Anda di halaman 1dari 3
?a3 BPJSKesehatan @x_s@ Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nomor 1578/VI.01/0718 Surabaya, 20 Juli 2018 Hal Penjelasan Tentang Penjaminan Pelayanan Katarak, Bayi Baru Lahir Sehat dan Rehabilitasi Medik Yth, Direktur / Kepala FKRTL di ‘Surabaya Sehubungan dengan terbitnya Peraturan Direktur Penjaminan Pelayanan Kesehatan No. 2, 3 dan 5 Tahun 2018, kami memandang adanya beberapa hal yang perlu diihat lagi Galam rangka menyamakan persepsi atas hal tersebut, khususnya dengan merujuk kepada Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (UU SJSN) 1. Secara_prinsip Jaminan Kesehatan Nasional diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan Perlindungan dalam memnuhi kebutuhan dasar kesehatan (vide Pasal 19 ayat (2) UU SJSN); 2. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial diamanatkan untuk mengembangkan sistem Pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu pelayanan, dan sistem pembayaran Pelayanan, kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (vide Pasal 24 ayat (3) UU SJSN); 3. Luasnya pelayanan Kesehatan dalam program JKN-KIS disesuaikan dengan kemampuan keuangan BPJS- (vide Pasal 22 ayat (1) UU SJSN); Merujuk pada pasal dalam UU SJSN di atas dalam rangka memastikan peserta memperoleh manfaat pelayanan kesehatan yng bermutu dengan memperhatikan sustainabiltas program JKN-KIS, maka kami menyampaikan ketentuan tentang penjaminan Pelayanan katarak, rehabilitasi medik dan bayi baru lahir sebagai berikut : 1. Ketentuan penjaminan pelayanan katarak a. Penjaminan pelayanan operasi katarak mengacu kepada Pedoman Pelayanan Katarak yang dikeluarkan Perdami, 5. Penjaminan pelayanan operasi katarak diberikan sesuai indikasi medis Pada peserta penderita penyakit katarak dengan visus kurang dari 6/18 Pre operatif dengan mempertimbangkan jumlah maksimal tindakan Operatif untuk masing-masing dokter spesialis mata dalam rangka Perencanaan operasi katarak. ¢. Keterangan visus yang telah dilegalisasi oleh dokter Spesialis Mata dilampirkan pada berkas pengajuan klaim. Kantor Cabang Utama Surabaya Jl. Raya Dharmahusada Indah No. 2 ‘Surabaya 60285 - Jawa Timur Telp. (031) 5947747 (Hunting) Fax. (031) 5997126 www.bpjs-kesehatan.go.id 4. Penjaminan sebagaimana dimaksud point 1 huruf b menggunakan Pengaturan penjadwalan operasi katarak mempertimbangkan kapasitas fasilitas kesehatan seperti jumlah tenaga dokter mata, kompetensi dokter mata terkait sertifikasi kompetensi & Penjaminan pelayanan operasi kalarak yang dilakukan dengan tekrik Phacoomulsifitasi harus dilengkapi dengan sertifikasi yang dikeluarkan oleh Kolegium Oftalmologi Indonesia bersama Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia yang dipenuhi paling lambat 6 (enam) bulan sejak peraturan direktur ditetapkan yaitu tanggal 21 Desember 2018, £ Apabila pelayanan operasi katarak setelah tanggal 21 Desember 2018 dengan teknik Phacoemulsifkasi dilakukan oleh dokter yang tidak memilki sertifikasi sebagamana dimaksud poin 6, maka klaim tersebut tidak dijamin BPJS Kesehatan 2. Ketentuan penjaminan pelayanan bayi baru lahir a. BPJS Kesehatan Menjamin pelayanan persalinan bayi baru lahir. b. Bayi baru lahir dengan Kondisi sehat yang mendapatkan pelayanan neonatal esensial dan tidak membutuhkan Perawatan dengan sumber daya khusus, baik yang dilahirkan melaui tindakan bedah caesar maupun Persalinan per vaginam, dengan penyulit atau tanpa peyulit, dibayar dalam 4 (satu) paket persalinan. ©. Bayi baru lahir yang membutuhkan perawatan dengan sumber daya Khusus berdasarkan standar pelayanan yang dikeluarkan IDAI sesuai indikasi medisnya dapat dibayar terpisah dari paket persalinan 3. Ketentuan penjaminan pelayanan rehabilitasi medik . Penjaminan pelayanan rehabilitasi medik mengacu kepada standarisasi yang dikeluarkan oleh Perdosri b. Ketentuan penjaminan sebagaimana dimaksud poin 3 huruf a adalah Pelayanan rehabilitasi medik yang memenuhi kriteria 1) Sesuai_ indikasi medis dari hasil penilaian dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medis, 2) Melalui assesment dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi dengan mengisi format standar yang telah ditetapkan oleh Perdosri 3) Mengacu pada standarisasi pelayanan tim rehabilitasi medik terpadu yang dikeluarkan oleh Perdosri, dan 4) Sesuai dengan ketentuan perundangan yang beriaku, yaitu dilakukan di fasilitas kesehatan kerjasama BPJS Kesehatan yang memiliki dokter spesialis kedokteran dan ijin praktik dokter yang berlaku. © Penjaminan pelayanan rehabilitasi medik sebagaiamana dimaksud dilakukan paling banyak 2 (dua) kali kunjungan per peserta per minggu atau 8 (delapan) kali kunjungan per peserta per bulan. d. BPJS Kesehatan tetap menjamin pelayanan rehabilitasi medik, apabila Pelayanan dibutuhkan lebih dari 8 (delapan) kali, maka dapat dialanjutkan di bulan berikutnya ©. Apabila tidak terdapat dokter Sp.KFR dalam satu Kabupaten/Kota maka Pelayanan tersebut dapat ijamin yaitu : 1) Masa transisi (21 Juli- 20 Desember 2018) a) Assesment kedokteran rehabilitasi medik terbatas dilakukan oleh dokter sesuai dengan kewenangan dan kompetensi. ») Ditetapkan melalui keputusan manajemen rumah sakit yang diketahui oleh Perhimpunan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia, dan ¢) Dilakukan supervisi dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi di masing-masing wilayah paling sedikit 4 (satu) kali setiap bulan, 2) Masa implementasi (mulai 21 Desember 2018) Sesuai dengan ketentuan masa transisi yang disertai dengan Penambahan ketentuan yaitu. wewenang dan kompetensi terbatas tersebut dibuktikan dengan memiliki sertifikat dari Pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kementerian Kesehatan Perdosri. Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih Tembusan 1. Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya 2, PERS! Konwil Surabaya 3. Kelua ASKLIN Surabaya 4. Kelua PKFI Surabaya 5. Ketua TKMKB, DAMnfP.01.01

Anda mungkin juga menyukai