Anda di halaman 1dari 3

Komunikasi matematis merupakan kecakapan siswa dalam

mengungkapkan ide-ide matematika secara lisan, tertulis, gambar, diagram,


menggunakan benda nyata, atau menggunakan simbol matematika. Siswa yang
memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan ide atau gagasan matematisnya dengan
baik cenderung mempunyai pemahaman yang baik
terhadap konsep yang dipelajari dan mampu memecahkan permasalahan yang
berkaitan dengan konsep yang dipelajari (NCTM, 2000: 61).

Kemampuan komunikasi matematis merupakan salah satu standar


proses dalam pembelajaran matematika. Seperti yang diungkapkan dalam
Principles & Standards for School Mathematics (NCTM, 2000: 29) yaitu
standar proses dalam pembelajaran matematika meliputi kemampuan
pemecahan masalah (problem solving), kemampuan penalaran (reasoning),
kemampuan komunikasi (communication), kemampuan membuat koneksi
(connection), dan kemampuan representasi (representation).

Salah satu hal yang diduga dapat mengembangkan kemampuan


komunikasi matematis peserta didik adalah pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik. Indonesia menerapkan Kurikulum 2013 sejak tahun ajaran
2013/2014. Kurikulum ini menyarankan setiap pembelajaran menggunakan
pendekatan saintifik, termasuk untuk pembelajaran matematika. Pembelajaran
saintifik ini perpusat pada peserta didik. Inti pembelajaran saintifik yaitu
peserta didik melakuan kegiatan mengamati, menanya, mencoba,
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Melihat dari langkah-langkah
pembelajarannya, peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan
gagasan matematisnya, terutama pada langkah mengkomunikasikan, sehingga
pembelajaran saintifik ini dapat melatih kemampuan komunikasi matematis
peserta didik.
Kurikulum

Komunikasi merupakan aktifitas dasar yang dilakukan manusia. Melalui komunikasi


manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari- hari,
disekolah, lingkungan kampus, tempat kerja, atau dimanapun. Komunikasi adalah proses
sosial di mana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan
menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka (West & Turner, 2008, hlm. 125-126).
Kemampuan komunikasi itu sendiri merupakan salah satu kunci kesuksesan bagi seseorang.
Begitu pula dalam proses pembelajaran, untuk mengsukseskan peserta didik dalam proses
pembelajaran perlu adanya komunikasi yang baik antara pendidik dengan peserta didik
maupun peserta didik dengan peserta didik lainnya.

Melalui interaksi pendidik dan peserta didik yang baik, seorang pendidik dapat
mengetahui kemampuan atau potensi setiap peserta didik pada suatu materi hal ini dilihat dari
bagaimana peserta didik tersebut menjawab, bertanya, dan menginformasikan ide matematika
kepada peserta didik lainnya maupun pendidik itu sendiri. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
Komunikasi adalah salah satu alat yang sangat penting dalam proses pembelajaran, karena
komunikasi sendiri merupakan alat untuk mengukur seberapa besar peserta didik dapat
memahami apa yang telah dipelajari peserta didik setelah kegiatan belajar.

Dalam dunia matematika, kemampuan komunikasi disebut sebagai kemampuan


komunikasi matematis. Pentingnya kemampuan komunikasi dalam dunia matematika terlihat
juga dalam BSNP (2006, hlm. 346) bahwa mata pelajaran matematika dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) bertujuan agar peserta didik:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan


mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap meghargai kegunaan matematika dlam kehidupan, yaitu memiliki
rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet
dan percaya diri dalam pemecahan masalah

Sejalan dengan itu, kemampuan komunikasi juga disebutkan dalam Principles & Standards
for School Mathematics (NCTM, 2000: 29) yaitu standar proses dalam pembelajaran
matematika meliputi kemampuan pemecahan masalah (problem solving), kemampuan
penalaran (reasoning), kemampuan komunikasi (communication), kemampuan membuat
koneksi (connection), dan kemampuan representasi (representation). Komunikasi matematis
merupakan kecakapan siswa dalam mengungkapkan ide-ide matematika secara lisan, tertulis,
gambar, diagram, menggunakan benda nyata, atau menggunakan simbol matematika. Siswa
yang memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan ide atau gagasan matematisnya
dengan baik cenderung mempunyai pemahaman yang baik terhadap konsep yang dipelajari
dan mampu memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan konsep yang dipelajari
(NCTM, 2000: 61).

Ada dua alasan penting yang dikemukakan oleh Baroody (dalam Lim dan Chew,2007), mengapa
komunikasi menjadi salah satu fokus dalam pembelajaran matematika. Pertama, matematika pada
dasarnya adalah sebuah bahasa bagi matematika itu sendiri. Matematika tidak hanya merupakan
alat berpikir yang membantu kita untuk menemukan pola, memecahkan masalah dan menarik
kesimpulan, tetapi juga sebuah alat untuk mengomunikasikan pikiran kita tentang berbagai ide
dengan jelas, tepat dan ringkas. Bahkan, matematika dianggap sebagai “bahasa universal” dengan
simbol-simbol dan struktur yang unik. Semua orang di dunia dapat menggunakannya untuk
mengomunikasikan informasi matematika meskipun bahasa asli mereka berbeda. Kedua, belajar dan
mengajar matematika merupakan aktivitas sosial yang melibatkan paling sedikit dua pihak, yaitu
guru dan murid. Dalam proses belajar dan mengajar, sangat penting mengemukakan pemikiran dan
gagasan itu kepada orang lain melalui bahasa. Pada dasarnya pertukaran pengalaman dan ide ini
merupakan proses mengajar dan belajar. Tentu saja, berkomunikasi dengan teman sebaya sangat
penting untuk pengembangan keterampilan berkomunikasi sehingga dapat belajar berfikir seperti
seorang matematikawan dan berhasil menyelesaikan masalah yang benar-benar baru.

Anda mungkin juga menyukai