan suatu kegiatan (penguasaan kelas, memotivasi, cara mengatur
alat, cara berdemonstrasi, dll)
e. Strategi
 Rencana dasar yang luas dari suatu tindakan organisasi untuk
mencapai tujuan
 Suatu seni menggunakan kecakapan untuk mencapai sasaran dengan
menggunakan sumber daya yang ada
3. Kurikulum berbasis kompetensi dibagi menjadi 2 macam yaitu :
a. Pemebelajaran SCL
Student Centered Learning (SCL) suatu metode yang mengarahkan mahasiswa
menunjukkan kinerja kreatif, kognitif, psikomotor, afektif dan dosen sebagai
fasilitator dan motivator.
b. Pembelajaran CTL
Contextual Teaching and learning(CTL) bertujuan membantu siswa untuk
memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya
mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari
(konteks pribadi, sosial dan kultural)
sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel
dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan/
konteks lainnya.
(Proses Belajar Ceramah & Diskusi)
1. Proses belajar ceramah
Metode ceramah adalah metode yg boleh dikatakan sebagai metode professional
Sejak dahulu metode ini telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara tenaga
didik / pendidik dan peserta didik / anak didik dalam interaksi edukatif.
2. Kelebihan metode ceramah
a. Guru mudah menguasai kelas
b. Mudah dilaksanakan
c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar
d. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran dalam jumlah banyak.
3. Kekurangan metode ceramah
a. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata – kata )
b. Anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan anak didik
yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih cepat menerimanya
c. Bila terlalu lama akan membosankan
d. Sukar mengontrol sejauh mana perolehan belajar anak didik pasif.
1. Prosen belajar diskusi
Merupakan alternatif jawaban untuk memecahkan berbagai problem kehidupan
Dengan catatan persoalan yang akan didiskusikan harus dikuasai mendalam
2. Kelebihan metode diskusi
a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan dan
bukan hanya satu jalan (satu jawaban saja)
b. Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka dapat saling
mengemukakan pendapat secara konstrukti, sehingga dapat diperoleh keputusan yang
lebih baik
c. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda
dengan pendapatnya itu sendiri dan membiasakan bersikap toleran.
3. Kekurangan metode diskusi
a. Tidak dapat digunakan pada kelompok yang besar
b. Peserta didik mendapat informasi yang terbatas
c. Dapat dikuasai oleh orang – orang yang mampu berbicara
d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal

(Konsep Adult Learning)


1. Adult
a. Secara biologis mampu untuk bereproduksi
b. Secara hukum di-legalkan
c. Secara sosial memiliki peran sebagai orang dewasa
d. Secara psikologis ketika diasumsikan sudah mampu mengatur diri sendiri
dengan baik (Knowles, 1990 cit Quinn, 2007)
2. Manfaat kita belajar tentang adult learning
a. Belajar/menyadari tentang bagaimana caranya “belajar” dengan cara orang
dewasa
b. Mampu “menciptakan” suasana pembelajaran orang dewasa dalam lingkungan
(kerja, rumah, dll).
3. Faktor penghambat & pendukung
a. Faktor fisik
b. Faktor psikologis
4. Mengapa perawat perlu menjadi adult learner
a. Dinamika dunia kesehatan
b. Mendukung pendekatan yang aktif
c. Meningkatkan autonomi
d. Life-long learning
e. Kemajuan personal

(Pendidikan Kesehatan)
1. Pengertian pendidikan kesehatan
Nyswander (1947) yang dikutip oleh Notoatmodjo (1997) : menyatakan bahwa
pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis. Pendidikan
kesehatan suatu proses perubahan pada diri seseorang yang dihubungkan dengan
pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat.
2. Tujuan pendidikan kesehatan
a. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam
membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta berperan
aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
b. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan
sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian
c. Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah perilaku
perseorangan dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan
3. Sasaran pendidikan kesehatan
a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
4. Konsep pendidikan kesehatan
a. Pendidikan kesehatan merupakan upaya yang ditekankan pada terjadinya
perubahan perilaku, baik pada individu maupun masyarakat.
b. Area Pendidikan Kesehatan adalah pada Knowledge (Pengetahuan), Attitude
(Sikap) dan Practice (Perilaku), yang disingkat menjadi K.A.P.
5. Peran pendidikan kesehatan dalam Kesehatan Masyarakat
a. Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal (dari
dalam diri manusia) maupun faktor eksternal (di luar diri manusia).
b. Faktor internal ini terdiri dari faktor fisik dan psikis. Faktor eksternal terdiri dari
berbagai faktor, antara lain sosial, budaya masyarakat, lingkungan fisik, politik,
ekonomi, pendidikan, dan sebagainya
6. Bentuk peran
a. perilaku masyarakat dalam menyikapi dan mengelola lingkungannya,
b. perilaku masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya,
c. perilaku masyarakat dan petugas kesehatan dalam menyikapi dan mengelola
fasilitas atau pelayanan kesehatan, kesadaran, dan praktik hidup sehat dalam
mewariskan status kesehatan kepada anak atau keturunannya.
(ORGANISASI PROFESI KEPERAWATAN ( PPNI )
1. Ciri-ciri organisasi profesi
menurut Prof.DR.Azrul Azwar MPH ( 1998 ), ada tiga ciri organisasi sebagai
berikut :
a. Umumnya untuk satu profesi hanya terdapat satu organisasi profesi yang para
anggotanya berasal dari satu profesi, dalam arti telah menyelesaikan
pendidikan dengan dasar ilmu yang sama.
b. Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode etik dan
kompetensi profesi, serta memperjuangkan otonomi profesi
c. Kegiatan pokok profesi adalah menetapkan serta merumuskanstandar
pelayanan profesi, standart pendidikan dan pelatihan profesi, serta menetapkan
kebijakan profesi.
2. Peran dan fungsi organisasi profesi
a. Peran organisasi profesi
1) Pembina, pengembang dan pengawasan terhadap mutu pendidikan
keperawatan.
2) Pembina, pengembang dan pengawas terhadap pelayanan keperawatan
3) Pembina serta pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
4) Pembina, pengembang dan pengawas kehidupan profesi.
b. Fungsi organisasi Profesi
1) Bidang pendidikan keperawatan
a) Menetapkan standart pendidikan keperawatan
b) Mengembangkan pendidikan keperawatan berjenjang berlanjut.
2) Bidang pelayanan keperawatan
a) Menetapkan standart profesi keperawatan
b) Memberikan izin praktek
c) Memberikan registrasi tenaga keperawatan
d) Menyusun dan memberlakukan kode etik keperawatan
3. Manfaat organisasi profesi
Menurut Breckon ( 1989 ) , manfaat organisasi profesi mencakup empat hal, yaitu :
a. Mengembangkan dan memajukan profesi
b. Menertibkan dan memperluas ruang gerak profesi
c. Menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi
d. Memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk berkarya dan berperan
aktif dalam memajukan profesi keperawatan
4. Tujuan PPNI
a. Membina dan mengembangkan organisasi profesi keperawatan, antara lain :
persatuan dan kesatuan, kerja sama dengan pihak lain, dan pembinaan
manajemen organisasi
b. Membina, mengembangkan, dan mengawasi mutu pendidikan keperawatan di
indonesia
c. Membina, mengembangkan dan mengawasi mutu pelayanan keperawatan
d. Membina dan mengembangkan IPTEK keperawatan di indonesia
e. Membina dan mengupayakan kesejahteraan anggota.
5. Program kerja utama PPNI
a. Pembinaan organisasi dan keanggotaan
b. Pengembangan dan pembinaan pendidikan
c. Pengembangan dan pembinan serta pendidikan dan latihan keperawatan
d. Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di rumah sakit
e. Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di Puskesmas
f. Pembinaan dan pengembangan IPTEK
g. Pembinaan dan pengembangan kerja sama dengan profesi lain dan organisasi
keperawatan internasional.
h. Pembinaan dan pengembangan sumber daya / yayasan.
i. Pembinaan dan pengembangan kesejahteraan anggota.

Anda mungkin juga menyukai