Anda di halaman 1dari 2

Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah dapat mengalir.

Tekanan darah dibedakan


menjadi tekan sistolik dan tekanan diastolic.

Tekanan sistolik adalah tekanan tertinggi arteri yang diukur selama siklus jantung. Sedangkan tekanan
diastolic adalah tekanan terendah yang diukur selama sklus jantung dan merupakan tekanan pada arteri
selama relaksasi ventricular ketika tidak ada darah yang dikeluarkan dari ventrikel kanan (Costanzo,
2010).

Coostanxo, Linda S., 2010, Physiology 4th edition, 123-124, Philadelpia, Saunders Elsevier

faktor yang dapat memengaruhi tekanan darah antara lainkekuatan memompa jantung, volume darah
yang beredar, viskositas (kekentalan), elastisitas dinding pembuluh darah, dan tahanan tepi. Untuk
pengaruh volume/banyaknya darah yang beredar terhadap tekaan darah yaitusemakin banyakdarah
yang beredar, maka tekanan darahnya akan semakin tinggi.
Semakin banyak protein plasma dan sel darah merah makaakan semakin menambah viskositas
(kekentalan). Semakin besar viskositasnya maka tekanan darahnya akan semakin tinggi.
Untuk elastisitas dinding pembuluh darahnya, apabila dinding pembuluh darah semakin elastic maka
akan meningkatkan tekanan darah (Pearce, 2010).
Pearce,Evelyn C.., 2010, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, diterjemahan oleh Sri Yuliani Handoyo,
Jakarta, Gramedia.

Suatu tekanan darah dapat dikategorikan sebagai tekanan darah tinggi, normal, dan rendah.

Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah peningkatan takanan systole, yang tingginya tergantung pada
usia, jenis kelamin, serta kondisi mental (stress, dan lain-lain). Hipertensi dapat digolongkan berat,
ringan, ataupun sedang, berdasarkkan pada tekanan diastolnya. Hipertensi ringan yaitu bila tekanan
diastolenya sebesar 95-104, hipertens sedang memiliki tekanan diastole sebesar 105-114, dan hipertensi
berat memiliki tekanan diastole lebih dari 115. Sedangkan hpertensi dengan peningkatan tekanan
systole tanpa disertai paningkatan tekanan diastole lebih sering dijumpai pada lansia. Sebaliknya,
hipertensi yang ditadai oleh peningkatan tekanan diastole tanpa disertai peningkatan tekanan systole
pada umumnya menyerang dewasa muda (Tambayong, 2000)

Tambayong, Jan, patofisiologi untuk keperawatan, 95, Jakarta, Penerbit buku kedokteran EGC.

Hipotensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah berada di bawah batas normal, yang dapat
timbul akibat penurunan curah jantung, penurunan resistensi perifer, maupun akibat pendarahan (Delp,
1981).

Delp, Mohlan, H., 1981, Major Dagnosis Fisik, diterjemahkan oleh Moelia Radja Siregar, Jakarta,
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

salah satu jenis hipotensi yaitu hipotensi ortostatik. Hipotensi ortostatik didefinisikan sebagai
penurunan tekanan darah sistolik paling sedikit 20 mm Hg atau tekanan darah diastolik
penurunan minimal 10 mm Hg dalam waktu tiga menit berdiri (Bradley & Davis, 2003).
Bradley JG, Davis KA. Orthostatic hypotension. Am Fam Physician; 2003. 68: 2393-98.
Hipotensi ortostatik dapat disebabkan oleh penyakit Addison, Vasovagal syncope, dehidrasi,
diabetes mellitus, Pasien dengan stenosis aorta, Penggunaan obat golongan beta blocker, dan
penggunaan obat lainnya (seperti sildenafil, vardenafil, dan tadalafil yang dapat melebarkan
pembuluh darah) (Braam, et. al., 2009)
Braam EA, Verbakel D, Adiyaman A, Thien T. Orthostatic hypotension. J Hypertens; 2009.

Anda mungkin juga menyukai