PEMBAHASAN
49
terjadinya poving lantai yang membuat lantai keramik yang sudah
dipasang akan mengembung kembali dan dapat menjadi pecah.
50
Permasalahan ketiga adalah mekanisme pemasangan keramik,
keramik dipasang bersamaan dengan pemasangan rangka plafon. Hal
tersebut dapat menyebabkan keramik yang belum kering dan padat
terinjak-injak kembali sehingga bisa mengakibatkan keramik bergeser.
Gambar 4.3 Pemasangan Keramik dan Scaffolding untuk pemasangan Rangka Plafond
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)
51
Permasalahan keempat adalah lantai keramik yang sudah selesai
terinjak-injak dan kotor dikarenakan pada lantai terdapat alat dan bahan
untuk finishing dinding entrance lift.
b. Pembahasan
Permasalahan lantai kerja pemasangan keramik di atas terjadi
akibat peil lantai dari plat lantai 3 ke lantai 4 terlalu tinggi dan tidak
sesuai rencana kerja, oleh karena itu untuk meminimalisir terjadinya
penambahan biaya akibat penambahan pasir urug pelaksana
menggunakan bekas bongkaran untuk lantai kerja pemasangan keramik.
Untuk sampah yang terdapat di lantai kerja itu disebabkan
karena tukang yang membuang sampah disekitar tempat kerjanya
seperti bungkus rokok dan plastik makanan. Namun hal itu dapat
menyebabkan masalah yang lain pada suatu hari seperti
mengembungnya keramik akibat udara yang terperangkap. Solusi untuk
masalah sampah adalah disediakan tempat sampah sementara per lantai.
Pemasangan lantai keramik yang bersamaan dengan
pemasangan rangka plafond adalah mekanisme yang kurang tepat.
Sebaiknya untuk finishing arsitektur menggunakan cara top down.
Penyelesaian dari bagian atas, setelah itu lanjut ke bagian bawah.
2. Pekerjaan Plafond
a. Permasalahan Teknis Pekerjaan Plafond
Permasalahan teknis pada pekerjaan plafond berada di leveling
plafond, perencanaan dan pelaksanaan ada perbedaan. Pelaksanaan
pekerjaan plafond di koridor tidak dapat dilaksanakan pada level
ketinggian seperti yang terdapat di gambar kerja karena terhalang
utilitas di atasnya.
52
Gambar 4.5 Rangka Plafond Yang Belum Terpasang Karena Terhalang Utilitas
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)
b. Pembahasan
Pemasangan plafond untuk koridor lantai 4 tidak dapat
dilaksanakan sesuai rencana level ketinggiannya karena akan
bertabrakan dengan utilitas di atasnya. Hal itu dapat menyebabkan
pemasangan penutup plafond menjadi sulit.
53
tersebut beberapa centimeter agar pemasangan penutup plafond menjadi
lebih mudah.
b. Pembahasan
Dinding mengalami kerusakan padahal cat dinding tersebut
merupakan cat finishing, hal ini disebabkan karena cat finishing
dilakukan ketika kusen belum dipasang. Oleh karena itu, perlu adanya
pekerjaan tambahan untuk memperbaiki dinding tersebut. Solusinya,
semen putih bisa digunakan untuk melapisi dinding yang rusak.
54
1. Faktor Keselamatan Pekerja
Mayoritas pekerja belum memakai perlengkapan lapangan yang bisa
melindungi tubuh saat bekerja seperti helm, sepatu dan kemeja
lapangan.
55
3. Faktor Keterlambatan Material
Faktor ini sangat berpengaruh terhadap progress pekerjaan
lapangan karena jika material yang dibutuhkan tidak datang tepat waktu
maka pekerjaan tidak akan selesai pada waktunya.
Pengadaan material di proyek sendiri memiliki bobot yang
cukup tinggi dalam progress pekerjaan di lapangan.
Selain masalah non-teknis yang disebutkan di atas, terdapat pula
masalah teknis lainnya diantaranya:
1. Perubahan gambar antara di lapangan dan shop drawing terhambat
karena revisi gambar.
2. Terjadi beberapa kecelakaan kecil seperti terkantuk besi ataupun
teriris benda tajam saat pelaksanaan pekerjaan karena minimnya
perlengkapan keselamatan pekerja.
3. Para pekerja yang tidak memenuhi standar, sehingga yang terlihat
dilapangan yaitu:
a) Para pekerja banyak mengobrol pada saat melakukan pekerjaan.
b) Para pekerja yang bersantai di jam kerja
c) Para pekerja mengabaikan K-3
Dari setiap permasalahan yang terjadi selama proyek Gedung FPEB UPI
ini, pihak pelaksana menentukan strategi-strategi untuk menyelesaikan
permasalahan yang terjadi di lapangan, strategi yang diambil untuk
menyelesaikan permasalan tersebut antara lain, yaitu :
1. Pengecekan stok material sehingga, dalam periode tertentu stok
material dapat segera didatangkan.
2. Tenaga kerja ditambah untuk mengejar schedule
3. Melakukan koordinasi antara pelaksana, mandor, dan pekerja
56