BAB V
A. Hasil Pembahasan
yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk
dimaksud ialah suatu kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi
dan/atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial, krisis ekonomi, krisis politik,
fenomena alam dan bencana alam yang jika tidak diberikan dana bantuan sosial
akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar.
3. Dasar Hukum
yang ditetapkan dalam APBN dan APBD, sehingga diperlukan suatu kaidah-
kaidah hukum administrasi keuangan negara . Oleh karena itu, Segala hal yang
sektor publik. Pada awalnya pemberian bantuan sosial hanya diatur dalam satu
pasal yakni pasal 45 yang terdiri dari 4 ayat di dalam Peraturan Menteri Dalam
yang telah beberapa kali diubah, yakni dengan Permendagri Nomor 59 Tahun
2007, dan kali keduanya diubah dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.
2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber
monitoring dan evaluasi pemberian hibah dan bantuan sosial mulai tahun anggaran
127
2012 berpedoman pada Peraturan Menteri ini. Dengan demikian berdasarkan pasal
43 huruf b ini, maka ketentuan dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 beserta
perubahannya, tidak digunakan lagi dan tidak dapat dijadikan lagi sebagai
2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun
2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari
APBD yang diundangkan pada tanggal 22 Mei 2012. Pada Pasal 43 dijelaskan
bantuan sosial mulai tahun anggaran 2013 berpedoman pada Peraturan Menteri ini.
bantuan sosial yang bersumber dari APBD sejak tahun anggaran 2012 sudah
anggaran 2013 selain berpedoman Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 juga pada
Hingga penulis menyusun skripsi ini, belum ada perubahan lagi yang terjadi terkait
dengan aturan pengelolaan bantuan sosial, sehingga kedua aturan ini masih tetap
berlaku.
pengelolaan dana bantuan sosial, yakni Peraturan Gubernur No. 26 Tahun 2011
tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian Dana Hibah dan Bantuan Sosial.
a. Selektif;
bantuan sosial hanya diberikan kepada calon penerima yang ditujukan untuk
Penyaluran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berasal dari kata salur
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD
diatur mengenai mekanisme untuk memperoleh dana bantuan sosial. Untuk dapat
memperoleh dana bantuan sosial yang harus dilakukan oleh para pemohon, yaitu:
kepala daerah.
Sementara (PPAS).
penerima bantuan sosial yang tercantum dalam keputusan kepala daerah, kecuali
bantuan sosial kepada individu dan keluarga yang tidak dapat direncanakan
sebelumnya. Penyaluran bantuan sosial kepada individu atau keluarga yang tidak
individu atau keluargayang bersangkutan atau surat keterangan dari pejabat yang
SKPD terkait.
laporan penggunaan bantuan sosial kepada kepala daerah melalui PPKD dengan
tembusan kepada SKPD terkait, sedangkan penerima bantuan sosial berupa barang
kepala SKPD terkait. Penerima bantuan sosial bertanggung jawab secara formal
salinan bukti serah terima barang bagi penerima bantuan sosial berupa
barang.
kepada kepala daerah paling lambat tanggal 10 bulan Januari tahun anggaran
Bantuan Sosial
dana bantuan sosial. Bantuan sosial berupa uang dicatat sebagai realisasi jenis
belanja bantuan sosial pada PPKD dalam tahun anggaran berkenaan, sementara
bantuan sosial berupa barang dicatat sebagai realisasi obyek belanja bantuan sosial
pada jenis belanja barang dan jasa dalam program dan kegiatan pada SKPD terkait.
Terkait dengan penyaluran bantuan sosial kepada individu dan/atau keluarga yang
berikutnya, dengan memuat nama penerima, alamat dan besaran bantuan sosial
sosial;
usulan; dan
uang atau bukti serah terima barang atas pemberian bantuan sosial berupa
barang.
c dikecualikan terhadap bantuan sosial bagi individu dan/atau keluarga yang tidak
diserahkan, harus terlebih dahulu di audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
anggaran berkenaan yang selanjutnya akan diaudit oleh BPK. Bantuan sosial
berupa barang yang belum diserahkan kepada penerima bantuan sosial sampai
daerah.
Pada bab ini, peneliti akan melakukan pembahasan terhadap data yang sudah
Pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palembang Tahun 2017.
Variabel penelitian ini terdiri dari empat dimensi, yaitu Dimensi Planning
tiga indikator yaitu : Tujuan pemberian dana bantuan sosial, Terdapat pembagian
Pengarahan dan sosialisasi terhadap penerima dana bantuan sosial, Disiplin dalam
proses pemberian dan laporan pertanggung jawaban dana bantuan sosial. Dimensi
dalam pelaksanaan dana bantuan sosial, dan Pemberian sanksi hukum kepada
penerima dana bantuan sosial yang tidak sesuai standar. Berdasarkan empat dimensi
Pembahasan ini dilakukan berdasarkan data yang didapat dari studi pustaka,
Dana Bantuan Sosial di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palembang dapat diukur
dari :
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Actuating (Pelaksanaan)
d. Controlling (Pengawasan)
a. Planning (Perencanaan)
Tata kelola yang baik diartikan sebagai suatu proses dan struktur yang
digunakan dalam pemberian Dana bantuan sosial untuk mengelola sumber daya
dan risiko secara lebih efektif dan efisien, serta pertanggungjawaban penerima
dana bantuan sosial kepada pihak pemberi dana bantuan sosial sesuai dengan
“Sumber Daya Manusia adalah hal yang paling penting dalam proses
pengelolaan pemberian dana bantuan sosial. Oleh karena itu, Dana ini
selalu diperhatikan dengan baik dan karena prosesnya yang cukup
panjang sehingga faktor sumber daya yang berkualitas juga sangat
dibutuhkan agar dana bantuan dapat dikelola dengan baik dan tentunya
adanya standarisasi pegawai dalam proses ini” (16 Oktober 2018).
Jumlah 14 Pimpinan
Dari hasil wawancara dengan Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan
Keuangan di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palembang yang
mengatakan bahwa:
“Tujuan perencanaan SDM kan jelas menempatkan orang yang tepat pada
tempat dan waktu yang tepat, apalagi diera sekarang harus benar-benar
dalam penyeleksian soalnya teknologi sudah semakin canggih dan kita
tidak boleh ketinggalan, dan juga bisang-bidang yang dipegang ya harus
sesuai dengan ilmulah biar sejalan” (16 Oktober 2018).
diperlukan untuk mendapatkan orang yang tepat, dalam jumlah yang tepat, pada
tempat yang tepat dan menghasilkan kerja yang baik, dan kebutuhan Sumber Daya
dana bantuan sosial itu sangat dibutuhkan dan sangat penting dan juga adanya
standarisasi pegawai dalam proses ini agar pengelolaan dapat berjalan dengan
baik.
137
kewajiban dan hak penerima dana bantuan sosial serta merencakan pemberian
dana bantuan sosial itu hingga sampai kepada penerima dana tersebut,
yangmana yang berhak menerima dana bantuan sosial tersebut adalah individu,
bidang lain. Pada wawancara dengan Bapak Edy Ridwan.SE selaku Bendahara
“Dalam pemberian dana bantuan sosial itu ada yang berhak menerima
dana tersebut ada di Peraturan walikota nomor 69 tahun 2012 pasal 12
yang isinya individu, keluarga, masyarakat yang mengalami keadaan
yang tidak stabil akibat dari krisis sosial, ekonomi, politik, bencana atau
fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum serta
lembaga non pemerintah bidang pendidikan, keagamaan, kesehatan,
perekonomian, dan bidang lain yang berperan untuk melindungi
individu, kelompok dan masyarakat dari kemungkinan terjadinya resiko
sosial”( 16 Oktober 2018).
masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak stabil akibat dari krisis sosial,
ekonomi, politik, bencana atau fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan
Program dan Keuangan di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
dana bantuan sosial dilakukan dengan melihat apakah penerima dana bantuan
dana. Dan setiap penerima dana bantuan baik itu masyarakat, maupun lembaga
berikut:
“Iya tidak sembarangan untuk mendapatkan dana bantuan sosial itu ada
syarat-syaratnya dan juga harus jelas dan harus mengusulkan dulu ke
kami baru nanti di acc atau tidak, kriterianya yaitu penerima bantuan
sosial harus memiliki identitas yang jelas, dan berdomisili dalam
wilayah administratif pemerintahan daerah berkenaan; ”(16 Oktober
2018).
139
Hal tersebut juga ditambahkan oleh Staf Sub Bagian Program dan Keuangan
berikut:
Dari hasil wawancara tersebut dapat kita ketahui bahwa Pemberian belanja
bantuan sosial umumnya bersifat sementara dan tidak terus menerus, namun
bahwa pemberian bantuan tersebut tidak wajib dan tidak harus diberikan
setiap tahun anggaran, belanja bantuan sosial dihentikan pada saat pihak
Bantuan sosial dapat terus menerus, misalnya untuk menjaga kinerja sosial
yang telah tercapai agar jangan menurun kembali jangka waktu pemberian
penerima sudah tidak termasuk yang mempunyai resiko sosial, telah dapat
dapat diberikan bantuan lagi. setelah penerima dana bantuan sosial tersebut
bantuan sosial.
kepada Gubernur.
(1) Ketua dan seretaris atau sebutan lain bagi lembaga non pemerintah;
Penutup
yang telah dilegalisir oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Bukti
nama ketua dan sekretaris atau sebutan lain, Salinan rekening bank
Sekretariat Daerah.
penyelenggaraan pemerintahan.
tersebut diatas maka selanjutnya akan dilakukan evaluasi oleh SKPD yang
ditunjuk oleh Gubernur, dimana SKPD yang ditunjuk sesuai dengan urusan
dengan tugas pokok dan fungsinnya. Asisten melalui Biro terkait pada
SKPD.
143
dilakukan kepada salah seorang warga di daerah bukit lama sebagai warga
pemberian dana bantuan sosial itu ada dua yaitu bantuan sosial organisasi
kemasyarakatan atau yang sudah direncanakan dan bantuan sosial yang tidak
direncanakan. Berikut data penerima dana bantuan sosial yang tidak terencana
tahun 2017:
Tabel 4. Data Penerima Dana Bantuan Sosial Tidak Terencana Tahun 2017
bantuan sosial yang tidak terencana sebanyak 180 orang dengan anggaran sebesar
dana sosial dengan kondisi bencana yang berbeda-beda misalnya kebakaran, tanah
longsor dan terbawa arus air. Masing-masing mendapatkan dana sebesar Rp.
Dalam proses perencanaan penerima dana bantuan sosial ini diadakan rapat
TAPD untuk menentukan penerima dana bantuan sosial dan besaran dana yang
terhadap pemohon karena SKPD terkait ikut didalam rapat TAPD, dalam
bantuan sosial dilihat dari proposal yang telah diajukan oleh penerima. Jika
sudah ada hasil rekomendasi maka digunakan sebagai bahan pertimbangan para
rapat TAPD yang mana rapat tersebut membahas mengenai nama dan alamat
Berkaitan dengan wawancara diatas, berikut adalah Format dari hasil rapat
TAPD mengenai nama penerima, alamat penerima serta jumlah besaran alokasi
2014 Tentang Penetapan Penerima Hibah dan Bantuan Sosial. Berikut ini Daftar
Terencana yang diterima Tahun 2017 ada dua penerima bantuan sosial yang
sebesar Rp.200.000.000 dan untuk penerima lansia terdapat 136 Lansia yang
Bantuan sosial berupa uang kepada individu dan/atau keluarga terdiri dari
bantuan sosial kepada individu dan/atau keluarga yang direncanakan dan yang
yang sudah jelas nama, alamat penerima dan besarannya pada saat penyusunan
adalah bantuan sosial yang dialokasikan untuk kebutuhan akibat resiko sosial
yang tidak dapat diperkirakan pada saat penyusunan APBD yang apabila
ditunda penanganannya akan menimbulkan resiko sosial yang lebih besar bagi
yang telah ditetapkan dan terbagi menjadi bantuan sosial terencana dan bantuan
sosial, perencanaan yang juga penting yaitu perencanaan waktu pemberian dana
“Sebenarnya tidak ada waktu khusus dalam pemberian dana bantuan sosial
karena itu sesuai ketetapan dari hasil rapat TAPD dan tergantung rapat
pembuatan APBD karena Dana bantuan sosial ini dimasukkan kedalam
APBD, biasanya dilakukan di awal tahun dan APBD Perubahan biasanya
di bulan oktober, jika dibulan oktober masih ada perubahan anggaran maka
setelah adanya APBD perubahan baru diberikan dana tersebut sesuai
dengan hasil rapat, tidak ada waktu yang tetap dalam pemberian dana
bantuan sosial, apalagi jika terjadi bencana kita tidak pernah tau karena
terjadi kan tanpa diduga-duga”(16 Oktober 2018).
berikut :
“Waktu pemberian dana bantuan sosial ini langsung, jika daftar nama dan
besaran dana sudah masuk ke BPKAD dari hasil rapat TAPD maka kami
149
pemberian dana bantvan sosial sudah diputuskan ketika rapat TAPD kecuali
pada kondisi pemberian dana bantuan sosial tidak terencana yang disebabkan
dalam perencanaan waktu pemberian dana bantuan sosial tidak ada waktu yang
jelas namun dalam pemberian dana bantuan sosial ada yang terencana dan tidak
terencana, karena semua berdasarkan hasil rapat TAPD dan kelengkapan syarat
b. Organizing (Pengorganisasian)
Pedoman pemberian hibah dan bantuan sosial bahwa Kriteria sesuai dengan
layak;
untuk rehabilitasi.
“Bantuan sosial dapat berupa uang atau barang yang diterima langsung
oleh penerima bantuan sosial. Bantuan sosial berupa uang adalah
pemberian uang secara langsung kepada penerima seperti beasiswa bagi
anak miskin, yayasan pengelola yatim piatu, nelayan miskin, masyarakat
lanjut usia, terlantar, cacat berat dan tunjangan kesehatan putra putri
pahlawan yang tidak mampu. Sementara bantuan sosial berupa barang
adalah pemberian barang secara langsung kepada penerima seperti bantuan
kendaraan operasional untuk sekolah luar biasa swasta dan masyarakat
tidak mampu, bantuan perahu untuk nelayan miskin, bantuan
makanan/pakaian kepada yatim piatu/tuna sosial, ternak bagi kelompok
masyarakat kurang mampu”(16 Oktober 2018).
“Bantuan sosial berupa uang kepada individu dan/atau keluarga terdiri dari
bantuan sosial kepada individu dan/atau keluarga yang direncanakan dan
yang tidak dapat direncanakan sebelumnya. Bantuan sosial yang
direncanakan adalah bantuan sosial yang dialokasikan kepada individu
151
dan/atau keluarga yang sudah jelas nama, alamat penerima dan besarannya
pada saat penyusunan APBD, sedangkan bantuan sosial yang tidak dapat
direncanakan sebelumnya adalah bantuan sosial yang dialokasikan untuk
kebutuhan akibat resiko sosial yang tidak dapat diperkirakan pada saat
penyusunan APBD yang apabila ditunda penanganannya akan
menimbulkan resiko sosial yang lebih besar bagi individu dan/atau keluarga
yang bersangkutan. Terhadap bantuan sosial yang tidak direncanakan
sebelumnya, pagu alokasi anggarannya tidak boleh melebihi pagu alokasi
anggaran bantuan sosial yang direncanakan”(16 Oktober 2018).
dan mengetahui tujuan dari dana bantuan sosial dan sudah dijalankan sesuai
Peraturan Walikota No.69 Tahun 2012 tentang Pemberian Dana Hibah dan
Bantuan Sosial.
sosial di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palembang ini
sejumlah pegawai negeri sipil yang diajukan agar lebih akurat. Pembagian tugas
Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat akan
sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.
pembagian tugas kerja yang baik dan selektif dengan efektif untuk memjalankan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Palembang ini telah baik berjalan berdasarkan
pembagian struktur fungsi dan tugasnya telah sesuai. Karena itu pembagian kerja
dalam pengelolaan belanja dana bantuan sosial menjadi hal penting didalam
berikut:
BPKAD ini, jadi para pegawai melakukan tugasnya sesuai dengan isi
peraturan tersebut”( 16 Oktober 2018).
dan Bantuan Sosial) pada BPKAD selaku PPKD, diuraikan sebagai berikut:
selaku PPKD;
berlaku, segera:
Dokumen segera:
PenerbitanSPP”;
materai;
(b) Uji nama penerima sesuai DPA dan Keputusan Bupati untuk
(3). Uji alamat penerima sesuai DPA dan Keputusan Bupati Penetapan
Pernyataan TanggungJawab;
(4). Uji nilai bantuan sesuai DPA dan Keputusan Bupati dalam
bukti kwitansi untuk uraian, tanda tangan, dan cap para pihak; uji no
Menerbitkan SPP;
checklist, nama, tanggal, dan tanda tangan penyelesaian hasil kerja pada
Ditandatangani;
lembaga/organisasi
nama
Keuangan dan Aset selaku Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD
Dalam proses organizing ini bukan hanya dilihat dari pembagian kerja
dikerjakan oleh pegawai, agar tercapainya tujuan dengan efektif, efisien dan
Dari hasil kutipan wawancara diatas, dilihat bahwa tidak ada masalah
masing-masing.
158
pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palembang dalam
sehingga dalam proses pemberian dana bantuan sosial tidak ada yang memiliki
Senada dengan hal tersebut hasil wawancara yang dilakukan dengan Kepala
bahwa di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palembang sudah
memiliki penetapan pekerjaan yang baik disetiap bidang yang berkaitan dengan
c. Actuating (Pergerakan/Pelaksanaan)
1) Pengarahan pemimpin
kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya dan dapat mempengaruhi orang
lain agar mereka mau berusaha untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh
kelompok.
sebagai berikut:
Kemudian hal yang sama juga diutarakan oleh Bendahara Dana bantuan
sosial di Badan Pengelolaan dan Aset Daerah Kota Palembang, sebagai berikut:
“Tentunya juga berhak memberikan arahan kepada bawahan atau staf saya
agar tidak terjadi kesalahan ataupun kurangnya komunikasi antara atasan
dan bawahan”(16 Oktober 2018).
sudah baik.
pimpinan dan bawahan, adanya pengarahan bagi penerima dana bantuan sosial
juga merupakan salah satu faktor penting terutama dalam proses pemberian dana
bantuan sosial.
sebagai berikut:
sosial sudah diberikan berupa informasi yang berkaitan dengan dana bantuan
sosial.
sebagai berikut:
sosial baik itu sosialisasi mengenai syarat-syarat dan ketentuan penerima dana
penerima dana bantuan sosial bisa tertib administrasi dan terhindar dari jerat
hukum dan juga untuk memperlancar proses pemberian dana dana bantuan
sosial.
penerima dana bantuan sosial dan hal itu perlu dilakukan untuk memberikan
“Adanya sosialisasi yang diberikan kepada penerima dana bantuan sosial itu
sangat penting, selain kita dapat memberitahukan penjelasan mengenai dana
dana bantuan sosial berdasarkan peraturan perundang-undangan, kita juga
dapat memberikan informasi-informasi lain jika ada yang perlu disampaikan
kepada penerima dana bantuan sosial agar tidak terjadi kekeliruan dan sejauh
162
ini berjalan dengan baik, tapi kita tidak pernah memberikan sosialisasi
langsung kepada penerima dana bantuan sosial kecuali penerima dana
bantuan sosial yang datang ke BPKAD”(16 Oktober 2018).
“Dari dulu hingga sekarang pihak kita belum pernah mengadakan sosialisasi
langsung kepada penerima dana bantuan sosial. Tetapi jika ada penerima
dana bantuan sosial yang datang langsung kesini kami akan menjelaskan,
karena biasanya penerima bertanya kapan pencairan dana, kapan waktu
pengumpulan LPJ, jadi kami bisa sekalian menjelaskan agar penerima dana
bantuan sosial juga paham”(16 Oktober 2018).
pemberian dana dana bantuan sosial tetapi sosialisasi di BPKAD itu sendiri tidak
penerima dan itu juga jika penerima tersebut menanyakan langsung ke BPKAD.
“Komunikasi yang baik harus dilakukan kepada setiap orang bukan hanya
dalam urusan pengelolaan pemberian dana dana bantuan sosial, tetapi
terkhusus masalah ini komunikasi yang baik antara pemberi dana bantuan
sosial dengan penerima dana bantuan sosial perlu terjalin agar tidak
adanya kesenjangan ataupun kesalahan dalam mendapatkan informasi”(16
Oktober 2018).
Dari kutipan wawancara diatas, perlunya ada komunikasi yang baik antara
pemberi dana bantuan sosial dan penerima dana bantuan sosial agar tidak
163
sangat penting jika pemberi dana bantuan sosial tidak melayani dengan baik dan
tidak memberikan informasi yang jelas mengenai dana bantuan sosial bisa saja
bantuan sosial.
komunikasi yang baik dan tidak ada masalah baik sesama pegawai dan penerima
sosialisasi kepada penerima dana bantuan sosial yang dilakukan oleh Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palembang belum baik karena belum
pernah terselenggara sosialisasi hingga saat ini dan sudah memberikan pengarahan
APBD. Hal ini senada dengan Pasal 9 Permendagri Nomor 39 Tahun 2012
2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber
dari APBD.
nama penerima dan besaran belanja bantuan sosial dengan keputusan gubernur.
pencairan belanja bantuan sosial yang disalurkan melalui Kas Umum Daerah,
(c) Fotocopy rekening bank yang masih aktif atas penerima bantuan sosial
bantuan sosial
(c) Fotocopy rekening bank yang masih aktif atas nama kepala/anggota
(c) Fotocopy rekening bank yang masih aktif atas nama lembaga/organisasi
Umum Daerah (BUD) untuk diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
berikut:
1)Berita acara serah terima rangkap 4 (empat), berita acara asli bermaterai
sosial.
1) Berita acara serah terima rangkap 4 (empat), berita acara asli bermaterai
c. Kelompok Masyarakat
1) Berita acara serah terima rangkap 4 (empat), berita acara asli bermaterai
1) Berita acara serah terima rangkap 4 (empat), berita acara asli bermaterai
Non Pemerintahan;
Kepala SKPD kepada penerima dana bantuan sosial. Penerima belanja bantuan
menyatakan bahwa:
“Dalam proses pemberian dana bantuan sosial ini jelas kita disiplin, tapi
tidak hanya kita yang dituntut untuk itu namun penerima juga harus
disiplin mulai dari pengajuan proposal datanya harus lengkap, persyaratan
harus lengkap jadi kita dalam proses pencairan juga cepat, kemudian
pertanggungjawaban mereka setelah dananya sudah diterima” (16 Oktober
2018).
dana bantuan sosial memang harus dilakukan dengan disiplin dan itu dilaksanakan
oleh pemberi dan penerima dana bantuan sosial, syarat-syarat yang telah
ditetapkan harus dipatuhi dan dilengkapi oleh penerima dana bantuan yang
mengajukan proposal dan ketika semua lengkap pihak pemberi dana akan
dana bantuan sosial yang diterima telah digunakan sesuai NPHD; dan
undangan bagi penerima dana bantuan sosial berupa uang atau salinan bukti
serah terima barang/jasa bagi penerima dana bantuan sosial berupa barang/jasa.
Keuangan Daerah (PPKD) (rangkap dua) dengan tembusan kepada SKPD terkait.
sesuai dengan peraturan yang ada yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dan juga
setiap penerima dana bantuan sosial harus melaporkan penggunaan dana bantuan
penggunaan dana bantuan sosial yang sudah diterima. Berkaitan dengan hal
tersebut juga dalam pelaporan pertanggungjawaban tentu harus ada tempat untuk
penerima dana bantuan sosial diberikan kepada pihak BPKAD karena dalam hal
Berikut adalah Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab (SPJT) yang akan
format Laporan Penggunaan dana bantuan sosial penerima dana bantuan sosial
berupa uang :
171
penerima dana bantuan sosial dalam proses pelaporan penggunaan dana bantuan
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palembang, sebagai berikut
:
172
telah diterimanya.
berikut:
“Penerima dana bantuan sosial misalnya YPAC itu laporannya sangat tebal
bisa dilihat dokumen kita tentang laporan pertanggungjawaban semuanya
dimasukkan mulai dari nota-nota, tiket, struk pembelanjaan dan lain-lain,
semua dijadikan menjadi satu dan diserahkan kepada kami sebagai arsip”
(16 Oktober 2018).
undangan.
173
berikut:
“waktu pemberian dana bantuan sosial itu sesuai dari hasil rapat bidang
anggaran apakah awal tahun ataukah dibulan ketiga itu yang menentukan
bidang anggaran, tetapi jika dalam pemberian laporan pertanggung
jawaban itu diberikan di akhir tahun yaitu bulan desember paling telat
minggu ke 2 bulan desember tahun berjalan”(16 Oktober 2018).
Palembang tetapi hal tersebut dapat terjadi jika telah ditentukan lain sesuai
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Staf Program dan Keuangan
berikut:
penerima dana bantuan sosial diberikan tepat waktu dan jika ada yang terlambat
akan diberikan peringatan oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kota Palembang.
cukup baik dan diberikan tepat waktu hanya masih ada penerima dana bantuan
d. Controlling (Pengawasan)
Program dan Keuangan di Badan pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
“Biasanya yang kelapangan itu SKPD-SKPD terkait dan nanti mereka yang
melaporkan ke kita. Bukan pihak kami yang terjun langsung ke lapangan.
Kami hanya menerima laporan pertanggungjawaban yaitu berupa foto-foto
ataupun nota dalam penggunaan dana bantuan sosial itu”
(16 Oktober 2018).
175
menyampaikan usulan dana bantuan sosial secara tertulis kepada Walikota dan
berikut:
bertahap sesuai dengan capaian kinerja. Penyaluran dana bantuan sosial kepada
Pemerintah Daerah dalam bentuk uang yang bersumber dari penerimaan dalam
Program dan Keuangan di Badan pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Dana bantuan sosial berupa uang dicatat sebagai realisasi jenis belanja
dana bantuan sosial kepada Gubernur melalui PPKD dengan tembusan kepada
berikut:
“Ya, penerima dana bantuan sosial dapat dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, misalnya disebabkan hal
sebagai berikut:penerima dana bantuan sosial tidak melaporkan
penggunaan dana, penerima dana bantuan sosial belum
melengkapi/didukung bukti pertanggungjawaban yang lengkap dan sah
(bukti tidak memadai) sebagaimana dipersyaratkan dalam NPHD,
penerima dana bantuan sosial tidak mempertanggungjawabkan
penggunaan dana sesuai dengan peruntukannya, Sanksi yang dikenakan
kepada penerima dana yang tidak memberikan laporan, salah satunya
adalah dengan memerintahkan penerima untuk menyetorkan kembali dana
yang telah diterimanya ke Kas Daerah”( 16 Oktober 2018).
bahwa pemberian sanksi hukum yang diberikan kepada penerima dana bantuan
sosial yang tidak sesuai standar di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset