Anda di halaman 1dari 12

TUGAS BIOSTATISTIK

1. Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi tunggal dan silang untuk data
kategorikal
a. Distribusi Frekuensi Tunggal

Tabel 1.1 Frekuensi menurut jenis kelamin

sex | Freq. Percent Cum.

------------+-----------------------------------

0| 125 62.50 62.50

1| 75 37.50 100.00

------------+-----------------------------------

Total | 200 100.00

Tabel 1.2 Frekuensi menurut CHD

chd | Freq. Percent Cum.

------------+-----------------------------------

0| 139 69.50 69.50

1| 61 30.50 100.00

------------+-----------------------------------

Total | 200 100.00

Tabel 1.3 Frekuensi menurut Obase

obase | Freq. Percent Cum.

------------+-----------------------------------

0| 91 45.50 45.50

1| 109 54.50 100.00


------------+-----------------------------------

Total | 200 100.00

Tabel 1.4 Frekuensi menurut Cholesterolemia

cholesterol |

emia | Freq. Percent Cum.

------------+-----------------------------------

0| 92 46.00 46.00

1| 108 54.00 100.00

------------+-----------------------------------

Total | 200 100.00

b. Distribusi frekuensi silang


Tabel 1.5 Frekuensi silang Sex dan Obase

| obase

sex | 0 1| Total

-----------+----------------------+----------

0| 56 69 | 125

1| 35 40 | 75

-----------+----------------------+----------

Total | 91 109 | 200


Tabel 1.6 frekuensi silang Sex dan Cholesteroemia

| cholesterolemia

sex | 0 1| Total

-----------+----------------------+----------

0| 59 66 | 125

1| 33 42 | 75

-----------+----------------------+----------

Total | 92 108 | 200

Tabel 1.7 Frekuensi silang Sex dan CHD

| chd

sex | 0 1| Total

-----------+----------------------+----------

0| 93 32 | 125

1| 46 29 | 75

-----------+----------------------+----------

Total | 139 61 | 200

2. Pemakaian row percentage dan column percentage


a. Row percentage
Tabel 2.1 Row percentage Sex dan Obase

| obase

sex | 0 1| Total

-----------+----------------------+----------

0| 56 69 | 125

| 44.80 55.20 | 100.00


-----------+----------------------+----------

1| 35 40 | 75

| 46.67 53.33 | 100.00

-----------+----------------------+----------

Total | 91 109 | 200

| 45.50 54.50 | 100.00

Tabel 2.2 Row percentage Sex dan CHD

| chd

sex | 0 1| Total

-----------+----------------------+----------

0| 93 32 | 125

| 74.40 25.60 | 100.00

-----------+----------------------+----------

1| 46 29 | 75

| 61.33 38.67 | 100.00

-----------+----------------------+----------

Total | 139 61 | 200

| 69.50 30.50 | 100.00

Tabel 2.3 Row percentage Sex dan Cholesterolemia

| cholesterolemia

sex | 0 1| Total

-----------+----------------------+----------

0| 59 66 | 125
| 47.20 52.80 | 100.00

-----------+----------------------+----------

1| 33 42 | 75

| 44.00 56.00 | 100.00

-----------+----------------------+----------

Total | 92 108 | 200

| 46.00 54.00 | 100.00

Pemakaian row percentage digunakan pada saat ingin menghitung jumlah masing-masing
variable dalam bentuk persen (%) secara horizontal. Misalnya pada table 2.1 dijelaskan
bahwa jumlah perempuan yang termasuk obase adalah 55,20%, jadi 44,80% perempuan tidak
termasuk obase. Kemudian, jumlah laki-laki yang termasuk obase adalah 53,33%, jadi
46,67% laki-laki tidak termasuk obase.

b. Column Percentage
Tabel 2.4 Column percentage Sex dan CHD

| chd

sex | 0 1| Total

-----------+----------------------+----------

0| 93 32 | 125

| 66.91 52.46 | 62.50

-----------+----------------------+----------

1| 46 29 | 75

| 33.09 47.54 | 37.50

-----------+----------------------+----------

Total | 139 61 | 200

| 100.00 100.00 | 100.00


Tabel 2.5 Column percentage Sex dan Obase

| obase

sex | 0 1| Total

-----------+----------------------+----------

0| 56 69 | 125

| 61.54 63.30 | 62.50

-----------+----------------------+----------

1| 35 40 | 75

| 38.46 36.70 | 37.50

-----------+----------------------+----------

Total | 91 109 | 200

| 100.00 100.00 | 100.00

Tabel 2.6 Column percentage Sex dan Cholesterolemia

| cholesterolemia

sex | 0 1| Total

-----------+----------------------+----------

0| 59 66 | 125

| 64.13 61.11 | 62.50

-----------+----------------------+----------

1| 33 42 | 75

| 35.87 38.89 | 37.50

-----------+----------------------+----------

Total | 92 108 | 200


| 100.00 100.00 | 100.00

Penggunaan column percentage digunakan pada saat ingin menghitung masing-masing variable
dalam bentuk persen (%) secara vertical. Misalnya pada table 2.4, dijelaskan bahwa jumlah laki-
laki yang tidak termasuk CHD adalah 33,09%, dan perempuan sebanyak 66, 91%. Kemudian,
jumlah perempuan yang termasuk CHD adalah 52,46% dan laki-laki sebanyak 47,54%.

3. Bar Chart
a. Pengertian
Bar chart adalah grafik yang penyajian datanya menggunakan batang atau persegi
panjang. Grafik batang merupakan grafik yang paling sederhana diantara jenis-jenis
grafik lainnya. Karena grafik ini sangat mudah untuk dipahami dan hanya
menggambarkan data dalam bentuk batang. Panjang batang merupakan gambaran dari
presentase data, sedangkan lebar batang tidak berpengaruh apa-apa. Namun, pada
umumnya data yang dapat kita bandingkan dengan grafik ini tidak bisa banyak, maksimal
data yang dapat kita bandingkan hanya delapan data. Untuk dapat memperjelas
perbandingan antara data satu dengan yang lain maka setiap batang harus memiliki
warna-warna yang berbeda.
b. Indikasi
Saat kita ingin melihat memperlihatkan perbedaan tingkat nilai dari beberapa aspek pada
suatu data, menunjukkan perbandingan informasi yang berkualitatif dengan cepat dan
sederhana.
c. Contoh
Jumlah lulusan SMA X di suatu daerah dari tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebagai
berikut.

Penyelesaian
Data tersebut dapat disajikan dengan diagram batang sebagai berikut
4. Pie Chart
a. Pengertian
Pie chart atau diagram lingkaran merupakan diagram yang berbentuk bulat dan bisa di
potong-potong kedalam beberapa bagian. Sesuai dengan namanya, diagram ini sangat
berguna untuk mendeskripsikan kontribusi sesuatu dibandingkan yang lainnya. Membuat
diagram lingkaran bisa dilakukan dengan dua macam satuan, satuan derajat dan satuan
persen.

b. Indikasi
 Baik digunakan jika ingin membandingkan bagian-bagian terhadap keseluruhan.
 Biasanya data ditampilkan dalam bentuk prsentase atau derajat
 Tiap-tiap bagian harus memiliki jenis data dan ukuran yang sama
 Grafik ini tidak bisa menampilkan perubahan antar waktu

c. Cara membuat pie chart


 Hitung nilai total data dengan cara menjumlahkan semua nilai data
 Hitung sudut masing-masing sektor lingkaran dengan rumus: sudut sektor = (nilai
data/nilai total) x 360 º
 Buat lingkaran lalu bagi menjadi beberapa sektor dengan besar masing-masing sudut
sektor yang mewakili masing-masing nilai data. (Catatan: umumnya patokan untuk
membuat sektor lingkaran adalah jari-jari lingkaran di atas titik pusat dan urutan
pembagian lingkaran searah jarum jam).
Untuk satuan ukuran derajat :
Untuk satuan ukuran persen :

d. Contoh
Data keadaan wali murid kelas 6 SDN 1 Panjer menurut pekerjaannya sbb:

1) Bila dikerjakan dalam satuan derajat:


a) Petani = 16/80x360 = 16x360/80 = 5760/80 = 72 derajat
b) Pedagang = 10/80x360 = 10x360/80 = 3600/80 = 45 derajat
c) Buruh = 30 / 80 x 360 = 30 x 360 / 80 = 10800 / 80 = 135 derajat
d) PNS = 6/80x360 = 6x360/80 = 2160/80 = 27 derajat
e) Pegawai swasta = 18/80x360 = 18x360/80 = 6480/80 = 81 derajat

Bila jumlah total sudah pas 360 derajat, baru dilanjutkan membuat diagram lingkaran.
Langkah langkahnya sbb :

a) Buatlah satu gambar lingkaran penuh, (360 derajat), dengan satu buah jari jari. Jari
jari pertama dibuat itu akan digunakan sebagai landasan titik nol derajat.
b) Petani = 72 derajat, letakkan titik nol busur derajat pada tepi lingkaran yang bertemu
dengan ujung jari jari. Kemudian amati letak titik 72 pada busur derajat, beri tanda
titik pada angka 72 tersebut, kemudian letakkan penggaris dari titik tengah lingkaran
hingga titik yang dibuat tadi. buat garis dari tengah lingkaran hingga tepi lingkaran
dan sejajar dengan titik 72.

c) Pedagang = 45 derajat. Letakkan titik nol busur derajat pada tepi lingkaranyang
bertemu dengan jari jari (72 derajat) yang dibuat untuk petani tadi.Kemudian beri
tanda titik tepat pada angka 45 pada busur derajat.

d) Buruh = 135 derajat, buat ukuran 135 derajat dimulai dari titik 45 derajat yang tadi
dibuat untuk Pedagang
e) PNS = 27 derajat. buat titik sudut sebesar 27 derajat yang dimulai dari titik 135
derajat yang tadi dibuat untuk buruh.

f) Bila langkah diatas dilakukan dengan benar, pasti sisanya tinggal 81 derajat. 81
derajat itulah yang dibuat untuk jenis pekerjaan Pegawai swasta.

2) Bila dikerjakan dalam satuan persen:


a) Petani = 16/80x100% = 16x100/80 % = 1600/80 = 20 %
b) Pedagang = 10/80x100% = 10x100/80 % = 1000/80 = 12,5 %
c) Buruh = 30/80x100 % = 30x 100 / 80 % = 3000 / 80 = 37,5 %
d) PNS = 6/80x100 % = 6 x 100 / 80 % = 600/80 = 7,5 %
e) Pegawai swasta = 18/80x100% = 18x100/80 %= 1800/80 = 22,5 %

Bila jumlah total persentase sudah pas 100, baru dilanjutkan membuat diagram lingkaran.
Agar lebih mudah dalam menentukan lebar masing masing bagian pada diagram lingkaran,
adalah dengan menkonversi dari persen ke derajat, sbb :
 Petani, 20% = 20/100x360 = 20x360/100 = 7200/100 = 72 derajat
 Pedagang, 12,5% = 12,5x360/100 = 4500/100 = 45 derajat
 Pedagang, 37,5% = 37,5x360/100 = 13500/100 = 135 derajat
 PNS, 7,5 % = 7,5x360/100 = 2700/100 = 27 derajat
 Pegawai Swasta, 22,5 % = 22,5x360/100 = 8100/100 = 81 derajat

Bila sudah demikian, langkah selanjutnya akan sama persis dengan langkah membuat
diagram lingkaran dalam satuan derajat

Anda mungkin juga menyukai