TEPUNG KULIT PISANG
LATAR BELAKANG
Limbah adalah buangan yang
dihasiklan dari suatu proses produksi baik
industri domestik (rumah tangga). Di
mana masyarakat bermukim, disanalah
berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada
sampah, ada air kakus (black water), dan
ada air buangan dari berbagai aktifitas
lainnya (grey water). Limbah padat lebih
dkenal dengan sampah, yang seringkali
tidak dikehendaki kehadiranya karena
tidak memiliki nilai ekonomis. Nilai
ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri
dari bahan kimia senyawa organik dan
senyawa anorganik. Dengan konsentrasi
dan kualitas tertentu, kehadiran limbah
berdamapak negatif terhadap lingkungan
terutama bagi kesehatan manusia,
sehingga perlu dilakukan penanganan
terhadap limbah. Tingkat bahaya
keracunan yang ditimbulkan oleh limbah
tergantung pada jenis dan karakteristik
limbah.
Buah pisang adalah buah yang tak
asing dimasyarakat Indonesia. Di
kabupaten Malang, Jawa Timur sendiri,
didapatkan bahwa produksi pisang
dengan jumlah tanaman yang
menghasilkan 289.193 pohon, produksi
pertahun sebesar 184.074 ton. Ini
merupakan hasil produksi holtikultura
tertinggi dibandingkan dengan jenis
holtikultura yang lain.
Bukan hanya buah pisang saja yang
mempunyai kandungan gizi yang tinggi,
namun bagian lain dari buah pisang pisang
misalnya, kulit pisang merupakan limbah
pertanian yang banyak ditemukan
dimana-mana. Namun bagian kulit pisang
ini hanya dibuang tanpa diolah atau
dimanfaatkan terlebih dahulu untuk yang
lain. Dengan demikian kami mencoba
untuk mengungkapkan tentang manfaat
dan kandungan gizi dalam kulit pisang.
Tim Universitas Kedokteran Taichung
Chung Shan, Taiwan membuktikan ekstrak
kulit bermanfaat mengurangi gejala
depresi. Hal ini dikarenakan adanya
kandungan Serotonin. Tidak hanya itu
ekstrak kulit pisang bermanfaat untuk
menjaga kesehatan retina mata, selain itu
kulit pisang mengandung vitamin C,
vitamin B, Kalsium, Potein, karbohidrat
dan serat yang baik untuk tubuh.
Tepung adalah partikel padat yang
berbentuk butiran halus atau sangat halus
tergantung dari proses penggilingan.
Tepung adalah bahan pangan yang sangat
dibutuhkan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tepung
yang biasa kita jumpai dan yang sering kita
manfaatkan adalah tepung terigu dari
gandum, sementara itu jumlah gandum di
Indonesia sangat jarang. Dengan kondisi
yang demikian harganya akan sedikit
mahal. Maka dari itu kami ingin membuat
tepung dari bahan yang sangat banyak di
Indonesia yaitu kulit pisang. Selain
ketersediaan bahan yang banyak, harga
kulit pisang juga murah bahkan tidak ada
harganya. Pemanfaatan kulit pisang untuk
tepung selain mengurangi limbah juga
mengurangi pencemaran lingkungan
dikarenakan limbah rumah tangga. Hasil
analisis kimia menunjukan bahwa
komposisi kulit pisang banyak
mengandung air yaitu 68,90 persen dan
karbohidrat (zat pati) sebesar 18,50
persen. Karena kulit pisang mengandung
zat pati maka kulit pisang dapat diolah
menjadi tepung. Kulit pisang yang
digunakan adalah kulit pisang raja karena
mengandung kalsium (Ca) sebesar 10 mg.
Selain itu kulit pisang raja lebih tebal dari
kulit pisang jenis lain. Sehingga memiliki
potensi pati yang cukup besar untuk
diolah menjadi tepung.
Cara pembuatan tepung dari kulit
pisang tidak begitu sulit dan hanya
mebutuhkan sedikit bahan dan
menggunakan alat-alat yang sederhana.
Bahan yang harus disedikan sebelumnya
adalah kulit pisang raja dan Natrium
Tiosulfat yang dapat dibeli di toko bahan
kimia. Selain dua bahan itu kita juga harus
menyiapkan alat-alat yang kita butuhkan
pisau, perajang, alat pengering, alat
penghancur atau penggiling, dan ayakan
atau saringan.
METODE
Setelah menyiapkan bahan dan
alat diatas. Pertama,pisang yang telah tua
dikupas kulitnya, dipisahkan daging
buahnya. Kedua, potong pisang kecil-kecil
dengan ukuran kurang lebih 1 cm x 0,5 cm
dengan pisau atau alat pengiris. Ketiga,
rendam pisang dalam larutan natrium
tiosulfat,setelah itu ditiriskan. Keempat,
keringkan potongan kulit pisang.
Pengeringan dengan sinar matahari perlu
waktu kurang lebih dua hari. Jika
menggunakan alat pengering gabah
(dengan suhu 60m derajat celcius) proses
pengeringan lebih cepat. Untuk
mengeringkan dua kwintal kulit pisang
segar hanya perlu waktu 1 jam 20 menit.
Kelima, setelah kering atau kadar air
kurang lebih 14 persen,potongan kulit
pisang dapat digiling/dihancurkan dengan
menggunakan hammer mill atau
ditumbuk. Keenam, hasil penggilingan
kemudian diayak. Ketujuh, tepung pisang
yang lolos dari ayakan dikemas dalam
kantong plastik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tepung yang dihasilkan dari limbah
kulit pisang berwarna putih bersih karena
menggunakan zat kimia Natrium tiosulfat
yang bertujuan untuk menghambat
terjadinya proses oksidasi pada kulit
pisang, sehingga dapat mencegah
timbulnya pencoklatan pada kulit pisang.
Tepung dari kulit pisang ini memiliki bau
yang sangat khas. Dalam pengolahanya
tepung kulit pisang bisa menggantikan
sebagian atau seluruh tepung terigu.
Selain digunakan untuk membuat
berbagai macam kue dan makanan,
tepung kulit pisang juga digunakan untuk
membuat makanan bayi (terutama di
Ekuador).
KESIMPULAN
Buah pisang adalah buah yang tak
asing dimasyarakat Indonesia. Di
kabupaten Malang, Jawa Timur
merupakan hasil produksi holtikultura
tertinggi dibandingkan dengan jenis
holtikultura yang lain.
Bukan hanya buah pisang saja yang
mempunyai kandungan gizi yang tinggi ,
namun bagian lain dari buah pisang kulit
buah piasang miasalnya. Kulit pisang
merupakan limbah yang banyak
ditemukan. Namun bagian kulit pisang ini
hanya dibuang tanpa diolah atau
dimanfaatkan terlebih dahulu untuk yang
lain. Dengan demikian kami mencoba
untuk mengungkapkan tentang manfaat
dan kandungan gizi dalam kulit pisang.
Tim Universitas Kedokteran Taichung
Chung Shan, Taiwan membuktikan ekstrak
kulit bermanfaat mengurangi gejala
depresi. Hal ini dikarenakan adanya
kandungan Serotonin. Tidak hanya itu
ekstrak kulit pisang bermanfaat untuk
menjaga kesehatan retina mata, selain itu
kulit pisang mengandung vitamin C,
vitamin B, Kalsium, Potein, karbohidrat
dan serat yang baik untuk tubuh.