PRE PLANNING
(KEGIATAN KOMUNITAS)
A. PENDAHULUAN
Saat ini jumlah lanjut usia di dunia diperkirakan lebih dari 629 juta jiwa.
Diperkirakan tahun 2025 jumlah lanjut usia akan mencapai 1,2 milyar. Indonesia
merupakan Negara berkembang yang telah memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia
(aging structural population). Kemajuan dibidang kesehatan berdampak pada
meningkatnya kualitas kesehatan serta meningkatnya umur harapan hidup. Akibatnya
jumlah penduduk yang berusia lanjut semakin meningkat. Angka harapan hidup orang
Indonesia meningkat dari 65 tahun pada 1997 menjadi 73 tahun pada 2025. Sehingga pada
tahun 1990 sampai 2025 Indonesia akan mempunyai kenaikan jumlah lansia sebesar 414%
yang merupakan angka paling tinggi di dunia (Wahyuni & Handayani D, 2012).
Lanjut usia (lansia) merupakan fase dimana seseorang yang telah mengalami tahap
akhir perkembangan dari daur kehidupan manusia. Semua orang akan mengalami proses
menjadi tua. Masa lansia merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada
masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit
sehingga tidak dapat melakukan tugas sehari - hari lagi. Tahap ini terjadi proses
menurunnya kemampuan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi normal
(Maryam, 2008).
Penuaan dihubungkan dengan perubahan degeneratif pada kulit, otot,
tulang,jantung, pembuluh darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh lainya. Kemampuan
regenerasi yang terbatas dan pertahanan terhadap infeksi yang menurun membuat lansia
menjadi lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan dibandingkan dengan orang
dewasa lain (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).
Berdasarkan data windshield survey jumlah lansia di RW 03 Rejosari kelurahan
Wonolopo yaitu sebanyak 161 lansia. Lansia awal (46 – 55 tahun) sebanyak 94, lansia
akhir (56 – 65 tahun) sebanyak 35, manula (<65 tahun) sebanyak 32. Pendidikan warga
RW 03 sebanyak 198 tidak sekolah dan 71 dalam tingkat SD. Hasil pemeriksaan yang
telah dilakukan pada 20 lansia di dapatkan rata-rata tekanan darah yaitu 150 -180/90-100
mmHg. Data dari Puskemas Keluarahan Wonolopo rata-tata angka kunjungan Hipertensi
3 bulan terakhir (Juni – Agusus 2018) sebanyak 105 penderita (33%).
Berdasarkan hasil wawancara ibu RW bahwa sudah 6 tahun kegiatan posbindu tidak
berjalan di sebabkan adanya masalah internal yang tidak bisa di selesaikan sehingga belum
pernah di lakukan kegiatan untuk mendukung kesehatan lansia dan tidak ada kader
posbindu yang terbentuk. selain itu ibu RW juga mengatakan masalah kesehatan yang
paling sering di keluhkan lansia adalah pusing, sakit kepala, sakit pada bagian tengkuk
kepala serta tidur kurang dari 7 jam.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan muncul diagnosa
keperawatan yaitu Ketidakkefektifan pemeliharaan kesehatan pada lansia (penyakit
degeratif), untuk mengatasi masalah keperawatan tersebut maka intervensi yaitu
melakukan penyuluhan penyakit degeneratif pada lansia di RW 03.
B. TOPIK KEGIATAN :
Penyuluhan penyakit degeneratif pada lansia
C. HARI/TANGGAL :
12 Oktober 2018
D. WAKTU :
1 kali pertemuan selama 35 menit
E. TEMPAT :
Rumah Pak RW 03
F. SASARAN :
Lansia di RW 03
G. TIU :
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia RW 03 mampu memahami
apa yang dimaksud dengan penyakit degeneratif dan melakukan pencegahannya.
TIK :
1. Menyebutkan pengertian penyakit degeneratif
2. Menyebutkan faktor penyebab penyakit degeneratif
3. Menyebutkan jenis-jenis penyakit degeneratif
4. Menyebutkan pencegahan penyakit degeneratif
H. METODE :
Cemarah dan Tanya-jawab
I. ALAT DAN MEDIA :
SAP
Leflet
PPT
LCD
Leptop
J. MATERI : (terlampir)
K. STRUKTUR PENGORGANISASIAN
1. Ketua : Imran Pashar
2. Pelaksana : Annisa Fitri
3. Sie ilmiah :-
a. Seksi Perlengkapan : Hadi Purnomo
Yiyin Khusni Fadilah
b. Seksi Dokumentasi : Afecfada Subaikha
Ruly Faturahman
Waode Adawia
Sasaran Penyelenggara
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
B. Faktor Penyebab
1. Usia
Semakin tua usia seseorang potensi penyakit ini semakin besar karena secara alami
fungsi sel manusia akan semakin menurun kemampuan tubuh untuk melakukan regenerasi
sel semakin menurun
2. Keturunan
Seseoang yang terlahir dari keluarga yang memiliki riwayat diabetes memiliki resiko
besar terserang diabetes.
3. Gaya hidup tidak sehat
Merupakan pemicu terbesar meningkatnya kasus penyakit ini di masyarakat misalnya:
mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, merokok, mengkonsumsi alkohol, kurang
olahraga, kurang istirahat, stress.
Umumnya sendi yang terkena adalah sendi - sendi yang menopang tubuh seperti lutut,
panggul, dan punggung.
E. Referensi
1. Adib, M. 2009. Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung dan
Stroke. Yogyakarta. Dianloka.
2. Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2012). Perana Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta.
Kencana.
3. Beevers. 2010. Bimbingan Dokter Pada Tekanan Darah.
4. Dalimarta, Setiawan. 2008. Care Your Self Hipertensi. Jakarta. Penebar plus.
5. Darmojo, R. 2011.Buku Ajar Geriatic (IlmuKesehatanLanjutUsia) edisike – 4.Jakarta.
BalaiPenerbit FKUI.
6. Maryam. 2008. Menengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta. Salemba Medika.
7. Smeltzer & Bare. 2001. Keperawatan Medikal Bedah.Vol 2.Jakarta. EGC.
8. Wahyuni & Handayani D. 2012. Penyakit Degeneratif pada Lansia. Jakarta. Penebar plus