Anda di halaman 1dari 6

BAB I

AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

Diktat Akuntansi XI IPS


A. Definisi Akuntansi
Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dunia usaha atau the language of business. Dari segi bahasa
disebut to account yang berarti menghitung atau mempertanggungjawabkan sehingga menjadi acconting.
American Accounting Assiciation definisi akuntansi yaitu suatu proses pengidentifikasian, pengukuran dan
pelaporan informasi ekonomi, yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang
jelas dan tegas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut.

B. Sejarah Perkembangan Akuntansi


Sistem pencatatan telah ada dalam berbagai peradaban sejak kurang lebih tahun 3000 BC (SM).
Diantaranya adalah peradaban Kaldea-Babilonia, Asiria dan Samaria, kemudian peradaban Mesir,
peradaban China, peradaban Yunani . Pencatatan belum dilakukan secara sistematis dan belum lengkap. Di
Italia, pedagang-pedagang Venesia melakukan pencatatan transaksi keuangan lebih sistematis.
Pada tahun 1494 Luca Pacioli mempublikasikan buku , Summa de Arithmetica Geometria Proportioni et
Proportionalita yang berisi ilmu-ilmu pasti. Namun dalam buku ini terdapat bagian yang berisi pembukuan
untuk para pengusaha. Bagian itu berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio. Yang menggambarkan
pembukuan berpasangan. Dia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah “ untuk memberi informasi
yang tepat waktu bagi para pedagang mengenai aset dan kewajibannya”. Debit (adebeo) dan kredit
(credito) digunakan untuk melakukan pencatatan secara berpasangan. Tiga buku yang digunakan yaitu
memorandum, jurnal dan buku besar. Luca Pacioli dikenal sebagai Bapak Akuntansi.
Sejak tahun 1642 pembukuan di Indonesia sudah menerapkan Akuntansi. Akuntansi mulai digunakan
setelah adanya UU Tanam Paksa. Pengusaha-pengusaha swasta Belanda mulai banyak menanamkan
modalnya di Indonesia sehingga perkembangan usaha makin meningkat. Oleh karena itu, akuntansi makin
dibutuhkan. Pengusaha-pengusaha Belanda tersebut dalam sistem pembukuannya menggunakan sistem
kontinental.
Pada masa pendudukan Jepang, Indonesia masih menggunakan sistem kontinental karena banyak
pengusaha yang masih memakai tenaga yang berasal dari Belanda, walaupun berangsur-angsur perannya
mulai berubah dan berkurang.
Pada akhir abad ke 19 sistem pembukuan mulai berkembang di Amerika yang sering disebut dengan
accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi maka pada pertengahan abad ke 20
dipakailah komputer sebagai pengolah data akuntansi sehingga data akuntansi dapat diselesaikan dengan
baik dan efisien. Pada saat Indonesia sudah merdeka, pembukuan masih menggunakan sistem kontinental
karena banyak lembaga pendidikan yang masih menggunakan tenaga pengajar dari Belanda. Setelah tahun
1960 Indonesia mulai menggunakan sistem Amerika, yaitu Anglo Saxon, karena dipandang lebih efisien
dan lebih praktis.

C. Kualitas Informasi Akuntansi


Informasi keuangan akan bermanfaat bila kita memenuhi tujuh kualitas berikut ini :
1. Relevan
Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya.
2. Dapat dimengerti
Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah
yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai.
3. Daya uji
Untuk meningkatkan manfaatnya, informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang
independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
4. Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dan
keinginan pihak tertentu
5. Tepat waktu
Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.

Diktat Akuntansi XI IPS


6. Daya banding
Informasi akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya
dari perusahaan yang sama ataupun dengan laporan keuangan perusahaan lain pada periode yang
sama.
7. Lengkap
Informasi keuangan dikatakan lengkap bila dapat memenuhi keenam tujuan kualitatif di atas dan
dapat memenuhi standar pengungkapan dalam laporan keuangan.

D. Hubungan antara Prinsip Akuntansi, Standar Akuntansi, dan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)
1. Prinsip Akuntansi
a. Prinsip Harga Perolehan
b. Prinsip realisasi penghasilan
Metode yang digunakan:
• Pada saat penjualan barang dan jasa
• Sebelum penjualan (sudah ada kontrak/perjanjian tertentu dengan pihak lain yang sudah ada
kepastian jumlah dan harga nya)
• Pada saat penerimaan kas
c. Prinsip Objektif
d. Prinsip pengakuan penuh ( Disclosure)
e. Prinsip konsistensi

2. Konsep Dasar Akuntansi


a. Dasar Akrual (Accruals Basic)
Yaitu pencatatan dilakukan saat terjadi transaksi.
b. Dasar Tunai (Cash Basic)
Yaitu pencatatan dilakukan saat pembayaran atau penerimaan kas.
c. Kesatuan Usaha (Entity Concept)
Yaitu kegiatan perusahaan dipertanggungjawabkan terpisah dari kegiatan pemilik.
d. Kesinambungan (Going Concern)
Yaitu suatu perusahaan tidak akan dibubarkan dalam waktu dekat.
e. Periode Akuntansi (Accounting Period)
Yaitu periode waktu penyusunan laporan keuangan.
f. Harga Pertukaran (Exchange Price)
Yaitu transaksi dicatat sebesar jumlah uang yang harus dibayarkan atau diterima dalam transaksi
tersebut.
g. Penetapan Beban dan Pendapatan (Matching Concept)
Yaitu proses pengkaitan beban dan pendapatan dalam menetapkan laba bersih.
h. Penetapan Harga Perolehan (Cost)
Yaitu pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu barang atau jas
i. Konsistensi penyajian
j. Substansi di atas bentuk

3. Standar Akuntansi
Yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang telah dipilih dan dituangkan dalam bentuk ketentuan resmi
sebagai acuan utama praktik akuntansi di lingkungan ( negara ) tertentu.

Diktat Akuntansi XI IPS


Untuk lebih jelasnya hubungan antara Prinsip Akuntansi, Standar Akuntansi, dan Prinsip Akuntansi
Berterima Umum (PABU) perhatikan bagan berikut ini!

Prinsip – Prinsip Akuntansi Ketentuan/praktik yang tidak diatur dalam


Semua konsep, ketentuan,prosedur, standar akuntansi, termasuk peraturan
metode, dan teknik yang tersedia secara badan autoratif lain, kebiasaan dan
teoritis ataupun praktis konvensi

Dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh Dipilih dan diterapkran oleh penyaji laporan
badan penyusun standar ( yang berwenang) keuangan sepanjang sesuai dengan rerangka
untuk mencapai tujuan pelaporan di konseptual dan tidak menyesatkan pemakai
lingkungan ( Negara) tertentu

Standar Akuntansi Praktik Sehat


(Accounting Standards) (Sound Practices)

Prinsip Akuntansi Berterima Umum


( Generally Accepted Accounting Principles)

E. Proses Kegiatan Akuntansi


Proses akuntansi terdiri atas kegiatan sebagai berikut.
1. Pengidentifikasian dan pengukuran transaksi
Kegiatan identifikasi dilakukan terhadap transaksi atau kejadian yang berhubungan dengan tindakan
yang telah diselesaikan terhadap kejadian ekonomi.Setiap kejadian ekonomi yang terjadi di
perusahaan untuk dapat dicatat dalam akuntansi harus dapat diukur dengan uang.
2. Pemrosesan Transaksi
Transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan untuk dapat disajikan dalam bentuk informasi keuangan
harus melalui beberapa tahap yaitu:
a. Pencatatan (Recording)
Adalah pencatatan terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang dapat diukur dengan uang dan
dilakukan dengan ditulis manual ataupun dengan bantuan komputer.
b. Penggolongan (classifying)
Yaitu pengelompokan terhadap transaksi-transaksi yang sama.
c. Pengikhtisaran (Summarizing)
Adalah menyajikan transaksi yang telah digolong-golongkan secara informatif ke dalam bentuk
laporan seperti yang didinginkan pemakainya.
3. Pelaporan Akuntansi
Laporan yang dihasilkan dalam proses akuntansi banyak ragamnya tergantung pada kebutuhan
pemakainya .

Diktat Akuntansi XI IPS


F. Pemakai Informasi Akuntansi
Banyak pihak yang memerlukan dan menggunakan informasi akuntansi. Mereka dibagi menjadi :
a. Pihak intern
Pemakai informasi akuntansi semacam ini biasanya adalah pimpinan perusahaan ataupun manajer
perusahaan.
b. Pihak ekstern
Pemakai informasi akuntansi semacam ini dapat dirincikan lagi menjadi :
1. Pemilik 4. Karyawan 7. Supplier
2. Kreditor 5. Investor 8. Lembaga Pendidikan
3. Pemerintah 6. Masyarakat

G. Manfaat Informasi Akuntansi


Secara umum, terdapat tiga manfaat , yaitu
1. Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan) yang akurat sehingga
pemakai dapat mengambil keputusan dengan tepat.
2. Untuk memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan.
3. Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun.

Secara khusus, manfaat akuntansi sebagai laporan keuangan antara lain sebagai berikut :
1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban serta modal suatu
perusahaan.
2. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto (aktiva dikurangi
kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan untuk menaksir potensi
perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu
perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
5. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang
relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang
dianut perusahaan.

H. Bidang Akuntansi
Menurut manfaat pemakaiannya, akuntansi bisa dikelompokkan menjadi :
1. Akuntansi Keuangan ( Financial Accounting)
Bidang ini menangani masalah pencatatan transaksi dalam suatu perusahaan atau unit ekonomi yang
lain dan juga menangani penyusunan laporan keuangan secara periodik dari catatan-catatan tersebut.
2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing )
Bidang ini menangani suatu pemeriksaan atas catatan-catatan akuntansi secara bebas.
3. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Bidang ini menekankan masalah penetapan dan pengendalian biaya. Ruang lingkupnya berupa biaya
selama proses produksi dan harga pokok dari barang yang selesai diproduksi.
4. Akuntansi Manajemen (Manajerial Accounting)
Bidang ini menggunakan data historis maupun data tafsiran untuk membantu manajemen dalam
operasi sehari-hari dan perencanaan operasi mendatang. Bidang ini juga mengolah soal-soal khusus
yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi.
5. Akuntansi Perpajakan ( Tax Accounting)
Bidang ini mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak serta mempertimbangkan konsekuensi
perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan.
6. Akuntansi Anggaran (Budgeting)
Bidang ini menyajikan rencana operasi keuangan untuk suatu periode tertentu dan menyampaikan
data perbandingan dari operasi sebenarnya dengan rencana yang telah ditetapkan.

Diktat Akuntansi XI IPS


7. Akuntansi Pendidikan ( Educational Accounting)
Bidang ini merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang bergerak dalam penyebaran pendidikan
akuntansi pada masyarakat.
8. Akuntansi pemerintahan ( Governmental Accounting)
Bidang ini berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi di lembaga-lembaga
pemerintahan.
9. Akuntansi Sosial (Social Accounting)
Bidang ini berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan tentang perubahan sosial akibat kemajuan
teknologi, ekonomi dan budaya.

I. Profesi Akuntan
Secara garis besar, akuntan dapat digolongkan menjadi :
1. Akuntan Publik
Adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu.
2. Akuntan Intern
Adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi.
3. Akuntan Pemerintah
Adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah.
4. Akuntan Pendidik
Adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi.

J. Etika Profesi Akuntan


Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, etika profesi akuntan secara umum mengenai hal-hal berikut ini .
1. Kepribadian
2. Kecakapan profesional
3. Tanggung jawab kepada klien
4. Tanggung jawab kepada rekan seprofesi
5. Tanggung jawab lain

Diktat Akuntansi XI IPS

Anda mungkin juga menyukai