I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum semua ini dikemukakan oleh dosen, maka sebaiknya dosen terlebih dahulu
menggali pemahaman mahasiswa terhadap pentingnya materi ini sebagai dasar dalam
memahami peran dan praktik perawat dalam pelayanan kesehatan.
Isi dari Tutorial-1 ini secara garis besar meliputi pembahasan tentang teknik
pemenuhan kebutuhan aktivitas & latihan diantaranya anatomi dan fisiologi sistem
muskuloskeletal, kebutuhan jenis-jenis ROM, teknik body aligment, mobilisasi pasien
dan mekanika gerak dan gaya.
C. Sasaran Pembelajaran Tutorial
Peraturan Pembelajaran
1. Setelah pemaparan kontrak perkuliahan, mahasiswa memahami tentang persiapan
sebelum kuliah tatap muka, tugas baca dan tugas Tutorial serta kewajiban laporan
hasil kuliah tatap muka.
2. Setelah proses pembelajaran dosen-mahasiswa yang dipandu dengan Tutorial
masing-masing, maka dosen dapat menggali capaian kompetensi mahasiswa terkait
model pemenuhan kebutuhan aktivitas & latihan yang indikatornya adalah
kemampuannya dalam hal:
1) Mampu menjelaskan anatomi fisiologi sistem muskuloskeletal
2) Mampu menjelaskan jenis-jenis latihan ROM
3) Mampu menjelaskan body aligment yang dapat diterapkan sesuai dengan
tumbuh kembang
4) Mampu menjelaskan mobilisasi pasien pada pemenuhan kebutuhan aktivitas
5) Mampu menjelaskan menjelaskan mekanika gerak dan gaya
Keadaan postur yang seimbang sesuai dengan garis sumbu dengan sentralnya adalah
gravitasi. Kemampuan tubuh dalam mempertahankan keseimbangan seperti kemampuan
mangangkat beban, maksimal 57 %.
B. Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan mengusruskan pergerakan.
Komponen utama sistem muskoluskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi,
dan otot.
1. Sistem Tulang
Tulang adalah jaringan yang terstruktur dengan baik dan mempunyai fungsi utama,
yaitu:
a. Membentuk rangka badan
b. Sebagai pengumpil dan tempat melekat otot
c. Sebagai bagian dari tubuh untuk melindungi dan mempertahankan alat-alat dalam, seperti
otak, sum sum tulang belakang, jantung, dan paru-paru.
d. Sebagai tempat mengatur dan deposit kalsium, posfat, magnesium dan garam
e. Ruang di tengah tulang tertentu yang mempunyai fungsi tambahan lain, yaitu sebagai
jaringan hemopoietik untuk memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
2. Fungsi Umum dari Tulang,yaitu :
a. Formasi kerangka
b. Formasi sendi-sendi
c. Perlekatan otot
d. Sebagai pengungkit
e. Penyokong berat badan
f. Proteksi
g. Haemopoiesis
h. Fungsi immunologi
i. Penyimpanan kalsium
3. Perkembangan tulang terjadi melalui dua tahap, yaitu :
Pada minggu ke-5 perkembangan embrio, tulang rawan terbentuk dari prakartilago.
Ada 3 jenis tulang rawan yaitu : tulang rawan hialin, tulang rawan fibrin, dan tulang rawan
elastic.
Setelah minggu ke-7 perkembangan embrio, tulang akan terbentuk melalui dua cara
yaitu :
a. Secara langsung : pada proses ini tulang akan terbentuk secara langsung dari membrane
tulang dalam bentuk lembaran,misalnya pada tulang muka,pelvis, scapula, dan tulang
tengkorak. Proses penulangan ini ditandai terbentuknya osteoblas yang merupakan rangka
dari trabekula tulang yang penyebarannya secar radial.
b. Secara tidak langsung : proses ini tulang terbentuk dari tulang rawan. Proses penulangan
tulang rawan terjadi melalui dua cara,yaitu :
1) Osifikasi Sentral : terjadi melalui osifikasi endokondral
2) Osifikasi Perifer : terjadi di bawah perikondrium atau osifikasi periosteum.
Pertumbuhan intertisial terjadi melalui proses osifikasi endokondral pada tulang
rawan. Ada dua lokasi pertumbuhan tulang rawan dan tulang panjang, yaitu :
a. Tulang rawan artikuler : pertumbuhan tulang panjang terjadi pada daerah tulang rawan
artikuler dan merupakan tempat satu-satunya bagi tulang untuk bertumbuh pada daerah
epifisis.
b. Tulang rawan lempeng epifisis : pertumbuhan ini terjadi keseimbangan antara dua proses,
yaitu:
1) Proses pertumbuhan : adanya pertumbuhan intertisial tulang rawan dari lempeng
epifisis memungkinkan terjadinya penebalan tulang.
2) Proses kalsifikasi : kematian dan penggatian tulang rawan pada daerah permukaan
metafisis terjadi melalui proses osifikasi endokodral.
Sendi dilumasi oleh cairan synovial dan oleh perubahan hydrostatic yang terjadi pada
cairan intertesial tulang rawan. Tekanan yang terjadi pada tulang rawan akan mengakibatkan
pergeseran cairan kebagian yang kurang mendapat tekanan. Aliran darah ke sendi banyak menuju
sinovium. Pembuluh darah mulai masuk melalui tulang subkondral pada tingkat tepi kapsul.
9. Sistem Otot
Setiap otot dikelilingi oleh jaringan ikat pembungkus otot yang disebut perimisium
eksternus atau fasia profia. Serabut otot akan bergabung dengan yang lainnya diantara jaringan
ikat yang disebut perimisium internum yang berfungsi untuk menguatkan otot tempat pembuluh
darah dan saraf. Otot-otot ini melekat pada tulang dengan perantara jaringan ikat khusus yang
dinamakan tendo. Susunannya seperti otot berwarna putih, ujung-ujung mengecil berhubungan
dengan tendo. Tiap-tiap serabut otot mengandung beribu-ribu myofibril yang terletak
berdampingan sehingga terlihat seperti garis-garis melintang.
Otot merupakan alat gerak aktif. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara
otot dan tulang. Kerangka manusia merupakan kerangka dalam yang tersusun dari tulang keras
(osteon) dan tulang rawan (kartilago).
Otot itu beraneka ragam, ada yang ceper, ada yang berbentuk kumparan dan ada pula
yang berbentuk kipas. Menurut susunannya, otot terdiri atas :
a. Otot berserabut sejajar
b. Otot bers
Menurut jenis dasarnya otot terdiri dari :
a. Otot licin (otot polos)
Bergaris-garis tak beraturan
b. Otot kardia (otot jantung)
c. Otot rangka
Bergaris-garis teratur.
Jenis-jenis otot yaitu terdiri dari:
a. Otot polos
Tersusun dalam dua lapisan, lapisan dalam sel-sel otot polosnya tersusun melingkar dan lapisan
sebelah luar sel-sel otot polosnya tersusun memanjang. Inti sel otot polos berbentuk lonjong dan
pada sel otot yang sedang mengkerut intinya tampak melingkar.
b. Otot rangka
Serabut otot pada penampang memanjangnya tampak sebagai pita-pita panjang yang tersusun
sejajar satu sama lain. Intinya berbentuk lonjong. Jumlahnya banyak dan terdapat ditepi serabut
tepat dibawah sarkolema.
c. Otot jantung
Otot jantung berbeda dengan otot rangka karena sel-selnya panjang, bercabang, dan bergabung
satu sama yang lain dengan perantaraan cabangnya sehingga membangun suatu jala. Inti berbentuk
lonjong dan berwarna pucat, terletak di tengah-tengah serabut. Serabut otot jantung, bergaris
melintang tetapi tidak sejelas otot rangka dan pada tempat-tempat tertentu terdapat keeping-
keping interkalar.
6. Macam-macam ROM
Ada berbagai macam gerakan ROM, yaitu :
a. Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian.
b. Ekstensi, yaitu bertambahnya sudut persendian.
c. Hiperekstensi, yaitu ekstensi lebih lanjut.
d. Abduksi, yaitu gerakan menjauhi dari garis tengah tubuh.
e. Adduksi, yaitu gerakan mendekati garis tengah tubuh.
f. Rotasi, yaitu gerakan memutari pusat dari tulang.
g. Eversi, yaitu perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar, bergerak membentuk
sudut persendian.
h. Inversi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam bergerak membentuk
sudut persendian.
i. Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke
bawah.
j. Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke
atas.
k. Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada
tangan yang sama.
Menurut Potter & Perry, (2005), ROM terdiri dari gerakan pada persendian sebaga berikut
:
1) Leher, Spina, Serfikal
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45°
Ekstensi Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45°
Hiperektensi Menekuk kepala ke belakang sejauh rentang 40-45°
mungkin,
Fleksi lateral Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh rentang 40-45°
mungkin kearah setiap bahu,
Rotasi Memutar kepala sejauh mungkin dalam rentang 180°
gerakan sirkuler,
2) Bahu
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menaikan lengan dari posisi di samping rentang 180°
tubuh ke depan ke posisi di atas kepala,
Ekstensi Mengembalikan lengan ke posisi di samping rentang 180°
tubuh,
Hiperektensi Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku rentang 45-60°
tetap lurus,
Abduksi Menaikan lengan ke posisi samping di atas rentang 180°
kepala dengan telapak tangan jauh dari
kepala,
Adduksi Menurunkan lengan ke samping dan rentang 320°
menyilang tubuh sejauh mungkin,
Rotasi dalam Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan rentang 90°
menggerakan lengan sampai ibu jari
menghadap ke dalam dan ke belakang,
Rotasi luar Dengan siku fleksi, menggerakan lengan rentang 90°
sampai ibu jari ke atas dan samping kepala,
Sirkumduksi Menggerakan lengan dengan lingkaran rentang 360°
penuh,
3) Siku
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakkan siku sehingga lengan bahu rentang 150°
bergerak ke depan sendi bahu dan tangan
sejajar bahu,
Ektensi Meluruskan siku dengan menurunkan rentang 150°
tangan,
4) Lengan bawah
Gerakan Penjelasan Rentang
Supinasi Memutar lengan bawah dan tangan sehingga rentang 70-90°
telapak tangan menghadap ke atas,
Pronasi Memutar lengan bawah sehingga telapak rentang 70-90°
tangan menghadap ke bawah,
5) Pergelangan tangan
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian rentang 80-90°
dalam lengan bawah,
Ekstensi Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, rentang 80-90°
tangan, lengan bawah berada dalam arah
yang sama,
Hiperekstensi Membawa permukaan tangan dorsal ke rentang 89-90°
belakang sejauh mungkin,
Abduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu rentang 30°
jari,
Adduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke arah rentang 30-50°
lima jari,
6) Jari- jari tangan
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Membuat genggaman, rentang 90°
Ekstensi Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°
Hiperekstensi Menggerakan jari-jari tangan ke belakang rentang 30-60°
sejauh mungkin,
Abduksi Mereggangkan jari-jari tangan yang satu rentang 30°
dengan yang lain,
Adduksi Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°
7) Ibu jari
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan ibu jari menyilang permukaan rentang 90°
telapak tangan,
Ekstensi menggerakan ibu jari lurus menjauh dari rentang 90°
tangan,
Abduksi Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°
Adduksi Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°
Oposisi Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari
-
tangan pada tangan yang sama.
8) Pinggul
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120°
Ekstensi Menggerakan kembali ke samping tungkai rentang 90-120°
yang lain,
Hiperekstensi Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50°
Abduksi Menggerakan tungkai ke samping rentang 30-50°
menjauhi tubuh,
Adduksi Mengerakan tungkai kembali ke posisi
rentang 30-50°
media dan melebihi jika mungkin,
Rotasi dalam Memutar kaki dan tungkai ke arah
rentang 90°
tungkai lain,
Rotasi luar Memutar kaki dan tungkai menjauhi
rentang 90°
tungkai lain.
Sirkumduksi Menggerakan tungkai melingkar -
9) Lutut
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130°
Ekstensi Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°
10) Mata kaki
Gerakan Penjelasan Rentang
Dorsifleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki rentang 20-30°
menekuk ke atas,
Plantarfleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki rentang 45-50°
menekuk ke bawah,
11) Kaki
Gerakan Penjelasan Rentang
Inversi Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10°
Eversi Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°
12) Jari-Jari Kaki
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°
Ekstensi Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°
Abduksi Menggerakan jari-jari kaki satu dengan rentang 15°
yang lain,
Adduksi Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°
B. Penugasan Mahasiswa
Tugas 1 disajikan pada pertemuan ke-2 dan ke-3
1. Tugas I
a. Tugas 1 pada pertemuan 1:
1) Konsep ROM
2) Konsep Body Alignment
3) Konsep Mobilisasi
4) Mekanika Gerak dan Gaya
b. Tahapan :
1) Setelah dosen memberikan materi, mahasiswa dibagi ke dalam kelompok besar
yang terdiri dari 10 kelompok yang terdiri 9 mahasiswa dalam setiap kelompok
yang heterogen.
2) Setiap kelompok diberikan waktu untuk melakukan penelusuran literatur.
3) Tentukan topik/tema pelajaran.
4) Kelompok menyiapkan poster
5) Hasil kerja kelompok ditempel di dinding.
6) Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil kerja kelompok lain.
7) Salah satu wakil kelompok menjawab setiap apa yang ditanyakan oleh
kelompok lain.
8) Koreksi bersama-sama.
9) Klarifikasi dan penyimpulan.
2. Tugas II
a. Tugas 2 pada pertemuan 3:
1) Anatomi dan fisiologi sistem muskuloskeletal
b. Tahapan:
1) Setelah dosen memberikan materi, mahasiswa dibagi ke dalam kelompok
besar. Selanjutnya mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan evaluasi
materi setelah berdiskusi dalam kelompok kecilnya.
2) Kelompok diberikan waktu selama 30 menit untuk melakukan penelusuran
literatur
3) Dosen membagi kelas menjadi 2 kelompok besar dan masing-masing
membahas materi tersebut.
4) Tiap orang dalam kelompok diberi materi dan tugas untuk memberikan
pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari kelompok yang lain.
5) Setelah kelompok berdiskusi, tiap anggota kembali secara bersama-sama
menyimpulkan materi yang telah didiskusikan.
6) Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
7) Menyusun laporan/resume diskusi yang mengarah kepada capaian kompetensi.
C. Tugas Tutorial
1. Tugas I
a. Lakukan penelusuran litertaur dan diskusikan dengan kelompok lalu tuangkan dalam
bentuk poster berisi materi-materi yang sudah didapatkan tentang:
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan ROM
2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan mobilasasi pasien
3) Jelaskan apa yang dimaksud dengan body alignment
4) Jelaskan apa yang dimaksud dengan mekanika gerak dan gaya
2. Tugas II
a. Lakukan penelusuran literatur dan diskusikan dalam kelompok lalu tuangkan dalam
makalah kelompok jawaban dari pertanyaan pemicu berikut:
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan anatomi sistem muskuloskeletal
2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan fisiologi sistem muskuloskeletal
3) Jelaskan secara garis besar gambaran anatomi sistem muskuloskeletal
4) Jelaskan secara garis besar gambaran fisiologi sistem muskuloskeletal
b. Setelah melakukan penelusuran literatur dan diskusikan dalam kelompok terkait
topik yang dibahas, lalu tuangkan dalam makalah kelompok dengan format sebagai
berikut:
1) Bab 1 Pendahuluan terdiri atas latar belakang dan tujuan penulisan
2) Bab 2 Tinjauan teoritis
3) Bab 3 Pembahasan (buat kasus sesuai topik yang didapatkan).
4) Bab 4 Penutup berisi simpulan dari keseluruhan isi makalah
5) Daftar Pustaka yang digunakan
INDIKATOR PENILAIAN
Nilai
Bobot Skor
No Komponen Penilaian Rata- Perhitungan Nilai
(%) (Xn)
Rata
1 Tugas dan karya kelompok a 30 A X 30/100
2 Kuis b 35 B X 35 /100
Kehadiran dan Keaktifan di
3 c 35 C X 35/100
kelas
Jumlah EPm (a/b/c/d/dst)
4. Ketepatan dalam menjelaskan body aligment
5. Ketepatan dalam mensimulasikan teknik mobilasasi pasien di ruang perawatan.
Indikator penilaian adalah kompetensi mahasiswa peserta mata kuliah yakni ketepatan
“penjelasan ruang lingkup keperawatan” yang diberikan dengan bobot nilai maksimum
sebesar 100 dan diperhitungkan sesuai bobot yang tertera pada matriks.
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, baik saat penyelenggaraan
kuliah maupun melalui hasil tugas mandiri mahasiswa baik yang dibuat perorangan, maupun
kelompok.
V. PENUTUP
Tutorial ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk melakukan
pembelajaran baik dalam penelusuran sumber belajar berupa buku teks, hasil penelitian,
evaluasi hasil pengabdian masyarakat serta kearifan lokal wilayah dan UIN Alauddin terkait
pemenuhan kebutuhanaktivitas dan latihan maupun dalam melaksanakan proses
pembelajaran untuk materi dalam Tutorial ini. Tutorial ini diharapkan pula dapat menjadi
pedoman pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan efisien dan efektif
dalam mencapai sasaran pembelajaran melalui peran aktif yang terintegrasi dari semua
pihak terkait.