BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
WHO, AKI di indonesia pada tahun 2015 Tercatat 126 per 100.000
11.165 kelahiran hidup, kematian itu terjadi pada ibu hamil, ibu
kehamilan preklamsia.
1.2RumusanMasalah
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Obesitas
2.1.1 Pengertian
kematian(Dekker, 2010).
Berat badan(kg)
Indeks Masa Tubuh=
tinggi badan m2
6
8
ini :
2.1.3 Patofisiologi
dengan kembar identik memiliki BMI yang sama baik itu mereka
(Flierdkk., 2012).
2012).
1. Abortus spontan
2. Komplikasi medis
asma, dan low back pain. Pada kehamilan terjadi suatu keadaan
a. Kelainan kongenital
b. Makrosomia
c. Prematuritas
d. Antepartum stillbirth
e. Morbiditas perinatal
1. ManajemenAntenatal
17
a. Trimester I
(Gunatilake, 2011).
2011).
(Gunatilake, 2011).
b. Trimester II
tindakan ini akan lebih sulit dilakukan pada wanita obesitas dan
c. Trimester III
1) Konseling prakonsepsi
a) Perubahan gayahidup
2) Antenatal
konsultasikan.
yangsesuai.
pencegahan tepat.
persalinan
3) Perinatal
intubasi.
4) Postpartum
yangberikutnya
mellitusgestasional
e) Ultrasonografi (USG)
2.1.6 Persalinan
(Gunatilake,2011).
risiko 1,5 kali sedangkan BMI > 40 kg/m2 berisiko 2 kali untuk
(Gunatilake,2011).
dan 8,5 jam) dibandingkan dengan BMI normal (2,6 unit dan 6,5
obesitas, dan korelasi positif ini bukan hanya dilihat dari BMI
2.2 Preeklamsia
2.2.1 Pengertian
29
minggu yang timbul pada ibu hamil, bersalin, ataupun ibu nifas
(Sastrawinata, 2010).
2.2.2 Etiologi
(Prawihardjo, 2005).
anak dan cucu ibu hamil dengan riwayat preeklamsi dan bukan
ipar mereka,peranrenninangiotensin-aldosteron
system(Rukiyah,2010).
MenurutManuaba(2010),factoryangmempengaruhi preeklamsia
berat yaitu:
a. Primigravida
d. Kegemukan
e. Usia ≥ 35tahun
2.2.3 Patofisiologi
31
suplai darah yang baik ke plasenta dan janin. Agen inflamasi dari
sistem imun bawaan seperti seperti sel natural killer (NK) dan
2012).
(Mitayani.2009) adalah :
Tekanan darah Peningkatan menjadi ≥160/110 mmHg dua kali pemeriksaan dengan
jarak 6 jam pada
ibu hamil yang beristirahat di tempat tidur.
Peningkatanberat badan Peningkatan berat badan lebih dari 0,5kg/minggu selama trimester
kedua dan ketiga atau peningkatan berat badan yangtiba-tiba sebesar
2kg setiap kali
Dipstik Kualitatif
≥ + 2 protein dengan dipstick
Perfusi plasenta Perfusi menurun dinyatakan sebagai IUGR pada ferus, DJ:deselerasi
lambat
Prematur plasenta Pada waktu lahir plasenta terlihat lebih
kecil daripada plasenta yang normal untuk usia kehamila, premature
aging terlihat jelas dengan berbagai daerah yang sinsitianya pecah,
banyak terdapat nekrosis iskemik(infark putih), dan deposisi fibrin
intervilosa (infark merah) bisa terlihat.
ablasioretina.
sekali.
8. Pusing.
2.2.5Jenis-jenis
1. Preeklamsia Ringan
34
2. Preeklamsi Berat
atasabdomen
2.2.6 Penatalaksanaan
yaitu:
untuk stabilisasiibu.
a. Pemberian terapimendikamentosa:
terapikejang.
penderitapreeklamsi.
4-6 jam.
dapat bersifatfatal.
distressnapas.
setelah kejangterakhir.
risiko kejang.
a) Nifedifin
b) Labetalol atauatenolol.
2010).
6) Komplikasi
a. Perdarahansubkapsular.
c. Edemaparenkim.
d. Peningkatan pengeluaranenzim.
sebagai berikut(Manuaba,2012).
bertambah.
utama ialah melahirkan bayi hidup dari ibu yang yang menderita
(Angsor, 2010).
fibrinogen secaraberkala.
enzimhatiSGPT dan
SGOT),gejalasubyektif(cepat,lelah,mual,muntah,nyeriepigastri
Trombositopenia (<150.000/cc)agregrasi(adhesitrombosit
didindingvaskuler)kerusakantromboksan(Vaso-
lama dengan risiko tindakan seksio sesaria lebih tinggi, selain itu
hamil(Gunatilake, 2011).
44
BAB 3
3.1 KerangkaKonsep
as mmhg
2. Hidramnion,
2.
hamil kembar, Proteinuria
Lingkungan
molahidatidosa
3. Sosial 3. Penyakit yang
ekonomi menyertai
Edema
4. Gaya kehamilan,
Keterangan:
___________ : Diteliti
35
45
mmhg, proteinuria,oedema.
36
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
(Nursalam, 2011).
38
37
4.2 Kerangka Kerja
Sampling : Nonprobability
sampling
Teknik pengambilan data
dengan Accidental
4.3.1 Populasi
kesimpulannya (Sugiyono,2010).
4.3.1 Sampel
4.3.2Sampling
Ngawi.
42
4.7 DefinisiOperasional
2008).
43
sempel penelitian.
4.9.1 Editing
4.9.2 Coding
1. Obesitas
2. Preeklamsia Berat
44
program komputer.
Keterangan:
: Chisquare
k
: Nilai hasilobservasi
Ei : Nilai harapan
4.11 EtikaPenelitian
antaralain:
4.11.3 Confidentiality(rahasia)
penelitian.
BAB 5
Grafik 5.1
20-36 tahun
85
88.54%
Grafik 5.2
Karyawan/PNS
6
6.25%
Wiraswasta/Petani
15
15.63%
IRT
75
78.13%
Grafik 5.3
Hipertensi
DM
7
3
7.29%
3.13%
Grafik 5.4
Multigravida
39
40.63%
Primigravida
57
59.38%
urine
Grafik 5.5
Positip 3
Positip 1 9
8 9.38%
8.33%
Positip 2
7
7.29%
Negatif
72
75.00%
Grafik 5.6
Oedema
21
21.88%
(PEB)
Grafik 5.7
53
PEB
9
9.38%
Tidak PEB
87
90.63%
Grafik 5.8
Obesitas
39
40.63%
Tidak obesitas
57
59.38%
54
85 responden (88,54%).
75 responden (78,13).
55
Tabel 5.1
Obesitas
Tidak
Obesita Total
obesita
s
s
Tidak PEB 55 32 87
Preklamsia
PEB 2 7 9
Total 57 39 96
Berdasarkan table 5.1 diketahui bahwa, responden dengan tidak obesitas yang dan
Chi-Square Tests
Asymp.
Sig. (2- Exact Sig. Exact Sig.
Value df sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson 5,683 1 ,017
Chi-Square
56
BAB 6
PEMBAHASAN
hasil nilai Sig. Pvalue sebesar = 0,017 < 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan
57
kejadian PEB
Hasil ini sesuai dengan (Gunatilake,2011) yang menyatakan bahwa Pada suatu
(Gunatilake, 2011).
2011).
kronis harus dimonitoring secara ketat karena sangat berisiko untuk berkembang
pada pasien tersebut maka yang perlu diperhatikan adalah pemakaian cuff yang
risiko 2-3 kali untuk terjadinya IUFD (Intra Uterine Fetal Death),
BAB 7
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
kepada ibu hamil mengenai faktor resiko terjadinya pre-eklampsia pada ibu
hamil.
3. Bagi ibu hamil hendaknya menjaga berat badannya selama hamil agar