Anda di halaman 1dari 5

PENATALAKSANAAN RESUSITASI BAYI

BARU LAHIR

No. Dokumen : :

No. Revisi :
SOP Tgl.Terbit : 10 Juli 2015

Halaman : 1/2

TTD Ka Puskesmas Kepala Puskesmas


UPT PUSKESMAS
CIBINONG dr.S. Legiani
NIP 197505262008102001

Resusitasi bayi baru lahir adalah serangkaian prosedur yang dikerjakan pada setiap
bayi baru lahir untuk mengantisipasi dan menangani asfiksia neonatorum

Faktor-faktor predisposisi asfiksia:

 Faktor antepartum:
- Umur ibu> 35 tahun
- Ibu dengan diabetes
- Hipertensi dalam kehamilan
- Anemia
- Infeksi pada ibu
PENGERTIAN - KPD
- Kehamilan ganda
 Faktor intrapartum
- Seksio sesaria
- Sungsang atau kelainan letak
- Persalinan kurang bulan
- Persalinan lama
- Cairan amnion bercampur meconium
- Prolaps tali pusat
- Abruption plasenta
- Plasenta previa

1. Membebaskan jalan napas


TUJUAN 2. Menurunkan morbiditas dan mortalitas perinatal
1. Keputusan Kepala Puskesmas No.445/SK -001 /UPT.Cib tentang Jenis
KEBIJAKAN Pelayanan di Puskesmas.
2. Keputusan Kepala Puskesmas No.445/SK -45 /UPT.Cib tentang Layanan
Klinis Yang Menjamin Kesinambungan Layanan.
REFERENSI Buku Pedoman PONED

A. Persiapan Alat
1. Tempat resisutasi dengan alas datar, kering dan hangat.
2. Alat pemanas atau box dengan lampu penghangat yang siap pakai
3. Semua alat resusitasi dalam keadaan siap pakai

Alat Penghisap

 Penghisap lender kaca


 Penghisap mekanis
 Kateter penghisap no.5F atau 6F, 8F, 10F
 Sonde minuman no.8F dan semprit 20 ml
 Penghisap meconium

Alat balon dan sangkup resusitasi

 Sungkup ukuran bayi cukup bulan dan kurang bulan/premature (sangkup


mempunyai pinggir yang lunak seperti bantal)
 Balon resusitasi neonates dengan katup penurun tekanan. Balon harus
mampu untuk memberikan oksigen 90-100%
 Pipa saluran pernafasan berukuran untuk bayi cukup bulan dan kurang
bulan
 Oksigen dilengkapi alat pengukur aliran oksigen dan salurannya

Alat intubasi

 Laringoskop dengan lidah no.8 (untuk bayi kurang bulan) dan no.1
(untuk bayi cukup bulan)
 Lampu dan baterai ekstra untuk laringoskop
 Pipa endotrakeal ukuran 2.4; 3.0; 3.5 dan 4.0 mm
 Stilet
 Gunting
 Sarung tangan

Obat-obatan

 Epidefrin 1 : 10.000 dalamampul 3 ml atau 10 ml


 Cairan penambah volume darah (volume expander), salah satu dari
yang berikut ini:
 darah
 larutan NaCl 0,9%
 larutan Ringer Laktat

 Bikarbonas natrikus 4,2% (5 mEq/10ml) dalam ampul 10 ml


 Larutan dextrose 10% 250 ml
 Aquadeststeril 30 ml
 Larutan NaCl 0,9% 30 ml

Lain-lain
 Stetoskop
 Plester
 Semprit ½ atau ¾ inciuntuk 1, 3, 5, 10, 20, 50 ml
 Kapas alcohol
 Baki untuk kateterisasi arteria umbilikalis
 Kateter umbilicus berukuran 3,5F; 5F
 Three-way stopcocks
 Sonde lambung berukuran 5F

Prosedur
A. Persiapan Penolong
Paling sedikit satu orang siap di kamar bersalin yang terampil dalam
melakukan resusitasi bayi baru lahir dan
 dua orang lainnya untuk membantu dalam keadaan resusitasi darurat
 Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir, memakai
sarung tangan steril atau DDT

B. Persiapan Pasien (bayi)


Begitu bayi lahir segera tali pusat dipotong, dibungkus dengan kain yang kering
dan hangat dan diletakkan pada tempat resusitasi yang sudah disiapkan. Bayi
diterima dengan menggunakan kain bersih dan hangat.

C. Menilai dan menjawab lima pertanyaan


Dalam beberapa detik secara cepat, nilai dan jawab lima pertanyaan berikut:
1. Apakah bersih dari meconium?
2. Apakah bayi bernafas atau menangis?
3. Apakah tonus otot baik?
4. Apakah warna kulit kemerahan?
5. Apakah bayi cukup bulan?
Bila semua pertanyaan dijawab “Ya” bayi memerlukan perawatan rutin bayi
normal. Segera didekatkan ke ibu atau ditempelkan pada payudara ibu Bila salah
satu pertanyaan ada yang dijawab “Tidak”, maka bayi memerlukan tindakan
lebih lanjut, yaitu: langkah awal resusitasi. Bila bayi bernafas/menangis, tetap
isianosis, O2 aliran bebas diberikan sambil melakukan langkah awal.

Langkah Awal
Memberikan kehangatan
Alat pemancar panas telah diaktifkan atau box yang sudah dihangatkan sehingga
PROSEDUR tempat meletakkan bayi menjadi hangat

Memposisikan Bayi dan Membuka Jalan Nafas


Segera setelah bayi diletakkan dibawah alat pemancar panas, atau box yang hangat
bayi diposisikan, dengan posisi setengah tengadah dan bahu diberi ganjalan kain.
Pastikan jalan nafas terbuka.
 Gunakan alat penghisap lender DeLee
 Selalu lakukan penghisapan lender dimulut dahulu baru kemudian hidung
 Lakukan isapan selagi menarik keluar tabung penghisap, TIDAK pada waktu
memasukkannya.
 Jangan lakukan penghisapan terlalu dalam ke kerongkongan bayi, hal ini
mungkin berakibat denyut jantung bayi menjadi lambat atau bayi tiba-tiba
berhenti bernafas (jangan memasukkan alat penghisap lebih dari 5 cm ke
dalam mulut atau 3 cm ke dalam hidung)
 Bila ketuban bercampur meconium, setelah kepala lahir sebelum bahu
dilahirkan, hisap meconium dari mulut, farings, dan hidung. Bila hal ini tidak
mungkin dilakukan, lakukan penghisapan dari trakea dengan menggunakan
pipa endotrakeal (pipa ET). Dilakukan penghisapan yang kontinyu sambil
menarik pipa ET keluar. Penghisapan yang kontinyu tidak boleh melebihi 3-5
detik

UNIT TERKAIT PONED

Anda mungkin juga menyukai