Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
- Prolaps uteri adalah keadaan yang jarang terjadi. Kebanyakan terjadi pada wanita usia
tua dan grandemultipara pada masa menopause. Hal ini dapat disebabkan oleh
kelemahan dari otot dan struktur fascia pada usia yang lebih lanjut. Prolapsus uteri lebih
sering dijumpai pada wanita yang telah melahirkan, wanita tua dan wanita dengan
pekerjaan berat.
- Prolapsus uteri dapat disebabkan oleh dasar panggul yang lemah oleh karena partus
yang berulang atau dengan penyulit (ruptur perineum atau regangan) atau usai lanjut,
tekanan abdominal yang meninggi, penurunan hormonal, dan lainnya
- Penanganan prolapsus uteri dilakukan dengan menilai keadaan dari keadaan umum
pasien, umur pasien, masih bersuami atau tidak, tingkat prolaps sehingga didapatkan
penanagan yang paling baik untuk setiap pasien. Dari kasus ini penanganan yang sesuai
adalah penanganan secara operatif.
4.2. SARAN
- Penanganan prolaps uteri sebaiknya dilakukan dengan menilai keadaan dari keadaan
umum pasien, umur, masih bersuami atau tidak, tingkat prolaps sehingga didapatkan
terapi yang paling baik dan tepat untuk setiap pasien.
DAFTAR PUSTAKA

1. Menefee SA, Wall LL.Incontinence, Prolapse, and Disorders of the Pelvic


Floor. In: Berek JS. Novak's Gynecology. Lippincott Williams & Wilkins.
2002.
2. Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Ilmu Kandungan. Edisi kedua.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. 2008. Hal.1-7
3. Widjaja S. Anatomi Alat-Alat Rongga Panggul. Jakarta: Balai Pustaka Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2002. Hal 12
4. Moeloek FA, Hudono ST. Penyakit dan Kelainan Alat Kandungan. Dalam:
Wiknjosastro H, ed. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. 2005.
hal.402-428
5. DeLancey JOL. Strohbehn K. Pelvic Organ Prolapse. In: James R., Md. Scott,
Ronald S., Md. Gibbs, Beth Y., Md. Karlan, Arthur F., Md. Haney, David N.
Danforth's Obstetrics and Gynecology. 9th Ed. Lippincott Williams & Wilkins
Publishers. 2003.
6. Mailhot T. Uterine prolapse (online) 24 Mei 2006 (Diunduh tanggal 3 Mei
2009). Tersedia di URL: http://www.emedicine.com
7. Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Prolaps genital. Dalam Ilmu
Kandungan. Edisi kedua. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta;1994; ha.428-33.
8. Lurain JR. in Menefee SA. Novak’s Gynecology. Chapter 20: Incontinence,
Prolapse, and Disorder of the Pelvic Floor. Pelvic organ prolapse. Lippincott
Williams & Wilkins 2002. P28
9. Anonymous. Uterine prolapse. (online) (Diunduh tanggal 3 Mei 2009) Tersedia
di URL: http://www.patient.co.uk/showdoc/40000115/
10. Onwude JL. Genital prolapse in women (online). Diunduh tanggal 3 Mei 2009).
Tersedia di URL: http://clinicalevidence.bmj.com
11. Bambang Widjanarko, Prolapsus Uteri. Didapat dari
www. reproduksiumj.blogspot.com.. [on line] Diakses pada tanggal 20 Maret
2011.
12. Richard Sinert. Uterine Prolapse in Emergency Medicine.
emedicine.medscape.com. 21 Maret 2011.

Anda mungkin juga menyukai