PAPER PRAKTIKUM
PRAKTIKUM TEKNIK HIDROPONIK DAN FERTIGASI
(1. Pengenalan Hidroponik dan Fertigasi)
Oleh :
Nama : Agus Wahyu Nurmaya
NPM : 240110150036
Hari, Tanggal : Rabu, 3 Oktober 2018
Waktu/Shift : 15.00 – 17.00 WIB/2
Asisten Dosen : 1. Elisa Dian Astriani
2. Sandra Ayu Cantika
3. Aisyah Sidiqoh
Bahan
1. Pipa 1 Inchi; 6. Atap Seng plastic;
2. Pipa 3 Inchi; 7. Selotip;
3. Sambungan T; 8. Lem pipa;
4. Sambungan L; 9. Pompa.
5. DOP 3 inchi;
Gambar 1. Sistem DFT
Kelebihan DFT:
1. Ketersediaan air dan nutrisi yang selalu konstan;
2. Bila terjadi pemadaman listrik, tanaman tidak akan kekurangan air karena
ada cadangan nutrisi yang tergenang dalam pipa;
3. Tidak perlu aliran listrik selama 24 jam sehingga lebih hemat energi.
Kekurangan DFT:
1. Pemakaian nutrisi yang lebih boros
2. Persediaan oksigen bagi akar tanaman relatif lebih sedikit
3. Sering terjadi busuk akar bila kekurangan oksigen
4. Bila listrik mati tandon air biasanya akan mengalami luber sehingga nutrisi
terbuang;
5. Pemasangan yang tidak sempurna memungkinkan kebocoran pada
sambungan PVC.
Bahan
1. Pompa : Untuk sirkulasi;
2. Gully : Sebagai tempat tumbuh tanaman;
3. Selang Inlet : Menyebar aliran dari pipa distribusi
menuju gully;
4. Pipa PVC : Untuk jaringan distribusi irigasi system;
5. Kerangka meja/ dudukan : Sebagai penopang gully;
6. Reservoir/Tandon : Tempat air nutrisi.
Kelebihan NFT:
1. Dapat memudahkan pengendalian daerah perakaran tanaman;
2. Kebutuhan air dapat terpenuhi dengan baik dan mudah;
3. Keseragaman nutrisi dan tingkat konsentrasi larutan nutrisi yang dibutuhkan
oleh tanaman dapat disesuaikan dengan umur dan jenis tanaman;
4. Tanaman dapat diusahakan beberapa kali dengan periode tanam yang pendek.
Kekurangan NFT:
1. Investasi dan biaya perawatan yang mahal;
2. Sangat tergantung terhadap energi listrik;
3. Penyakit tanaman akan dengan cepat menular ke tanaman lain.
Alat
1. Solder atau benda lain untuk melubangi botol yang kita manfaatkan untuk
lubang akar tanaman hidroponik nantinya;
2. Gunting untuk memotong botol atau media lain sesuai kebutuhan.
Bahan
1. Botol minuman plastik bekas 1,5 liter- 2 liter, potong menjadi 2 bagian;
2. Sumbu, bisa menggunakan sumbu kompor, kain flannel, atau kain nylon;
3. Media tanaman seperti: sekam bakar, cocopeat (serbuk kelapa), spons,
arang, kerikil, serbuk kayu, rockwool, dan sebagainya);
4. Larutan nutrisi;
5. Benih tanaman.
Gambar 3. Wick System
4. Dutch Bucket
Hidroponik duth bucket yaitu suatu sistem hidroponik yang menggunakan
tetesan air nutrisi yang menetes secara terus menerus ke dalam bak/ember tanaman
dan sisa air nutrisi di alirkan kembali melalui selang/pipa yang menuju ke
penampungan air nutrisi yang nantinya akan di gunakan kembali. Untuk
mengalirkan cairan nutrisi membutuhkan pompa air dan listrik yang stabil,
kemudian timer di sesuaikan dengan kebutuhan untuk mengatur berjalannya aliran
nutrisi tersebut.
Alat
1. Gergaji;
2. Meteran;
3. Hole saw;
4. Cutter;
5. Penggaris;
6. Pensil.
Bahan
1. Ember bekas ice cream;
2. Nepel Ulir 5 mm;
3. Stick Drip 5 mm;
4. Verlog ring 1 x ¾;
5. Knee 1” ulir dalam;
6. Kain flannel;
7. Selang irigasi 5 mm;
8. Netpot besar.
Bi Juan Lee et al. 2010. Oil Proce Movements and stock markets ivisited: A case a
sector stock price indaxes in the G-7 countries. Journal of Energy
Economics 34: 1284:1300