Anda di halaman 1dari 9

1.

Macan tutul amur

Keberadaan macan tutul amur ini


sekarang berada di kebun binatang Mulhause yang letaknya berada di Perancis.
Menurut kabar yang terakhir, induk macan tutul ini baru saja melahirkan bayi yang
saat ini berumur 15 bulan. Satwa ini di kabarkan hendak berjalan ke masa
kepunahan setelah berjuang hidup bersembunyi dari para pemburu. Memang
karakteristik bulu dari macan tutul ini indah, menawan. Yang paling khas dari hewan
ini adalah memiliki kualitas bulu yang lebih tebal dari biasanya. Makanya banyak
orang berusaha untuk membuat mantel dari bulunya.

Panthera pardus orientalis merupakan salah satu jenis marga kucing kucingan yang
paling langka di dunia. Habitat aslinya berada di antara Rusia, sebelah tenggara dan
timur laut Chinna. Kabar saat ini hanya tersisa sekitar 30 ekor jenis macan tutul yang
masih bisa hidup dan bertahan di dunia luar sana, di seluruh dunia. Mereka juga di
sebut dengan nama Leopard Far East, Leopard Manchuria atau Leopard Korea.
Habitatnya sekarang ini berada di hutan hutan campuran. Namun sayangnya, hutan
tersebut sekarang di khawatirkan akan di bakar dan hendak di gunakan untuk
keperluan lainnya. Beberapa orang yang perduli dengan habitat dan lingkungan dari
hewan hewan langka ini melakukan beberapa cara pengenalan. Misalnya seperti
yang di lakukan oleh Guernsey yang menerbitkan gambar macan tutul amur dalam
perangkao salah satu hewan yang terancam punah. Perangko ini di desain oleh Joel
Kirk yang manadi presentasikan dalam satu lembar perangko kenangan.

2. Gajah Sumatera
Hewan besar, yang terkenal dengan telinga
lebar dan belalainya ini menjadi salah satu satwa langka dan perlu di lindungi.
Sesuai dengan namanya, habitat asli dari gajah ini tentu saja berada di Sumatra,
Indonesia. Sayangnya spesies gajah ini terus menurun dari tahun ke tahun. Bahkan
dalam kurun waktu 25 tahun terakhir ini, penurunan sampai berkisar 80% yang di
sebabkan karena deforestasi. Gajah Asia yang terkenal memiliki tubuh paling kecil
ini hampir kehilangan habitatnya. Keberadaaannya saat ini hanya tersisa sekitar
2.400 ekor sampai dengan 2.800 ekor saja yanng masih bertahan di alam liar.
Namun pada hasil akhirnya adalah sebanyak 65% dari populasina tadi akhirnya
mati. Ini terjadi karena semuanya sudah di buru oleh manusia. Susanya tinggal 35%
juga ikut menyusul karena kondisi keracunan. Mereka juga sudah kehilangan tempat
tinggal. Sebab habitat dahulunya yang menjadi rumah mereka, sekarang sudah di
alih fungsikan sebagai lahan perkebunan.

Karakteristik Elephas maximus sumatranus jantan ini memiliki gading yang relatif
lebih kecil dari sebangsanya yang lain. Tapi entah mengapa, pemburu tetap tergila
gila untuk memburunya demi perdagangan gelap. Inilah yang menyebabkan rasio
pertumbuhan dan perkembangbiakan hewan antara gajah jantan dan betina
mengalami ketidak seimbangan. Hal inilah yang menyebabkan mereka susah untuk
bertahan di dunia.

3. Badak bercula satu

Siapa yang tidak kenal dengan jenis


hewan ini? Tentu saja kita tahu, salah satu jenis hewan yang paling terancam
punah. Namanya paling sering di elu elukan oleh guru saat belajar ilmu alam di
sekolah dasar. Hewan ini hanya bisa bertahan di daerah yang memiliki iklim hutan
tropis. Rhinoceros sondaicus merupakan salah satu satwa yang masih hidup saat
masa kolonial. Pemburu paling gemar mengambil cula. Selain bentuknya artistik,
cula ini memiliki harga jual yang tinggi.

Keberadaan badak bercula satu ini menyisakan sekitar 58 ekor individu yang saat ini
berada di taman nasional Ujung Kulon, Jawa. Menjadi salah satu hewan yang amat
di lindungi oleh pemerintah nasional pusat. Spesies ini sangat rentan pada kondisi
kepunahan. Tubuhnya yang tidak bisa bertahan lama karena adanya bencana alam
yang paling rawan terjadi di Indonesia. Juga karena penyakit menular, dan
keragaman genetik yang sangat minim. Bahkan menurut Badan Konservasi Dunia
IUCN, menyebutkan bahwa binatang ini masuk ke dalam daftar merah. Artinya sanat
terancam punah atau critically endangered. Salah satu spesies terdekat dari badak
jawa yang ada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam mengabarkan bahwa badak
mereka sudah terbunuh oleh pemburu pada tahun 2010. Untuk itu, hanya yang ada
di Ujung Kulonlah habitat terakhir badak ini.

4. Penyu belimbing

Merupakan salah satu jenis spesies yang


ada di Papua Barat. Penyu belimbing ini memiliki bentuk tubuh yang sangat besar,
bahkan menjadi penyu terbesar di seluruh dunia. Hewan ini memang paling hobi
melakukan migrasi kemana mana. Sayangnya populasi Dermochelys coriacea
beberapa tahun ini sudah mulai menurun. Hal ini di sebabkan karena perburuan
yang semakin banyak. Atau karena terkena jaring nelayan secara tanpa sengaja,
serta kotornya tempat habitat yang menyebabkan penyu belimbing memakan
sampah plastik.

Selain itu, habitat hidup penyu ini sudah beberapa rusak karena adanya
pembangunan di kawasan pesisir. Hal ini menyebabkan penyu kehilangan tempat
untuk bertelur. Saat ini beberapa peneliti sudah mengupayakan untuk
mempertahankan keberadaan penyu yang semakin sedikit ini. Bahkan peneliti
Indonesia yang bekerja sama dengan peneliti dari University of Alabama memasang
alat pemantau satelit.

5. Gorila dataran rendah


Sudah di masukan dalam kategori hewan
yang hampir punah, namun pemburu tetap kebal dengan peraturan tersbeut.
Perburuan gorila dataran rendah terus saja di lakukan, secara ilegal. Mereka banyak
menggunakan daging dari gorila ini sebagai bahan olahan untuk di makan. Induk
yang sudah besar, memiliki daging banyak dan cocok di gunakan untuk bahan
makanan. Sedangkan untuk anaknya, di bawa dan di pelihara. Nantinya jika sudah
sampai pada umurnya, ia juga akan bernasip sama dengan induknya.

Sayang, beberapa waktu akhir akhir ini banyak tersebar virus ebola yang
menghancurkan dan membunuh manusia. Pergerakan yang cepat, juga ikut
membunuh spesies spesies dari kera kera liar ini. Bahkan di sekitar daerah hutan
Minkebe, kawasan Gabon, virus ebola sudah membunuh lebih dari 90% populasi di
sana. Bukan hanya gorila, juga simpanse yang ada.

6. Saola

Apakah anda mengetahui, apa itu saola?


Merupakan sejenis kuda unicorn asia yang memang sangat terbatas spesiesnya.
Pseudoryx nghetinhensis hanya sedikit sekali berada di alam liar untuk di lepas. Di
dalam penangkaran pun juga tidak ada. Maka populasi yang ada memang hanya
tinggal sangat sedikit, kemungkinan sekitar puluhan saja yang masih ada di alam
bebas.

Satwa ini banyak di buru, karena manfaatnya yang luar biasa. Rakyat cinna banyak
memanfaatkannya untuk bahan baku obat obatan tradisional. Sedangkan beberapa
daerah menjadiakan hewan ini sebagai bahan makanan, seperti yang ada di
Vietnam dan Laos. Tanduk yang di miliki oleh hewan ini mampu menyita perhatian
beberapa manusia. Mereka menjadikan tanduk ini sebagai pajangan di
rumah. Menurut tata bahasa yang ada, saola memiliki arti sebagai ‘hewan yang
sopan’. Sebab hewan ini memang sangat jinak dengan manusia. Makanya sangat
mudah di buru. Cepat habis pula keberadaanya. Saat ini saola sudah kehilangan
habitat aslinya. Variasi genetiknya juga sudah mulai berkurang sejak saat itu.
Makanya satwa ini sekarang sudah berjalan ke ambang kepunahan.

7. Vaquita

Hewan laut ini juga berada pada ambang


batas kepunahan. Phocoena sinus merupakan salah satu satwa biota laut yang
kondisinya saat ini berada kurang dari 100 ekor individu tersisa. Bahkan hewan ini
masuk ke dalam satwa laut paling langka di dunia. Habitat aslinya berada di sekitar
Teluk California, Inggris.

Hewan ini bisa langka karena pada rasio satu di banding dengan 5 vaquita terjerat
dalam laut yang lebih dalam. Atau karena tenggelam oleh pukat yang di maksudkan
untuk menangkap ikan jenis lain. Insnag dari hewan ini bernilai sangat mahal.
Bahkan mencapay $4.000 per pound

8. Harimau Siberia

Harimau jenis ini juga kerap di namakan


dengan nama harimau amur. Sama seperti kisah macan tutul amur, harimau amur
juga merupakan salah satu spesies yang hampir punah saat ini. Panthera tigris
altaica merupakan salah satu genus kucing kucingan yang memiliki bentuk tubuh
paling besar di seluruh dunia di bandingkan jenisnya yang lain. Hewan ini banyak di
buru oleh pemburu, demi di olah untuk pengobatan tradisional di Chinna.
Saat ini keberadaanya terus memperinhatinkan. Semakin banyaknya perburuan
yang merajalela, pembangunan pertambangan di beberapa wilayah vital, banyak
pembakaran hutan yang di sengaja maupun tidak, kerusakan hutan yang semakin
parah, sampai undang undang hukum keadilan yang mudah goyah dan rendah.
Kondisi kondisi dan konflik inilah yang semakin mengancam keberadaan harimau
siberia. Sampai kala ini, keberadaan populasinya hanya mencapai 400 ekor sampai
dengan 500 ekor yang ada di alam liar sana.

9. Gorila gunung

Merupakan salah satu satwa yang banyak di


temukan di daerah Uganda, Rwanda, Republik Demokratik Kongo. Hewan ini
termasuk ke dalam salah satu pengelompokan hewan langka yang sangat di jaga
ketat oleh pemerintah nasional pusat. Gorila beringei beringei di masukan ke dalam
penangkaran Taman nasional Bwindi, yang mana tempat ini tidak boleh di kunjungi
oleh orang luar sam sekali. Penjagaannya ketat, karena di takutkan orang luar
berpotensi untuk bisa merusak habitat alam yang ada di sana.

Karena banyaknya perburuan yang di lakukan secara besar besaran, sampai


pengrusakan habitat asli menyebabkan gorila gunung ini kehilangan tempat tinggal.
Selain itu juga karena adanya penyakit menular yang malah merusak generasi yang
ada. Saat ini gorila gunung hanya tersisa sekitar 880 individu yang sedang berjuang
hidup di alam bebas.

10. Lemur bambu besar

Hewan imut dan lucu ini bisa di temui di


daerah Madagascar bagian tenggara. Jenis lemur bambu besar merupakan salah
satu jenis lemur yang paling langka dan hanya bisa di temukan di daerah
Madagascar. Keberadaan populasinya saat ini berkurang banyak, dan hanya ada
sekitar 60 ekor individu yang masih bisa hidup di alam liar. Sedangkan sisanya
sekitar 150 ekor individu berada di pusat pusat penangkaran yang tersebar di
seluruh dunia.

Satwa ini bisa langka karena banyaknya perburuan liar yang di lancarkan secara
gencar gencaran. Perburuan bukan hanya sebatas pada hewan lemurnya, juga
perburuan pada bambu bambu yang merupakan tempat hidup dan makanan dari
hewan ini membuat keberadaan lemur semakin sedikit. Selain itu karena adanya
banyak perubahan iklim yang tidak menentu, sering muncul dengan ekstrim, lalu tiba
tiba hilang semakin membuat lemur bumbu besar ini susah untuk beradaptasi dan
mempertahankan kehidupannya.

11. Orang utan Sumatra

Habitat asli dari hewan ini tentu saja


berada di Sumatra, Indonesia. Keberadaan dari hewan Pongo abeli akan terus
berkurang semakin heri semakin banyak saja. Baik di sebabkan karena adanya
pembakaran hutan yang semakin banyak, adanya kegiatan untuk melakukan
pembukaan lahan secara besar besaran demi perkebunan kelapa sawit,
pembalakan liar di mana mana, sampai dnegan melakukan pembangunan pertanian.
Semua kegiatan yang di nilai merusak ini akan semakin membuat nyawa dari orang
utan ini rentan. Jika terus menerus di lakukan, mungkin pula saat ini tahun ini amat
langka di temukan. Peburunan spesies yang terus menurun dar tahun ke tahun
semakin mengkhawatirkan kita semua. Sisa populasi dari hewan ini tidak sampai
dalam jumlah 7.300 ekor individu yang masih ada.

12. Badak hitam


Merupakan salah satu jenis hewan yang
paling banyak di buru oleh pemburu. Ini di sebabkan karena karakteristik dari badak
yang menawan. Culanya yang menjulang dua, kuat, dan indah. bahkan jika anda
menjualnya di pasar gelap, harga dari satu culanya saja akan menghasilkan uang
yang cukup banyak. Selain itu, badak ini juga memiliki rasa yang enak jika di
konsumsi. Makanya mereka yang mengambil cula, sekalian untuk menyantap
daging dari badaknya. Satwa badak hitam masuk dalam salah satu satwa tertua dari
golongan mamalia yang ada di dunia. Bahkan di kawasan Afrika sana, adanya
badak bercula ini menjadi salah satu atraksi yang paling di nikmati dan di tunggu
tunggu oleh para penduduk lokal maupun wisatawan.

Sayangnya, berbagai upaya untuk di lakukan pengembang biakan dan perlindungan


mengalami berbagai hambatan dan rintangan. Karena masih tingginya tingkat
kemiskinan dan rendahnya ekonomi, menjadikan orang orang lebih perduli pada
dirinya. Mereka lebih memilih untuk melengkapi kebutuhan pribadinya, seperti
makan enak dari hasil penjualan cula badak yang akan memberikan harga tinggi,
dari pada harus menangkarnya. Apalagi keadaan pasar gelap saat ini juga sangat
tinggi permintaan untuk cula badak hitam. Jumlah populasi badak hitam saat ini
hanya mencapai 4.848 individu saja.

13. Lumba lumba tidak bersirip yangtze

Sungguh cantik dan menarik bentuk dari


lumba lumba ini. Sekali anda melihatnya, pastilah jatuh hati. Hewan yang terkenal
dengan nama panda air raksasa merupakan salah satu jenis mamalia air yang
sedang berjalan ke arah kepunahan. Neophocaena phocaenoides juga merupakan
salah satu makhluk yang terkenal cerdas. Habitat aslinya berada di bantaran Sungai
Yangtze, Chinna, yang juga merupakan sungai paling panjang di daerah Asia.
Satwa ini mengalami kepunahan karena adanya penangkapan yang di lakukan
secara besar besaran dan berlebihan. Selain itu juga karena pasokan makanan
yang kian hari kian menurun. Serta polusi air laut dan sungai yang menyebabkan
satwa ini kehilangan tempat tinggalnya. Manusia banyak membuang sampah dan
limbah kotoran di sungai. Juga mereka yang banyak membangun bendungan dan
pabrik pabrik yang menyebabkan spesies ini semakin sulit untuk bertahan hidup.
Saat ini, kondisi dari satwa air sungai ini terus menurun. Bahkan keberadaanya
hanya sekita 1.800 ekor sampai 1.000 ekor saja di alam liar. Saudara dekat dari
lumba lumba ini, lumba lumba baiji sudah di nyatakan punah. Hal ini di sebabkan
karena ulah aktivitas manusia yang semakin lama semakin memperkaya diri.

Anda mungkin juga menyukai