Anda di halaman 1dari 7

Nama : Robin Ferdiansyah Sitopu

Nomor Peserta : 201810501

Peminatan : KMB
Mencetak Generasi Bintang yang Memiliki Intelektualitas,

Kesadaran Berbangsa dan Bernegara di Era Revolusi Industri 4.0

Perguruan Tinggi merupakan wadah bagi para mahasiswa yang ingin


melanjutkan studinya ke tingkat yang lebih tinggi. Perguruan Tinggi dituntut
mencetak atau melahirkan mahasiswa yang mampu bersaing di segala bidang
keilmuan karena mahasiswa adalah tolak ukur maju atau tidaknya pendidikan di
Indonesia. Perguruan Tinggi bukanlah sekedar lembaga pendidikan melainkan
juga sebagai lembaga yang menjembatani mahasiswa dengan masyarakat sekitar,
agar ilmu yang didapatkan bisa bermanfaat tak hanya bagi diri mereka sendiri,
tetapi juga bermanfaat bagi orang lain.

Di Indonesia, Perguruan Tinggi dapat berbentuk Akademi, Institut,


Politeknik, Sekolah Tinggi, dan Universitas. Salah satu Universitas terbaik di
Indonesia dan berada di Pulau Sumatera adalah Universitas Sumatera Utara. Visi
Universitas Sumatera Utara adalah menjadi Perguruan Tinggi yang memiliki
keunggulan akademik sebagai barometer kemajuan ilmu pengetahuan yang
mampu bersaing dalam tataran dunia global. Sedangkan misi Universitas
Sumatera Utara adalah menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis otonomi,
menghasilkan lulusan yang menjadi pelaku perubahan, serta melaksanakan,
mengembangkan, dan meningkatkan pendidikan, budaya penelitian dan program
pengabdian masyarakat. USU memliki banyak fakultas dan salah satunya adalah
Fakultas Keperawatan. Magister Keperawatan merupakan salah satu program
studi unggulan di Universitas Sumatera Utara dan baru saja menempuh proses
panjang akreditasi serta memperoleh predikat akreditasi B. Sungguh hal yang
tidak mudah dan butuh perjuangan untuk mendapat predikat tersebut. Dan saya
sangat bersyukur bisa lulus ujian seleksi masuk di Program Studi Magister
Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2018.

Berangkat dari hal tersebut tema yang diangkat pada PKKMB (Pengenalan
Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) kali ini adalah “Mencetak Generasi Bintang
yang Memiliki Intelektualitas, Kesadaran Berbangsa dan Bernegara di Era
Revolusi Industri 4.0”.

Mencetak generasi bintang merujuk kepada tata nilai Universitas Sumatera


Utara, yaitu pertama bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam bingkai
kebhinekaan. Pernyataan ini mengandung makna insan USU taat kepada Tuhan
Yang Maha Esa, senantiasa bermohon kepada-Nya untuk segala upaya meraih
keberhasilan,disertai semangat kebersamaan dan toleransi antar pemeluk agama
yang berbeda-beda. Kedua inovatif yang berintegritas. Pernyataan ini
mengandung makna insan USU menyadari bahwa untuk menjadi Universitas
ternama, bereputasi, dan memperoleh pengakuan internasional diperlukan inovasi
di berbagai bidang dengan tetap berpedoman pada kaidah etika keilmuan dan
profesionalisme. Ketiga adalah tangguh dan arif, mempunyai makna insan USU
pantang menyerah dan tidak mudah putus asa dalam memperjuangkan cita-cita
dengan tetap bersikap arif. Dalam hal keperawatan, tata nilai generasi bintang ini
bisa menjadi dasar yang kuat dalam pembentukan insan-insan lulusan magister
keperawatan selain berintelektual juga berkarakter, berintegritas, dan
berkomitmen dalam kemajuan bidang keperawatan khususnya.

Selain intelektualitas para magister keperawatan perlu mempunyai konsep


kesadaran berbangsa dan bernegara. Berbangsa dan bernegara merupakan suatu
konsep yang menunjukkan bahwa seseorang atau individu adalah bagian dari
suatu bangsa dan negara tertentu. Kesadaran berbangsa dan bernegara mempunyai
makna bahwa semua warga Negara Kesatuan Republik Indonesia harus
mempunyai sikap dan perilaku yang dilandasi kerelaan bertindak dan berkorban
demi kebaikan bangsa dan negara. Bangsa adalah komunitas etnik yang ciri-
cirinya adalah memiliki nama, wilayah tertentu, mitos leluhur bersama, kenangan
bersama, satu atau beberapa budaya yang sama dan solidaritas tertentu.
Sedangkan negara adalah organisasi yang didalamnya ada rakyat, wilayah yang
permanen, dan pemerintahan yang berdaulat (baik ke dalam maupun ke luar).
Dalam arti luas negara merupakan kesatuan sosial (masyarakat) yang diatur secara
konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama dalam membangun
nasionalisme.
Berbagai peristiwa yang terjadi di negara kita sekarang, dapat kita
saksikan melalui media massa ataupun media elektronik. Bagaimana tingkah laku
para wakil rakyat, kelompok masyarakat, pelajar bahkan mahasiswa yang
menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran akan
berbangsa dan bernegara. Krisis yang terjadi di negara kita sangat lambat
penanganannya, sangat berbeda dengan negara-negara lain yang begitu cepat
mengatasi krisis. Hal ini merupakan perhatian bagi semua warga negara bahwa
kesadaran berbangsa dan bernegara sangat diperlukan. Membangun kesadaran
berbangsa dan bernegara kepada mahasiswa, merupakan hal yang sangat penting
karena mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang tidak dapat
dipisahkan dari perjalanan panjang bangsa ini. Para mahasiswa harus memiliki
kreatifitas dan inovasi yang bersifat membangun. Perwujudannya adalah prestasi-
prestasi positif yang selalu ditunjukkan, hasil kreasi yang berkualitas-tidak plagiat
serta inovasi-inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar yang
membutuhkan merupakan sikap mahasiswa yang sesuai dengan kepribadian
bangsa dan selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsa. Suatu
pantangan yang harus dihindari adalah perbuatan atau tindakan yang melanggar
norma-norma etika, moral, nilai agama, atau tindakan anarkis menuju ke arah
disintegrasi atau perpecahan bangsa.

Era Revolusi Industri 4.0 atau Revolusi Industri dunia ke empat adalah
masa yang menempatkan teknologi informasi sebagai basis dalam kehidupan
manusia. Segala hal menjadi tanpa batas (borderless) terkait penggunaan daya
komputasi dan data yang tidak terbatas (unlimited). Tantangan Revolusi Industri
4.0 harus direspon secara cepat dan tepat oleh seluruh pemangku kepentingan di
lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
(Kemenristekdikti) agar mampu meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di
tengah persaingan global yang semakin ketat. Era Revolusi Industri 4.0 telah
menempatkan perkembangan internet dan teknologi digital yang masif sebagai
tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin. Hal ini
disampaikan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Prof. HM
Nasir pada saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2018 yang digelar di
Kampus Universitas Sumatera Utara di Medan pada tanggal 17 Januari 2018 yang
lalu.

Ada lima elemen penting yang harus menjadi perhatian dan akan
dilaksanakan oleh Kemenristekdikti untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan
daya saing di era Revolusi Industri 4.0, yaitu pertama persiapan sistem
pembelajaran yang lebih inovatif di Perguruan Tinggi seperti penyesuaian
kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal
data Information Technology (TI), Operational Technology (TO), Internet of
Things (IoT), dan Big Data Analitic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan
manusia untuk menghasilkan lulusan Perguruan Tinggi yang kompetitif dan
terampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy dan human
literacy. Kedua adalah rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi
yang adaptif dan responsif terhadap Revolusi Industri 4.0 dalam mengembangkan
transdisiplin ilmu dan program studi yang dibutuhkan. Ketiga adalah persiapan
sumber daya manusia khususnya dosen dan peneliti serta perekayasa yang
responsif, adaptif dan handal untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0. Selain itu
peremajaan sarana prasarana dan pembangunan infrastruktur pendidikan, riset dan
inovasi juga diperlukan untuk menopang kualitas pendidikan, riset dan inovasi.
Keempat yaitu terobosan dalam riset dan pengembangan yang mendukung
Revolusi Industri 4.0 dan ekosistem riset dan pengembangan untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas riset dan pengembangan di Perguruan Tinggi, Lembaga
Litbang, Industri dan Masyarakat. Kelima adalah terobosan inovasi dan perkuatan
sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas industri dan meningkatkan
perusahaan pemula berbasis teknologi.

Dunia pendidikan menjadi garis terdepan di era digital dan era globalisasi
sekarang ini. Mahasiswa di Perguruan Tinggi khususnya di Universitas Sumatera
Utara harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang kian maju
semakin pesat. Sebuah Universitas dituntut untuk memfasilitasi, membekali,
memperbaharui, dan mendidik mahasiswanya menjadi lulusan atau cetakan yang
berkualitas, berkreasi, berinovasi, dan bersinar terang seperti bintang. Universitas
sebagai institusi pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam upaya
pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan daya saing bangsa. Agar
peran yang strategis dan besar tersebut dapat dijalankan dengan baik maka sumber
daya manusia Universitas haruslah memiliki kualitas yang unggul terutama bagi
dosen sebagai tenaga pengajar. Selain itu Universitas juga diharapkan bisa
memberikan penekanan mengenai konsep kesadaran berbangsa dan bernegara.
Karena kesadaran berbangsa dan bernegara memiliki peranan penting dalam
menumbuhkan serta mengembangkan semangat kebangsaan berdasarkan nilai-
nilai persatuan dan kesatuan di era globalisasi dan era Revolusi Industri sekarang
ini.
Sumber :

USU, 2016. Visi, Misi, dan Tujuan. (https://www.usu.ac.id/id/visi-dan-


misi.html, diakses 28 Agustus 2018 pkl 22.00 WIB)

Gerit, Hery, 2016. Pengertian Manusia, Bangsa, dan Negara Menurut


Para Ahli. (http://makalah-pedia.blogspot.com/2016/11/pengertian-
manusia-bangsa-dan-negara.html, diakses 28 Agustus 2018 pkl 22.30
WIB)

USU, 2018. Menristek : Perguruan Tinggi Harus Cepat Merespon


Tantangan Revolusi Industri 4.0. (https://www.usu.ac.id/id/1652-
menristek-perguruan-tinggi-harus-cepat-merespon-tantangan-revolusi-
industri-4-1.html, diakses tanggal 28 Agustus 2018 pkl 23.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai