Anda di halaman 1dari 21

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN PROGRAM STUDI S1


KEPERAWATAN PROFESI

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Zara Nurhudafia


Tempat Praktik : DESA PEJAMBUAN, KAB. SUNGAI TABUK
Tanggal Praktik : 11 SEPTEMBER 2017
Tanggal Pengkajian : 02 SEPTEMBER 2017

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. DATA UMUM
I. Data Umum
Kepala Keluarga (KK) : Tn. N
Alamat : Desa Pejambuan RT. 03, Kab. Sungai Tabuk
Pekerjaan KK : Petani
Pendidikan KK : SD
Tipe Keluarga : Keluarga Besar
Suku Bangsa : Banjar/Indonesia
Agama : Islam
Komposisi Keluarga :

Status Imunisasi
NO. Nama JK Hub. Umur Ket

BCG Polio DPT Hep Campak

Tidak
65 pernah
1 Tn. N L Suami - - - - -
tahun imunisasi

Tidak
55 pernah
2 Ny. J P Istri - - - - -
tahun imunisasi

Tidak
Menan 25 pernah
3 Tn. W L - - - - -
tu Tahun imunisasi

Tidak
32 pernah
4 Ny. R P Anak - - - - -
Tahun imunisasi
12 Imunisasi
5 An. M. N L Cucu lengkap
Tahun

An. M. 9 Imunisasi
6 L Cucu lengkap
Ns Tahun

2 Imunisasi
7 An. AR L Cucu lengkap
Tahun

Genogram

32 25

12 9 2

Keterangan :

: Laki-laki X : Laki-laki meninggal

: Perempuan X : Perempuan meninggal

: Tinggal Serumah

Status social ekonomi keluarga :


a. Kelas sosial :
Keluarga mendapat penghasilan dari menantu yang merupakan seorang petani hasil
yang dirasa sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sesekali
Tn. N berjualan burung tapi penghasilannya tidak menentu. Keluarga tidak
mempunyai kendaraan sendiri untuk bepergian dan untuk jaminan kesehatan
keluarga memiliki jaminan kesehatan (BPJS).
b. Penanggung Jawab Ekonomi : Suami, Anak dan Menantu
c. Dukungan Ekonomi : Tidak ada
d. Jumlah Pendapatan : Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000
e. Fungsi Ekonomi : Untuk dapat terus memenuhi kebutuhan keluarga
dan mempunyai uang lebih untuk disimpan yang digunakan nanti untuk keperluan-
keperluan yang tidak diduga.
Aktivitas rekreasi keluarga :
waktu luang yang ada digunakan untuk berbincang-bincang dan mennonton TV
dengan anggota keluarga lain. Saat berkumpul dengan keluarga yaitu pada malam hari
dan biasanya semua berkumpul di ruang keluarga untuk berbincang-bincang.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Lansia
b. Tugas Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi :
Anak keluarga Ny. J sudah menikah dan mempunyai keturunan serta kehidupan
mandiri dengan keluarganya masing-masing sehingga tidak ada tugas
perkembangan yang belum terpenuhi.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti :
Tn. N dan Ny. J sudah menikah sekitar 35 tahun yang lalu. Selama kehidupan
perkawinan ini Tn. N pernah menderita penyakit prostat dan sudah dioperasi
sebanyak 2 kali sekitar 4 tahun yang lalu dan Ny. J mempunyai penyakit
Hipertensi sejak 3 tahun yang lalu.

III. DATA LINGKUNGAN


Karakteristik Rumah :
a. Status kepemilikan rumah : Rumah milik sendiri, Non permanen
b. Deskripsi kondisi rumah :Karakteristik rumah keluarga Tn.N adalah
bangunan papan. Berlantai papan, terdapat 1 jendela/ventilasi dan selalu
terbuka, halaman didepan rumah tidak ada. Sumber air yang digunakan untuk
memasak dan minum adalah air sungai yang terlebih dahulu dimasak. Sumber
air yang digunakan untuk mandi dan MCK yaitu air sungai. Tempat
penampungan air sementara yang digunakan oleh keluarga adalah
gentong/tajau dan selalu dikuras oleh keluarga. Sistem pembuangan sampah
keluarga Tn. N adalah dengan membuang ke sungai.
c. Sumber air minum : Sungai
d. Perasaan subyektif terhadap rumah : walapun kondisi rumah sederhana, tetapi
pemilik rumah merasa nyaman tingggal berada di rumah tersebut.
e. Bahaya-bahaya keamanan : Rumah berada di pinggir jalan di atas sungai.
Denah

Kamar
tidur Jamban
Dapur

Kamar
tidur

Ruang Tamu

Legenda :

: pintu

: bangunan

: Teras

Karakteristik Tetangga dan Komunitas :


a. Karakteristik Tetangga & Komunitas : Jarak antara keluarga satu dengan yang
lain cukup dekat dan antara tetangga ini masih ada hubungan kekerabatan, sifat
komunitas masih suasana masyarakat desa yaitu kekeluargaan dan gotong
royong.
b. Pandangan keluarga terhadap komunitasnya : Lingkungan yang masih ada
hubungan kekerabatan merupakan salah satu tempat untuk berbagi.
c. Pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar :Anggota yang sakit biasanya pergi
ke Puskesmas daerah setempat
d. Persepsi keluarga tentang tenaga kesehatan yang ada : Tenaga kesehatan yang
ada sudah sangat baik dalam memberikan pelayanan kesehatan hanya saja untuk
yang praktek swasta kadang masih sulit terjangkau.

Mobilitas Geografis keluarga :


a. Lamanya tinggal di daerah ini : sekitar ±60 tahun.
b. Asal daerah sebelum migrasi : tidak pernah tinggal di dearah lain
c. Transportasi yang digunakan :Untuk bepergian biasanya dengan
menggunkan sepeda, kadang naik angkot atau ojek.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Dalam komunitas keluarga terdapat organisasi kecil yang mengorganisir kegiatan-
kegiatan ritual atau ke-Agamaan.

System Pendukung Keluarga :


a. Informal : Apabila terdapat masalah keuangan keluarga biasanya di bantu
oleh anak dan keluarga.
b. Formal : Untuk mengantisipasi risiko, Ny. J mengikuti arisan.
IV. STRUKTUR KELUARGA
Struktur Peran :
a. Peran formal : Tn. N bekerja sebagai pedagang burung
b. Peran informal : Tn. M dan Ny. J sebagai orang tua
c. Konflik peran : Tidak ada konflik peran
d. Model peran : Tn. N dijadikan model peran dalam keluarga dalam hal
penerapan nilai agama, sedangkan dalam hal kedisiplinan pada Ny. J.

Nilai atau norma keluarga :


Keluarga selalu berusaha untuk menghormati aturan yang berlaku di masyarakat,
selalu bersikap sopan terhadap orang lain, menolong orang yang memerlukan
bantuan dan yang paling penting selalu ikhlas.
Konflik nilai : tidak ada konflik nilai.

Pola komunikasi keluarga :


Komunikasi dalam keluarga berlangsung dua arah. Pengambil keputusan bersama.

Struktur kekuatan keluarga :


a. Pengambilan keputusan : Dominan dilakukan oleh Tn. N.
b. Teknik pengambilan keputusan : Masalah dibicarakan bersama
c. Karakteristik dominasi : Dalam pengabilan keputusan pendapat
paling dominan dari Tn. N.

V. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Efektif : Keluarga mampu mengenal kebutuhan dan memprioritaskannya.
Dalam hubungan komunikasi ada keterbukaan dan keluarga selalu berusaha
menjaga keharmonisan dan saling menyayangi.
Fungsi Sosialisasi :
Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain begitu juga dengan
tetangga. Anggota keluarga diberi kebebasan untuk bergaul dengan tetangga di
lingkungan rumahnya.

Fungsi Reproduksi :
Karena merupakan keluarga lansia maka tidak ada perencanaan untuk punya
keturunan lagi. Sedangkan anak dan menantu juga sudah punya tiga orang anak,
sehingga mereka juga belum merencanakan untuk keturunan selanjutnya.

Fungsi Ekonomi :
Tn. N tinggal bersama anak dan menantunya yang merupakan seorang petani,
sehingga kebutuhan ekonomi dipenuhi oleh anak dan menantunya, mereka merasa
pendapatan sebagai petani masih kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

Perawatan Kesehatan :
a. Definisi sehat-sakit menurut keluarga : Sakit adalah ketika ada rasa tidak enak
di badan, nyeri di bagian-bagian tubuh sehingga tidak dapat melakukan
aktifitas secara normal. Sehat adalah bebas dari berbagai bentuk penyakit.
b. Kebiasaan penggunaan obat/alkohol/tembakau : Ny. J adalah penderita
Hipertensi. Ny. J meminum obat antibiotik setiap hari. Tn. N mempunyai
keluhan pada matanya, penglihatan yang kurang jelas dikarenakan penyakit
katarak. Tn. N dan Ny. J mempunyai pola makan yang tidak teratur dan
makanan yang kurang baik.
c. Peran keluarga & praktik perawatan kesehatan : Keluarga yang dalam
keadaan sakit biasanya di rawat sendiri oleh anggota keluarga lain. Ketika
keluhan dirasakan tidak bisa diatasi sendiri, keluarga biasanya langsung ke
dokter praktek atau tempat pelayanan kesehatan lainnya.
d. Fungsi perawatan kesehatan (spesifik masalah fisik & psikologis)
I. Mengenal Masalah : Ny. J yang mengidap HT merasa ada
masalah pada daerah ekstremitas bawahnya yang tidak bisa berjalan lagi
semenjak terjatuh 3 tahun yang lalu, klien tidak melakukan pengobatan
secara rutin terkadang hanya membeli obat di warung.
II. Mengambil keputusan : Ketika merasa mengalami keluhan
penyakitnya, Ny. N biasanya hanya minum obat amoxilin. Tetapi jika
tidak bisa diatasi, langsung dibawa ke tempat pelayanan kemsehatan
seperti rumah sakit jika jam rumah sakit masih buka atau ke dokter
praktek swasta jika obat yang disimpan di rumah sudah habis.
III. Merawat Anggota Keluarga : Keterampilan dan kepedulian dalam
merawat anggota keluarga lain lebih dominan di miliki oleh anak dan
menantu. Untuk keluhan sederhana seperti demam biasanya cukup
dikompres dengan air hangat, nyeri diolesi dengan ramuan rempah
tradisional.
IV. Memodifikasi Lingkungan :Belum ada motifikasi dari lingkungan.
V. Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan : kluarga Ny. J Biasanya ke
Puskesmas untuk memeriksakan keadaanya, dan untuk mendapatkan obat
untuk mengontrol hipertensi atau memperoleh obat untuk berjaga-jaga
ketika keluhan dirasakan.

VI. Stess dan Koping Keluarga


a. Stressor jangka pendek dan panjang :
 Jangka pendek: Terkadang Ny. J merasa cemas dengan kehidupan sehari-
hari dan penyakit hipertensinya karena keadaan Ny. J yang tidak mampu
berjalan lagi sehingga sulit untuk pergi ke tempat pelayanan kesehatan.
 Jangka panjang: Umur yang semakin lanjut dan bertambah dan dampak
penuaan yang sedikit-sedikit cepat terserang penyakit, sedikit demi sedikit
mengurangi aktifitas.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor :
Keluarga terlihat sudah beradaptasi atas stressor yang dihadapi dan merasa
sebagai suatu bagian dari kehidupan yang harus dijalani.
c. Strategi koping yang digunakan :
Ketika mendapat keluhan terhadap penyakit, Ny. J biasanya mengatasi sendiri
terlebih dahulu keluhannya seperti membeli obat sendiri di warung.
d. Strategi adaptasi disfungsional :
Ketika merasa tidak dapat menyelesaikan masalah penyakitnya Ny. J hanya
berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa dikarenakan ketidakmampuan klien
untuk berjalan lagi ke tempat pelayanan kesehatan.
e. Harapan keluarga :
Ny. J berharap kedepannya penyakitnya bisa sembuh dan tidak menyebabkan
beban pada anggota keluarga yang lainnya.
VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga
Lakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keuarga
Nama kepala Mata Hidung Telinga Leher Dada Abdomen Ekstrimitas
Tn. N Bentuk kepala Mata Bentuk hidung Tidak terdapat Tidak ada Bentuk Pada saat Tidak
mesosepal, mengalami normal, tidak gangguan pembesaran dada dikaji terdapat
kebersihan gangguan terdapat lesi pendengaran kelenjar tiroid. normal, perut gangguan
kulit kepala dalam ataupun tidak dalam pada
baik, penglihatan kelainan pada terdengar keadaan ektrimitas
persebaran karena visus hidung suara normal atas dan
rambut abnormal jantung pada bawah
kurang merata tambahan,s kuadran
dan beruban. uara napas kiri atas,
Kulit wajah vesikuler. kanan
banyak atas, dan
kerutan dan kanan
elastisitas bawah,
kulit kurang. tidak ada
Bibir agak respon
kering, jumlah nyeri
gigi sudah
berkurang.
Ny. J Bentuk kepala Mata Bentuk hidung Pendengaran Tidak ada Bentuk Pada saat Terdapat
mesosepal, mengalami normal, tidak normal, tidak pembesaran dada dikaji gangguan
kebersihan gangguan terdapat lesi terdapat lesi kelenjar tiroid. normal, perut pada
kulit kepala dalam ataupun ataupun tidak dalam ekstrimitas
baik, penglihatan kelainan pada kelainan pada terdengar keadaan bawah
persebaran karena visus hidung telinga. suara normal bagian
rambut merata abnormal jantung pada dextra,
dan beruban. tambahan kuadran klien tidak
Kulit wajah tambahan,s kiri atas, mampu
banyak uara napas kanan untuk
kerutan dan vesikuler. atas, dan berjalan
elastisitas kanan lagi.
kulit kurang. bawah,
Bibir tida tidak ada
kering, jumlah respon
gigi sudah nyeri
berkurang.
Tn. W Bentuk kepala Mata normal Bentuk hidung Tidak terdapat Tidak ada Bentuk Pada saat Tidak
mesosepal, tidak ada normal, tidak gangguan pembesaran dada dikaji terdapat
kebersihan gangguan terdapat lesi pendengaran kelenjar tiroid. normal, perut gangguan
kulit kepala dalam ataupun tidak dalam pada
baik, penglihatan kelainan pada terdengar keadaan ektrimitas
persebaran visus normal. hidung suara normal atas dan
rambut jantung pada bawah
merata. Kulit tambahan,s kuadran
wajah masih uara napas kiri atas,
kencang dan vesikuler. kanan
elastisitas atas, dan
cukup baik. kanan
Bibir agak bawah,
kering, jumlah tidak ada
gigi masih respon
lengkap. nyeri
Ny. R Bentuk kepala Mata masih Bentuk hidung Tidak terdapat Tidak ada Bentuk Pada saat Tidak
mesosepal, normal tidak normal, tidak gangguan pembesaran dada dikaji terdapat
kebersihan ada gangguan terdapat lesi pendengaran kelenjar tiroid. normal, perut gangguan
kulit kepala dalam ataupun tidak dalam pada
baik, penglihatan kelainan pada terdengar keadaan ektrimitas
persebaran visus normal hidung suara normal atas dan
rambut merat, jantung pada bawah
rambut klien tambahan,s kuadran
berwarna uara napas kiri atas,
hitam vesikuler. kanan
kekuningan. atas, dan
Kulit wajah kanan
masih bawah,
kencang dan tidak ada
elastisitas. respon
Bibir agak nyeri
kering, jumlah
gigi masih
lengkap.
An. M. N Bentuk kepala Mata normal Bentuk hidung Tidak terdapat Tidak ada Bentuk Pada saat Tidak
mesosepal, tidak ada normal, tidak gangguan pembesaran dada dikaji terdapat
kebersihan gangguan terdapat lesi pendengaran kelenjar tiroid. normal, perut gangguan
kulit kepala dalam ataupun tidak dalam pada
baik, penglihatan kelainan pada terdengar keadaan ektrimitas
persebaran visus normal hidung suara normal atas dan
rambut jantung pada bawah
merata. Kulit tambahan,s kuadran
wajah masih uara napas kiri atas,
kencang dan vesikuler. kanan
elastisitas atas, dan
kulit baik. kanan
Bibir agak bawah,
kering, jumlah tidak ada
gigi sudah respon
berkurang. nyeri
An. M. NS Bentuk kepala Mata tidak Bentuk hidung Tidak terdapat Tidak ada Bentuk Pada saat Tidak
mesosepal, mengalami normal, tidak gangguan pembesaran dada dikaji terdapat
kebersihan gangguan terdapat lesi pendengaran kelenjar tiroid. normal, perut gangguan
kulit kepala dalam ataupun tidak dalam pada
baik, penglihatan kelainan pada terdengar keadaan ektrimitas
persebaran visus normal hidung suara normal atas dan
rambut jantung pada bawah
merata. Kulit tambahan,s kuadran
sawo matang uara napas kiri atas,
dan elastisitas vesikuler. kanan
kulit baik. atas, dan
Bibir agak kanan
kering, gigi bawah,
sudah ada tidak ada
yang ompong. respon
nyeri
An. A Bentuk kepala Mata normal Bentuk hidung Tidak terdapat Tidak ada Bentuk Pada saat Tidak
mesosepal, tidak ada normal, tidak gangguan pembesaran dada dikaji terdapat
kebersihan gangguan terdapat lesi pendengaran kelenjar tiroid. normal, perut gangguan
kulit kepala dalam ataupun tidak dalam pada
baik, penglihatan kelainan pada terdengar keadaan ektrimitas
persebaran visus normal hidung suara normal atas dan
rambut jantung pada bawah
merata. Kulit tambahan,s kuadran
wajah banyak uara napas kiri atas,
kerutan dan vesikuler. kanan
elastisitas atas, dan
kulit kurang. kanan
Bibir agak bawah,
kering, jumlah tidak ada
gigi sudah respon
berkurang. nyeri
B. Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Analisa Data
NO Data Penyebab Masalah
1 DS : Agen cidera biologis Nyeri akut

Mengeluhkan nyeri di persendian ekstrimitas


bawah.
- P : apabila terlalu banyak digunakan berjalan dan
beraktivitas
- Q : terasa seperti ditusuk-tusuk
- R : persendian ektrimitas bawah
- S : 4-5 (sedang)
- T : setelah digunakan, < 5 menit

DO :
- Terdapat keterbatasan mobilitas harian klien
- Klien tampak meringis dan menunjukkan daerah
nyerinya

2 DS: Ketidakefektifan aturan terapeutik Manajemen regimen terapeutik

- Ny. J mengatakan bahwa dia tidak punya pola keluarga inefektif


makan yang teratur sehingga obat juga diminum
tidak teratur.
- Ny. J mengungkapkan tidak mau minum terlalu
banyak.

DO :
TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 81 x/mnt
R : 18 x/mnt
T : 36,8 ˚C
GDS : 212 mg/dL

2. Perumusan Diagnosa Keperawatan :


1. Nyeri akut b.d agen cidera fisik, ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada persendian ekstrimitas bawah, skala nyeri 4 – 5 (sedang)
2. Manajemen regimen terapeutik inefektif b.d pola perawatan kesehatan keluarga ditandai dengan tidak memiliki pola makan yang
teratur, tidak meminum obat sesuai jadwal

3. Skoring Prioritas Masalah :


a. Nyeri akut b.d agen injuri fisik
KRITERIA SKORE PEMBENARAN
Sifat masalah (bobot 1) 2/3 x 1 = 2/3 Ny. J tidak selalu merasakan nyeri di persendian
Skala : ekstrimitas bawahnya
3: aktual
2: risiko
1: sejahtera
Kemungkinan masalah dapat diubah 1/2 x 2 = 1 Ny. J mengatakan hanya meminum obat yang
(bobot 2) dibeli di warung dan hampir tidak pernah
Skala : memeriksakannya ke dokter.
2: mudah
1: sebagian
0: tidak dapat
Potensial masalah dicegah (bobot 1) 2/1 x 1 = 1/2 Ny. J mengatakan nyerinya muncul ketika dia
3: tinggi menggunakan tangannya untuk bekerja secara
2: cukup berlebihan
1: rendah
Menonjolnya masalah (bobot 1) 1/2 x 1 = 1/2 Ketika nyeri terjadi, Ny. J merasa sangat
2:berat, segera ditangani. terganggu dengan keadaan tersebut, baik saat
1:tidak perlu segera ditangani. beraktivitas maupun beristirahat.
0:tidak dirasakan
Total 2 2/3

b. Manajemen regimen terapeutik inefektif b.d pola perawatan kesehatan keluarga


KRITERIA SKORE PEMBENARAN
Sifat masalah (bobot 1) 3/3 x 1 = 1 Ny. J sering mengalami kenaikan kadar gula darah
Skala : apabila tidak mengkonsumsi obat sesuai dengan
3: aktual dosis
2: risiko
1: sejahtera
Kemungkinan masalah dapat diubah 2/2 x 2 = 1 Ny. J dapat teratur meminum obat dan mengontrol
(bobot 2) diet jika terus diingatkan.
Skala :
2: mudah
1: sebagian
0: tidak dapat
Potensial masalah dicegah (bobot 1) 3/1 x 1 = 3 Ny. J harus terus diawasi agar dapat mengontrol
3: tinggi obat maupun dietnya.
2: cukup
1: rendah
Menonjolnya masalah (bobot 1) 1/2 x 1 = 1/2 Ny. J lebih sering meningkat kadar gula darah
2:berat, segera ditangani. puasa
1:tidak perlu segera ditangani.
0:tidak dirasakan
Total 4 1/2

4. Prioritas Diagnosa Keperawatan :


No Diagnosa Keperawatan Skor
1 Manajemen regimen terapeutik inefektif b.d pola perawatan kesehatan keluarga 4 1/2
2 Nyeri akut b.d agen cidera fisik 2 2/3

C. Rencana Asuhan Keperawatan


Diagnosa keperawatan :
Manajemen regimen terapeutik inefektif b.d pola perawatan kesehatan keluarga
Tujuan Kriteria Hasil/standart Intervensi
Tujuan Umum : Kognitif : 1. Kadar GDS dalam batas 5. Identifikasi kemampuan
1. Klien dapat memahami normal (70 – 200 mg/dL) kaeluarga dalam
Setelah diberikasan tindakan pentingnya diet bagi pasien 2. Keluarga dapat menerapkan meningkatkan pola
keperawatan selama 1 minggu, diabetes diet rendah gula kesehatan pada pasien
manajemen regimen terapeutik efektif 2. Klien mengetahui tujuan dan 3. Keluarga dapat 6. Kaji tingkat pangalaman
pada keluarga Ny. J dengan kriteria reaksi masing-masing obat menerapakan diet rendah dan pengetahuan pasien
hasil : dalam tubuh. kalori sebelumnya tentang
1. Kadar Gula Darah Sewaktu 4. Tn. M dan Ny. J dapat prosedur atau perawatan.
dalam batas normal Afektif mengkonsumsi obat secara 7. Jelaskan tentang
(perempuan 70 – 200 mg/dL) 1. Klien mampu memilih diet mandiri dan sesuai dengan pentingnya diet.
yang sesuai bagi penyakit dosis maupun jenis obat. 8. Ajarkan pasien bagaimana
Tujuan Khusus : diabetesnya menjaga masukan harian
2. Klien mampu meminum obat makanan sesuai dengan
Setelah dilakukan kunjungan rumah sesuai dengan kebutuhannya kebutuhan
selama 1 minggu diharapkan 9. Sediakan informasi
pengetahuan keluarga meningkat, Psikomotor tentang kebutuhan nutrisi
mampu mengambil keputusan 1. Klien mengkonsumsi diet yang harus di penuhi dan
keperawatan Diabetes dan hipertensi, sesuai dengan kebutuhannya cara memperolehnya.
dengan kriteria hasil : 2. Klien meminum obat sesuai 10. Kaji kemampuan pasien
1. Keluarga dapat menerapkan dengan kebutuhannya dalam memperoleh
diet rendah gula kebutuhan nutrisinya.
2. Keluarga dapat menerapakan 11. Observasi pilihan makanan
diet rendah kalori pasien yang sesuai dengan
3. Tn. M dan Ny. J dapat anjuran diet.
mengkonsumsi obat secara 12. Bantu pasien untuk
mandiri dan sesuai dengan mengetahui tujuan dan
dosis maupun jenis obat. reaksi masing-masing obat
dalam tubuh.
13. Evaluasi kemampuan diri
pasien untuk mengurus
obatnya sendiri
Nyeri akut b.d agen cidera fisik
Tujuan Kriteria Hasil/standart Intervensi
Tujuan Umum : Kognitif : 1. Pasien dapat mengatasi 1. Lakukan pengkajian nyeri
1. Klien dapat memahami nyeri secara mandiri. secara komprehensif
Setelah dilakukan kunjungan rumah 1 penyebab dari nyerinya 2. Pasien dapat menunjukkan termasuk lokasi,
minggu daharapkan pasien dapat 2. Klien mengetahui cara teknik relaksasai napas karakteristik,
menunjukkan cara menangani nyeri meredakan nyerinya. dalam untuk mengontrol durasi,frekuensi, kualitas
secara mandiri, dengan kriteria hasil : nyeri. dan faktor presipitasi.
1. Pasien dapat mengatasi nyeri Afektif 3. Pasien dapat mengontrol 2. Evaluasi nyeri masa
secara mandiri. 1. Klien mampu menghindari nyeri sampai skala <3 lampau.
penyebab nyeri 3. Kontrol lingkungan yang
Tujuan Khusus : 2. Klien mampu meredakan dapat mempengaaruhi nyeri
nyerinya secara mandiri seperti suhu ruangan,
Setelah diberikan tindakan pencahayaan dan
keperawatan selama 1 X 15 menit Psikomotor kebisingan.
dalam kurun waktu 1 minggu pasien 1. Klien menghindari penyebab 4. Ajarkan tentang tehnik non
dapat menunjukan cara menangani nyeri farmakologi.
nyeri secara mandiri, dengan kriteria 2. Klien meredakan nyeri secara 5. Tingkatkan istirahat.\
hasil : mandiri (secara farmakoogi 6. Monitor penerimaan pasien
maupun non farmakologi) tentang manajemen nyeri.
1. Pasien dapat menunjukkan teknik
relaksasai napas dalam untuk
mengontrol nyeri.
2. Pasien dapat mengontrol nyeri
sampai skala <3
D. Implementasi
Tanggal/Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi
30 September 2017 Manajemen regimen terapeutik 1. Mengidentifikasi kemampuan kaeluarga dalam meningkatkan pola
inefektif b.d pola perawatan kesehatan pada pasien
kesehatan keluarga 2. Mengkaji tingkat pangalaman dan pengetahuan pasien sebelumnya tentang
prosedur atau perawatan.
3. Mengjelaskan tentang pentingnya diet.
4. Ajarkan pasien bagaimana menjaga masukan harian makanan sesuai dengan
kebutuhan
5. Mengnyediakan informasi tentang kebutuhan nutrisi yang harus di penuhi
dan cara memperolehnya.
6. Mengkaji kemampuan pasien dalam memperoleh kebutuhan nutrisinya.
7. Mengobservasi pilihan makanan pasien yang sesuai dengan anjuran diet.
8. Bantu pasien untuk mengetahui tujuan dan reaksi masing-masing obat
dalam tubuh.
9. Mengevaluasi kemampuan diri pasien untuk mengurus obatnya sendiri
10. Meningkatkan istirahat.
11. Membantu pasien untuk mengetahui tujuan dan reaksi masing-masing obat
dalam tubuh.
12. Mengevaluasi kemampuan diri pasien untuk mengurus obatnya sendiri.
30 September 2017 Nyeri akut b.d agen cidera 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
fisik karakteristik, durasi,frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.
2. Mengevaluasi nyeri masa lampau.
3. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan.
4. Mengajarkan tentang tehnik non farmakologi.
E. Evaluasi (Catatan Perkembangan Keluarga)
No. diagnosa Tanggal Jam Evaluasi Paraf
Banjarmasin,……………………2017
Ners Muda

(………………………………….……..)

Preseptor Akademik, Presetor Klinik,

(……………………………………) (…………………………….)

Anda mungkin juga menyukai