Anda di halaman 1dari 3

KOJUNGTIVITIS

Nomor :
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku :
UPT
Halaman : 1 dari 1 Puskesmas
Sobang

Puskesmas Sobang WAHYU RIYADI,SKM


NIP. 1920520 198603 1 016

A. Pengertian 1. Konjungtivitis bakterial sering dijumpai pada anak-anak, biasanya


dapat sembuh sendiri.Faringitis akut biasanya merupakan bagian dari
infeksi akut orofaring yaitu tonsilo
2. Konjungitivitis Viral biasanya disebabkan oleh Adenovirus. Penyakit
ini sangat tinggi tingkat penyebarannya, melalui respirasi atau sekresi
air mata, baik secara langsung maupun melalui bahan pengantar
seperti handuk, sapu tangan yang digunakan bersama.
B. Refrensi PEDOMAN PENGOBATAN DASAR DI PUSKESMAS
2007, Indonesia Departemen Kesehatan. Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian, 2007, Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Cetakan Tahun
2008
C. Penyebab KONJUNGTIVITIS BAKTERIAL
Infeksi ini umumnya disebabkan oleh bakteri Staph. epidermidis, Staph.
aureus, Strep. pneumoniae dan H. influenza. Penyebaran infeksi melalui
kontak langsung dengan sekret air mata yang terinfeksi.

KONJUNGTIVITIS VIRAL
Infeksi ini disebabkan Adenovirus
D. Gambaran KONJUNGTIVITIS BAKTERIAL
klinis 1. Mata terlihat merah
2. Rasa mengganjal dan panas pada mata
3. Sekret yang banyak, pada saat bangun tidur kelopak mata lengket dan
sulit dibuka.
4. Kelopak mata bengkak dan berkrusta. Pada keadaan awal sekret
berbentuk serosa (watery) menyerupai konjungtivitis virus, namun

1/1
dalam beberapa hari sekret menjadi mukopurulen.
5. Infeksi konjungtiva dapat terlihat dengan jelas.

KONJUNGTIVITIS VIRAL
1. Timbul secara akut
2. Mata merah dan berair
3. Biasanya mengenai dua mata
4. Dapat terjadi edema kelopak mata
5. Pada konjungtiva akan terlihat folikel dan sekret serosa
6. Pada kasus yang berat dapat terjadi subkonjungtiva, kemosis dan
pseudomembran
7. Apabila terjadi keratitis, maka akan terlihat lesi putih di kornea
dengan bentuk pungtata di epitel atau sub-epitel dan dalam keadaan
berat dapat terjadi di stroma kornea.
E. penatalaksa KONJUNGTIVITIS VIRAL
naan Pemberian antibiotika dapat diberikan dalam bentuk tetes mata dan salep
mata.
1. Kloramfenikol tetes mata yang dapat diberikan 4 – 6 kali sehari
2. Salep antibiotika kloranfenikol atau tetrasiklin dapat diberikan untuk
mendapatkan konsentrasi yang tinggi. Diberikan sebelum tidur agar
tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, karena pemberian salep mata
dapat mengganggu penglihatan.

KONJUNGTIVITIS VIRAL
1. Pada umumnya penyakit ini dapat sembuh sendiri
2. Pemberian steroid topikal (dapat dikombinasi dengan antibiotika)
hanya diberikan bila mata dirasakan sangat tidak nyaman, untuk
mengurangi peradangan atau terjadi gangguan penglihatan pada
keratitis stromal.
H. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.

2/1
3/1

Anda mungkin juga menyukai