Anda di halaman 1dari 12

PRE PLANNING

PENYULUHAN PENYAKIT DEGENERATIF LANSIA


DI RW III REJOSARI KELURAHAN WONOLOPO
KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 (RW III) :

1. YIYIN KHUSNI FADILAH (G3A017134)


2. TATI ZULAICHAH (G3A017194)
3. IMRAN PASHAR (G3A017255)
4. RULI FATURAHMAH (G3A017256)
5. ARIADI SETIAWAN (G3A017258)
6. HADI PURNOMO (G3A017193)
7. AFECFADA SUBAIKHA (G3A017188)
8. ANISA FITRI (G3A017249)
9. SILVI MALIA SINTA (G3A017250)
10. NUR AZMI AFINA (G3A017251)
11. WA ODE ADAWIA (G3A017231)
12. DHEVY RAHMAENINGSIH (G3A017235)

PROGRAM STUDI PROFESI-NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEEMARANG
2018

PRE PLANNING
(KEGIATAN KOMUNITAS)
A. PENDAHULUAN
Saat ini jumlah lanjut usia di dunia diperkirakan lebih dari 629 juta jiwa.
Diperkirakan tahun 2025 jumlah lanjut usia akan mencapai 1,2 milyar. Indonesia
merupakan Negara berkembang yang telah memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia
(aging structural population). Kemajuan dibidang kesehatan berdampak pada
meningkatnya kualitas kesehatan serta meningkatnya umur harapan hidup. Akibatnya
jumlah penduduk yang berusia lanjut semakin meningkat. Angka harapan hidup orang
Indonesia meningkat dari 65 tahun pada 1997 menjadi 73 tahun pada 2025. Sehingga pada
tahun 1990 sampai 2025 Indonesia akan mempunyai kenaikan jumlah lansia sebesar 414%
yang merupakan angka paling tinggi di dunia (Wahyuni & Handayani D, 2012).
Lanjut usia (lansia) merupakan fase dimana seseorang yang telah mengalami tahap
akhir perkembangan dari daur kehidupan manusia. Semua orang akan mengalami proses
menjadi tua. Masa lansia merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada
masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit
sehingga tidak dapat melakukan tugas sehari - hari lagi. Tahap ini terjadi proses
menurunnya kemampuan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi normal
(Maryam, 2008).
Penuaan dihubungkan dengan perubahan degeneratif pada kulit, otot,
tulang,jantung, pembuluh darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh lainya. Kemampuan
regenerasi yang terbatas dan pertahanan terhadap infeksi yang menurun membuat lansia
menjadi lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan dibandingkan dengan orang
dewasa lain (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).
Berdasarkan data windshield survey jumlah lansia di RW 03 Rejosari kelurahan
Wonolopo yaitu sebanyak 161 lansia. Lansia awal (46 – 55 tahun) sebanyak 94, lansia
akhir (56 – 65 tahun) sebanyak 35, manula (<65 tahun) sebanyak 32. Pendidikan warga
RW 03 sebanyak 198 tidak sekolah dan 71 dalam tingkat SD. Hasil pemeriksaan yang
telah dilakukan pada 20 lansia di dapatkan rata-rata tekanan darah yaitu 150 -180/90-100
mmHg. Data dari Puskemas Keluarahan Wonolopo rata-tata angka kunjungan Hipertensi
3 bulan terakhir (Juni – Agusus 2018) sebanyak 105 penderita (33%).
Berdasarkan hasil wawancara ibu RW bahwa sudah 6 tahun kegiatan posbindu tidak
berjalan di sebabkan adanya masalah internal yang tidak bisa di selesaikan sehingga belum
pernah di lakukan kegiatan untuk mendukung kesehatan lansia dan tidak ada kader
posbindu yang terbentuk. selain itu ibu RW juga mengatakan masalah kesehatan yang
paling sering di keluhkan lansia adalah pusing, sakit kepala, sakit pada bagian tengkuk
kepala serta tidur kurang dari 7 jam.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan muncul diagnosa
keperawatan yaitu Ketidakkefektifan pemeliharaan kesehatan pada lansia (penyakit
degeratif), untuk mengatasi masalah keperawatan tersebut maka intervensi yaitu
melakukan penyuluhan penyakit degeneratif pada lansia di RW 03.

B. TOPIK KEGIATAN :
Penyuluhan penyakit degeneratif pada lansia
C. HARI/TANGGAL :
12 Oktober 2018
D. WAKTU :
1 kali pertemuan selama 35 menit
E. TEMPAT :
Rumah Pak RW 03
F. SASARAN :
Lansia di RW 03
G. TIU :
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia RW 03 mampu memahami
apa yang dimaksud dengan penyakit degeneratif dan melakukan pencegahannya.

TIK :
1. Menyebutkan pengertian penyakit degeneratif
2. Menyebutkan faktor penyebab penyakit degeneratif
3. Menyebutkan jenis-jenis penyakit degeneratif
4. Menyebutkan pencegahan penyakit degeneratif
H. METODE :
Cemarah dan Tanya-jawab
I. ALAT DAN MEDIA :
SAP
Leflet
PPT
LCD
Leptop

J. MATERI : (terlampir)
K. STRUKTUR PENGORGANISASIAN
1. Ketua : Imran Pashar
2. Pelaksana : Annisa Fitri
3. Sie ilmiah :-
a. Seksi Perlengkapan : Hadi Purnomo
Yiyin Khusni Fadilah
b. Seksi Dokumentasi : Afecfada Subaikha

c. Seksi Koordinasi : Tati Zulaichah

Silvi Malia Sinta

Ruly Faturahman

Waode Adawia

4. Observer/fasilitator : Devhy Rahmanengsih


Nur Azmi Afina
Ariandi Setiawan
L. STRATEGI PELAKSANAAN

Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audiens/Sasaran


Pendahuluan 1. Mengucapkan salam dan 1. Menjawab salam, mendengarkan ,
memperkenalkan diri memperhatikan
5 menit
2. Menjelaskan topik penyuluhan dan 2. Menjawab pertanyaan yang
tujuan penyuluhan diajukan penyaji
3. Menggali pengetahuan peserta
penyajian tentang penyakit
1. Menjelaskan degeneratif.
materi tentang penyakit 1. Mendengarkan dan
degeneratif memperhatikan
20 menit
a. Pengertian 2. Mengajukan pertanyaan bila
b. Jenis penyakit degeneratif kurang mengerti
c. Pencegahan penyakit degeneratif

Penutup 1. Melakukan evaluasi dengan 1. Memperhatikan dan


memberikan pertanyaan menjawab pertanyaan
10 menit
2. Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
3. Memberi kesempatan kepada
peserta untuk bertanya kembali
jika kurang jelas
M. KRITERIA EVALUASI
1. STRUKTUR
a. Mahasiswa membuat pre planning 3 hari sebelumnya
b. Mahasiswa menyiapkan media dan perlengkapan pendukung kegiatan
c. Mahasiswa menyiapkan tempat sesuai dengan pre planing
2. Proses
a. Mahasiswa
Mahasiswa hadir berperan sesuai dengan fungsinya
b. Masyarakat
lansia dan masyarakat dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Hasil :
a. Menyebutkan pengertian penyakit degeneratif
b. Menyebutkan Jenis penyakit degeneratif
c. Menyebutkan pencegahan penyakit degeneratif
E. PENGESAHAN

Semarang, 05 Oktober 2018

Sasaran Penyelenggara

Warga RW 03 Rejosari Kelurahan Wonolopo Mahasiswa Profesi Ners Unimus

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Ns. Heriyanto Adi Nugroho, M.Kep., Sp.Kom


PENYAKIT DEGENERATIF

A. Pengertian Penyakit Degeneratif


Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses penuaan penyakit ini terjadi
seiring bertambahnya usia. Penyakit degeneratif merupakan istilah yang secara medis
digunakan untuk menerangkan adanya suatu proses kemunduran fungsi sel saraf tanpa sebab
yang diketahui, yaitu dari keadaan normal sebelumnya ke keadaan yang lebih buruk.
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang menyebabkan terjadinya kerusakan atau
penghacuran terhadap jaringan atau organ tubuh. Proses dari kerusakan ini dapat disebabkan
oleh penggunaan seiring dengan usia maupun karena gaya hidup yang tidak sehat.

B. Faktor Penyebab
1. Usia
Semakin tua usia seseorang potensi penyakit ini semakin besar karena secara alami
fungsi sel manusia akan semakin menurun kemampuan tubuh untuk melakukan regenerasi
sel semakin menurun
2. Keturunan
Seseoang yang terlahir dari keluarga yang memiliki riwayat diabetes memiliki resiko
besar terserang diabetes.
3. Gaya hidup tidak sehat
Merupakan pemicu terbesar meningkatnya kasus penyakit ini di masyarakat misalnya:
mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, merokok, mengkonsumsi alkohol, kurang
olahraga, kurang istirahat, stress.

C. Jenis – jenis Penyakit Degeneratif


Kolesterol normal dalam tubuh adalah 160-200 mg, maka penumpukan kandungan LDL
harus dicegah agar tetap dalam keadaan normal.
1. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh adanya
sumbatan pada pembuluh darah koroner. PJK timbul jika 1 atau lebih arteri koroner
mengalami penyempitan akibat penumpukan kolesterol dan pembentukan plak pada dinding
pembuluh darah (aterosklerosis). Tanda-tanda awal PJK antara lain adalah hipertensi dan
kolesterol tinggi. Gejala yang dapat ditemukan pada penyakit ini adalah:
a) Nyeri di dada, dengan ciri khas nyeri di dada kiri, nyeri menjalar ke tangan kiri dagu.
b) Sensasi berat di dada seperti ditimpa benda berat, nyeri yang tajam dan menusuk di dada,
dan seperti diremas - remas.
c) Jantung berdebar – debar
d) Nyeri dan sesak napas timbul apabila beraktivitas berat dan mereda setelah beristirahat.
2. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit degeneratif pada tulang yang ditandai dengan rendahnya
massa tulang dan penipisan jaringan tulang. Hal tersebut dapat menyebabkan tulang menjadi
rapuh dan mudah patah. Disebut osteoporosis apabila massa tulang <-2,5 standar deviasi SD
massa tulang normal, dan disebut osteopenia apabila massa tulang antara -1 hingga -2,5 SD.
3. Stroke
Terjadi saat aliran darah ke otak terganggu atau berkurang secara hebat, sehingga otak
tidak mendapat oksigen dan makanan. Stroke terbagi terbagi menjadi dua:
a) Stroke Iskemik, disebabkan kurangnya aliran darah ke otak karena sumbatan pada
pembuluh darah otak.
b) Stroke Hemoragik, disebabkan pecahnya pembuluh darah dalam otak, darah yang
berkumpul dalam jaringan otak menyebabkan penekanan dan kerusakan sel otak.
Tanda dan Gejala:
 lemah atau lumpuh di wajah, kaki atau tangan, biasanya pada satu sisi badan .
 Sulit berbicara atau memahami pembicaraan (afasia).
 Penglihatan buram, terganggu atau pandangan ganda
 Kehilangan keseimbangan atau koordinasi badan
 Sakit kepala hebat, dapat disertai leher kaku, nyeri wajah, nyeri di daerah antara kedua
mata, muntah atau gangguan kesadaran
 Gangguan daya ingat, orientasi atau persepsi
4. Asam Urat
Asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang kita
konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping dari pemecahan sel dalam darah.
Purin adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh
makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu
karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam
tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari
hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu. Gejala
Asam Urat sebagai berikut:
a) Kesemutan dan linu
b) Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
c) Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa
pada malam dan pagi.
Solusi Mengatasi Asam Urat.
a) Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normal adalah
2.4-6 untuk wanita dan 3.0-7 untuk pria.
b) Kontrol makanan yang dikonsumsi.
c) Banyak minum air putih.
d) Makanan yang Dihindari :
 Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak.
 Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting.
 Makanan kaleng seperi kornet dan sarden.
 Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental.
 Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti tempe,
tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping.
 Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang kol,
buncis.
 Buah-buahan seperti durian, alpukat, nanas, air kelapa.
 Minuman dan makanan yang mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape.
5. Hipertensi
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi.
Beberapa faktor tersebut antara lain:
a) Keturunan
b) Usia
c) Garam
d) Kolesterol
e) Obesitas / Kegemukan
f) Stres
g) Rokok
h) Kafein
i) Alkohol
j) Kurang Olahraga

Untuk mencegah penyakit hipertensi ini adalah dengan mengendalikan penyebab.


Adapun pencegahan yang berhubungan dengan makanan adalah Kurangi konsumsi garam
dalam makanan, konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium.
Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi, makan sayur dan
buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon, dan jeruk,
kendalikan kadar kolesterol, kendalikan diabetes.
6. Penyakit Diabetes Mellitus (DM)
Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa atau
gula dalam darah yang disebabkan oleh tubuh tidak dapat menggunakan glukosa atau gula
dalam darah sebagai sumber energi.
Faktor-faktor risiko diabetes mellitus antara lain obesitas, merokok, stres, hipertensi,
jarang berolah raga, usia di atas 45 tahun keatas, faktor keturunan, ras, riwayat menderita
diabetes gestasional (pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4,5 kg) dan jenis
kelamin.
Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
1) Cepat merasa haus
2) Sering buang air kecil (BAK)
3) Cepat merasa lapar
4) Kesemutan pada ujung - ujung jari tangan dan kaki
5) Pengelihatan menjadi buram
6) Luka yang sulit sembuh
Pencegahan primer adalah pencegahan terjadinya diabetes melitus pada individu yang
berisiko melalui modifikasi gaya hidup (pola makan sesuai, aktivitas fisik, penurunan berat
badan) dengan didukung program edukasi yang berkelanjutan. Sedangkan pencegahan
sekunder, merupakan tindakan pencegahan terjadinya komplikasi akut maupun jangka
panjang. Programnya meliputi pemeriksaan dan pengobatan tekanan darah, perawatan kaki
diabetes, pemeriksaan mata secara rutin, pemeriksaan protein dalam urine program
menurunkan atau menghentikan kebisaaan merokok.
7. Osteoartritis (OA)
Penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan jaringan tulang rawan pada sendi
yang ditandai dengan perubahan pada tulang. Faktor resiko terjadinya penyakit ini adalah
genetik, perempuan, riwayat benturan pada sendi, usia dan obesitas. Gejala yang dapat
ditemukan:
a) Nyeri pada sendi terutama setelah beraktivitas dan membaik setelah beristirahat
b) Kadang dapat ditemukan kekakuan di pagi hari, durasi tidak lebih dari 30 menit.

Umumnya sendi yang terkena adalah sendi - sendi yang menopang tubuh seperti lutut,
panggul, dan punggung.

D. Pencegahan Penyakit Degeneratif


Faktor-faktor resiko utama penyebab penyakit degeneratif adalah pola makan yang tidak
sehat, kurangnya aktifitas fisik, serta konsumsi rokok. Pada pola makan yang tidak sehat
misalnya mengkonsumsi makanan berlemak jenuh seperti junk food serta makanan berkolestrol
lainnya. Karena itu, ada tiga cara upaya-upaya pencegahan penyakit degeneratif, yakni
melakukan pola makan yang baik, olah raga yang teratur, dan tidak mengkonsumsi rokok dan
memeriksakan kesehatan secara teratur.
cara perawatan penyakit degeratif pada lansia , antara lain :
a. Berikan makanan porsi kecil tapi sering
b. Banyak minum dan kurangi makanan yang terlalu asin
c. Berikan makanan yang mengandung serat
d. Batasi pemberian makanan yang tinggi kalori
e. Batasi minum kopi dan the
f. Mengingatkan/membantu melakukan personal hygiene
g. Menganjurkan gunakan sabun lunak mengandung minyak/skin lotion
h. Menyediakan tempat/ waktu tidur yang nyaman
i. Mengatur lingkungan yang adekuat
j. Latihan fisik ringan memperlancar sirkulasi dan melenturkan otot
k. Minum hangat sebelum tidu
l. Berkomunikasi dengan mempertahankan kontak mata
m. Mengingatkan terhadap kegiatan yang akan dilakukan
n. Menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan klien
o. Memberi kesempatan untuk mengekspresikan diri
p. Melibatkan klien dalam kegiatan sesuai kemampuan
q. Menghargai pendapat klien

E. Referensi

1. Adib, M. 2009. Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung dan
Stroke. Yogyakarta. Dianloka.
2. Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2012). Perana Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta.
Kencana.
3. Beevers. 2010. Bimbingan Dokter Pada Tekanan Darah.
4. Dalimarta, Setiawan. 2008. Care Your Self Hipertensi. Jakarta. Penebar plus.
5. Darmojo, R. 2011.Buku Ajar Geriatic (IlmuKesehatanLanjutUsia) edisike – 4.Jakarta.
BalaiPenerbit FKUI.
6. Maryam. 2008. Menengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta. Salemba Medika.
7. Smeltzer & Bare. 2001. Keperawatan Medikal Bedah.Vol 2.Jakarta. EGC.
8. Wahyuni & Handayani D. 2012. Penyakit Degeneratif pada Lansia. Jakarta. Penebar plus

Anda mungkin juga menyukai