Anda di halaman 1dari 3

SKABIES

No. Dokumen : 800/ /PKM.SBG/SOP/II/2018


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
Kepala UPT. Puskesmas
Kaduhejo
UPT. Puskesmas
Sobang WAHYU RIYADI,SKM
NIP. 1920520 198603 1 016
1. Pengertian Skabies adalah penyakit yang disebabkan infestasi dan sensitisasi kulit oleh tungau
Sarcoptes scabiei dan produknya
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pasien dengan Skabies di Puskesmas Sobang
3. Kebijakan Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer 2014
4. Referensi 1. Heukelbach, J. & Feldmeier, H. 2006. Scabies. The Lancet, 367, 1767-74. June
8, 2014.
2. Djuanda, A., Hamzah, M., Aisah, S. 2013. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Edisi keenam. Jakarta. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
5. Prosedur/ 1. Anamnesis
langkah-langkah
 Pruritus nokturna, yaitu gatal yang hebat terutama pada malam hari atau
saat penderita berkeringat

 Lesi timbul di stratum korneum yang tipis, seperti di sela jari, pergelangan
tangan dan kaki, aksila, umbilikus, areola mammae dan di bawah
payudara (pada wanita) serta genital eksterna (pria).

Faktor Risiko:

 Masyarakat yang hidup dalam kelompok yang padat seperti tinggal di


asrama atau pesantren

 Higiene yang buruk

 Sosial ekonomi rendah seperti di panti asuhan, dan sebagainya

 Hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas

2. Pemeriksaan fisik

 Lesi kulit berupa terowongan (kanalikuli) berwarna putih atau abu-abu


dengan panjang rata-rata 1 cm
 Ujung terowongan terdapat papul, vesikel, dan bila terjadi infeksi
sekunder, maka akan terbentuk pustul, ekskoriasi, dan sebagainya

 Pada anak-anak, lesi lebih sering berupa vesikel disertai infeksi sekunder
akibat garukan sehingga lesi menjadi bernanah

3. Penatalaksanaan
 Melakukan perbaikan higiene diri dan lingkungan, dengan:
o Tidak menggunakan peralatan pribadi secara bersama-sama dan alas
tidur diganti bila ternyata pernah digunakan oleh penderita skabies
o Menghindari kontak langsung dengan penderita skabies
 Terapi tidak dapat dilakukan secara individual melainkan harus serentak
dan menyeluruh pada seluruh kelompok orang yang ada di sekitar
penderita skabies. Terapi diberikan dengan salah satu obat topikal
(skabisid) di bawah ini
o Salep 2-4 dioleskan di seluruh tubuh, selama 3 hari berturut-turut,
dipakai setiap habis mandi
o Krim Scabimite 5%di seluruh tubuh. Setelah 10 jam, krim permetrin
dibersihkan dengan sabun. Terapi skabies ini tidak dianjurkan pada
anak < 2 tahun

6. Diagram Alir
Pasien Anamnesa Pemeriksaan Fisik

Menentukan Diagnosa
Penatalaksanaan

Non Farmakologi : Farmakologi

-Melakukan perbaikan higiene diri dan - Salep 2-4 dioleskan di seluruh


lingkungan, dengan: tubuh, selama 3 hari berturut-
turut, dipakai setiap habis mandi
 Tidak menggunakan peralatan pribadi - Krim Scabimite 5% di seluruh
secara bersama-sama dan alas tidur tubuh. Setelah 10 jam, krim
diganti bila ternyata pernah dibersihkan dengan sabun.
digunakan oleh penderita skabies Terapi skabies ini tidak
 Menghindari kontak langsung dengan dianjurkan pada anak < 2 tahun.
penderita skabies Dokumentasi Rekam Medis
 Terapi tidak dapat dilakukan secara
Farmasi (Pengambilan obat)
individual melainkan harus serentak
dan menyeluruh pada seluruh
kelompok orang yang ada di sekitar
penderita skabies.
7. Unit Terkait Ruang pemeriksaan umum dan Ruang Farmasi
8. Rekaman
historis perubahan
No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai