Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN PERILAKU KEKERASAN

A. Kondisi Pasien
Klien Tn.A berusia 30 Tahun. Pasien mengatakan pernah melakukan tindakan
kekerasan, pasien mengatakan sering merasa marah tanpa sebab, pasien tampak tegang
saat bercerita, pembicaraan pasien kasar jika dia menceritakan marahnya, mata melotot,
pandangan tajam, nada suara tinggi dan tangan mengepal.
B. Diagnose Keperawatan
Perilaku Kekerasan
C. Rencana Tindakan Keperawatan
Tahapan tindakan yang dapat dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Membina hubungan saling percaya
2. Tanda dan gejala yang dirasakan pasien
3. Akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukan
4. Dan melakukan teknik latihan napas dalam
D. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien mampu :
1. Pasien dapat membina hubungan saling percaya
2. Pasien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
3. Pasien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
4. Pasien dapat mempraktekan cara mengontrol perilaku kekerasan
E. Strategi pelaksanaan Tindakan Keperawatan
a. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, saya suster ITA, saya senang dipanggil suster ITA saya perawat
yang berjaga diruang ini”.
“Siapa nama bapak ? ibu senang dipanggil apa ?”
2. Evaluasi dan Validasi
“Bagaimana perasaan bapak saat ini?”
3. Kontrak
 Topik
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang hal-hal yang membuat bapak
marah dan bagaimana cara mengontrolnya”
 Waktu
“Mau berapa lama bapak berbincang-bincang dengan saya ?, bagaimana kalau
10 menit saja bapak? Apakah bapak setuju?”
 Tempat
“Dimana bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini saja bapak?”
b. Fase Kerja
“Apa yang menyebabkan bapak A marah ? apakah sebelumnya bapak A pernah
marah? Terus penyebabnya apa? Sama kah dengan yang sekarang? O … iya, jadi ada
2 penyebab marah bapak A”
“Pada saat penyebab marah itu ada, seperti bapak A pulang kerumah dan istri belum
menyediakan makanan [ misalnya ini penyebabnya marah pasien], apa bapak A
rasakan ?” [ tunggu respon pasien.]
“Apakan bapak A merasakan kesal kemudin dada bapak berdebar-debar, mata
melotot, rahang terkatup rapat ,dan tangan mengepal?”
“Setelah itu apa yang bapak A lakukan?”
“Jadi bapak A memukul istri dan memecahkan piring ? maka dengan cara ini makanan
terhidang? iya, tentu tidak. Apa kerugian cara yang bapak A lakukan ? betul, istri jadi
sakit dan takut , piring –piring pecah”
“Menurut bapak A adakah cara lain yang lebih baik? Maukah bapak A belajar cara
mengungkapkan kemarahan dengan lebih baik tanpa menimbulkan kerugian?”
“Ada beberapa cara untuk mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa
menimbulkan kerugian pak. Salah satunya adalah dengan cara fisik. Jadi, melalui
kegiatan fisik , rasa marah yang disalurkan”
“Berapa cara fisik untuk mengendalikan rasa marah , bagaimana kalau kita belajar
satu cara dulu?”
“Begini pak , kalau tanda – tanda marah tadi sudah bapak A rasakan, lalu tarik nafas
melalui hidung , tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan – lahan melalui mulut
seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung , tahan, dan tiup
melalui mulut. nah, lakukan lima kali. bagus sekali, bapak A sudah bisa
melakukannya. Bagaimana perasaannya ?”
“nah ,sebaiknya latihan ini bapak A lakukan secara rutin sehingga bila sewaktu –
waktu rasa marah itu muncul bapak A sudah terbiasa melakukannya”
c. Fase Terminasi
1. Evaluasi subjektif
“Nah, bagaimana perasaan bapak A setelah berbincang – bincang tentang
kemarahan bapak?
2. Evaluasi objektif
“coba bapak sebutkan kembali apa saja yang bisa bapak tangkap dan pelajari dari
perbincangan kita tadi !”
3. Rencana tindak lanjut
“Bagaimana kalau kita lakukan kegitan ini secara rutin, sehingga jika sewaktu-
waktu rasa marah bapak mucul bapak sudah terbiasa melakukannya dan ditulis di
jadwal kegiatan harian bapak”
4. Kontrak
 Topik
“Bapak, bagaimana kalau besok kita mempraktekan kegiatanini lagi pak?”
 Waktu
“Besok jam berapa bapak bisa ? bagaimana kalau besok pagi pak ? jam 8 pagi?
Apakah bapak bersedia?”
 Tempat
“Tempatnya dimana bapak ? mau disini saja? “baiklah, sampai jumpa!”

Anda mungkin juga menyukai