Kelas : 2B/P.IPS
Indonesia menggunakan system otonomi dearah untuk setiap daerah maka daerah-
daerah yang ada di indonesia memerlukan penerimaan yang bisa diandalkan dapat
mendukung pembiayaan pengeluaran daerah. Dalam pengumungutannya sudah lama
mengeluarkan ketentuan-ketentuan hukum yang sangat kuat bahkan masih ada yang
menggunakan undang-undng pemerintahan zaman Belanda sampai tahun 1997.
Masyarakat sendiri dalam pengutan pajak daerah sama dengan retribusi daerah
namun sebenarnya ada perbedaan untuk itu sebagai masyarakat harus bisa membedakan
mana antara pajak daerah dengan retribusi daerah. Diindonesia sendiri dalam system pajak
daerah harus sesuai dengan hukum yang jelas, dengan peraturan daerah dan keputusan
kepala daerah sehingga dapat diterapkan sbagai pendapatan daerah.
Pajak menurut Prof. Dr. Rochmat, S.H., pajak ialah rakyat kepada negara berdasarkan
undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal balik
(kontraprestasi) yang langsung dapat diajukan, dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran. Dalam hal ini adalah masyarakat tidak dapat dihindari bagi yang berkewajiban
menbayar pajak dan bisa dilakuakan dengan cara paksaan.
Pajak dibedakan menjadi dua yaitu pajak pusat dan pajak daerah. Pemerintahan
daerah dibagi menjadi dua, yaitu pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
Referensi
Siahaan, Marihot Pahala. Pajak dan Retribusi daerah. Jakarta: Rajawali Pres: 2010
www.google.co.id/pajak daerah dan retribusi daerah.