Anda di halaman 1dari 2

Uji hCG dapat dilakukan dengan cara kualitatif, kuantitatif, maupun semi kualitatif.

Secara
kualitatif, hCG dapat diuji dengan bantuan alat test pack dan latex. hCG sebagai indikator uji
kehamilan biasa dikenal dengan nama test pack/strip test/hCG kit test, merupakan alat praktis yang
cukup akurat untuk mendeteksi kehamilan pada tahap awal. Cara penggunaannya relatif mudah, yaitu
mencelupkan ujung alat ke dalam air seni yang ditampung. Biasanya dianjurkan untuk menggunakan
air seni yang pertama kelular di pagi hari, karena konsentrasi hCG tinggi. Alat ini memiliki dua buah
jendela atau garis. Garis pertama mengisyaratkan bahwa tes dilakukan dengan benar, yang biasa
disebut garis kontrol. Sementara garis kedua menunjukkan hasil tes, yang merupakan bagian alat yang
memiliki “antibodi” yang bereaksi dengan hCG dan dapat berubah warna bila hormon ini terdeteksi.
Sebagian test pack dapat mendeteksi hCG dengan kadar 25 IU/L-50 IU/L, sehingga cukup akuran
untuk menentukan ada atau tidaknya kehamilan pada hari pertama keterlambatan menstruasi
(Pickering, 2000)

Pirckering, L.K. 2000, Red Book: Report of the Commitee on infection Diseases (26ed), Grove
Village, American Academy

Selain itu juga dapat dilakukan tes menggunakan latex atau biasa disebut latex test. Bila terdapat
hCG dalam urine, hCG terikat pada antibodi dan dengan demikian akan mencegah aglutinasi partikel
latex yang dilapisi hCG yang diperlihatkan oleh antibodi tersebut. Dengan demikian uji kehamilan
positif apabila tidak terjadi aglutinasi, dan kehamilan negatif jika terjadi aglutinasi. Latex dapat
mendeteksi hCG dengan kadar 200 IU/L (Pearce, 1997).

Aksara, Pearce, E., 1997, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama

Uji hCG biasanya dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang mengalami kehamilan atau
tidak,karena kadar hCG padaseseorang yang sedang mengandung pada trimeseter pertama cukup
tinggi. Hal ini dikarenaan hCG memilikiperan yang amat penting dalam proses mengandung itu
sendiri. hCG berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tali pusar dan sirkulasi zat zat di
dalamnya. hCG dan hiperglikosilat (salah satu jenis dari glikosilasi hCG yang dihasilkan oleh sel
sitotrofoblas akar dan sel sitotrofoblas ekstravilik). bekerja sama untuk mendorong pertumbuhan
(pertumbuhan sel cytotrophoblast akar, hCG hiperglikosilasi) dan diferensiasi (dilakukan oleh hCG)
dari plasenta, dan meningkatkan suplai darah uterus untuk memenuhi plasenta (Cole, 2010).

Cole, Laurence A., 2010, Biological functions of hCG and hCG-related molecules,
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2936313/, 1 Nov 2017.

Selain itu, kadar hCG yang tinggi bukan hanya ditunjukkan dalam keadaan mengandung, namun juga
dapat terjadi pada penyakit-penyakit tertentu seperti mola hidatdosa, korio epitelioma, serta pengaruh dari
obat-obatan seperti obat kesuburan, obat parkinson, dan obat diuretic.
Mola hidatidosa
mola hidatidosa yaitu suatu bentuk penyakit trofoblas gestasional yang ditandai oleh adanya pertumbuhan
plasenta yang berlebih namun janin tidak berkembang, yang merupaka predisposes pre-eklemsia(Heffner
& schust, 2008)
Heffner, Linda J. & Schust, Daniel, 2008, At a Glancer : Sistem reproduksi edisi kedua, Jakarta, Erlangga
Mola hidatidosa ditandai dengan korion yang mengalami beberapa hal, yaitu degenerasi hidrofik dan
kistik dari vili khorealis, proliferasi trofoblas, dan tidak ditemukan pembuluh darah janin/avaskularitas (
Taber, 1995)
Taber, B., Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi, diterjemahkan oleh teddy Supriyadi,
Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Pada kasus ini Janin biasanya meninggal dengan villus yang terus tumbuh membesar dan edematus
sebagai segugus buah anggur. Kehamilan pada mola hidatidosa berkembang secara tidak wajar, dimana
tidak ditemukannya janin dan hampir seluruh vili korialisnya mengalami perubahan berupa degenerasi
hidropik dan berbentuk seperti gelembung yang menyerupai anggur (Prawiroharjo, dkk., 2010).
Prawirohardjo S, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Ilmu Kebidanan Edisi IV, Jakarta PT Bina Pustaka,
2010.

Korio karsinoma
Mola hidatidosa adalah bentuk jinak dari penyakit trofoblas gestasional dan dapat mengalami transformasi
menjadi bentuk ganasnya yaitu koriokarsinoma.
Koriokarsinoma adalah kanker yang tumbuh cepat yang terjadi pada rahim wanita (rahim). Sel abnormal
mulai di jaringan yang biasanya akan menjadi plasenta. Selain berasal dari transformasi mola hidatosa,
ariokarsinoma juga terjadi setelah awal kehamilan yag tidak berlanjut (keguguran), bisa juga setelah
terjadi kehamilan ektopik atau tumor genital (Anonim, 2017).
Anonim, 2017, Choriocarcinoma, https://medlineplus.gov/ency/article/001496.htm, 2 nov 2017.
Pada mola hidatosa, kadar hCG akan terus menurun setelah mola dalam rahim diangkat. Sedangkan pada
koriokarsinoma, setelah pengkuretan, hCG akan turun untuk sementara waktu dan dapat kembali
meningkat lagi karena keganasan dari sel kanker yang tumbuh.

Anda mungkin juga menyukai