Sampai dengan awal orde baru rumusan pancasila yang terpampang dikantor-kantor
pemerintah,dikelurahan-kelurahan maupun dipintu-pintu gerbang desa adalah rumusan pancasila
sebagaimana terdapat didalam Mukaddimah Konstitusi RIS atau Mukaddimah UUDS
1950.Bahkan didalam buku-buku atau tulisan-tulisan terdapat bermacam-macam rumusan,ada
yang mirip dengan rumusan konsep dasar Negara dari Ir.Soekarno,Yamin dan sebagainya.Hal
yang demikian adalah tidak benar dan bisa menimbulkan tafsir yang berbeda-beda pula sehingga
dapat merugikan pelaksanaan pancasila (dan UUD 1945) secara murni dan konsekuen.Untuk itu
perlu ditertibkan,dan sehubungan dengan itu telah dikeluarkan instruksi Presiden Nomor 12
Tahun 1968 tanggal 13 April 1968.Isinya adalah menginstruksikan agar sila-sila dalam
pancasila harus dibaca/diucapkan sesuai tata urutan dan rumusan sebagaimana tercantum
didalam pembukaan UUD 1945,dengan keluarnya instruksi presiden tersebut,dapat dikatakan
sebagai permulaan tafsir yang benar terhadap Pancasila Dasar Negara.
Penafsiran Pancasila haruslah bersumber dan berdasarkan pembukaan dan Batang Tubuh UUD
1945.Karena Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 mengandung nilai-nilai dasar dan asas
perwujudan Pancasila yang telah disepakati bersama oleh bangsa Indonesia.
Hukum Dasar Negara meliputi keseluruhan sistem ketatanegaraan berupa kumpulan peraturan-
peraturan yang membentuk negara dan mengatur atau memerintahnya.Hukum Dasar Negara
mengatur susunan organisasi suatu negara,membatasi tugas dan wewenang lembaga-lembaga
negara serta hubungan-hubungan baik vertikal maupun horizontal antara lembaga-lembaga
negara itu.Peraturan-peraturan itu sebagian tertulis,sebagian tidak tertulis dalam
bentuk”usages,understandings,customs and conversation”.Bagian yang tertulis biasa disebut
Undang-Undang Dasar atau Konstitusi.Untuk menyelidiki Hukum Dasar (droit
constitusional)suatu negara tidak cukup hanya menyelidiki pasal-pasal Undang-Undang
Dasarmya (loi constitusional)saja,akan tetapi harus juga menyelidiki bagaimana suasana
kebatinannya (geistlichen Hinteergrund) yaitu latar belakang kerohanian daripada undang-
undang dasar itu.
Undang-Undang Dasar tidak mungkin disusun oleh suatu Undang-Undang Dasar yang bersifat
universal karena adanya berbagai perbedaan dalam masing-masing negara,namun setidaknya
UUD harus memuat ketentuan hukum yang mengatur hal-hal berikut.
a.Bentuk negara dan organisasinya : Monarki atau republik,negara federal atau negara
kesatuan,pembagian wilayah dalam daerah-daerah;