Anda di halaman 1dari 16

TATANAN TEKTONIK VS MAGMA TYPE

1.1 Definisi Magma

Magma adalah bahan silikat pijar campuran batuan cair atau semi cair yang terletak di
kamar magma di bawah lapisan kulit bumi. Campuran ini biasanya tersusun dari empat material,
yaitu:

 Tubuh magma yang berbentuk cairan super panas, disebut juga melting (lelehan/leburan).
 Mineral-mineral yang terkristalisasi oleh lelehan magma
 Batuan padat yang ikut masuk ke dalam cairan magma yang berasal dari dinding kamar
magma, serta
 Zat-zat berwujud gas yang terlarut ke dalam magma

Gambar ini merupakan lokasi terbentuknya magma dalam konteks tatanan tektonik global

Magma terbentuk karena adanya perubahan tiga parameter utama, yaitu temperature,
tekanan, dan komposisi kimia. Berdasarkan konteks tektonik global, lokasi terbentuknya magma
dapat dibedakan menjadi (Wilson,1989) :
1. Batas lempeng konstruktif, merupakan batas lempeng divergen yang meliputi rekahan
tengah samudera dan back arc spreading.
2. Batas lempeng destruktif, merupakan batas lempeng konvergen yang meliputi busur
kepulauan (island arc) dan tepi benua aktif (active continental margin)
3. Tatanan antar lempeng samudera, meliputi busur samudera
4. Tatanan antar lempeng benua, meliputi continental flood basalt, zona rekahan benua
Sedangkan, magmatisme merupakan aktivitas dari kegiatan magma yang sedang
berlangsung. Untuk mengetahui suatu magmatisme maka perlu diketahui :

1. Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu fluida yang menunjukkan besar kecilnya
gesekan internal fluida. Viskositas fluida berhubungan dengan gaya gesek antarlapisan
fluida ketika satu lapisan bergerak melewati lapisan yang lain. Pada zat cair, viskositas
disebabkan terutama oleh gaya kohesi antar molekul, sedangkan pada gas, viskositas
muncul karena tumbukan antarmolekul.
2. Komposisi mineral, untuk mengetahui kandungan yang ada pada suatu batuan maka hal
yang harus diketahui ialah mengetahui komposisi apa saja yang terkandung didalamnya.
Komposisi mineral kemudian dikelompokkan lagi menjadi beberapa macam menurut
(Walter T.Huang, 1962) :
- Mineral utama : mineral yang terbentuk langsung dari kristalisasi magma dan
kehadirannya sangat menentukan dalam penamaan batuan. Berdasarkan warna dan
densitas dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
a. Mineral felsic : mineral yang terdiri atas warna terang. Contohnya : kelompok
plagioklas (anortit,bitownit, labradorit, andesine, oligoklas, albit), kelompok
alkali feldspar (ortoklas, mikrolin, anortoklas, sanidin), kelompok feldspatoid
(leusit, nefelin, sodalit), kuarsa, muskovit
b. Mineral Mafic : mineral yang terdiri atas warna yang gelap. Contohnya :
olivine(fosterite, fayalite), piroksen (ortopiroksen, klinopiroksen), amfibol, biotit
- Mineral sekunder : mineral yang merupakan mineral ubahan dari mineral utama,
dapat dari hasil pelapukan reaksi hidrotermal maupun hasil metamofisme terhadap
mineral utama. Dengan demikian, mineral - mineral ini tak ada hubungannya dengan
pembekuan magma. Contohnya : kelompok kalsit, kelompok serpentin, klorit, dll
- Mineral tambahan : mineral yang terbentuk pada kristalisasi magma, umumnya dalam
jumlah sedikit. Apabila hadir dalam jumlah yang cukup banyak tidak mempengaruhi
penamaan batuan, tetapi hal tersebut mempunyai nilai ekonomis. Contohnya :
hematite, rutile, apatit, zircon, zeolite dll
3. Temperatur adalah ukuran panas-dinginnya dari suatu benda. Panas-dinginnya suatu
benda berkaitan dengan energi termis yang terkandung dalam benda tersebut. Makin
besar energi termisnya, makin besar temperaturnya. Temperatur disebut juga suhu. Suhu
menunjukkan derajat panas benda
Untuk mengetahui sifat magma dapat juga dilakukan perhitungan berdasarkan diagram berikut:
1.2 Penjelasan Teori Tektonik lempeng

Teori lempeng tektonik menjelaskan mengenai pergerakan lempeng – lempeng yang


terdapat pada lapisan luar bumi. Pada awalnya bumi merupakan satu bagian yang besar atau
yang dikenal sebagai pangea. Namun, karena adanya pergerakan tektonik maka pangea terpecah
menjadi beberapa benua seperti yang terdapat saat ini. Bagian terluar bumi terdiri atas 2 lapisan
yakni litosfer dan astenosfer.

1. Astenofer terdapat dibagian bawah litosfer. Astenosfer memiliki viskositas dan kekuatan
geser yang relatif rendah sehingga dapat mengalir seperti cairan pada skala waktu
geografis
2. Litosfer terdiri atas kerak dan mantel atas yang bersifat kaku/rigid.
1 .3 Tatanan Tektonik VS Magma Type

Berdasarkan tatanan tektonik vs magma type maka dapat dibagi menjadi 4 yaitu:

1. Transorm atau dikenal juga sebagai batas konservatif, merupakan pergerakan antar
lempeng dimana lempeng yang bergerak saling berpapasan. Pergerakan ini bersifat
sejajar bisa terjadi secara sinistral (mengkiri) atau dekstral(mengkanan).Nantinya, akan
menghasilkan sesar mendatar jenis strike slip fault. Contohnya adalah sesar semangko
(disumatera), palu korok (di sulawesi), sesar sorong (di papua)
Transform dibedakan atas 3 macam yaitu :
- Transform antar punggungan dan punggungan
- Antar punggungan dengan palung
- 2 pergerakan konvergen antar palung dan palung
Transform dapat terjadi pada :

- Oceanic plate (lempeng samudera)


- Continental plate
2. Konstruktif atau divergen, merupakan pergerakan antar lempeng yang saling menjauh.
Dimana gaya yang bekerja pada gerak ini adalah gaya tarikan (tensional). Divergen ini
dapat menyebabkan naiknya magma dari pusat bumi yang nantinya akan membentuk
lantai samudera atau kerak samudera . contohnya adalah MOR (Mid Oceanic Ridge)
didasar samudera atlantik.
3. Dekstruktif atau konvergen, merupakan pergerakan antar lempeng yang saling mendekat
dimana gaya yang bekerja pada gerak ini adalah gaya kompresional.
Konvergen kemudian dibagi lagi menjadi 3 jenis pergerakannya yaitu :
1. Subduksi, merupakan pergerakan konvergen yang terjadi antara kerak benua dan
kerak samudera. Dimana, kerak samudera akan menunjam/menyusup ke bawah kerak
benua. Hal ini membuktikan bahwa, kerak samudera lebih tipis daripada kerak benua,
walaupun massa jenis dari kerak samudera mengandung air sehingga lebih berat
dibandingkan kerak benua. Contohnya palung yang memanjang dari Sumatra, Jawa
sampai Nusa Tenggara Timur atau yang dikenal sebagai sundaland.
2. Obduksi, merupskan pergerakan konvergen yang terjadi antara kerak benua dan kerak
samudera dimana kerak benua menunjam/menyusup ke bawah kerak samudera.
Penunjaman ini terjadi karena karena perubahan dari batas lempeng divergen menjadi
konvergen yang kemudian penunjaman tersebut membawa kerak benua sehingga
bertabrakan dengan kerak samudera
3. Kolisi(collition), merupakan pergerakan konvergen yang terjadi antar kerak benua
dengan kerak benua yang memiliki massa jenis yang sama sehingga membentuk
pegunungan lipatan yang sangat tinggi. Contohnya pegunungan Himalaya
4. Hotspot adalah area vulkanik yang dihasilkan dari mantel yang secara anomali lebih
panas dibanding mantel di sekitarnya. Hotspot bisa berada dekat maupun jauh
dari batas-batas tektonik lempeng. Contoh hotspot terkenal adalah Hawaii dan
Yellowstone.
DAFTAR PUSTAKA

1. Carlile, J.C, A.H.G Mitchell, 1993, Magmatic arcs and associated gold and
copper mineralization in Indonesia,Australia, ELSEVIER.

2. https://www.scribd.com/doc/76021980/Tatanan-Tektonik-Zona-Subduksi-Dan-Batuan-
Beku-Indonesia

3. http://www.tulane.edu/~sanelson/Natural_Disasters/volcan&magma.html
TUGAS PETROLOGI BATUAN GUNUNG API

“TATANAN TEKTONIK VS MAGMA TYPE”

Oleh :

Laili Wahyu Ilhami


410015049
Kelas : 01

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2017

Anda mungkin juga menyukai