Anda di halaman 1dari 2

Proses Siapa Takut....!!!!

Yakobus1:2-3
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke
dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu
menghasilkan ketekunan.

pada umumnya kebanyakan orang tidak mau untuk diproses. Kita saat ini hidup dalam
sebuah budaya instant. Mulai dari makanan hingga keberhasilan atau kesuksesan, kita
inginkan yang instant, itu sebabnya tayangan-tayangan pencarian bakat banyak
diminati.

Namun Allah tidak bekerja dengan cara instant ini. Dia membuat kita mencapai
keberhasilan dengan menjalani proses. Tuhan ingin kita memiliki kesabaran dan
stabilitas dalam diri kita sehingga kita “menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan
suatu apa pun.” (Yakobus 1:4).

F.B Mayer seorang pendeta Babtis asal Inggris pernah memberikan sebuah ilustrasi
tentang proses yang menghasilkan kualitas ini seperti berikut: Sepotong besi seharga
$2.5, kalau di tempa menjadi tapal kuda akan menjadi seharga $5. Jika ditempa menjadi
jarum, harganya naik menjadi $175. Kalau ditempa dan dibentuk menjadi pisau silat
harganya akan berlipatganda menjadi $1.625. Kalau dibentuk menjadi jarum penunjuk
arloji, harganya melonjak lagi menjadi $125.000.

Setiap tempaan dan pembentukan terhadap besi tersebut akan meningkatkan nilai
jualnya. Lebih banyak di tempa, dipukul, dibakar, maka nilainya semakin tinggi.
Demikian juga dengan manusia. Jika kita mengalami banyak pembentukan, tempaan,
dan ujian, maka karakter mulia yang ada di dalam diri kita semakin terbentuk.

Mengapa kita harus menikmati proses?


1. Bahwa Allah turut bekerja di dalam proses yang kita alami (Maz. 34:16-23)
Belajarlah untuk bersabar dan tetap menaruh iman pengharapan kepada Tuhan
sebab “…Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan
bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai
dengan rencana Allah.” (Roma 8:28). Tuhan adalah pemegang kendali seluruh
kehidupan yang ada di muka bumi ini, termasuk masalah-masalah yang terjadi
dan kita alami. Oleh karenanya serahkanlah beban itu kepada Tuhan, maka Dia
akan turut bekerja. Allah turut bekerja yaitu ‘mengolah’ masalah tersebut
sehingga mendatangkan kebaikan bagi kita. Tuhan sanggup mengubah yang
buruk menjadi baik karena ada pengorbanan yang sempurna yang sudah Tuhan
Yesus kerjakan di atas kayu salib. Kita harus ingat bahwa kita memiliki Tuhan
yang jauh lebih besar dari masalah apa pun yang ada di dunia ini. Allah
mengatakan: “…semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah
kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.” (1 Yohanes 5:4)

2. Bahwa Tuhan akan memberikan kekuatan kepada kita dikala kita ada dalam
proses itu (I Kor. 10:13)

3. Sebab barang siapa yang keluar sebagai pemenang dari sebuah proses, ia akan
menerima mahkota kehidupan sesuai yang dijanjikan Allah (Yak.1:12)
Kisah anggota paskibraka 17 Agustus 2011.

Ingatlah bahwa Anda tidak perlu menjalani kehidupan ini dengan tergesa-gesa,
nikmatilah prosesnya dan “Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang,”
DALAM SEGALA PERKARA TUHAN BEKERJA
Mazmur 34:16-23
“Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar dan melepaskan
mereka dari segala kesesakan.” Mazmur 34:18

Selama kita masih berada di dunia ini kehidupan kita tak luput dari masalah. Kita tak
pernah luput dari masalah atau penderitaan.

Mengapa dunia dipenuhi masalah? Masalah dan penderitaan timbul karena dunia sudah
jatuh dalam dosa. Dalam 1 Yohanes 5: 19 dikatakan bahwa “…seluruh dunia berada di
bawah kuasa si jahat.” Namun sebagai orang percaya kita tidak usah akut dan cemas
karena Tuhan bisa memakai semua masalah atau penderitaan yang terjadi untuk
menarik kita untuk lebih dekat kepada Dia. Seringkali situasi sulit atau masa-masa gelap
di dalam kehidupan kita memaksa kita untuk datang kepada Tuhan dengan
kesungguhan hati. Kala kita terkulai tidak berdaya karena sakit, tidak punya uang untuk
bayar kos atau kontrakan, anak sakit, gagal dalam rumah tangga atau studi, usaha
bangkrut, ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi dan sebagainya, kita menangis dan
berteriak kepada Tuhan. Pujian dan penyembahan kita naikkan kepada Tuhan dengan
hati hancur dan mendalam. Seperti Hana. Dalam pergumulan berat, “…dengan hati pedih
ia berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu.” (1 Samuel 1;10). Daud
berkata, “Tuhan itu dekat dengan orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan
orang-orang yang remuk jiwanya.” (Mazmur 34:19).

Belajarlah untuk bersabar dan tetap menaruh iman pengharapan kepada Tuhan sebab
“…Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka
yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
(Roma 8:28). Tuhan adalah pemegang kendali seluruh kehidupan yang ada di muka
bumi ini, termasuk masalah-masalah yang terjadi dan kita alami. Oleh karenanya
serahkanlah beban itu kepada Tuhan, maka Dia akan turut bekerja. Allah turut bekerja
yaitu ‘mengolah’ masalah tersebut sehingga mendatangkan kebaikan bagi kita. Tuhan
sanggup mengubah yang buruk menjadi baik karena ada pengorbanan yang sempurna
yang sudah Tuhan Yesus kerjakan di atas kayu salib. Kita harus ingat bahwa kita
memiliki Tuhan yang jauh lebih besar dari masalah apa pun yang ada di dunia ini. Allah
mengatakan: “…semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah
kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.” (1 Yohanes 5:4)

Asal kita percaya penuh kepada Tuhan, setiap masalah selalu ada jalan keluarnya
karena Dia turut bekerja

Anda mungkin juga menyukai