KERANGKA PEMIKIRAN
potensi bencana akan selalu ada dan perlu untuk diantisipasi. Adanya potensi
bencana yang sedemikian tinggi, maka jelas perlu dilakukan usaha dalam rangka
yang termasuk zona I daerah rawan bencana. Hal tersebut dikarenakan letak
berhadapan langsung dengan Laut Selatan atau Samudra Hindia. Dengan letak
geografis dan struktur daratan yang rawan tersebut, maka sudah sewajarnya
masyarakat yang telah memiliki edukasi tentang mitigasi bencana, nantinya akan
berdampak pada jumlah korban yang dapat diminimalisir ketika terjadi bencana.
Masyarakat juga akan lebih paham dalam menghadapi situasi darurat yang terjadi
8
Untuk dapat menciptakan masyarakat yang tanggap bencana, perlu
dilakukan berbagai usaha yang terencana dan tertata dengan baik. Menciptakan
yang dapat dikaji dengan konsep social marketing. Secara umum, konsep social
jelas tidak terlepas dari konsep komunikasi bencana sendiri, baik itu dalam
Cangara (2010), Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau
lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang
satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk
9
Jadi dapat dipahami bahwa komunikasi merupakan proses alamiah
langsung maupun melalui media untuk mencapai tujuan (efek) tertentu. Pesan
yang disampaikan tentunya sudah diolah sehingga isi dan makna atau maksud
dapat dipahami.
Menurut Frank Dance (1976) dalam Mulyana (2013), ada tiga dimensi
fungsi sebagai dasar tindakan atau kegiatan komunikasi yang menjadi alat
mengetahui apa yang diharapkan oleh pihak lain terhadap dirinya dalam
10
1. Komunikasi sebagai radar sosial, yaitu komunikasi berfungsi
konsep paten yang dikemukakan oleh para ahli. Namun konsep ini dapat
11
lainnya. Dengan demikian, istilah manajemen mengacu pada sebuah proses
efisien. Manajemen menjadi suatu hal yang penting untuk diterapkan dalam
Komunikasi adalah aktivitas yang tak pernah lepas dari berbagai aspek
ahli. Salah satunya yang cukup populer adalah definisi komunikasi yang
yaitu komunikator, komunikan, pesan, saluran dan efek. Namun yang perlu
diperhatikan dan tak kalah pentingnya pula adalah konteks apa yang
komunikator ke komunikan.
12
masyarakat. Lebih lanjut Lestari (2006) menggambarkan kerangka konsep
Perencanaan
Penanggulangan
Bencana
Evaluasi
Koordinasi
melupakan birokrasi yang ada. Selain itu kegiatan ini perlu juga didasari
13
Gambar 2.2. Komunikasi Bencana
(Sumber: Lestari, 2011: 89)
Proaktif
Kepemimpinan Biroaktif
Sense of crisis
Komunikasi
Antarmanusia
Organisasi penanggulangan bencana
dalam bencana
14
bencana yang mengancam, akan sulit untuk meminimalisir jatuhnya korban
di kemudian hari.
karena dapat mengurangi dampak kerugian yang sangat besar mulai dari
saja poin utama dari komunikasi mitigasi bencana adalah mengungsi ketika
bencana terjadi.
15
Komunikasi mitigasi bencana diharapkan dapat menjadi
sosial, hingga politik telah banyak yang diurai dan diselesaikan dengan
permasalahan sosial.
pada tahun 1970-an (Adnan, 2013:3). Pada awalnya social marketing menjadi
16
harapan banyak orang untuk menyelesaikan berbagai permasalah sosial yang
17
Pudjiastuti dalam bukunya Social Marketing: Strategi Jitu Mengatasi
pemasaran.
Product, Price, Place dan Promotion, atau yang lebih dikenal dengan 4P.
Purchaser, dan Probing (Adnan, 2013: 18-27). Berikut adalah tujuh prinsip
program:
produk agar bisa dibeli atau dimanfaatkan oleh target sasaran. Dalam
18
komersial yang memiliki kepedulian pada masalah-masalah sosial yang
terjadi di masyarakat.
sasaran adalah salah satu langkah awal yang penting karena akan
nantinya bisa lebih efektif. Kesalahan pada pemetaan target sasaran bisa
TANGIBLE
IDE PRACTICE OBJECT
BELIEF ACT
ATTITUDE
VALUE BEHAVIOUR
19
4. Practice produk sosial dalam tipe ini terbagi menjadi dua yaitu
selalu memiliki wujud fisik. Produk sosial juga bisa berupa ide maupun
gagasan yang bisa menjadi solusi bagi masalah sosial. Pudjiastuti (2016)
d. Price (harga) adalah biaya atau pengorbanan yang harus dikeluarkan atau
dalam social marketing terbagi menjadi dua sifat, yaitu tangible dan
price kedalam dua kelompok, non monetary cost dan monetary cost.
B E N T U K P R I C E
20
Secara sederhana monetary cost adalah sejumlah uang yang harus
cost pengorbanan selain uang yang harus dikeluarkan. Non monetary cost
dapat berupa time cost (waktu) dan perciece risk yang bisa berupa resiko
sosial dapat diterima. Kotler (Kotler & Roger :1989) berpendapat ada
Lain halnya dengan produk sosial yang bersifat intangible. Pada produk
model yaitu one step flow, two step flow dan multi step flow (Kotler &
Roger, 1989).
21
Pada model one step flow, produk sosial akan langsung didistribusikan
kepada target sasaran. Sedang pada model two step flow, produk sosial
diteruskan kepada target sasaran akhir. Initial adoptor bisa jadi mereka
seperti para opinion leader ataupun para early adopter. Pada model
dan cara yang tepat merupakan strategi yang penting untuk disusun agar
target sasaran. Pemilihan saluran dan cara untuk promosi sendiri harus
Karenanya, setiap strategi promosi bisa sangat khas dan berbeda antara
satu kasus dengan kasus lainnya. Berikut ini dua cara pendekatan
22
1. Pendekatan melalui Komunikasi Massa
PROSES KOMUNIKASI
a) Proses Komunikasi
masyarakat.
23
2) The Feel-Learn-Do Model
ditawarkan.
24
b) Keputusan Komunikasi
c) Evaluasi
2. Pendekatan langsung
25
Gambar 2.6. Media Pendekatan Langsung
(Sumber: Pudjiastuti, 2016:30)
SELECTIVE PERSONAL
COMMUNICATION COMMUNICATION
Tele
Penyuluhan
Marketing
Media
Pelatihan
Online
promotion. Dalam hal ini, aktivitas nyata yang dilakukan dalam probing
adalah riset untuk mencari solusi dari berbagai permasalahan sosial yang
muncul. Kelemahan dalam probing tentu saja dapat berakibat fatal pada
a. Public
dan publik eksternal. Publik internal terdiri dari khalayak yang terlibat
26
hingga implementasi. Publik eksternal terdiri dari target adopter,
b. Partnership (Kemitraan)
c. Policy (Kebijakan)
27
memastikan kelanjutan dari perubahan yang sudah dicapai atau
NGO). Dana yang cukup dan terdistribusi dengan baik tentu saja akan
sebelumnya.
ditangani secara khas. Bencana adalah suatu hal yang sifatnya nyaris tak
Tak hanya berupa materi, dampak kerugian dari bencana juga bisa
resiko dampak yang begitu besarnya, maka perlu adanya berbagai macam
28
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak tersebut
yang sangat besar mulai dari korban jiwa, infrastruktur, materi dan lain-lain.
masalah sosial yang ada di masyarakat tidak cukup hanya menyadarkan atau
data dan fakta akan mampu mengubah perilaku dan kebiasaan masyarakat
29
akibat kurang tepatnya penentuan strategi jelas berakibat pada ketidak-
pemerintah daerah.
melakukan evakuasi.
30
a. Mendengar adanya peringatan bahaya bencana.
untuk lebih peduli akan lingkungan tempat dia tinggal maupun adanya
pemerintah.
target sasaran dalam hal ini masyarakat agar tanggap bencana. Sedangkan
31
Dengan penerapan prinsip-prinsip social marketing, setidaknya berbagai
dimaksimalkan.
pada aspek kognitif, afektif dan bevahiour dari target sasaran jelas merupakan
target sasaran. Agar dapat muncul efek yang diharapkan, maka setidaknya
target sasaran harus diberi informasi yang cukup dan dipahami agar
dengan baik oleh target sasaran. Pesan yang disampaikan haruslah berupa
dapat berefek pada perubahan sikap manusia. The Domino Theory milik
Gregory ini menyatakan bahwa efek komunikasi dimulai dari awal suatu
32
pesan disampaikan kepada target sasaran. Pesan tadi kemudian akan diserap
sasaran.
Message
Knowledge
Attitude
Behaviour
saja yang akan mempengaruhi perilaku target sasaran. Dengan proses yang
aktivitas komunikasi yang sifatnya intensif, berulang, dan terus menerus agar
33
Dari teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa perlu adanya
pengetahuan yang cukup mengenai produk social marketing dalam hal ini
perubahan perilaku. Tentu saja perubahan sikap yang dimaksud adalah target
masyarakat. Dari sikap yang sudah terbentuk, hanya sebagian saja yang akan
berpikir peneliti dalam melihat fenomena dan masalah penelitian ini nantinya
akan dikaji.
34
Gambar 2.8. Bagan Kerangka Berpikir Penelitian
35