Relai Tegangan Selaras
Relai Tegangan Selaras
5. RELAI TEGANGAN
5.1. PENGENALAN
Relai tegangan dapat dibagi menjadi:
- Relai tegangan lebih (over voltage relay).
Bekerja berdasarkan kenaikan tegangan mencapai/melebihi nilai settingnya.
- Relai tegangan kurang (under voltage relay).
Bekerja berdasarkan turunnya tegangan mencapai/dibawah nilai settingnya.
1. APLIKASI
Relai Tegangan Lebih :
Relai tegangan lebih adalah pengaman tegangan lebih pada sistem jaringan
maupun pembangkit.
- Sebagai pengaman gangguan tanah (pergeseran titik netral) pada jaringan yang
disuplai dari trafo tenaga dimana titik netralnya ditanahkan melalui tahanan tinggi
atau sistem mengambang.
- Sebagai pengaman gangguan hubung tanah stator generator yang titik netral
generator ditanahkan mempergunakan trafo distribusi.
Relai Tegangan Kurang :
- Berfungsi mencegah starting motor bila suplai tegangan turun.
- Dalam pengaman sistem dapat dikombinasikan dengan relai frekuensi kurang.
2. PRINSIP KERJA
Asas kerja relai tegangan lebih/kurang yang banyak digunakan adalah :
- Elektromekanik (Induksi piringan)
- Elektronik / statik.
GAMBAR: 1-1
Tipe induksi piringan terdiri dari inti bentuk E, piringan yang membawa kontak
dan pegas. Kaki tengah inti E diberi kumparan/coil utama dan setting transformer
untuk setting tegangan (plug setting).
Pada kaki kiri diberi Kumparan/ coil lagging, dimana kedua kumparan ini akan
menimbulkan torsi pada piringan.
Tegangan yang dipajang pada relai akan mengakibatkan arus pada kumparan utama,
dan bila mana arus ini melampaui harga tertentu akan menghasilkan torsi pada
piringan dan piringan akan berputar serta menutup kotaknya.
Untuk relai arus lebih yang digunakan sebagai pengaman gangguan tanah biasanya
kumparan utama diseri dengan kapasitor.
Jarak kontak dapat diatur, yang digunakan untuk memilih karakteristik relai
(Time dial) atau time multiple setting (TMS).
elektronik / statik
Asas ini terdiri dari :
- Rangkaian pengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.
- Rangkaian setting.
- Level detector yang membandingkan tegangan input dengan tegangan ref
erensi.
Bila Vin > Vref maka akan muncul Vout dan Vout akan mengerjakan relai
RL untuk menutup kontak.
Gambar: 1-2
Untuk relai tegangan dengan penundaan waktu, maka pada rangkaian diatas
dapat ditamabahkan rangkaian timer.
3. KARAKTERISTIK
Relai tegangan lebih/kurang berdasarkan waktu kerjanya :
- Seketika (High speed)
T u n d a w a k t u ( t i m e d e l a y ) Tunda waktu tertentu (definite time)
Tunda waktu V-t berbanding terbalik (inverse time)
6. Bila relai kerja maka timer akan stop, baca dan catat penunjukan timer.
7. Matikan alat uji, kembalikan saklar V RLY. Test keposisi normal dan tuas kontrol
relai contact (Initiate control) pada posisi "Cont".
8. Hidupkan alat uji, dan tekan tombol initiate ulangi 1 s/d 15 untuk harga
tegangan gangguan yang lain
Jenis Pengujian
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
Hal - 70
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/ HAR SIS PROT/RELAI TEGANGAN
Prosedur Pengujian :
Buat gambar pengujian seperti gambar 3-4.
Putar power sw. pada Off dan atur knob dan saklar pada posisi berikut;
Output A (5) —> Min.
Output B (6) —> Min.
SelektorA (7) —>
SelektorB (8) —> 160V
Test. Condition (9) —> Other Relay
Fault SW (10)—> OFF
A-Circuit SW (11) —> OFF
Volt meter SW (12)—> INT
Make/Break SW (22) —> Make
Time I lamp SW (24) —> OFF
1. Periksa tegangan rated dari relai yang diuji (normalnya 110 V).
2. Putar power sw pada posisi ON
3. Putar time/lamp sw. pada posisi lamp.
4. Putar B output knob sampai meter B (14) menunjuk tegangan rated.
5. Putar pelan-pelan B output knob berlawanan arah jarum jam, untuk
Mengurangi tegangan sampai nilai setting dan stop putaran output knob B.
6. Bila kontak menutup, contact check menyala dan besarnya tegangan kerja
minimum akan ditunjukan.
7. Matikan alat uji.