2, September : 71 - 75
ISSN 1907-1744
PEMBELAJARAN QUANTUM MODEL TANDUR UNTUK MEMBANGUN
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN
Abstrak : Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh efektif tidaknya komunikasi yang terjadi di dalamnya.
Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi
dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang
telah ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah
laku menjadi lebih baik. Pengajar adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi
yang efektif dalam pembelajaran. Motode Pembelajaran Quantum Model Tandur merupakan salah satu media efektif
dan bisa dipakai pengajar untuk membangun komunikasi efktif. Hal ini dilihat dari prinsip-prinsip Pembelajaran
Quantum dan langkah-langkah pelaksanaannya Pembelajaran Quantum Model TANDUR.
Kata Kunci : Komunikasi fektif, Quantum Teaching, Model Tandur
I. PENDAHULUAN dalam usaha mencapai hasil, melibatkan interaksi bersama,
Paradigma pembelajaran abad 21 menitikbertkan serta melibatkan suatu kelompok [10]
pada usaha guru dalam menhoptimalisasi potensi siswa Komunikasi merupakan salah satu kompetensi
untuk membangun pengetahuan. Guru merupakan ujung penting yang harus dikuasi oleh guru atau pengajar.
tombak berlangsunganya kegiatan pembelajaran karena Tekhnik penyampain informasi dan bantahan dengan cara
kemapuan guru akan menghasilkan pembentukan kualitas yang baik dalam pembelajaran akan memberikan dampak
peserta didiknya. Peserta didik harus aktif dalam pencarian yang baik terhadap keberhasilan pembelajaran. Perihal
dan pengembangan pengetahuan. Kebenaran ilmu tidak komunikasi Allah SWT telah berfirman dalam alquran
terbatas pada apa yang disampaikan oleh guru dan dosen. Surat Annahal QS 16:124
Guru dan dosen harus mengubah perannya, tidak lagi “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah
sebagai pemegang otoritas tertinggi keilmuan dan dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
indoktriner, tetapi menjadi fasilitator yang membimbing yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
peserta didik ke arah pembentukan pengetahuan oleh diri mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
mereka sendiri. Diharapkan dalam pembelajaran di kelas Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
siswa aktif dalam belajar, aktif berdiskusi, berani petunjuk.”
menyampaikan gagasan dan menghargai gagasan orang Dalam ayat tersebut manusia diperintahkan untuk
lain, serta memiliki kepercayaan diri yang tinggi . menyapaikan sesuatu yang baik kepada orang lain dengan
Kegiatan pembelajaran merupakan proses cara yang baik. Dalam pembelajaran cara yang baik
transformasi pesan edukatif berupa materi belajar dari mengandung makna luas mulai dari tehnik penyampaian,
sumber belajar kepada pembelajar. Dalam pembelajaran disain lingkungan kelas dan pengelolaan kelas samapai
terjadi proses komunikasi untuk menyampaikan pesan dari kepada sekenario pembelajaran yang dirancang guru.
pendidik kepada peserta didik dengan tujuan agar pesan Namun dalam realitanya sering kali terjadi apa yang
dapat diterima dengan baik dan berpengaruh terhadap disampiakan oleh pembawa pesan (komonikator) dalam
pemahaman serta perubahan tingkah laku. Dengan hal ini guru terkadang tidak dapat diterima sepenuhnya
demikian keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat oleh penerima pesan (komunikan/peserta didik) sehingga
tergantung kepada efektifitas proses komunikasi yang terjadi kesalah pahaman (miskomunikasi) antara pendidik
terjadi dalam pembelajaran tersebut [10] dan peserta didik. Dalam pembelajaran kesalahpahaman
Agar tercapainya komunikasi yang efektif dalam penerimaan konsep disebabakan oleh banyak faktor
pembelajaran sangat tergantung dari metode pembelajaran diantaranya tidak tepatnya metode yang dipakai, guru
yang dipakai oleh guru dan dosen dalam pembelajaran. kurang menguasai konsep, atau tidak kondusifnya
Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor penting lingkungan kelas untuk belajar.
dalam membangun komunikasi yang efektif antara Hal–hal penting yang perlu diperhatikan saat
pendidik dan peserta didik. Salah satu metode yang proses informasi untuk komunikasi dalam pembelajaran,
dimaksud adalah Pembelajaran Quantum Model Tandur. antara lain: (1) hal yang akan disampaikan kepada
Metode tersebut sangat memungkinkan untuk membangun penerima tanpa ada pembiasan isi (subject = outcome),
komunikasi efektif antara pengajar dan peserta didik. (2) hal yang akan disampaikan sesuai dengan kemampuan
siswa dalam menelaah (tingkat intelegensi siswa,
II. PEMBAHASAN pengalaman-pengalaman yang pernah didapat), (3) siswa
2.1. Komunikasi Yang Efektif terikat secara aktif dalam proses belajar dengan cara
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan menghubungkan apa yang mereka dapat sebelumnya
oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang dengan hal baru yang akan disampaikan, (4) siswa diminta
menimbulkan efek tertentu [8]. Komunikasi adalah suatu menunjukkan kemajuan sehingga pencapaiannya dapat
proses, bukan sesuatu yang bersifat statis. Komunikasi dianalisis, umpan balik mendapat respon sehingga terlihat
memerlukan tempat, dinamis, menghasilkan perubahan jelas sukses dalam usahanya, dan (5) siswa diberi waktu
71
J. Pijar MIPA, Vol. V No.2, September : 71 - 75
luang yang cukup untuk berlatih dengan kondisi beragam belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa.
untuk meyakinkan proses retensi dan tranfer yang sedang Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat
terjadi [8]. alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi
Komunikasi dan interaksi dalam pembelajaran dirinya dan orang sekitarnya. Orkestra merupakan
memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, kolaborasi berbagai interaksi belajar yang terdiri dari
sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan konteks maupun kontens. Konteksnya meliputi (1) suasana
penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang pembelajaran, (2) landasan/kerangka kerja (3) lingkungan
studi. Model pembelajaran yang patut dipertimbangkan pembelajaran (4) perancangan pembelajaran yang dinamis.
adalah model pembelajaran yang lebih banyak mendorong Sedangkan kontensnya meliputi (1) presentasi/cara
terjadinya interaksi dan komunikasi peserta didik, dengan penyampaian materi (2) pemberdayaan fasilitas (3)
adanya interaksi dan komunikasi akan dapat memotivasi ketrampilan hidup [12].
peserta didik menguasai materi pelajaran [5] Menurut Bratasari R [1] dengan Quantum
teaching guru dapat mengajar dengan memfungsikan
2.2. Pembelajaran Quantum (Quantum teaching) kedua belahan otak kiri dan otak kanan pada fungsinya
Pembelajaran quantum berfokus pada hubungan masing-masing. Penelitian di Universitas California
dinamis dalam lingkungan kelas-interaksi yang mendirikan mengungkapkan bahwa masing-masing otak tersebut
landasan dan kerangka untuk belajar. Quantum teaching mengendalikan aktivitas intelektual yang berbeda. Otak
mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan kiri menangani angka, susunan, logika, organisasi, dan hal
lingkungan belajar yang efektif merancang kurikulum, lain yang memerlukan pemikiran rasional, beralasan
menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar. Asas dengan pertimbangan yang deduktif dan analitis. Bagian
Utama Model Pembelajaran Quantun bersandar pada otak ini yang digunakan berpikir mengenai hal-hal yang
konsep; “bawalah dunia mereka ke dunia kita dan bersifat matematis dan ilmiah. Kita dapat memfokuskan
antarkan dunia kita ke dunia mereka”[4] diri pada garis dan rumus, dengan mengabaikan kepelikan
Asas utama Quantum Teaching menurut tentang warna dan irama. Otak kanan mengurusi masalah
pendapat Bobbi DePorter dalam [3] adalah semua aspek pemikiran yang abstrak dengan penuh imajinasi. Misalnya
kepribadian manusia. Semua aspek itu meliputi pikiran, warna, ritme, musik, dan proses pemikiran lain yang
perasaan, bahasa isyarat, pengetahuan, sikap dan memerlukan kreativitas, orisinalitas, daya cipta dan bakat
keyakinan serta persepsi masa mendatang. Jadi proses artistik. Pemikiran otak kanan lebih santai, kurang terikat
belajar akan berhasil apabila dengan cara mengaitkan oleh parameter ilmiah dan matematis. Kita dapat
materi yang diajarkan dengan suatu peristiwa, pikiran atau melibatkan diri dengan segala rupa dan bentuk, warna-
perasan yang diperoleh dari kehidupan rumah. Belajar warni dan kelembutan, dan mengabaikan segala ukuran
akan berhasil bila guru bisa memahami keadaan siswa, dan dimensi yang mengikat.
sehingga semua materi atau pesan yang disampaikan akan Jika guru dengan metode yang digunakan mampu
tertanam di hati siswa tersebut. Akhirnya dengan menfungsikan kedua otak yaitu otak kiri dan kanan maka
pengertian yang lebih luas dan penguasaan lebih proses belajar mengajar akan lebih efektif. Ketika otak
mendalam, siswa dapat mengambil apa yang mereka kiri mulai bosan dengan hal-hal yang bersifat matematis
pelajari ke dalam dunia mereka dan menerapkannya pada dan ilmiah maka siswa akan sulit menerima pelajaran
situasi baru. sehingga perlu diseimbangkan dengan kegiatan-kegiatan
Kata Quantum sendiri berarti interaksi yang otak kanan yang lebih santai. Apabila dalam pembelajaran
mengubah energi menjadi cahaya. Jadi Quantum Teaching siswa merasa santai, nyaman dan rileks maka komunikasi
menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara antara siswa dan siswa atau siswa dengan guru akan
menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan berlangsung efektif. Untuk mendapatkan kondisi santai,
belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas. nyaman dan rileks maka guru perlu merancang lingkungan
Persamaan Quantum Teaching ini diibaratkan mengikuti kelas yang dinamis.
konsep Fisika Quantum yaitu: Dengan demikian pembelajaran dapat dimaknai
E= mc2 sebagai interaksi antara pendidik dengan peserta didik
E = Energi (antusiasme, efektivitas belajar- yang dilakukan secara sengaja dan terencana serta
mengajar,semangat) memiliki tujuan yang positif. Keberhasilan pembelajaran
m = massa (semua individu yang terlibat, situasi, materi, harus didukung oleh komponen-komponen instuksional
fisik) yang terdiri dari pesan berupa materi belajar, penyampai
c = interaksi (hubungan yang tercipta di kelas) pesan yaitu pengajar, bahan untuk menuangkan pesan,
Berdasarkan persamaan tersebut dapat dipahami, peralatan yang mendukung kegiatan belajar, teknik atau
interaksi serta proses pembelajaran yang tercipta akan metode yang sesuai, serta latar atau situasi yang kondusif
berpengaruh besar sekali terhadap efektivitas dan bagi proses pembelajaran [10].
antusiasme belajar peserta didik. Bila metode ini 2.2.1. Prinsip-prinsip Quantum Teaching
diterapkan, maka guru akan lebih berhasil dalam Menurut Dobbi DePorter dalam Cahyono NA [3]
memberikan materi serta lebih dicintai anak didik karena Prinsip-prinsip Quantum Teaching meliputi:
guru mengoptimalkan berbagai metode [12]. 1) Segalanya berbicara : Segalanya dari lingkungan
Quantum Teaching adalah orkestra dari warna- kelas hingga bahasa tubuh, bahasa isyarat mereka,
warni interaksi yang ada di dalam dan disekitar momen semuanya mengirim pesan untuk belajar, 2) Segalanya
belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur
72
Pembelajaran Quantum Model TANDUR untuk Membangun Komunikasi Efektif .......... (Bq. Sri Handayani)
mempunyai tujuan: Semua yang dilakukan guru dan berbagai pertanyaan ketika masih pada tahap
mempunyai tujuan, 3) Pengalaman sebelum pemberian mengalami.
nama: Otak bisa berkembang pesat dengan adanya D = Demontrasikan: Pada saat siswa belajar sesuatu yang
rangsangan komunikasi yang akan menggerakkan rasa baru dan mereka diberi pengalaman dan ditunjukkan
ingin tahu, oleh karena itu proses belajar paling baik terjadi konsep yang benar (Penamaan) dan diberi kesempatan
ketika siswa telah mendapat informasi sebelum mereka untuk berbuat (Demontrasi). Setelah sisiwa mengalami
memperoleh nama untuk mempermudah mereka belajar akan sesuatu, berarti kesempatan kepada mereka
mempelajari, 4) Semua usaha siswa harus diakui: Belajar untuk mendemonstrasikan kemampuannya,. Melalui
mempunyai aturan, belajar berarti melangkah keluar dari pengalaman belajar tersebut siswa akan mengerti dan
kenyataan. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka mengetahui bahwa dia memiliki kemampuan dan informasi
pantas mendapat pengakuan atas kecakapan dan yang cukup.
kepercayaan diri mereka sehingga merasa bangga dengan U = Ulangi: memperoleh pengetahuan hanya dengan jalan
kemampuan yang mereka miliki bisa menimbulkan minat mengalami satu kali saja atau diingat setengah-setengah
yang lebih besar, 5) Jika pantas dipelajari maka pantas jelas akan mudah sekali terlupakan dan bahkan tidak akan
dirayakan: Guru sebaiknya sering memberi hadiah kepada menetap dalam ingatan siswa, sebaliknya pengetahuan dan
siswa yang berhasil dalam menyelesaikan tugas dengan pengalaman yang sering diulang-ulang akan menjadi
cepat dan benar. Dengan pemberian hadiah berupa pujian, pengetahuan yang tetap dan dapat digunakan kapan saja.
mereka akan merasa dihargai, sehingga mereka akan selalu R = Rayakan, Ekspresi kelompok yang telah berhasil,
berusaha agar dapat memecahkan masalah tugas yang misalnya dengan bertepuk tangan atau bernyanyi [2]
diberikan.
2.2.2. Konsep TANDUR Sebagai Model Pembelajaran 2.3. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
Dalam pembelajaran apabila antara pendekatan, Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di
strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran luar diri individu. Adapun lingkungan pengajaran
sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka merupakan segala apa yang bisa mendukung pengajaran
terbentuklah apa yang disebut dengan model itu sendiri yang dapat difungsikan sebagai “sumber
pembelajaran. Model pembelajaran merupakan bentuk pengajaran” atau “sumber belajar”. Bukan hanya guru dan
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang buku/bahan pelajaran yang menjadi sumber belajar. Tetapi
disajikan secara khas oleh guru. Atau dengan kata lain, banyak hal yang dapat dipelajari dan dijadikan sumber
model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari belajar peserta didik dari lingkungan. Pengajaran yang
penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik tidak menghiraukan prinsip lingkungan akan
pembelaajaran [11] mengakibatkan peserta didik tidak akan mampu
Setiap model pembelajaran memiliki sintaks atau beradaptasi dengan kehidupan tempat ia hidup.
langkah-langkah yang akan diterapkan dalam Pengetahuan yang mungkin ia kuasai belum menjamin
pembelajaran. Sintaks. Langkah pelaksanan model pada bagiman ia menerapkan pengetahuannya itu bagi
pembelajaran TANDUR sebagai berikut: lingkungan yang ia hadapi [9]. Lingkungan pembelajaran
T = Tumbuhkan, menumbuhkan minat belajar siswa yaitu perlu dikelola agar kondusif. Lingkungan ini tidak terbatas
menjalin interaksi dengan siswa dan menyakinkan mereka hanya pada lingkungan fisik, tetapi juga lingkungan non
mengapa harus mempelajari materi ini. Menurut Uzer fisik. Tentunya tidak dikehendaki lingkungan belajar yang
Usman dalam Cahyono [2] untuk menumbuhkan minat tidak terkonrol, tetapi juga tidak sepi mencekam.
dan perhatian siswa dapat dilakukan, Tugas guru yang tidak kalah penting adalah
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran. bagaimana menyiapkan lingkungan belajar sehingga
b. Menyampaikan aplikasi dan kegunaan dari bahan yang proses belajar terkesan “belajar itu hidup, segar, penuh
akan dipelajari, siswa memahami manfaat materi. semangat”, atau “datang dan jelajahilah”. Segala bentuk
c. Mengaitkan materi yang akan diajarkaan dengan apa penataan lingkungan mempunyai maksud tertentu mulai
yang telah diketahui siswa. dari cara poster ditempelkan di dinding, pengaturan
d. Mengadakan kompetisi antar siswa, misal dengan bangku, penyusunan bahan pembelajaran, hingga tingkat
membagi kelompok, tiap kelompok diberi tugas kebersihan kelas semuanya berbicara. Karena lingkungan
kemudian mempresentasikannya. kelas yang tertata baik akan mendukung sistem kognitif
e. Menggunakan media yang relevan siswa dalam pembelajaran.
f. Menciptakan lingkungan fisik, emosional dan sosial Sistem pembelajaran kognitif otak paling banyak
yang kondusif, misalnya cara penyusunan kursi, menerima perhatian karena sistem ini berhubungan dengan
menciptakan kondisi yang harmonis antara siswa. membaca, menulis, berhitung, dan semua aspek lain dalam
A =Alami : Konsep-konsep yang abstrak disajikan menjadi pengembangan kecakapan akademis. Dewasa ini standar
nyata, maka guru perlu membuat siswa mengalami pembelajaran siswa berfokus pada hasil sistem
langsung hal-hal yang dipelajari. Untuk melaksanakan pembelajaran kognitif. Namun tanpa perhatian terhadap
langkah ini guru memanfaatkan internet. N = Namai: sistem-sistem lainnya, siswa tidak mampu meraih potensi
ketika minat dan perhatian telah tumbuh dan berbagai maksimal mereka. Sistem pembelajaran kognitif
pertanyaan muncul dalam pikiran siswa, maka pada saat berkembang jika informasi baru diberikan dalam bentuk
itu guru memberi informasi atau konsep yang diinginkan, satuan pembelajaran bertema yang mengkaitkan seni,
di sini disebut dengan langkah penamaan. Dengan langkah musik, dan kegiatan fisik dengan dunia nyata siswa [6].
penamaan ini diharapkan akan menjawab tuntas keraguan
73
J. Pijar MIPA, Vol. V No.2, September : 71 - 75
Menurut DePorter dalam Mahmuddin [7] guru III. KESIMPULAN
tidak dapat mengajar lebih banyak dengan usaha lebih Proses belajar mengajar pada dasarnya
sedikit. Akan tetapi, guru dapat menyampaikan isi lebih merupakan satu bentuk komunikasi yang terjalin antara
banyak dan siswa mengerti lebih banyak. Hal itu dapat komunikator dalam hal ini pengajar yang menyalurkan
dicapai dengan mengubah lingkungan. Belajar terjadi baik pesan berupa materi pengajaran kepada komunikan yaitu
secara sadar maupun tidak sadar dalam waktu bersamaan. pelajar .Kemampuan/keterampilan guru dalam melakukan
Otak senantiasa dibanjiri stimulus, dan otak memilih fokus kegiatan komunikasi akan mempengaruhi proses yang
tertentu saat demi saat. Misalnya, ketika sebuah gambar akhirnya berujung pada hasil. Untuk menjalin komunikasi
ditampilkan baik dalam proses belajar maupun berupa yang efektif antara pengajar dan pelajar tergantung dari
pajangan kelas, maka di samping proses hal itu merangsang Metode dan model yang dipakai guru dalam mengajar.
modalitas belajar visual, juga dapat menimbulkan asosiasi Quantum Teaching menciptakan lingkungan
dalam kesadaran melalui jalur saraf. Sehingga lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang
sekeliling dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi
kemampuan siswa secara tidak sadar menyerap informasi yang terjadi di dalam kelas. Quantum Teaching Model
melalui kemitraan otak-mata. TANDUR merupakan kerangkka pengajaran Quatum
Dalam pengelolaan lingkungan pembelajaran Teaching dengan langkah-langkah: Tumbuhkan:
quantum bebrapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya: menumbuhkan minat belajar siswa, Alami: siwa
1). Pemajangan poster-poster ikon di kelas; Dalam mengalami langsung hal-hal yang dipelajari, Namai:
pembelajaran quantum hendaknya menjadi perhatian guru memberikan konsep dan informasi sesuai dengan
karena akan membantu penciptaan, penyimpanan, dan kebutuhan siswa untuk menjawab keraguan siswa,
pencarian informasi secara visual. Untuk efektivitasnya, Demonstrasi: siswa diberi kesempatan untuk berbuat,
pemasangan pajangan harus dikelola pada setiap sisi kelas Ulangi: pengulangan terhadap materi yang dipelajari dan
dengan mengatur tata letak antar pajangan untuk materi Rayakan: merayakan keberhasilan siswa sebagai bentuk
yang sudah lewat, sedang dipelajari, akan dipelajari ekspresi keberhasilan siswa.
ataupun poster afirmasi sebagai dialog internal. Selain itu Penataan lingkungan belajar yang sesuai dengan
juga kombinasi warna-warni dapat memperkuat prinsip-prinsip pembelajaran quantum dapat
pengajaran dan belajar siswa, sehingga dapat meransang menselaraskan sistem kerja otak karena meningkatkan
minat siswa untuk belajar. kemampuan kognitif siswa melalui kemitraan otak-mata.
2). Penggunaan alat bantu seperti media atau alat peraga; Dengan lingkungan kelas yang mendukung pada
tidak hanya membantu bagi pembelajaran visual, tetapi pembelajaran quantum informasi dalam pembelajaran
dapat membantu bagi modalitas pembelajar kinestetik. akan tersampaikan jauh lebih komunikatif.
Siswa yang kinestetik dapat memegang alat bantu, dan
mendapatkan sensasi yang lebih baik dari ide yang DAFTAR PUSTAKA
disampaikan guru. Contoh penggunaan media pada saat [1] Bratasari R, 2009 Eksperimen Pendekatan Quantum
pembelajaran biologi yakni dengan menunjukan tumbuhan Teaching Dan Quantum Learning Terhadap
di dalam kelas dapat memberikan suasana tersendiri bagi Pemahaman Konsep Pada Anak Subnormal.
siswa. Tumbuhan selain sebagai sumber oksigen, juga Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Jurusan
dapat sebagai objek pandang yang menarik dan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu
menyejukan pikiran Tumbuhan memberikan efek visual Pendidikan Universitas Muhammadiyah
yang indah, sehingga dapat menambah estetika kelas. Surakarta
3). Pengaturan bangku; susunan bangku dapat mendukung [2] Cahyono, Aris, 2009. Model Pembelajaran TANDUR
tujuan belajar bagi pelajaran apapun yang diberikan. Berbasis e-Learning Untuk Meningkatkan
Susunan bangku dapat memudahkan interaksi sosial, baik Aktivitas Siswa Memahami Konsep Hereditas
antar siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan di Kelas XII SMAN Plus Provinsi Riau. Jurnal
sumber belajar lainnya. Dengan demikian, susunan bangku Inspirasi Pendidikan (Online)
dapat membantu siswa agar tetap fokus pada aktivitas http://risecahyono.blogspot.com/2010/01/model-
belajar. pembelajaran-tandur-berbasis-e.html. diakses
4). Penggunaan musik; penggunaan musik dapat menata tanggal 20 Juni 2010.
suasana hati, mengubah keadaan mental siswa, dan [3] Cahyono NA, 2005. Meningkatkan Prestasi Belajar
mendukung lingkungan belajar yang positif. Musik Melalui Pembelajaran Quantum Teaching
membantu siswa bekerja lebih baik dan mengingat lebih Bidang Studi IPA Kelas III Di SD Negeri
banyak. Secara sadar maupun tidak sadar, musik dapat Gunungsari 01 Kecamatan Batangan Kabupaten
merangsang, meremajakan, dan memperkuat belajar. Pati. Skripsi tidak Dipublikasikan. Semarang:
Irama, ketukan, dan keharmonisan musik mempengaruhi Jurusan Kurikulum dan Tekhnologi Pendidikan
fisiologi manusia terutama gelombang otak dan detak Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
jantung, disamping dapat membangkitkan perasaan dan Semarang
ingatan. [4] DePorter, Readon Mark, Nourie S,.2010. Quantum
Teaching Memperaktikan Quantum Learning
di Ruang Kelas. Bandung: Kaifa
74
Pembelajaran Quantum Model TANDUR untuk Membangun Komunikasi Efektif .......... (Bq. Sri Handayani)
[5] Hadi, 2009, Membangun Interaksi dan Komunikasi
Dalam Pembelajaran (Online)
http://hadisoen.wordpress.com/2009/11/16/
membangun-interaksi-dan-komunikasi-dalam-
pembelajaran. Diakses tanggl 10 Mei 2010
[6] Given B.K, 2007. Brain-Based Teaching (terjemahan).
Bandung: Kaifa
[7] Mahmuddin, 2010, Pengaruh Lingkungan terhadap
Efektivitas Pembelajaran (Online)
http://mahmuddin.wordpress.com/2010/02/18/
komunikasi-efektif-antara-guru-dengan-siswa
Diakses tanggl 9 Juni 2010
[8] Miftah M, 2009. Komunikasi Efektif Dalam
Pembelajaran. Artikel. (Online)
http://wordpress.com/komunikasi-efektif-dalam-
pembelajaran/. Diakses tanggal 14 Mei 2010.
[9] Rohani, Ahmad, 2008. Pengelolaan Pengajaran.
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
[10]Sutirman, 2009. Komunikasi Efektif Dalam
Pembelajaran. Artikel. (Online)
http://tirman.wordpress.com/komunikasi-efektif-
dalam-pembelajaran/ .
Diakses tanggal 15 Juni, 2010
[11]Sudrajat, Akhmad, 2009.Beda Strategi, Model,
Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran.
Makalah Pendidikan..(Online)
http://smacepiring.wordpress.com.
Di akses tanggal 20 Juni 2010
[12]Walujo DA, 2009. Quantum Learning-Quantum
Teaching (Online)
http://smacepiring.wordpress.com.
Diakses tanggal 5 Mei 2010
75