TIPOLOGI BAHASA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Pengantar Ilmu Bahasa yang diampu
oleh :
Oleh :
2018
TIPOLOGI BAHASA
Tipologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ilmu watak
tentang bagian manusia dalam golongan-golongan menurut corak watak masing-
masing. Tipologi merupakan studi tentang peristiwa pada perjanjian lama yang
mempunyai arti rohani, dengan kata lain, terdapat persesuaian diantara pelbagai
oknum, peristiwa, atau hal dalam perjanjian lama dan dalam perjanjian baru. Tipologi
atau typology, kadang ditulis dengan typologi dari kata Yunani, "τυπος - tupos"
(kadang typos dari kata Inggris type) dan "λογος - logos". Jadi, tipologi ialah
klasifikasi atau pengelompokkan menurut corak dan tipe masing-masing dari
sekelompoknya.
Bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem lambang
bunyi yang arbitrer[1], yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja
sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Menurut Ferdinand De Saussure
bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap
kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang
lain. Sedangkan menurut Plato bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran
seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata
(ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut.
Jadi, bahasa ialah media komunikasi/ucapan yang digunakan untuk berkomunikasi
oleh makhluk hidup dan bahasa juga mempunyai fungsi-fungsi serta ragam-ragam
tertentu.
Ada sejumlah bahasa di dunia yang menampakkan kesamaan tipe pada tataran
fonologi, morfologis, sintaksis, dan semantis;
Kesamaan-kesamaan pada setiap tataran disebut semestaan bahasa; dan
Klasifikasi tipologis didasarkan pada gabungan tipe-tipe yang terdapat pada
sekelompok bahasa.
A. Tipologi Struktural
Tipe aglutinatif yaitu tipe bahasa yang hubungan gramatikalnya dan struktur katanya
dinyatakan dengan kombinasi unsur-unsur bahasa secara bebas.
Tipe bahasa fleksi yaitu tipe bahasa yang hubungan gramatikalnya tidak dinyatakan
dengan urutan kata, tetapi dinyatakan dengan infleksi.
- Deklinasi, yaitu perubahan bentuk kata yang disebabkan oleh jenis, jumlah,
dan kasus.
- Konjugasi, yaitu perubahan bentuk kata yang disebabkan oleh perubahan
persona, jumlah, dan kala.
c) Tipe flekso-aglutinatif
Tipe ini merupakan perpaduan tipe bahasa fleksi dan tipe bahasa aglutinatif,
contohnya ialah bahasa Inggris.
Tipe bahasa isolatif, yaitu tipe bahasa yang dalam menyatakan hubungan gramatikalnya
dinyatakan dan bergantung pada urutan kata, sedangkan bentuk katanya tidak mengalami
perubahan bentuk kata secara morfologis melainkan perubahan yang ada hanya karena
perbedaan nada. Tipe bahasa ini disebut juga bahasa Tonis.
Bahasa-bahasa yang tergolong tipe ini, antara lain: bahasa Thai, bahasa Vietnam, dan
kelompok bahasa Cina, seperti Mandarin, Shanghai, Ningpo, Kantong, dan sebagainya.
Contoh, pengelompokan bahasa Indonesia secara geografis yang dilakukan oleh Esser
pada tahun 1938 (dalam Soeparno, 2002):
Tipologi geneaologi sering disebut juga tipologi genetis. Tipologi ini didasarkan pada
garis keturunan dengan asumsi bahwa bahasa yang bermacam-macam di dunia ini berasal dari
satu induk bahasa, meskipun pada kenyataannya ada bahasa-bahasa tertentu yang tidak dapat
ditelusuri berdasarkan karakteristik keturunan atau disebut kelompok independen.
DAFTAR PUSTAKA