• Lulusan SPK (SMP + 3 tahun) yang sudah dinyatakan phasing out sejak 1982
dan dikonversikan pendidikan mereka ke jenjang DIII keperawatan
• PPNI Regulator dengan fungsi sertifikasi dan memfasilitasi registrasi dan lisensi,
penata kehidupan keprofesian dengan fungsi; organisasi; pendidikan dan pelatihan;
pelayanan keperawatan; hukum dan politik ; pengembangan hubungan masyarakat
dan kerjasama., sebagai fasilitator dalam merespons peningkatan kesejahteraan
dengan fungsi fasilitasi pengembangan karir dan sistem penghargaan; pemasaran
dan pengembangan usaha.
• Tugas rutin membantu perawat generalis menurut cara yg sdh ditentukan dan di
bawah pengawasan perawat generalis (S1 Ners).
• Bekerja diberbagai tatanan (RS,klinik, Nursing Home, industri, home care dan
komunitas)
• Berada pada level perawat lanjut baik magister atau doctoral expert pada satu
bidang tertentu (maternal, mental, komunitas,medikal bedah, anak, dst)
• Sebagai konsultan, peneliti, pendidik, dan pengelola administrasi pada level tertentu.
• Perawat adalah profesi yang sangat dekat dengan individu, keluarga dan masyarakat
• Oleh karena itu perawat dituntut untuk bekerja secara profesional dalam rangka
mempertahankan Eksistensi pelayanan dan asuhan keperawatan yang bermutu
I. Nilai Intelektual
selama ini aspek intelektual kurang ditekankan untuk dimiliki oleh perawat. Hal ini
karena anggapan bahwa profesi keperawatan adalah suatu okupasi, sehingga tindakan
dilakukan hanya berdasarkan instruksi profesi lain. Namun sesungguhnya dalam pelayanan
profesional aspek ini sangat penting terutama untuk pemberian layanan dan asuhan
keperawatan yang berkualitas.
Asuhan keperawatan yang berkualitas merupakan suatu bentuk asuhan manusiawi yang
diberikan kepada klien, memenuhi standar dan kriteria profesi keperawatan
1. Sikap caring
2. Hubungan P-K yang terapeutik
Selain itu peningkatan kualitas layanan dapat ditingkatkan melalui upaya peningkatan
pengetahuan dan kemampuan perawat dalam bentuk pendidikan formal dan informal
Sikap perawat profesional diartikan sebagai perilaku dalam memberikan pelayanan asuhan
keperawatan dengan memperhatikan prinsif-prinsif moral. Prinsif moral berperan penting
dalam menentukan perilaku etis dalam pelayanan asuhan keperawatan, sebagai standar umum
dalam melakukan segala sesuatu sehingga membentuk sistem etik.
Prinsif moral berfungsi membuat secara spesifik apakah suatu tindakan dilarang, diperlukan,
atau diijinkan dalam suatu keadaan. Terdapat beberapa prinsif moral yang sering digunakan
dalam keperawatan : Beneficience, justice, veracity, avoiding killing, fidelity.
1. Beneficience :
Merupakan prinsif untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan orang lain atau
tidak membahayakan orang lain.
2. Justice (keadilan) :
Berlaku adil untuk semua individu, artinya semua mendapat tindakan yang sama,
dalam arti bukan identik, tetapi mempunyai kontribusi yang relatif sama untuk kebaikan
semua orang
Meliputi menepati janji dan menyimpan rahasia serta caring (memberi perhatian,
pengharapan, kebebasan pada pasien melakukan ibadah spiritual, dan membuat pasien
sejahtera)
4.Veracity (kewajiban mengatakan yang sebenarnya dan tidak membohongi orang lain),
untuk membangun rasa saling percaya.
5.Avoiding Killing :
Pengertian Keperawatan
Pada lokakarya nasional 1983, telah disepakati pengertian keperawatan sebagai
berikut :
Keperawatan adalah pel. profesional yg merup bagian integral dari pelkes
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spiritual yg komprehensif yg ditujukan kepada individu, kelompok, dan masy. baik
sakit maupun sehat yg mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Florence Nightingale (1895) mendefinisikan keperawatan sebagai berikut :
‘Keperawatan adalah menempatkan psn dalam kondisi paling baik bagi alam dan
isinya untuk bertindak.’
Calista Roy (1976) mendefinisikan
‘Keperawatan merupakan definisi ilmiah yg berorientasi pd praktik keperawatan yg
memiliki sekumpulan pengetahuan untuk memberikan pelayanan pd klien.’
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa :
“Keperawatan adalah upaya pemberian pelayanan/asuhan yg bersifat humanistic
dan profesional, holistic berdasarkan ilmu dan kiat, standart pelayanan dgn
berpegang teguh kepada kode etik yg melandasi perawat profesional secara mandiri
atau melalui upaya kolaborasi.”
Definisi Perawat
Definisi perawat menurut UU No. 23 thn 1992 tentang kesehatan, ‘Perawat adalah mereka
yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan
ilmu yg dimiliki diperoleh melalui pendidikan keperawatan.’