Anda di halaman 1dari 5

J. Pijar MIPA, Vol. V No.

2, September : 71 - 75
ISSN 1907-1744
PEMBELAJARAN QUANTUM MODEL TANDUR UNTUK MEMBANGUN
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN

Baiq Sri Handayani


Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Mataram
Jl. Majapahit No. 62 Mataram 83125

Abstrak : Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh efektif tidaknya komunikasi yang terjadi di dalamnya.
Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi
dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang
telah ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah
laku menjadi lebih baik. Pengajar adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi
yang efektif dalam pembelajaran. Motode Pembelajaran Quantum Model Tandur merupakan salah satu media efektif
dan  bisa  dipakai  pengajar  untuk  membangun  komunikasi  efktif.  Hal  ini  dilihat  dari  prinsip-prinsip  Pembelajaran
Quantum dan langkah-langkah pelaksanaannya Pembelajaran Quantum Model TANDUR.
Kata Kunci : Komunikasi fektif, Quantum Teaching, Model Tandur

I. PENDAHULUAN dalam usaha mencapai hasil, melibatkan interaksi bersama,
Paradigma pembelajaran abad 21 menitikbertkan serta melibatkan suatu kelompok [10]
pada usaha  guru  dalam  menhoptimalisasi  potensi siswa Komunikasi merupakan salah satu kompetensi
untuk membangun pengetahuan. Guru merupakan ujung penting  yang  harus  dikuasi  oleh  guru  atau  pengajar.
tombak  berlangsunganya  kegiatan  pembelajaran  karena Tekhnik penyampain informasi dan bantahan dengan cara
kemapuan guru akan menghasilkan pembentukan kualitas yang baik dalam pembelajaran akan memberikan dampak
peserta didiknya. Peserta didik harus aktif dalam pencarian yang  baik  terhadap  keberhasilan  pembelajaran.  Perihal
dan  pengembangan pengetahuan. Kebenaran ilmu tidak komunikasi Allah  SWT  telah  berfirman  dalam  alquran
terbatas pada apa yang disampaikan oleh guru dan dosen. Surat Annahal QS 16:124
Guru  dan  dosen  harus  mengubah  perannya,  tidak  lagi  “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah
sebagai  pemegang  otoritas  tertinggi  keilmuan  dan dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
indoktriner, tetapi menjadi fasilitator yang membimbing yang  baik.  Sesungguhnya  Tuhanmu  Dialah  yang  lebih
peserta didik ke arah pembentukan pengetahuan oleh diri mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
mereka sendiri. Diharapkan dalam pembelajaran di kelas Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
siswa  aktif  dalam  belajar,  aktif  berdiskusi,  berani petunjuk.”
menyampaikan  gagasan  dan  menghargai gagasan  orang Dalam ayat tersebut manusia diperintahkan untuk
lain, serta memiliki kepercayaan diri yang tinggi . menyapaikan sesuatu yang baik kepada orang lain dengan
Kegiatan  pembelajaran  merupakan  proses cara  yang  baik.  Dalam  pembelajaran  cara  yang  baik
transformasi  pesan  edukatif  berupa  materi  belajar  dari mengandung makna luas mulai dari tehnik penyampaian,
sumber belajar kepada pembelajar. Dalam pembelajaran disain  lingkungan  kelas dan  pengelolaan  kelas  samapai
terjadi proses komunikasi untuk menyampaikan pesan dari kepada  sekenario  pembelajaran  yang  dirancang  guru.
pendidik kepada peserta didik dengan tujuan agar pesan Namun  dalam  realitanya  sering  kali  terjadi  apa  yang
dapat  diterima  dengan  baik  dan  berpengaruh  terhadap disampiakan oleh pembawa pesan (komonikator) dalam
pemahaman  serta  perubahan  tingkah  laku.  Dengan hal ini guru  terkadang tidak dapat diterima sepenuhnya
demikian  keberhasilan  kegiatan  pembelajaran  sangat oleh penerima pesan (komunikan/peserta didik) sehingga
tergantung  kepada  efektifitas  proses  komunikasi  yang terjadi kesalah pahaman (miskomunikasi) antara pendidik
terjadi dalam pembelajaran tersebut [10] dan peserta didik. Dalam pembelajaran kesalahpahaman
Agar tercapainya komunikasi yang efektif dalam penerimaan  konsep  disebabakan  oleh  banyak  faktor
pembelajaran sangat tergantung dari metode pembelajaran diantaranya  tidak  tepatnya  metode  yang  dipakai,  guru
yang dipakai oleh guru dan dosen dalam pembelajaran. kurang  menguasai  konsep,  atau  tidak  kondusifnya
Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor penting lingkungan kelas untuk belajar.
dalam  membangun  komunikasi  yang  efektif  antara Hal–hal  penting  yang  perlu  diperhatikan  saat
pendidik  dan  peserta  didik.  Salah  satu  metode  yang proses informasi untuk komunikasi dalam pembelajaran,
dimaksud adalah Pembelajaran Quantum Model Tandur. antara  lain:  (1)  hal  yang  akan  disampaikan  kepada
Metode tersebut  sangat memungkinkan untuk membangun penerima tanpa ada pembiasan isi (subject = outcome),
komunikasi efektif antara pengajar dan peserta didik. (2) hal yang akan disampaikan sesuai dengan kemampuan
siswa  dalam  menelaah  (tingkat  intelegensi  siswa,
II. PEMBAHASAN pengalaman-pengalaman yang pernah didapat), (3) siswa
2.1. Komunikasi Yang Efektif terikat  secara  aktif  dalam  proses  belajar  dengan  cara
Komunikasi  adalah  proses  penyampaian  pesan menghubungkan  apa  yang  mereka  dapat  sebelumnya
oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang dengan hal baru yang akan disampaikan, (4) siswa diminta
menimbulkan efek tertentu [8]. Komunikasi adalah suatu menunjukkan  kemajuan  sehingga  pencapaiannya  dapat
proses,  bukan  sesuatu  yang  bersifat  statis.  Komunikasi dianalisis, umpan balik mendapat respon sehingga terlihat
memerlukan  tempat,  dinamis,  menghasilkan  perubahan jelas sukses dalam usahanya, dan (5) siswa diberi waktu
71
J. Pijar MIPA, Vol. V No.2, September : 71 - 75
luang yang cukup untuk berlatih dengan kondisi beragam belajar  efektif  yang  mempengaruhi  kesuksesan  siswa.
untuk meyakinkan proses retensi dan tranfer yang sedang Interaksi-interaksi  ini  mengubah kemampuan  dan bakat
terjadi [8]. alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi
Komunikasi  dan  interaksi  dalam  pembelajaran dirinya  dan  orang  sekitarnya.  Orkestra  merupakan
memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, kolaborasi  berbagai  interaksi  belajar  yang  terdiri  dari
sosial,  dan  emosional  peserta  didik  dan  merupakan konteks maupun kontens. Konteksnya meliputi (1) suasana
penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang pembelajaran, (2) landasan/kerangka kerja (3) lingkungan
studi.  Model pembelajaran yang  patut dipertimbangkan pembelajaran (4) perancangan pembelajaran yang dinamis.
adalah model pembelajaran yang lebih banyak mendorong Sedangkan  kontensnya  meliputi  (1)  presentasi/cara
terjadinya interaksi dan komunikasi peserta didik, dengan penyampaian  materi  (2)  pemberdayaan  fasilitas  (3)
adanya interaksi dan komunikasi akan dapat memotivasi ketrampilan hidup [12].
peserta didik menguasai materi pelajaran [5] Menurut  Bratasari  R  [1]  dengan  Quantum
teaching  guru  dapat  mengajar  dengan  memfungsikan
2.2. Pembelajaran Quantum (Quantum teaching) kedua belahan otak kiri dan otak kanan pada fungsinya
Pembelajaran quantum berfokus pada hubungan masing-masing.  Penelitian  di  Universitas  California
dinamis dalam lingkungan kelas-interaksi yang mendirikan mengungkapkan  bahwa  masing-masing  otak  tersebut
landasan dan kerangka untuk belajar. Quantum teaching mengendalikan aktivitas intelektual yang berbeda.  Otak
mencakup  petunjuk  spesifik  untuk  menciptakan kiri menangani angka, susunan, logika, organisasi, dan hal
lingkungan  belajar  yang  efektif  merancang  kurikulum, lain  yang  memerlukan  pemikiran  rasional,  beralasan
menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar. Asas dengan pertimbangan yang deduktif dan analitis. Bagian
Utama Model Pembelajaran Quantun bersandar pada otak ini yang digunakan berpikir mengenai hal-hal yang
konsep;  “bawalah dunia mereka ke dunia kita dan bersifat matematis dan ilmiah. Kita dapat memfokuskan
antarkan dunia kita ke dunia mereka”[4] diri pada garis dan rumus, dengan mengabaikan kepelikan
Asas  utama  Quantum Teaching menurut tentang warna dan irama. Otak kanan mengurusi masalah
pendapat Bobbi DePorter dalam  [3] adalah semua aspek pemikiran yang abstrak dengan penuh imajinasi. Misalnya
kepribadian manusia. Semua aspek itu meliputi pikiran, warna,  ritme,  musik,  dan  proses  pemikiran  lain  yang
perasaan,  bahasa  isyarat,  pengetahuan,  sikap  dan memerlukan kreativitas, orisinalitas, daya cipta dan bakat
keyakinan  serta  persepsi  masa  mendatang.  Jadi  proses artistik. Pemikiran otak kanan lebih santai, kurang terikat
belajar  akan  berhasil  apabila  dengan  cara  mengaitkan oleh  parameter  ilmiah  dan  matematis.  Kita  dapat
materi yang diajarkan dengan suatu peristiwa, pikiran atau melibatkan  diri  dengan  segala  rupa  dan  bentuk,  warna-
perasan  yang  diperoleh  dari  kehidupan  rumah.  Belajar warni dan kelembutan, dan  mengabaikan segala ukuran
akan  berhasil  bila  guru  bisa  memahami  keadaan  siswa, dan dimensi yang mengikat.
sehingga semua materi atau pesan yang disampaikan akan Jika guru dengan metode yang digunakan mampu
tertanam  di  hati  siswa  tersebut.  Akhirnya  dengan menfungsikan kedua otak yaitu otak kiri dan kanan maka
pengertian  yang  lebih  luas  dan  penguasaan  lebih proses  belajar  mengajar  akan  lebih efektif.  Ketika  otak
mendalam,  siswa  dapat  mengambil  apa  yang  mereka kiri mulai bosan dengan hal-hal yang bersifat matematis
pelajari ke dalam dunia mereka dan menerapkannya pada dan  ilmiah  maka  siswa  akan  sulit  menerima  pelajaran
situasi baru. sehingga perlu diseimbangkan dengan kegiatan-kegiatan
Kata  Quantum  sendiri  berarti  interaksi  yang otak kanan yang lebih santai. Apabila dalam pembelajaran
mengubah energi menjadi cahaya. Jadi Quantum Teaching siswa merasa santai, nyaman dan rileks maka komunikasi
menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara antara  siswa  dan  siswa  atau  siswa  dengan  guru  akan
menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan berlangsung efektif.  Untuk mendapatkan kondisi santai,
belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas. nyaman dan rileks maka guru perlu merancang lingkungan
Persamaan Quantum Teaching ini diibaratkan mengikuti kelas yang dinamis.
konsep Fisika Quantum yaitu: Dengan demikian pembelajaran dapat dimaknai
E= mc2 sebagai  interaksi  antara  pendidik  dengan  peserta  didik
E = Energi (antusiasme, efektivitas belajar- yang  dilakukan  secara  sengaja  dan  terencana  serta
       mengajar,semangat) memiliki tujuan yang positif. Keberhasilan pembelajaran
m = massa (semua individu yang terlibat, situasi, materi, harus  didukung  oleh  komponen-komponen  instuksional
       fisik) yang terdiri dari pesan berupa materi belajar, penyampai
c  =  interaksi (hubungan yang tercipta di kelas) pesan  yaitu  pengajar,  bahan  untuk  menuangkan  pesan,
Berdasarkan persamaan tersebut dapat dipahami, peralatan yang mendukung kegiatan belajar, teknik atau
interaksi  serta  proses  pembelajaran  yang  tercipta  akan metode yang sesuai, serta latar atau situasi yang kondusif
berpengaruh  besar  sekali  terhadap  efektivitas  dan bagi proses pembelajaran [10].
antusiasme  belajar  peserta  didik.  Bila  metode  ini 2.2.1. Prinsip-prinsip Quantum Teaching
diterapkan,  maka  guru  akan  lebih  berhasil  dalam Menurut Dobbi DePorter dalam Cahyono NA [3]
memberikan materi serta lebih dicintai anak didik karena Prinsip-prinsip Quantum Teaching meliputi:
guru mengoptimalkan berbagai metode [12]. 1)  Segalanya  berbicara  :  Segalanya  dari  lingkungan
Quantum Teaching adalah orkestra dari warna- kelas  hingga  bahasa  tubuh,  bahasa  isyarat  mereka,
warni interaksi yang ada di dalam dan disekitar momen semuanya mengirim pesan untuk belajar, 2) Segalanya
belajar.  Interaksi-interaksi  ini  mencakup  unsur-unsur
72
Pembelajaran Quantum Model TANDUR untuk Membangun Komunikasi Efektif .......... (Bq. Sri Handayani)
mempunyai  tujuan:  Semua  yang  dilakukan  guru dan  berbagai  pertanyaan  ketika  masih  pada  tahap
mempunyai  tujuan,  3)  Pengalaman  sebelum  pemberian mengalami.
nama:  Otak  bisa  berkembang  pesat  dengan  adanya D = Demontrasikan: Pada saat siswa belajar sesuatu yang
rangsangan  komunikasi  yang  akan  menggerakkan  rasa baru  dan  mereka  diberi  pengalaman  dan  ditunjukkan
ingin tahu, oleh karena itu proses belajar paling baik terjadi konsep  yang  benar  (Penamaan)  dan  diberi  kesempatan
ketika  siswa  telah  mendapat  informasi  sebelum  mereka untuk  berbuat  (Demontrasi).  Setelah  sisiwa  mengalami
memperoleh  nama  untuk  mempermudah  mereka belajar akan sesuatu, berarti kesempatan kepada mereka
mempelajari, 4) Semua usaha siswa harus diakui: Belajar untuk  mendemonstrasikan  kemampuannya,.  Melalui
mempunyai aturan, belajar berarti melangkah keluar dari pengalaman  belajar  tersebut  siswa  akan  mengerti  dan
kenyataan. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka mengetahui bahwa dia memiliki kemampuan dan informasi
pantas  mendapat  pengakuan  atas  kecakapan  dan yang cukup.
kepercayaan diri mereka sehingga merasa bangga dengan U = Ulangi: memperoleh pengetahuan hanya dengan jalan
kemampuan yang mereka miliki bisa menimbulkan minat mengalami satu kali saja atau diingat setengah-setengah
yang  lebih  besar,  5)  Jika  pantas  dipelajari maka  pantas jelas akan mudah sekali terlupakan dan bahkan tidak akan
dirayakan: Guru sebaiknya sering memberi hadiah kepada menetap dalam ingatan siswa, sebaliknya pengetahuan dan
siswa yang  berhasil dalam menyelesaikan tugas dengan pengalaman  yang  sering  diulang-ulang  akan  menjadi
cepat dan benar. Dengan pemberian hadiah berupa pujian, pengetahuan yang tetap dan dapat digunakan kapan saja.
mereka akan merasa dihargai, sehingga mereka akan selalu R = Rayakan,  Ekspresi  kelompok  yang  telah  berhasil,
berusaha  agar  dapat  memecahkan  masalah  tugas  yang misalnya dengan bertepuk tangan atau bernyanyi [2]
diberikan.
2.2.2. Konsep TANDUR Sebagai Model Pembelajaran 2.3. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
Dalam  pembelajaran  apabila  antara  pendekatan, Lingkungan  adalah  segala sesuatu  yang  ada  di
strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran luar  diri  individu.  Adapun  lingkungan  pengajaran
sudah terangkai  menjadi  satu  kesatuan  yang  utuh  maka merupakan segala apa yang bisa mendukung pengajaran
terbentuklah  apa  yang  disebut  dengan  model itu  sendiri  yang  dapat  difungsikan  sebagai  “sumber
pembelajaran.  Model  pembelajaran  merupakan  bentuk pengajaran” atau “sumber belajar”. Bukan hanya guru dan
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang buku/bahan pelajaran yang menjadi sumber belajar. Tetapi
disajikan secara khas oleh guru. Atau dengan kata lain, banyak  hal  yang  dapat dipelajari  dan  dijadikan  sumber
model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari belajar  peserta  didik  dari  lingkungan.  Pengajaran  yang
penerapan  suatu  pendekatan,  metode,  dan  teknik tidak  menghiraukan  prinsip  lingkungan  akan
pembelaajaran [11] mengakibatkan  peserta  didik  tidak  akan  mampu
Setiap  model  pembelajaran  memiliki  sintaks  atau beradaptasi  dengan  kehidupan  tempat  ia  hidup.
langkah-langkah  yang  akan  diterapkan  dalam Pengetahuan  yang  mungkin  ia  kuasai  belum  menjamin
pembelajaran.  Sintaks.  Langkah  pelaksanan  model pada  bagiman  ia  menerapkan  pengetahuannya  itu  bagi
pembelajaran TANDUR sebagai berikut: lingkungan yang ia hadapi [9]. Lingkungan pembelajaran
T = Tumbuhkan, menumbuhkan minat belajar siswa yaitu perlu dikelola agar kondusif. Lingkungan ini tidak terbatas
menjalin interaksi dengan siswa dan menyakinkan mereka hanya pada lingkungan fisik, tetapi juga lingkungan non
mengapa  harus  mempelajari  materi  ini.  Menurut  Uzer fisik. Tentunya tidak dikehendaki lingkungan belajar yang
Usman dalam  Cahyono [2] untuk menumbuhkan minat tidak terkonrol, tetapi juga tidak sepi mencekam.
dan perhatian siswa dapat dilakukan,   Tugas  guru  yang  tidak  kalah  penting  adalah
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran. bagaimana  menyiapkan  lingkungan  belajar  sehingga
b. Menyampaikan aplikasi dan kegunaan dari bahan yang proses belajar terkesan  “belajar  itu hidup,  segar, penuh
   akan dipelajari, siswa memahami manfaat materi. semangat”, atau “datang dan jelajahilah”. Segala bentuk
c. Mengaitkan materi yang  akan diajarkaan dengan apa penataan lingkungan mempunyai maksud tertentu mulai
    yang telah diketahui siswa. dari  cara  poster  ditempelkan  di  dinding,  pengaturan
d.  Mengadakan  kompetisi  antar  siswa,  misal  dengan bangku, penyusunan bahan pembelajaran, hingga tingkat
      membagi  kelompok,  tiap  kelompok  diberi  tugas kebersihan kelas semuanya berbicara. Karena lingkungan
    kemudian mempresentasikannya. kelas yang tertata baik akan mendukung sistem kognitif
e.  Menggunakan media yang relevan siswa dalam pembelajaran.
f.    Menciptakan  lingkungan  fisik,  emosional  dan  sosial Sistem pembelajaran kognitif otak paling banyak
      yang  kondusif,  misalnya  cara  penyusunan  kursi, menerima perhatian karena sistem ini berhubungan dengan
     menciptakan kondisi yang harmonis antara siswa. membaca, menulis, berhitung, dan semua aspek lain dalam
A =Alami : Konsep-konsep yang abstrak disajikan menjadi pengembangan kecakapan akademis. Dewasa ini standar
nyata,  maka  guru  perlu  membuat  siswa  mengalami pembelajaran  siswa  berfokus  pada  hasil  sistem
langsung  hal-hal  yang  dipelajari.  Untuk  melaksanakan pembelajaran kognitif. Namun tanpa perhatian terhadap
langkah  ini  guru  memanfaatkan  internet.  N = Namai: sistem-sistem lainnya, siswa tidak mampu meraih potensi
ketika  minat  dan  perhatian  telah  tumbuh  dan  berbagai maksimal  mereka.  Sistem  pembelajaran  kognitif
pertanyaan muncul dalam pikiran siswa, maka pada saat berkembang jika informasi baru diberikan dalam bentuk
itu guru memberi informasi atau konsep yang diinginkan, satuan  pembelajaran  bertema  yang  mengkaitkan  seni,
di sini disebut dengan langkah penamaan. Dengan langkah musik, dan kegiatan fisik dengan dunia nyata siswa [6].
penamaan ini diharapkan akan menjawab tuntas keraguan
73
J. Pijar MIPA, Vol. V No.2, September : 71 - 75
Menurut DePorter dalam Mahmuddin [7]  guru III. KESIMPULAN
tidak  dapat  mengajar  lebih  banyak  dengan  usaha  lebih Proses  belajar  mengajar  pada  dasarnya
sedikit. Akan tetapi, guru dapat menyampaikan isi lebih merupakan satu  bentuk komunikasi yang  terjalin antara
banyak  dan  siswa mengerti lebih  banyak.  Hal  itu  dapat komunikator  dalam  hal  ini  pengajar  yang  menyalurkan
dicapai dengan mengubah lingkungan. Belajar terjadi baik pesan berupa materi pengajaran kepada komunikan yaitu
secara sadar maupun tidak sadar dalam waktu bersamaan. pelajar .Kemampuan/keterampilan guru dalam melakukan
Otak senantiasa dibanjiri stimulus, dan otak memilih fokus kegiatan  komunikasi  akan  mempengaruhi  proses  yang
tertentu saat demi saat. Misalnya, ketika sebuah gambar akhirnya berujung pada hasil. Untuk menjalin komunikasi
ditampilkan  baik  dalam  proses  belajar  maupun  berupa yang efektif antara pengajar dan pelajar tergantung dari
pajangan kelas, maka di samping proses hal itu merangsang Metode dan model yang dipakai guru dalam mengajar.
modalitas belajar visual, juga dapat menimbulkan asosiasi Quantum  Teaching  menciptakan  lingkungan
dalam kesadaran melalui jalur saraf. Sehingga lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang
sekeliling  dapat  dimanfaatkan  untuk  meningkatkan ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi
kemampuan siswa secara tidak sadar menyerap informasi yang  terjadi  di  dalam  kelas.  Quantum  Teaching  Model
melalui kemitraan otak-mata. TANDUR  merupakan  kerangkka  pengajaran  Quatum
Dalam  pengelolaan  lingkungan  pembelajaran Teaching  dengan  langkah-langkah:  Tumbuhkan:
quantum bebrapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya: menumbuhkan  minat  belajar  siswa,  Alami:  siwa
1).  Pemajangan  poster-poster  ikon  di  kelas;  Dalam mengalami  langsung  hal-hal  yang  dipelajari,  Namai:
pembelajaran quantum hendaknya menjadi perhatian guru memberikan  konsep  dan  informasi  sesuai  dengan
karena  akan  membantu  penciptaan,  penyimpanan,  dan kebutuhan  siswa  untuk  menjawab  keraguan  siswa,
pencarian informasi secara visual. Untuk efektivitasnya, Demonstrasi:  siswa  diberi  kesempatan  untuk  berbuat,
pemasangan pajangan harus dikelola pada setiap sisi  kelas Ulangi: pengulangan terhadap materi yang dipelajari  dan
dengan mengatur tata letak antar pajangan untuk materi Rayakan: merayakan keberhasilan siswa sebagai bentuk
yang  sudah  lewat,  sedang  dipelajari,  akan  dipelajari ekspresi keberhasilan siswa.
ataupun poster afirmasi sebagai dialog internal. Selain itu Penataan lingkungan belajar yang sesuai dengan
juga  kombinasi  warna-warni  dapat  memperkuat prinsip-prinsip  pembelajaran  quantum  dapat
pengajaran dan belajar siswa, sehingga dapat meransang menselaraskan  sistem  kerja  otak  karena  meningkatkan
minat siswa untuk belajar. kemampuan kognitif siswa melalui kemitraan otak-mata.
2). Penggunaan alat bantu seperti media atau alat peraga; Dengan  lingkungan  kelas  yang  mendukung  pada
tidak  hanya membantu  bagi pembelajaran visual,  tetapi pembelajaran  quantum  informasi  dalam  pembelajaran
dapat  membantu  bagi  modalitas  pembelajar  kinestetik. akan tersampaikan jauh lebih komunikatif.
Siswa  yang  kinestetik  dapat  memegang  alat  bantu,  dan
mendapatkan  sensasi  yang  lebih  baik  dari  ide  yang DAFTAR PUSTAKA
disampaikan guru. Contoh penggunaan media pada saat [1] Bratasari R, 2009 Eksperimen Pendekatan Quantum
pembelajaran biologi yakni dengan menunjukan tumbuhan Teaching Dan  Quantum Learning Terhadap
di dalam kelas dapat memberikan suasana tersendiri bagi Pemahaman  Konsep  Pada Anak  Subnormal.
siswa.  Tumbuhan  selain  sebagai  sumber  oksigen,  juga Skripsi.  Tidak  Dipublikasikan.  Jurusan
dapat  sebagai  objek  pandang  yang  menarik  dan Matematika  Fakultas  Keguruan  Dan  Ilmu
menyejukan pikiran  Tumbuhan memberikan efek visual Pendidikan  Universitas  Muhammadiyah
yang indah, sehingga dapat menambah estetika kelas. Surakarta
3).  Pengaturan bangku; susunan bangku dapat mendukung [2] Cahyono, Aris, 2009. Model Pembelajaran TANDUR
tujuan  belajar  bagi  pelajaran  apapun  yang  diberikan. Berbasis  e-Learning  Untuk  Meningkatkan
Susunan bangku dapat memudahkan interaksi sosial, baik Aktivitas  Siswa  Memahami  Konsep  Hereditas
antar siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan di Kelas XII SMAN Plus Provinsi Riau. Jurnal
sumber belajar lainnya. Dengan demikian, susunan bangku Inspirasi  Pendidikan  (Online)
dapat  membantu  siswa  agar  tetap  fokus  pada  aktivitas http://risecahyono.blogspot.com/2010/01/model-
belajar. pembelajaran-tandur-berbasis-e.html.  diakses
4). Penggunaan musik; penggunaan musik dapat menata tanggal 20 Juni 2010.
suasana  hati,  mengubah  keadaan  mental  siswa,  dan [3] Cahyono NA, 2005. Meningkatkan Prestasi Belajar
mendukung  lingkungan  belajar  yang  positif.  Musik Melalui Pembelajaran Quantum Teaching
membantu siswa bekerja lebih baik dan mengingat lebih Bidang Studi IPA Kelas III Di SD Negeri
banyak.  Secara  sadar  maupun  tidak  sadar,  musik  dapat Gunungsari 01 Kecamatan Batangan Kabupaten
merangsang,  meremajakan,  dan  memperkuat  belajar. Pati.  Skripsi  tidak  Dipublikasikan.  Semarang:
Irama, ketukan, dan keharmonisan musik mempengaruhi Jurusan Kurikulum dan Tekhnologi Pendidikan
fisiologi  manusia  terutama  gelombang  otak  dan  detak Fakultas  Ilmu  Pendidikan  Universitas  Negeri
jantung,  disamping dapat membangkitkan perasaan  dan Semarang
ingatan. [4]  DePorter,  Readon  Mark,  Nourie  S,.2010.  Quantum
Teaching Memperaktikan Quantum Learning
di Ruang Kelas. Bandung: Kaifa

74
Pembelajaran Quantum Model TANDUR untuk Membangun Komunikasi Efektif .......... (Bq. Sri Handayani)
[5]  Hadi,  2009,  Membangun  Interaksi  dan  Komunikasi
Dalam Pembelajaran (Online)
http://hadisoen.wordpress.com/2009/11/16/
membangun-interaksi-dan-komunikasi-dalam-
pembelajaran. Diakses tanggl 10 Mei 2010
[6] Given B.K, 2007. Brain-Based Teaching (terjemahan).
Bandung: Kaifa
[7]  Mahmuddin,  2010,  Pengaruh  Lingkungan  terhadap
Efektivitas Pembelajaran (Online)
http://mahmuddin.wordpress.com/2010/02/18/
komunikasi-efektif-antara-guru-dengan-siswa
Diakses tanggl 9 Juni 2010
[8]  Miftah  M,  2009.    Komunikasi      Efektif        Dalam
Pembelajaran. Artikel. (Online)
http://wordpress.com/komunikasi-efektif-dalam-
pembelajaran/. Diakses tanggal 14 Mei 2010.
[9]  Rohani, Ahmad,  2008.  Pengelolaan Pengajaran.
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
[10]Sutirman,  2009.  Komunikasi  Efektif  Dalam
Pembelajaran. Artikel. (Online)
http://tirman.wordpress.com/komunikasi-efektif-
dalam-pembelajaran/ .
Diakses tanggal 15 Juni, 2010
[11]Sudrajat,  Akhmad,  2009.Beda  Strategi,  Model,
Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran.
Makalah Pendidikan..(Online)
http://smacepiring.wordpress.com.
Di akses tanggal 20 Juni 2010
[12]Walujo  DA,  2009.  Quantum  Learning-Quantum
Teaching (Online)
http://smacepiring.wordpress.com.
Diakses tanggal 5 Mei 2010

75

Anda mungkin juga menyukai