Anda di halaman 1dari 23

 

T
TUGAS I
ENER
RGY MAN
NAGEME
ENT SYST
TEM
SCADA

DISU
USUN OLEH
H:

DEN
NI NURDAN
NI
4
4101140076

PROGR
RAM STU
UDI TEKN
NIK ELEK
KTRO
FAKUL
LTAS TEK
KNIK
UN
NIVERSIT
TAS BUNG
G KARNO
O
JA
AKARTA
A
2018

  1 
 
 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri merupakan bidang yang memiliki fungsi dan pengaruh yangsangat
vital dalam bidang perekonomian di seluruh dunia. Industri merupakan proses
membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Seiring dengan peningkatan populasi di
dunia, kebutuhan akan barang juga meningkat. Hal ini memacu pertambahan jumlah
dari industri-industri barang. Sebelum teknologi berkembang secara pesat seperti
sekarang ini, industry masih sangat bergantung kepada manusia dalam pengoperasian
mesin-mesin industri. Kebergantungan ini memiliki kelemahan pada proses industri
yang sulit dilakukan oleh manusia. Masalah terjadi saat sebuah proses di dalam
industry memerlukan respon yang cepat terhadap situasi atau perubahan yang terjadi
di lapangan. Manusia dalam hal ini sebagai aktor utama, sejatinya memiliki
keterbatasan untuk melakukan kegiatan monitor,pengawasan dan mengontrol secara
bersamaan. SCADA merupakan suatu solusi yang dibuat oleh manusia untuk
mengatasi masalah-masalah tersebut yang terjadi di industry.SCADA merupakan
suatu sistem pengendalian alat secara jarak jauh, dengan kemampuan memantau data-
data dari alat yang dikendalikan. SCADA merupakan bidang yang secara kontinyu selalu
dikembangkan di seluruh bagian dunia pada berbagai tipe industri yang menghabiskan
bertrilyun-trilyun rupiah.
Dengan SCADA, sebuah industri dapat berjalan lebih terintegrasi dan
terkontrol meskipun daerah yang terlingkupi sangat luas dan susah untuk dijangkau
oleh manusia. SCADA telah banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang industri.
Mulai dari sistem pembuangan air limbah kota, pengolahan minyak dan
gas,pendistribusian listrik kota, pengontrolan dan pengawasan sistem lalu lintas
kotadan kereta api dsb.

  2 
 
 

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi SCADA


SCADA (SUPERVISORY CONTROL AND DATA ACQUISITION) adalah
suatu sistem pengakuisisian suatu data untuk digunakan sebagai control dari sebuah
obyek. SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem yang
mengacu pada kombinasi telemetri dan akuisisi data. Ini terdiri dari pengumpulan
informasi, mentransfer kembali ke pusat kendali, melakukan analisis yang diperlukan
dan kontrol, dan kemudian menampilkan data ini pada sejumlah operator display.
SCADA digunakan untuk memantau dan mengendalikan pabrik atau peralatan.
Kontrol mungkin dapat otomatis atau dapat dimulai dengan perintah Operator. Sistem
SCADA yang paling sederhana yang mungkin bisa dijumpai di dunia adalah sebuah
rangkaian tunggal yang memberitahu anda sebuah kejadian (event). Sebuah sistem
SCADA skala-penuh mampu memantau dan (sekaligus) mengontrol proses yang jauh
lebih besar dan kompleks.
Telemetri biasanya dikaitkan dengan sistem SCADA. Ini adalah teknik yang
digunakan dalam transmisi dan menerima informasi atau data melalui media.
Informasi dapat berupa pengukuran, seperti tegangan, kecepatan atau aliran. Data-
data tersebut dikirimkan ke lokasi lain melalui media seperti kabel, telepon atau
radio. Informasi dapat berasal dari berbagai lokasi.
Sebuah cara menangani tempat-tempat yang berbeda yang tergabung dalam
sistem. Data akuisisi mengacu pada metode yang digunakan untuk mengakses dan
mengontrol informasi atau data dari peralatan yang dikendalikan dan dipantau. Data
tersebut kemudian diakses diteruskan ke sistem telemetri siap untuk transfer ke
tempat yang berbeda. Itu dapat berupa informasi analog dan digital yang
dikumpulkan oleh sensor, seperti flowmeter, ammeter, dll juga dapat menjadi data
untuk mengontrol peralatan seperti aktuator, relay, valve, motor, dll.

  3 
 
 

Mirip dengan sistem SCADA adalah Distributed Control System (DCS). DCS
biasanya digunakan di pabrik-pabrik dan terletak di dalam daerah yang lebih terbatas.
Menggunakan media komunikasi berkecepatan tinggi, seperti jaringan area lokal
(LAN). Sebuah jumlah yang signifikan dari kontrol loop tertutup hadir pada sistem
SCADA system meliputi daerah yang besar (secara geography). Ini mungkin
mengandalkan berbagai link komunikasi seperti radio dan telepon. Kontrol loop
tertutup bukan merupakan prioritas utama dalam sistem ini.

2.2 Perkembangan SCADA


SCADA telah mengalami perubahan generasi, dimana pada awalnya design
sebuah SCADA mempunyai satu perangkat MTU yang melakukan Supervisory
Control dan Data Acquisition melalui satu atau banyak RTU yang berfungsi sebagai
(dumb) Remote I/O melalui jalur komunikasi Radio, dedicated line Telephone dan
lainnya. Generasi SCADA pertama ini disebut monolitik. Generasi berikutnya yaitu
jaringan, membuat RTU yang intelligent, sehingga fungsi local control dilakukan
oleh RTU di lokasi masing‐masing RTU, dan MTU hanya melakukan sury control
yang meliput beberapa atau semua RTU. Dengan adanya local control, operator harus
mengoperasikan masing-masing local plant dan membutuhkan MMI local. Banyak
pabrikan yang mengalihkankomunikasi dari MTU – RTU ke tingkatan MMI
(Master) – MMI (Remote) melalui jaringan microwave satelit. Ada juga yang
mengimplementasi komunikasinya pada tingkatan RTU, karena berpendapat bahwa
kita tidak bisa mengandalkan system padter, dan komunikasi pada tingkatan
computer (MMI) membutuhkan banwidth yang lebar dan mahal.
Dengan majunya teknologi dan internet saat ini, concept SCADA diatas
berubah menjadi lebih sederhana yang disebut dengan generasi ketiga “terdistribusi”
dan memanfaatkan infrastruktur internet yang pada saat iniumumnya sudah dibangun
oleh perusahaan‐perusahaan besar seperti Pertamina. Apabila ada daerah‐daerah atau
wilayah yang belum terpasang infrastruktur internet, saat ini dipasaran banyak bisa
kita dapatkan Wireless LAN device yang bisa menjangkau jarak sampai dengan 40
km (tanpa repeater) dengan harga relatif murah. Setiap Remote Area dengan sistem

  4 
 
 

kontrolnya masing‐masing yang sudah dilengkapi dengan OPC (OLE for Process
Control; OLE = Object Linking &Embedding) Server, bisa memasangkan suatu
Industrial Web Server denganTeknologi XML yang kemudian bisa dengan mudah
diakses dengan Web Browser biasa seperti yang kita gunakan.

2.3 Komponen SCADA


Sebuah sistem SCADA memiliki 4 (empat) fungsi , yaitu:1. Akuisisi Data,2.
Komunikasi data jaringan,3. Penyajian data, dan4. Kontrol (proses).Fungsi-fungsi
tersebut didukung sepenuhnya melalu komponenSCADA, yaitu: Komponen sistem
SCADA terdiri sebagai berikut :
1. Field Instrumentation

Field instrument mengacu pada sensor dan aktuator yang langsung


dihubungkan ke pabrik atau peralatan. Mereka menghasilkan sinyal analog dan digital
yang akan dipantau oleh Stasiun Remote. Sinyal juga dikondisikan untuk memastikan
mereka yang kompatibel dengan input / output dari RTU (Remote Terminal Unit)
atau PLC di Stasiun Jarak Jauh. Stasiun Remote dipasang di pabrik terpencil atau
peralatan yang dipantau dan dikendalikan oleh komputer host pusat. Ini bisa jadi
RTU atau Programmable Logic Controller (PLC). Jaringan Komunikasi adalah media

  5 
 
 

untuk mentransfer informasi dari satu lokasi ke lokasi lain. Hal ini dapat melalui
telepon, radio line atau kabel.

Central Monitoring Station (CMS) mengacu pada lokasi master atau


komputer host. Workstation beberapa dapat dikonfigurasi pada CMS, jika di
perlukan. Menggunakan Human Machine Interface (HMI) program untuk memonitor
berbagai data jenis yang diperlukan untuk operasi. Berikut ini adalah contoh
konfigurasi dari sistem SCADA untuk distribusi air.

Field Instrument mengacu pada perangkat yang terhubung ke peralatan atau


mesin yang dikontrol dan dipantau oleh sistem SCADA. Ini adalah sensor untuk
memantau parameter tertentu, dan aktuator untuk mengendalikan modul tertentu dari
sistem.
Instrumen ini mengkonversi parameter fisik (misalnya, aliran fluida,
kecepatan, tingkat cairan, dll) ke sinyal listrik (misalnya, tegangan atau arus) dapat
dibaca oleh peralatan Station Remote. Output dapat berada dalam analog (kisaran
terus menerus) atau digital (nilai diskrit). Beberapa output standar industri analog
sensor ini adalah berkisar 0 sampai 5 volt, 0 sampai 10 volt, 4 sampai 20 mA dan 0
sampai 20 mA. Output tegangan digunakan ketika sensor dipasang di dekat

  6 
 
 

pengendali (RTU atau PLC). Output ini digunakan ketika sensor berada jauh dari
kontroler. Output digital digunakan untuk membedakan status diskrit perangkat.
Biasanya, <1> berarti Perangkat ON dan <0> untuk status perangkat OFF . Ini juga
berarti <1> untuk Full atau <0> untuk Kosong

Aktuator digunakan untuk menghidupkan atau mematikan peralatan tertentu.


Demikian juga, input digital dan analog yang digunakan untuk kontrol. Misalnya,
digital input dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan modul pada
peralatan. Sementara input analog yang digunakan untuk mengontrol kecepatan
motor atau posisi valve motorized.

2. Remote Station
Field instrumen terhubung ke pabrik atau peralatan yang dipantau dan dikontrol
yang dihubungkan ke Stasiun Remote untuk memungkinkan manipulasi proses pada
lokasi yang jauh. Hal ini juga digunakan untuk mengumpulkan data dari peralatan
dan mentransfernya ke sistem SCADA pusat. Stasiun remote baik mungkin berupa
RTU (Remote Terminal Unit) atau PLC (Programmable Logic Controller). Ini juga
mungkin berupa sistem boar atau modular.
RTU adalah sebuah komputer ruggedized dengan interfacing radio yang
sangat baik. Hal ini digunakan dalam situasi di mana komunikasi yang lebih sulit.
Salah satu kelemahan dari RTU adalah programmability yang kurang. Namun,
RTUsmodern sekarang menawarkan programabilitas baik dibandingkan dengan PLC.
PLC (Programmable Logic Controller) adalah sebuah komputer industri kecil
biasanya ditemukan di pabrik-pabrik. Kegunaan utamanya adalah untuk
menggantikan logika relay dari pabrik atau proses. Saat ini, PLC digunakan dalam
sistem SCADA karena programabilitas yang sangat baik. Sebelumnya PLC tidak
memiliki port komunikasi serial untuk interfacing ke radio untuk mentransfer data.
Saat ini, PLC memiliki komunikasi yang luas.
Dalam waktu dekat kita melihat penggabungan dari RTU dan PLC.
Micrologic menawarkan sebuah RTU murah untuk sistem SCADA dimana PLC

  7 
 
 

dapat menjadi solusi lebih. Ini adalah RTU berbasis mikrokontroler dan dapat
dihubungkan ke modem radio untuk transmisi data ke CMS.
Stasiun Remote biasanya tersedia dalam dua jenis, yaitu single board dan unit
modular. Single board menyediakan sejumlah interface input / output (I / O) tetap.
Hal ini lebih murah, tetapi tidak menawarkan kemudahan upgrade ke sistem yang
lebih canggih. Jenis modular merupakan remote station yang dapat diperluas dan
lebih mahal daripada single board. Biasanya digunakan untuk menghubungkan
modul. Setiap modul I / O atau komunikasi yang dibutuhkan untuk ekspansi di masa
yang akan datang dapat dengan mudah di pasang.

3. Comunication Network
Jaringan Komunikasi mengacu pada peralatan komunikasi yang diperlukan
untuk mentransfer data ke dan dari lokasi yang berbeda. Media yang digunakan dapat
berupa kabel, telepon atau radio. Penggunaan kabel biasanya dilakukan di dalam
pabrik. Hal ini tidak praktis untuk sistem yang mencakup wilayah geografis yang
luas karena biaya kabel tinggi, saluran dan tenaga kerja yang luas untuk
menginstalnya.
Penggunaan saluran telepon (misalnya leased atau dial-up) merupakan solusi
murah untuk sistem dengan cakupan yang besar. Leased line digunakan untuk sistem
on-line yang membutuhkan koneksi dengan stasiun terpencil. Ini mahal karena satu
saluran telepon akan dibutuhkan per lokasi. Selain lease line lebih mahal daripada
saluran telepon biasa. Dial-up lines dapat digunakan pada sistem yang membutuhkan
update secara berkala (misalnya, update per jam). Saluran telepon di sini biasa dapat
digunakan. Host station dapat menghubungi nomor tertentu dari sebuah situs remote
untuk mendapatkan pembacaan dan mengirim perintah. Situs remote biasanya tidak
dapat diakses oleh saluran telepon. Penggunaan radio menawarkan solusi ekonomis.
Modem radio digunakan untuk menghubungkan situs remote ke host. Sebuah operasi
on-line juga dapat diterapkan pada sistem radio. Untuk lokasi di mana link radio
langsung tidak dapat dibuat, repeater radio digunakan untuk menghubungkan lokasi
lokasi tersebut.

  8 
 
 

4. CMS (Central Monitoring system)


Central Monitoring System (CMS) adalah unit master dari sistem SCADA.
Hal ini bertugas mengumpulkan informasi yang dikumpulkan oleh remote station dan
menghasilkan tindakan yang diperlukan untuk setiap event terdeteksi. CMS dapat
memiliki konfigurasi komputer atau dapat jaringan untuk workstation untuk
memungkinkan berbagi informasi dari sistem SCADA
Sebuah Program Human Machine Interface (HMI) akan berjalan pada
komputer CMS. Sebuah alur diagram dari seluruh plant atau proses dapat
ditampilkan pada layar untuk identifikasi lebih mudah dengan sistem real. Setiap titik
I / O dari unit remote dapat ditampilkan dengan representasi grafis yang sesuai dan
pembacaan I / O. Pembacaan flow (aliran) dapat ditampilkan pada sebuah
representasi grafis dari sebuah flowmeter. Satu bendungan dapat ditampilkan dengan
isi cairan yang sesuai tergantung pada tingkat tangki yang sebenarnya.
Set-up parameter seperti nilai-nilai perjalanan, batas, dll dimasukkan pada
program ini dan download ke unit remote yang sesuai untuk memperbarui parameter
operasi mereka.
Program HMI juga dapat membuat window terpisah untuk alarm. Window
alarm dapat menampilkan nama alarm tag, deskripsi, nilai, nilai titik perjalanan,
waktu, tanggal dan informasi terkait lainnya. Semua alarm akan disimpan pada file
terpisah untuk diperiksa nanti.

Sebuah tren poin yang dibutuhkan dapat diprogram pada sistem. Tren grafik
dapat dilihat atau dicetak di lain waktu. Generasi laporan manajemen juga dapat
dijadwalkan untuk waktu tertentu dalam sehari, secara periodik, atas permintaan
operator, atau saat alarm.
Akses ke program ini hanya diperbolehkan untuk operator yang memenuhi
syarat (hak). Setiap user diberikan password dan tingkat hak yang berbeda beda untuk
mengakses daerah tertentu dari program ini .. Semua tindakan yang diambil oleh para
pengguna yang login pada file untuk dapat diperiksa nantinya.

  9 
 
 

Contoh Tampilan HMI untuk diagram sistem pemipaan dan are perbaikan (repair).

Sistem SCADA/EMS bertujuan untuk membantu perusahaan listrik


mendapatkan sistem pengoperasian optimum sesuai dengan berbagai kenyataan
kekurangan-kekurangan maupun segala kelebihan yang terdapat pada sistem tenaga
listrik tersebut.

Dalam rangka untuk mencapai sistem pengendalian sesuai dengan kriterai-


kriteria diatas maka suatu sistem pengendalian tenaga dilengkapi dengan perangkat-
perangkat SCADA. Perangkat ini digunakan sebagai sarana untuk dapat memantau
dan sistem-sistem tenaga secara terpusat dari pusat pengendalian.

Dalam hal untuk mendapatkan sistem pengoperasian yang optimum, maka


diatas perangkat-perangkat SCADA di-implementasikan fungi-fungsi perangkatn
lunak baik untuk keperluan energi maupun energi management sistem untuk sistem
transmisi, distribution management sistem untuk sistem distribusi dan perangkat-
perangkat otomatisasi para pelanggan.

  10 
 
 

Dengan semakin banyaknya pusat pembangkit tenaga listrik yang dioperasikan,


maka diperlukan pengaturan beban sistem tenaga listrik. Dalam pengaturan sistem
tenaga listrik ini terdapat beberapa permasalahan yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Kecepatan kemudahan memperoleh informasi yang diperlukan.


2. Cara-cara penyajian data dan informasi bagi pengatur sistem
3. Keandalan media data, karena treganggunya operasi pengaturan sistem
4. Kualitas data yang ditampilkan harus selalu terbaru

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka fasilitas pendukung untuk keperluan


pengaturan sistem tenaga listrik adalah:

1. Sistem telekomunikasi
2. Alat-alat pengolah data untuk mengambil, menyimpan dan mengolah sistem
tenaga listrik.
3. Perangkat lunak untuk mengolah data, agar data dapat ditampilkan dalam
pengaturan sistem tenaga listrik.

Permasalahan mengenai pengaturan tenaga listrik merupakan hal yang komplek, tidak
hanya pada bagaimana tenaga listrik tersebut dibangkitkan dan disalurkan tetapi juga
mengenai perhitungan ekonomis dari suatu pembangkit yang lebih dikenal dengan
manajemen energi.

SCADA berfungsi mulai pengambilan data pada peralatan pembangkit atau gardu
induk, pengolahan informasi yang diterima, sampai reaksi yang ditimbulkan dari hasil
pengolahan secara informasi. Secara umum fungsi SCADA adalah:

1. Penyampaian data
2. Proses kegiatan dan monitoring
3. Fungsi kontrol
4. Perhitungan dan pelaporan

  11 
 
 

Dengan adanya peralatan SCADA, penyampaian dan pemrosesan data dari sistem
tenaga akan lebih cepat diketahui oleh operator. Informasi pengukuran dan status
indikasi dari sistem tenaga listrik dikumpulkan dengan menggunakan peralatan yang
ditempatkan di gardu induk dan pusat pembangkit. Kontrol penyaluran peralatan
memungkinkan penyampaian data secara remote. Data dapat dilakukan secara manual
atau perhitungan. Data yang baru dapat juga dihitung dan disimpan dalam database
melalui pengumpulan nilai secara otomatis. Penyampaian data dan pemrosesan data
dilakukan secara real-time.

Parameter sistem tenaga listrik dalam real-timeoperation seperti frekuensi,


tegangan daya dan reaktif, serta tap changer position. Dari paremeter tersebut dapat
dibaca dan dikontrol lewat pusat pengatur beban adalah melalui suara teleinformasi
yang disebut telemetering.

 Sistem Telekomunikasi

Adapun beberapa macam sistem telekomunikasi yang digunakan dalam sistem


operasi tenaga ini adalah

 Telekomunikasi Suara

Telekomunikasi suara yang banyak dipergunakan pada operasi sistem


tenaga listrik adalah sarana komunikasi suara dengan media Power Line
Carrier. PLC merupakan sistem komunikasi yang memanfaatkan propagasi
gelombang frekuensi radio melalui konduktor transmisi media udara tegangan
tinggi (sebagai media transmisi komunikasi). Jadi Saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT) selain menangani fungsi utamanya yaitu menyalurkan tenaga
listrik dengan frekuensi 50 Hz, juga menyalurkan energi listrik dengan
frekuensi tinggi (HF).

Batas jalur pembawa sistem komunikasi PLC pada umumnya berkisar


antara 30 kHz sampai 500 khz, batas terendah dari daerah frekuensi pembawa

  12 
 
 

PLC dibatasi oleh nilai reaktansi kapasitif (Xc) dan kapasitor penghubung
(CC), sedangkan batas tertinggi alokasi frekuensi pembawa PLC dibatasi oleh
nilai redaman daripada konduktor media transmisi SUTT.

 Telekomunikasi Proteksi

Daya guna sistem pengaman dari jauh / teleproteksi dari suatu jaringan
transmisi sistem tenaga listrik sangat ditentukan oleh keandalan sistem
komunikasi yang dipergunakannya (dalam kecepatan dan ketepatan), karena
hasil pemrosesan data gangguan dari rele jarak (distance relay) diserahkan
kepada PLC lawan, agar membuka sakelar pemutus tenaga (PMT) dengan
waktu yang singkat. Sehingga PMT lawan yang letaknya berjauhan dapat
terbuka secara bersamaan.

Tujuan utama dari bekerjanya sistem teleproteksi adalah dalam usaha


memperoleh energi listrik yang kontinu dan membatasi pengaruh gangguan
yang terjadi pada jaringan transmisi tenaga listrik.

Bekerjanya sistem teleproteksi mungkin hanya sekali saja diperlukan


dalam beberapa tahun, namun sistem pengaman tersebut harus dipastikan
dapat bekerja bila sewaktu-waktu diperlukan. Diharapkan peralatan
teleproteksi tidak boleh gagal dalam menjalankan fungsinya. Sebab bila
terjadi kegagalan kerja maka dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih
parah pada alat-alat yang diamankannya atau mengakibatkan bekerjanya
sistem lain, sehingga mengalami pemadaman yang lebih luas.

Pada sistem pengaman jaringan transmisi tegangan tinggi di PLN


dilasanakan oleh sepasang perangkat pengaman yang disebut dengan relay
jarak. Pengaman tersebut memiliki kecepatan pendeteksian terhadap pengaruh
gangguan berjarak efektif 80% dari panjang tranmisi maka relay jarak
mengalami waktu pembuka PMT selama kurang lebih 500 milidetik.

  13 
 
 

 Komunikasi Data

Komunikasi data merupakan gabungan dua macam teknik, yaitu


teknik telekomunikasi dan teknik pengolahan data. Kombinasi kedua teknik
ini disebut sebagai komunikasi data atau disebut pula pengolah jauh
(teleprocessing). Komunikasi data merupakan proses pengiriman informasi
(data) yang telah diubah dalam suatu kode tertentu dan disalurkan melalui
media listrik atau elektrik optik dari suatu tempat lainnya.

Informasi yang dikirimkan ke suatu tempat dapat berbentuk sinyal


analog atau sinyal digital. Sinyal analog adalah sinyal yang sifatnya seperti
gelombang, sehingga pada sinyal analog tidak ada perubahan yang tiba-tiba
antara bagian-bagian sinyal tersebut.

Sinyal digital adalah sinyal yang bentuknya seperti pulsa. Pada sinyal
digital terjadi perubahan yang tiba-tiba pada bagian sinyal tersebut.
Komunikasi data adalah gabungan kedua sinyal tersebut. Sinyal digital
terdapat pada peralatan pengolah data. Sedangkan sinyal analog ada pada
peralatan telekomunikasi sebagai sarana pembawa informasi yang bersifat
digital.

 Media Komunikasi

Media komunikasi adalah salah satu bagian penting yang tidak dapat
dipisahkan dari suatu sistem pengendalian tenaga listrik, yaitu suatu subsistem
yang merupakan sarana telekomunikasi yang digunakan untuk
menghubungkan perangkat-perangkat sistem pengendalian khususnya antara
master station dengan perangkat-perangkat remote terminal unit. Disamping
itu sarana komunikasi dalam sistem pengendalian diperlukan pula oleh para
operator untuk melakukan koordinasi antara unit-unit terkait pada sistem
tenaga listrik yang akan dikendalikan. Ada beberapa alternatif yang dapat

  14 
 
 

digunakan sebagai media komunikasi untuk menghubungkan kontrol center


dengan perangkat-perangkat remote terminal unit dari suatu sistem
pengendalian tenaga listrik.

Mengingat pentingnya sarana komunikasi ini maka dalam perancangan


sistem perlu memperhatikan beberapa pertimbangan sebagai berikut:

1. Jaringan sistem tenaga adalah suatu sistem yang secara alamiah


berkembang dari waktu ke waktu, maka dalam hal ini sistem harus
dikembangkan sedemikian rupa mengikuti perencanaan pengembangan
sistem tenaga sehingga ditengah-tengah pengembangannya tidak
memerlukan perubahan konfigurasi sistem telekomunikasi yang sudah
ada.
2. Modifikasi-modifikasi yang terjadi mengikuti perkembangan jaringan
harus diusahakan seminimum mungkin. Kapabilitas perangkat-perangkat
awal harus bisa mengantisipasi kebutuhan kepasitas saluran setidaknya-
tidaknya untuk sepuluh tahun kedepan.
3. Pengoperasian sistem tenaga listrik harus tidak terganggu pada waktu
melakukan pemutakhiran jaringan.
4. Pemilihan media komunikasi harus dianalisa secara tepat dengan
pertimbangan-pertimbangan biaya investasi, keandalan, kesesuian, ongkos
pemeliharaan, biaya-biaya, instalasi, komisioning, umur dengan segala
aspek kinerja sistem yang mau dipilih.

Terdapat beberapa alternatif media komunikasi yang dapat digunakan


sebagaimana komunikasi untuk keperluan sistem pengendalian tenaga
listrik sebagai berikut:

1. Kabel pilot
2. Kabel koaksial
3. Radio link

  15 
 
 

4. Kabel transmisi daya tegangan tinggi dengan menggunakan power


line carrier
5. Kabel serat optic

2.4 Arsitektur Sistem SCADA

Berikut ini penjelasan dari masing-masing bagian SCADA :


1. Operator
Operator manusia mengawasi sistem SCADA dan melakukan fungsi
supervisory control untuk operasi plant jarak jauh
2. Human Machine Interfaces (HMI)
HMI merupakan bagian terpenting dari sistem SCADA karena
fungsinya yaitu sebagai “jembatan” bagi manusia (operator) untuk memahami
proses yang terjadi pada mesin. HMI menampilkan data pada operator dan
menyediakan input kontrol bagi operator dalam berbagai bentuk, termasuk
grafik, kematik, jendela, menu pull-down, touch screen, dan lain sebagainya.
HMI dapat berupa touch screen device ataupun komputer itu sendiri.
3. Master Terminal Unit (MTU)
MTU berfungsi menampilkan data pada operator melalui HMI,
mengumpulkan data dari tempat yang jauh, dan mengirimkan sinyal kontrol
ke plant yang berjauhan. Kecepatan pengiriman data dari MTU ke plant jarak
jauh relatif rendah dan metode kontrol umumnya open loop karena
kemungkinan terjadi waktu tunda dan flow interruption.
Berikut ini beberapa fungsi dasar dari suatu MTU:
a. Input/Output Task: interface sistem SCADA dengan peralatan di
plant.
b. Alarm Task: mengatur semua tipe alarm.
c. Trends Task: mengumpulkan data plant setiap waktu dan
menggambarkan dalam grafik.
d. Report Task: memberikan laporan yang bersumber dari data plant.

  16 
 
 

e. Display Task: menampilkan data yang diawasi dan dikontrol


operator.
4. Communication System
Sistem komunikasi antara MTU-RTU ataupun antara RTU-Field
device diantaranya berupa:
RS 232
Private Network (LAN/RS-485)
Switched Telephone Network
Leased Line
Internet
Wireless Communication System
Wireless LAN
GSM Network
Radio Modems
5. Remote Terminal Unit (RTU)
RTU berfungsi mengirimkan sinyal kontrol pada peralatan yang
dikendalikan, mengambil data dari peralatan tersebut, dan mengirimkan
data tersebut ke MTU. Kecepatan pengiriman data antara RTU dan alat
yang dikontrol relatif tinggi dan metode kontrol yang digunakan
umumnya
closed loop. Sebuah RTU mungkin saja digantikan oleh
Programmable
Logic Controller (PLC). Beberapa kelebihan PLC sebagai RTU ialah :
Solusi ekonomis
Serbaguna dan fleksibel
Mudah dalam perancangan dan instalasi
Lebih reliable
Kontrol yang canggih
Berukuran kecil secara fisik

  17 
 
 

Troubleshooting dan diagnosa lebih mudah

6. Field Device
Merupakan plant berbagai sensor dan aktuator. Nilai sensor dan
aktuator inilah yang umumnya diawasi dan dikendalikan supaya
objek/
dengan yang diinginkan pengguna.

2.5 Jenis –jenis sistem SCADA


Menurut skala sistem keseluruhan, sistem SCADA dapat dibedakan menjadi :
1. SCADA Dasar
SCADA dasar ini umumnya hanya terdiri dari sebuah RTU/PLC saja
yang digunakan untuk mengendalikan suatu plant dengan berbagai field
device. Jumlah MTU yang digunakan juga hanya satu buah.
Contoh:
Car manufacturing robot
Room temperature control
Water Level Control

2. Integrated SCADA
Sistem ini terdiri dari beberapa PLC/RTU yang terhubung dengan
beberapa Distributed Control System (DCS), namun hanya menggunakan satu
MTU. MTU ini dapat terhubung dengan komputer lain melalui LAN, WAN
ataupun internet.
Contoh :
Subway systems
Security systems
Water systems

  18 
 
 

3. Networked SCADA
Sistem ini memiliki MTU banyak MTU yang saling terhubung.
Terdapat 1 MTU pusat sebagai koordinator
Contoh : Comunication system , Power System

2.6 Hubungan Yang Terjadi Dalam SCADA


2.6.1 Akuisisi Data
Pada kenyataannya, kita membutuhkan pemantauan yang jauh lebih
banyak dan kompleks untuk pengukuran terhadap masukan dan beberapa sensor
digunakan untuk pengukuran terhadap keluaran (tekanan, massa jenis,
densitas dan lain sebagainya). Beberapa sensor bisa melakukan pengukuran
kejadian secara sederhanayang bisa dideteksi menggunakan saklar ON/OFF,
masukan seperti ini disebut sebagai masukan diskrit atau masukan digital.
Misalnya untuk mengetahui apakah sebuah alat sudah bekerja (ON) atau
belum (OFF), konveyornya sudah jalan (ON) atau belum (OFF), mesinnya
sudah mengaduk (ON) atau belum (OFF), dan lain sebagainya. Beberapa
sensor yang lain bisa melakukan pengukuran secara kompleks, dimana angka
atau nilai tertentu itu sangat penting, masukan seperti ini disebut masukan
analog, bisa digunakan untuk mendeteksi perubahan secara kontinu pada,
misalnya, tegangan, arus, densitas cairan, suhu, dan lain sebagainya. Untuk
kebanyakan nilai-nilai analog, ada batasan tertentu yang didefinisikan
sebelumnya, baik batas atas maupun batas bawah. Misalnya, Anda ingin
mempertahankan suhu antara 30 dan 35 derajat Celcius, jika suhu ada
dibawah atau diatas batasan tersebut, maka akan memicu alarm (baik lampu
dan/atau bunyi-nya). Terdapat empat alarm batas untuk sensor analog: Major
Under, Minor Under, Minor Over, dan Major Over Alarm
2.6.2 Komunikasi Data
Pada awalnya, SCADA melakukan komunikasi data melalui radio,
modem atau jalur kabel serial khusus. Saat ini data-data SCADA dapat
disalurkan melalui jaringan Ethernet atau TCP/IP. Untuk alasan keamanan,

  19 
 
 

jaringan komputer untuk SCADA adalah jaringan komputer lokal (LAN -


Local Area Network) tanpa harus mengekspos data-data penting di Internet.
Komunikasi SCADA diatur melalui suatu protokol, jika jaman dahulu
digunakan protokol khusus yang sesuai dengan produsen SCADA-nya,
sekarang sudah ada beberapa standar protokol yang ditetapkan, sehingga tidak
perlu khawatir masalah ketidakcocokan komunikasi lagi. Karena kebanyakan
sensor dan relai kontrol hanyalah peralatan listrik yang sederhana, alat- alat
tersebut tidak bisa menghasilkan atau menerjemahkanprotokol komunikasi.
Dengan demikian dibutuhkan RTU yang menjembatani antara sensor dan
jaringan SCADA. RTU mengubah masukan-masukan sensor keformat
protokol yang bersangkutan dan mengirimkan ke master SCADA, selain itu
RTU juga menerima perintah dalam format protokoldan memberikan sinyal
listrik yang sesuai ke relai kontrol yang bersangkutan.
2.6.3 Penyajian Data
Sistem SCADA melakukan pelaporan status berbagai macam sensor
(baik analog maupun digital) melalui sebuah komputer khusus yang sudah
dibuatkan HMI-nya (Human Machine INterface) atau HCI-nya (Human
ComputerInterface). Akses ke kontrol panel ini bisa dilakukan secara lokal
maupun melalui website. Bahkan saat ini sudah tersedia panel-panel
kontrol yang TouchScreen
2.6.4 Kontrol
Kita bisa melakukan penambahan kontrol ke dalam sistem SCADA
melalui HMI-nya. Bisa dilakukan otomasi kontrol atau otomasi proses, tanpa
melibatkan campur tangan manusia.
2.7 Kelebihan dan kekurangan Sistem Scada
Sebuah sistem scada memberikan kekuasaan untuk mengatur dan
mengkonfigurasi system . Kita bisa menempatkan sensor dan kendali disetiap titik
kritis didalam proses. Seiring dengan teknologi scada yang semakin baik , kita
bisa menempatkan lebih banyak sensor di banyak tempat sehingga semakin
banyak hal yang bisa dipantau, semakin detil operasi yang bisa

  20 
 
 

dilihat, dan semuanya bekerja secara real time. Tidak peduli sekompleks
apapun prosesnya, kita bisa melihat operasi proses dalam skala besar maupun
kecil, dan setidaknya bisa melakukan penelusuran jika terjadi kesalahan dan
sekaligus meningkatkan efisiensi.
Sistem SCADA memiliki banyak nilai lebih diantaranya:
1. Pengawasan (supervisory) plant dapat dilakukan secara langsung (real
time) melalui tampilan monitor.
2. Kecepatan dan kemudahan memperoleh informasi berkaitan dengan
kondisi/status sistem yang dipantau.
3. Mengontrol proses-proses yang lebih besar dan kompleks dengan lebih
mudah (tidak memerlukan banyak operator).
4. Dapat mengontrol plant secara real time dari jarak jauh.
5. Dapat mendeteksi dan memperbaiki kesalahan/kerusakan sistem secara
cepat.

Adapun kekurangan sistem scada diantaranya :


1. Kecanggihan sistem membuat manusia menjadi lemah dalam hal
pengawasan
2. Banyak pekerja yang tidak bisa mengimbangi kinerja sistem scada
seandainya sistem scada itu rusak/eror
3. Sistem scada bisa rusak karena faktor teknis maupun non teknis seperti
bencana alam

  21 
 
 

BAB III

PENYELESAIAN KASUS

3.1 Contoh Kasus


Pak Iwan adalah seorang direktur utama perusahaan dibidang makanan dan
minuman kaleng. Pak Iwan mempunyai pabrik yang besar dan sangat kompleks
dengan sistem kontrol menggunakan PLC. Akhir-akhir ini omzet perusahaan
mengalami penurunan, namun dia tidak bisa menganalisa dimana letak
kekurangannya. Suatu hari Pak Iwan membaca sebuah artikel tentang sistem
SCADA. Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa sistem SCADA dapat
memonitor setiap peristiwa misalnya proses pengisian kaleng, proses
pengepakan, dan lain lain secara real time. Sistem SCADA juga dapat merekam
jejak proses produksi sehingga rekam jejak tersebut dapat digunakan untuk
menganalisa kesalahan sistem. Dan yang paling penting, Pak Iwan dapat
memonitor proses produksinya dari jarak jauh. Pak Iwan bingung bagaimana cara
kerja sistem SCADA, apa saja yang perlu dipersiapkan untuk membuat sistem
tersebut. Apakah sistem kendali yang telah ada dipabriknya saat ini harus diubah
atau tidak.
Anda sebagai seorang engineer yang telah mempunyai pengetahuan sistem
SCADA diminta Pak Iwan untuk menjelaskannya. Bagaimanakah cara anda
untuk menjelaskan dan meyakinkan Pak Iwan bahwa sistem SCADA baik untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas proses produksi di pabriknya.
3.2 Penyelesaian Kasus
Penjelasan masalah SCADA dapat dilakukan dengan metode presentasi. Dan
untuk masalah sistem kendali yg ada di pabrik Pak Iwan Sistem Kendali PLC dapat
dihubungkan ke sistem SCADA dengan dijadikan RTU dalam SCADA.

  22 
 
 

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. SCADA merupakan sistem praktis yang dapat digunakan di suatu industri.
2. Dapat memudahkan suatu proses pengontrolan dan dapat menganalisa sistem.
3. Dapat dihubungkan ke PLC, PLC dapat digunakan sebagai RTU.

  23 

Anda mungkin juga menyukai