Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL

KEWIRAUSAHAAN
“ANALISIS ASPEK KEWIRAUSAHAAN DAN PESARAN TERHADAP
PRODUK KUE BASAH UBI UNGU THAILAND”

Disusun Oleh :

Ai Ane Nuraeni (P2.06.30.1.16.001)


Ega Dwi Yanti (P2.06.30.1.16.009)
Istiadatul Ulya (P2.06.30.1.16.013)
Putri Ayuning Tias (P2.06.30.1.16.028)
Rival Maujul Bahri N.(P2.06.30.1.16.030)
Tia Trie Astuti I. (P2.06.30.1.16.034)

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TASIKMALAYA
2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr. Wb
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
rahmat, taufiq, dan hidayahnya maka penulis dapat menyelesaikan Makalah Analisis
Aspek Kewirausahaan Terhadap Produk Kue Basah Ubi Ungu Thailand dengan tepat
waktu. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas Mata kuliah Kewirausahaan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-
besarnya atas segala dukungan, bantuan, dan bimbingan dari semua pihak selama
proses belajar dan penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk
perbaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.
Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Tasikmalaya, Oktober 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................2
C. Tujuan ........................................................................................................2
D. Manfaat ......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................3
A. Analisis Lingkungan ..................................................................................3
B. Analisis SWOT ..........................................................................................3
C. Strategi Pemasaran .....................................................................................4
BAB III METODE PEMBUATAN ..............................................................................9
A. Alat dan Bahan ...........................................................................................9
B. Resep ..........................................................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN ..........................................................................................11
A. Struktur Organisasi ..................................................................................11
B. Analisis Lingkungan pada Ubi Ungu Thailand .......................................11
C. Analisis SWOT Pada Ubi Ungu Thailand ...............................................11
D. Strategi Pemasaran ...................................................................................12
E. Laporan Keuangan ..................................................................................15
F. Analisis Keuangan ...................................................................................18
BAB V KESIMPULAN..............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang sukses. Sesuatu yang baru
dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber
keunggulan untuk dijadikan peluang. Masyarakat indonesia Di Indonesia sendiri
belum begitu banyak masyarakatnya yang berwirausaha, sebagian besar menjadi
karyawan atau buruh di negeri sendiri. Mindset kesuksesan hanya didapatkan
jika bekerja di kantoran dan perusahaan yang besar mengakibatkan
meningkatnya angka pengangguran, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan
di masyarakat untuk memanfaatkan peluang bisnis dan kurangnya pemikiran
yang luas untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Dari permasalahan diatas kami mencoba berwirausaha sebagai upaya
pelatihan diri dan mengubah mindset bahwa lulusan perguruan tinggi tidak
hanya menjadi pekerja tetapi dapat membuka lapangan pekerjaan. Pada saat ini
banyak sekali orang yang menyukai berbagai macam kuliner. Bukan hanya
karena makanan itu enak tetapi karena banyak inovasi yang dilakukan oleh
invidu atau sekelompok orang yang mencoba berwirausaha dibidang kuliner.
Salah satunya yaitu singkong Thailand, makanan itu tentu tidak asing lagi bagi
masyarakat. Namun, terdapat inovasi baru yakni membuat Ubi Ungu Thailand
yang tidak kalah lezatnya. Tidak hanya rasa, tampilannya pun sungguh menarik
karena ubi ungu mengandung antosianin yang merupakan pigmen pewarna alami
yang berkhasiat sebagai penjaga/pengontrol tekanan darah, dan mengandung
karbohidrat tanpa lemak sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif bagi setiap
lapisan masyarakat yang sedang menjalankan diet. Jadi, kami membuka usaha
kuliner dengan produk “Ubi Ungu Thailand”.
Ubi jalar ungu mengandung antosianin yang lebih tinggi dari pada ubi jalar
jenis lain. Di Indonesia budidaya ubi jalar terbesar adalah Jawa Barat, Jawa
Timur, Jawa Tengah, Papua, Sumatera. Pigmen warna ungu pada ubi ungu
bermanfaat sebagai antioksidan, karena dapat menyerap polusi udara, racun,

1
oksidasi dalam tubuh dan menghambat pengumpulan sel-sel darah. Pengolahan
ubi yang baik yaitu dengan cara direbus dibandingkan dengan cara ditepung,
dikeripik dan digoreng.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis lingkungan pada ubi ungu Thailand??
2. Bagaimana analisis SWOT pada ubi ungu Thailand??
3. Bagaimana strategi pemasaran ubi ungu Thailand?
4. Bagaimana laporan keuangan pada ubi ungu Thailand?
5. Bagaimana analisis keuangan pada ubi ungu Thailand?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penerapan analisis lingkungan pada ubi ungu Thailand.
2. Untuk mengetahui penerapan analisis SWOT pada ubi ungu Thailand.
3. Untuk mengetahui strategi pemasaran ubi ungu Thailand.
4. Untuk mengetahui laporan keuangan pada ubi ungu Thailand.
5. Untuk mengetahui analisis keuangan pada ubi ungu Thailand.

D. Manfaat
1. Menginformasikan penerapan analisis lingkungan pada ubi ungu Thailand.
2. Menginformasikan penerapan analisis SWOT pada ubi ungu Thailand.
3. Menginformasikan strategi pemasaran ubi ungu Thailand.
4. Menginformasikan laporan keuangan pada ubi ungu Thailand.
5. Menginformasikan analisis keuangan pada ubi ungu Thailand.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Analisis Lingkungan
Analisis lingkungan adalah suatu proses yang digunakan perencana-
perencana strategi untuk memantau lingkungan dalam mengetahui peluang serta
ancaman. Lingkungan yang harus diteliti yaitu lingkungan mikro (para pelaku
yang sacara langsung berkaitan dengan perusahaan dan keberadaan sangat
mempengaruhi perusahaan) juga lingkungan makro (kekuatan-kekuatan yang
timbul dan berada di luar jangkauan serta biasanya terlepas dari situasi operasi
perusahaan). Komponen analisis lingkungan yaitu scanning (usaha untuk
mempelajari segmen dalam lingkungan umum), monitoring (Mendeteksi arti
melalui observasi terus menerus atas perubahan dan kecenderungan lingkungan),
porcasting (Mengembangkan proyeksi atas hasil yang di antisipasi berdasarkan
perubahan dan kecenderungan yang di monitor, dan assessing (Menentukan
waktu dan pentingnya perubahan dan kecenderungan lingkungan untuk strategi
perusahaan dan manajemennya).

B. Analisis SWOT
Analisi SWOT adalah suatu proses identifikasi mengenai berbagai faktor
yang akan dihadapi secara sistematis dengan menilai kelemahan dan kekuatan
dari sesuatu dan akan berdampak pada strategi yang akan dilakukan atau
dirancang. Tujuan analisis SWOT yaitu untuk memperoleh informasi terkait
dengan analisis situasi kemudian mengurainya menjadi pokok persoalan interna
berupa kelemahan dan kekuatan serta pokok persoalan eksternal yang meliputi
ancaman dan peluang. (Harline dan Ferrel, 2005) Komponen atau kepanjangan
dari SWOT itu sendiri yaitu Strenghts (kekuatan), Weakness (kelemahan),
Opportunitie (peluang) dan Threats (ancaman).

3
C. Strategi Pemasaran
1. Definisi Strategi Pemasaran
Strategi berasal dari kata Yunani strategeia (stratos yaitu militer, dan
ag yaitu memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang
jendral. Menurut Jack Trout dalam bukunya Trout On Strategy, inti dari
strategi adalah bagaimana bertahan hidup dalam dunia kompotitif.
Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang
mengarah pada kegiatan atau usaha pemasaran, dari suatu perusahaan, dalam
kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah agar mencapai tujuan
yang diharapkan. Jadi dalam penetapan strategi pemasaran yang akan
dijalankan perusahaan haruslah terlebih dahulu melihat situasi dan kondisi
pasar serta menilai posisinya di pasar agar dapat menentukan kegiatan
pemasaran yang harus dilaksanakan.

2. Konsep Strategi Pemasaran


a. Segmentasi Pasar (Segementing)
Segmentasi pasar yaitu pemisahan pasar pada kelompok-kelompok
pembeli menurut jenis-jenis produk tertentu dan yang memerlukan bauran
pemasaran tersendiri. Segmentasi yang diikuti oleh pemilihan segmen-
segmen yang akan dijadikan target pasar perusahaan, menjadi acuan
landasan bagi penetapan posisi pasar.

b. Target Pasar (Targeting)


Target pasar adalah kelompok konsumen yang mempunyai ciri-ciri
atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang akan
dicapai dengan strategi bauran pemasaran (marketing mix). Dengan
ditetapkannya target pasar, perusahaan dapat mengembangkan posisi
produknya dan strategi bauran pemasaran untuk setiap target pasar
tersebut.

4
c. Penentuan posisi (Positioning)
Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra
perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan
berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 1997). Sebuah
perusahaan dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan
terhadap produknya dan produk pesaingnya sehingga akan dihasilkan peta
persepsi.

d. Diferensiasi
Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan
menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan
kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan
harga.
Suatu perusahaan dapat membedakan produk yang ditawarkan dalam
tiga dimensi yaitu content (apa yang ditawarkan), context (bagaimana
menawarkannya), dan infrastruktur (kemampuan untuk menawarkan).
Content merupakan bagian terwujud dan juga merupakan apa yang aktual
ditawarkan kepada konsumen. Context merupakan bagian yang tidak
terwujud yang berhubungan dengan upaya perusahaan untuk membantu
konsumennya menerima produknya secara berbeda (dibandingkan dengan
produk yang ditawarkan oleh pesaing). Dimensi terakhir adalah
infrastruktur, terdiri dari teknologi dan/atau orang yang mendukung
difesensiasi content dan context.

e. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Menurut Maulana (1992) bahwa ruang lingkup pemasaran yang luas
dapat disederhanakan menjadi empat kegiatan utama, yaitu produk, harga,
tempat dan promosi. Kegiatan utama yang dimaksud adalah merupakan
bidang keputusan yang penting yang diistilahkan oleh Kotler (1997)
sebagai bauran pemasaran (marketing mix) yang didefenisikan sebagai
perangkat alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai
tujuan dalam pasar sasaran.

5
1) Produk (product)
Produk adalah mengelola unsur produk termasuk perencanaan
dan pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan
dengan mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan
mengambil tindakan yang lain mempengaruhi bermacam-macam
produk atau jasa.

1) Harga (Price)
Harga adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan
menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus
menentukan strategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran
ongkos angkut dan berbagi variabel yang bersangkutan.

2) Tempat (place)
a) Tempat/lokasi distribusi
Distribusi yakni memilih dan mengelola saluran perdagangan
yang dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga melayani
pasar sasaran, serta mengembangkan sistem distribusi untuk
mengirim dan perniagaan produk secara fisik.
b) Tempat/lokasi produksi
Penempatan lokasi produksi merupakan salah satu faktor
penentu yang perlu diperhatikan dan diputuskan sebelum memulai
operasional perusahaan. Umumnya kegiatan proses produksi pada
perusahaan yang baru dirintis oleh wirausahawan pemula dilakukan
pada lokasi di mana perusahaan tersebut berada. Terkait dengan
produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan, maka dalam
penentuan lokasi, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
 Kedekatan dengan konsumen/pasar
Penempatan lokasi yang mendekati konsumen/pasar sangat
cocok bagi perusahaan yang menghasilkan produk yang
merupakan kebutuhan sehari-hari. Misalnya apabila perusahaan
menghasilkan produk berupa makanan dan minuman, maka

6
penempatan lokasi usaha pada kompleks permukiman atau pada
pusat-pusat perbelanjaan adalah amat menguntungkan.
 Kedekatan dengan sumber bahan
Jika dibutuhkan satu jenis bahan dan biaya transportasinya
cukup besar, serta jenis produk yang sama tersedia di lokasi
konsumen, maka lokasi usaha perlu dipikirkan untuk ditempatkan
mendekati sumber bahan.
 Keadaan infrastruktur
Mencakup ketersediaan sarana dan prasarana wilayah
seperti jalan, listrik, air bersih dan telekomunikasi di lokasi yang
direncanakan.
 Ketersediaan informasi mengenai program pembangunan
Informasi program pembangunan di mana lokasi
perusahaan akan didirikan sangat perlu diketahui, karena setiap
daerah mungkin saja sudah ditetapkan konsep tata ruang yang di
dalamnya telah ditentukan kawasan-kawasan untuk kegiatan
ekonomi dan bisnis.
 Ketersediaan tenaga kerja
Penempatan lokasi perusahaan pada daerah pinggiran kota
atau daerah sumber bahan baku sering kali menyulitkan dalam
perekrutan tenaga kerja, terutama tenaga kerja yang memiliki
kualifikasi keterampilan yang memadai. Meskipun pada wilayah-
wilayah seperti ini biaya tenaga kerja tergolong murah.
 Ketersediaan Dana
Hal ini penting, karena meskipun lokasi perusahaan telah
ditetapkan dan sudah sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan
di atas namun jika sumberdaya finansial yang dimiliki sangat
terbatas, tentunya akan menyulitkan juga.

3) Promosi (promotion)
Promosi adalah suatu unsur yang digunakan untuk
memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang

7
baru pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi
penjualan, maupun publikasi.

f. Penjualan
Diferensiasi dan bauran pemasaran perlu didukung oleh konsep
penjualan yang tepat. Peranan tenaga penjual (salesforce) perusahaan
mengidentifikasi masalah dihadapi konsumen secara proaktif dan
sekaligus memberikan solusinya.
Untuk segmen yang berorientasi pada kualitas, suatu perusahaan
mungkin menggunakan solusi pendekatan penjualan. Bagi segmen yang
berorientasi padanilai, perusahaan dapat menggunakan pendekatan
manfaat penjualan, dengan menawarkan pada konsumen suatu produk
yang berkualitas tinggi dan harga yang bersaing. Bagi segmen yang
berorientasi pada harga, suatu perusahaan mungkin menawarkan suatu
versi produk dalam ukuran kecil dengan harga serendah mungkin.

g. Nilai Pemasaran
Ada lima strategi nilai secara umum antara lain:
1) Suatu perusahaan dapat memilih untuk memberikan manfaat lebih
kepada konsumen dengan biaya lebih sedikit dibandingkan dengan
yang ditawarkan oleh pesaing.
2) Perusahaan memberikan manfaat yang lebih kepada konsumen
dengan biaya yang sama dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh
pesaing.
3) Perusahaan dapat memberikan manfaat yang sama dengan biaya
yang lebih murah
4) Perusahaan dapat juga memberikan manfaat yang lebih sedikit lebih
murah.
5) Perusahaan dapat juga memilih untuk memberikan manfaat yang
kurang dengan biaya yang lebih rendah.

8
BAB III

METODE PEMBUATAN

A. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Panci
b. Pisau
c. Kompor
d. Parutan Keju
e. Sendok plastik
f. Baskom
g. Cup plastik

2. Bahan
a. Ubi ungu
b. Susu bubuk
c. Garam
d. Santan Kental
e. Garam
f. Daun
g. Air
h. Keju

B. Resep
1. Kue Basah Ubi Ungu
(untuk 45 cup kue basah ubi ungu)
˗ Ubi ungu 2 kg
˗ Susu bubuk 350 gram
˗ Daun pandan 1 lembar
˗ Garam 1 sdt

9
2. Saus Santan
˗ Santan Kental 130 ml
˗ Garam 1
/2 sdt
˗ Daun pandan 1 lembar
˗ Air 240 ml
3. Topping
˗ Keju 125 gram

C. Prosedur
1. Pembuatan Kue Basah Ubi Ungu
a. Ubi ungu dikupas dan dipotong dadu
b. Ubi ungu dicuci bersih
c. Ubi ungu direbus sampai setengah matang, kemudian ditambahkan 100
gram gula pasir, 5 bungkus susu dancow, ½ sdm garam, dan 1 lembar
daun pandan .
d. Diaduk homogen hingga rebusan airnya mengental.
e. Ubi dan air rebusannya dipisahkan kedalam wadah yang berbeda.

2. Pembuatan Saus Santan


a. Didihkan 240 ml air menggunakan api kecil
b. Masukan 2 bungkus santan kental kedalam didihan air
c. Tambahkan 1 sdt garam dan 1 lembar daun pandan, aduk secara perlahan
dan terus-menerus supaya emulsi santan tidak pecah
d. Api dimatikan setelah santan mendidih.

3. Penyajian Kue Basah Ubi Ungu


a. Ubi ungu ditumpuk hingga setengah halus
b. Ubi ungu dimasukkan kedalam cup
c. Ubi ungu dituangi vla ubi ungu dan saus santan
d. Ubi ungu diberi parutan keju dan dihias dengan daun pandan

10
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Struktur Organisasi
Ketua : Rival Maujul Bahri Nugraha
Bagian Produksi : - Putri Ayuning Tias
- Ai Ane Nuraeni
Bagian Keuangan : Tia Tri Astuti I.
Bagian Pemasaran : - Istiadatul Ulya
- Ega Dwi Yanti

B. Analisis Lingkungan pada Ubi Ungu Thailand


Persaingan di bidang usaha bisa dipantau dan diteliti oleh pelaku usaha
dengan menganalisis tujuan pasar dengan analisis lingkungan. Analisis
lingkungan ini dilakukan dalam bentuk terjun ke lapangan dengan memasarkan
produk juga dengan memberikan kuesioner yang berisi tentang uji hedonik
mulai dari warna, rasa, kemasan, dan juga harga yang dipatok. Analisis
lingkungan dilakukan dengan menganalisis lingkungan mikro yang melingkupi
pelanggan, pemasok, pesaing dan publik, juga lingkungan makro yang meliputi
faktor ekonomi, faktor demografi, faktor geografi, faktor teknologi, faktor
pemerintah, faktor sosial, dan faktor politik.
Dengan adanya analisis ini pelaku wirausaha bisa menentukan strategi
pemasaran yang cocok untuk kondisi sekarang juga dengan tempat usahanya.
Selain itu dengan memperhatikan lingkungan atau target pemasaran, kita bisa
meminimalisir kejadian terburuk dari suatu penjualan produk atau usaha yang
sedang dilakukan.

C. Analisis SWOT Pada Ubi Ungu Thailand


Sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha, setiap
kegiatan untuk memulai usaha kami harus mengukur kemampuan kami terhadap
lingkungan atau pesaing melalui SWOT.
1. Kekuatan (Strength)

11
Rasa percaya bahwa produk cemilan sehat ini akan diterima dengan
baik oleh masyarakat luas, karena produk yang kami buat ini belum ada di
daerah Tasikmalaya khusunya. Rasa dan warna pada ubi ungu thainland ini
dapat menarik konsumen. Harga sangat terjangkau.

2. Kelemahan (Weakness)
a. Produk tidak tahan lama.
b. Produk mudah ditiru.
c. Harga bahan baku tidak stabil.
d. Belum tersebarnya informasi produk ubi ungu Thailand dimasyarakat.

3. Peluang (Oportunity)
a. Belum adanya produk ubi ungu thailand di masyarakat.
b. Banyak masyarakat sekarang yang bersifat konsumtif.
c. Banyak masyarakat yang menyukai makanan manis.

4. Ancaman (Treath)
Ancaman yang dapat timbul dari usaha cemilan sehat ini antara lain:
a. Banyaknya pesaing yang semakin kompetitif.
b. Adamya kenaikan bahan baku produk.
c. Adanya imitasi produk.
d. Masyarakat akan merasa bosan.

D. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran secara umum terdiri dari tiga tahap yaitu segmentasi
pasar (segmenting), penetapan pasar sasaran (targeting), dan penetapan posisi
pasar (positioning). Setelah mengetahui segmen pasar, target pasar, dan posisi
pasar maka dapat disusun strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang
terdiri dari strategi produk, harga, penyaluran/ distribusi dan promosi
(Assauri, 1999). Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancer,
upaya yang harus ditempuh dalam melakukan rencana pemasaran antara lain:

12
1. Segmentasi pasar (segmenting)
Segmenting merupakan pembagian kelompok pasar berdasarkan
kebutuhan yang berbeda. Namun, karena produk ini bisa dinikmati oleh
semua kalangan maka tidak ada perbedaan kebutuhan. Produk ini
dipasarkan di wilayah Car Free Day, pasar minggu, kampus dan
sekitarnya, serta media social.

2. Target pasar (targeting)


Target pasar yang kami bidik adalah kalangan mahasiswa dan
masyarakat setempat. Jadi, produk ini dapat dinikmati oleh seluruh
kalangan masyarakat mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.

3. Penentuan posisi (positioning)


Kami berinovasi mengubah Singkong Thailand menjadi Ubi Ungu
Thailand dengan bahan baku utamanya yakni ubi ungu, cara penyajiannya
dengan ditambahkan saus yang terbuat dari air rebusan ubinya sendiri dan
saus santan serta tambahan toping lainnya yang akan memberikan sensasi
rasa yang berbeda. Adapun kemasan yang digunakan yaitu cup puding
dengan diberi label merk produk. Sehingga tampilan lebih menarik, rasa
lebih unggul dan kualitas sangat baik.

4. Bauran Pemasaran (marketing mix)


a. Produk (product)
Ubi ungu Thailand merupakan cemilan sehat yang diproduksi
oleh PT. Pharma Niaga, terbuat dari umbi ungu pilihan, memiliki
kandungan antisionin sebagai zat antioksidan serta memiliki manfaat
lain yaitu sebagai pengontrol tekanan darah. Selain itu, ubi ungu
mengandung karbohidrat tanpa lemak yang aman dikonsumsi bagi
setiap elemen masyarakat yang memiliki hobi menyantap dan ingin
memiliki berat badan ideal yang tetap. Keunggulan tersebut diharapkan
dapat menjadi daya tarik bagi target market ubi ungu Thailand, yaitu
laki-laki dan perempuan baik anak-anak, remaja, maupun dewasa.

13
b. Harga (price)
Ubi ungu thailand memiliki keunggulan dari segi kualitas, rasa,
tekstur yang lembut, dan disajikan menggunakan cup yang sudah
dilengkapi dengan sendok sehingga memudahkan konsumen dalam
mengkonsumsi cemilan tersebut. Ubi ungu Thailand dibandrol dengan
harga yang sangat ekonomis yaitu sebesar Rp. 3000/cup.

14
c. Tempat (place)
Saluran distribusi ubi ungu Thailand yaitu General Institution. PT.
Pharma Niaga menetapkan gedung perkuliahan dan pusat kebugaran
sebagai saluran distribusi general institution untuk produk ubi ungu
Thailand. Selain itu, PT Pharma Niaga melakukan penjualan melalui
social media dengan layanan home delivery sehingga memudahkan
konsumen untuk memesan produk kapan dan dimana saja.
d. Promotion
Kegiatan promosi PT. Pharma Niaga yaitu promosi dengan
meningkatkan publisitas produk melalui media social seperti instagram,
whatsapp, dan lain lain. Akun media social PT. Pharma Niaga
dilengkapi dengan gambar yang didesain dengan warna yang dapat
menarik perhatian konsumen dan memuat manfaat dari ubi ungu
sebagai bahan baku pembuatan produk. Selain itu, kegiatan promosi
lainnya yang dapat diterapkn yaitu promosi potongan harga seperti
5000/2 cup dari harga satuan 3000/cup. PT. Pharma Niaga juga
melakukan pemasaran secara langsung sehingga dapat melakukan
interaksi dengan konsumen secara langsung.

E. Laporan Keuangan
1. Rincian Pemasukan
Sumber Dana Jumlah
Dana Dikti Rp. 216.000,-
Iuaran Anggota Rp. 60.000,-
 Uang 10.000 @ 6 Orang
Jumlah Rp. 276.000,-

2. Rincian Pengeluaran
(untuk pembuatan 30 Cup Ubi Ungu Thailand)
Nama Barang Harga Satuan Jumlah Item Jumlah
Produksi 1: 30 cup
Keju Prociz Rp. 56.000,- /kg 125 g Rp. 7.000,-

15
Susu Bubuk Rp. 3.500,- /bks 5 bungkus Rp. 17.500,-
Cup Rp. 110,- / cup 30 cup Rp. 3.300,-
Tutup Cup Rp. 50,- / tutup 30 tutup cup Rp. 1.500,-
Sendok Ager Rp. 3.500,- /bks 1 bungkus Rp. 3.500,-
Ubi Jalar Ungu Rp. 6.000,-/kg 2 kg Rp. 12.000,-
Gula Rp. 3.500,-/250 g 250 g Rp. 3.500,-
Santan Kental Rp. 2.700,-/ bks 2 bungkus Rp. 5.400,-
Daun Pandan Rp. 1.000,-/ikat 1 ikat Rp. 1.000,-
Kertas Stiker Rp. 3.000,-/lembar 1 lembar Rp. 3.000,-
Produksi 2: 45 cup
Kara Rp. 2.700,-/ bks 2 bungkus Rp. 5.400,-
Susu Bubuk Dancow Rp. 3.000,- /bks 2 bungkus Rp. 6.000,-
Susu Bubuk Dancow Rp. 3.300,- /bks 2 bungkus Rp. 6.600,-
Ubi Jalar Ungu Rp. 6.000,-/kg 2 kg Rp. 12.000,-
Fotocopy Rp. 200,-/lembar 20 lembar Rp. 4.000,-
Kertas Stiker Rp. 3.500,-/lembar 3 lembar Rp. 10.500,-
Print Stiker Rp. 2.000,-/lembar 1 lembar Rp. 2.000,-
Cup Rp. 110,- / cup 45 cup Rp. 4.950,-
Tutup Cup Rp. 50,- / tutup 45 tutup cup Rp. 2.250,-
Sendok Ager Rp. 3.500,- /bks 1 bungkus Rp. 3.500,-
Gas Rp. 20.000/3kg 3 kg Rp. 20.000,-
Jumlah Rp. 134.900,-

3. Rekapitulasi Anggaran
Total Pemasukan Rp. 276.000,-
Total Pengeluaran Rp. 134.900,-
Kas Rp. 141.100,-

Pada awal produksi ditetapkan harga promo Rp. 2.500,- /cup. Target harga
penjualan selanjutnya yaitu Rp. 3.000,- /cup. Selanjutnya dilakukan percobaan

16
dengan menjual produk untuk mengetahui penilaian konsumen terhadap rasa dan
harga.

Target harga produk Jumlah Produk Total Hasil Penjualan


Produksi 1:
Rp. 2.500,- /cup 30 cup Rp. 75,000,-
Produksi 2:
Rp. 2.500,- /cup 6 cup Rp. 15,000,-
Rp. 3.000,- /cup 36 cup Rp. 108,000,-
Jumlah Rp. 198.000,-
*3 cup untuk uji coba

4. Rekapitulasi Penjualan
Total Hasil Penjualan Rp. 198.000,-
Total Pengeluaran Rp. 134.900,-
Laba Rp. 63.100,-

5. Kas Akhir
Kas Rp. 141.100,-
Total Hasil Penjualan Rp. 198.000,-
Jumlah Rp. 339.100,-

17
F. Analisis Keuangan
1. Analisis BEP (Break Even Point)
𝐹𝐶
Rumus: BEP= 𝑃−𝑉𝐶/𝑈

Ket: FC= biaya tetap


P= harga jual per unit
VC= biaya variabel
U= unit
Dik: Biaya Tetap=> gaji= 5.000/hari
Fc, print, dll= 16.500
Biaya variabel=> bahan2 produksi= 98.400
Gas= 20.000
P= 3.000 (harga produksi 1 dan 2 disamakan, supaya perhitungannya mudah)
Unit= 75 (dari produksi 1 dan 2, soalnya dilihat dari biaya produksi yg diambil
jumlhnya dari produksi 1 dan 2)
Dit: BEP?
118.4000
Jwb: VC/Unit= = 1.573,33
75
21.500
BEP= 3.000−2.187 = 26,44 ≈ 27

BEP diperoleh pada saat tingkat penjualan mencapai 27 unit.

2. Analisis PBP (Payback Period)


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
Rumus: PBP= 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

Dik: Total investasi= 276.000


Laba bersih diperoleh dari :
˗ Biaya gaji= 5.000×30= 150.000
˗ Biaya pc, print,dll= 16.500×30= 495.000
˗ Hasil penjualan= 946.5000
Jadi 946.5000 – 150.000 – 495.000= 301.500
276.000
Jawab : PBP= 301.500= 0,915

18
3. Analisis ROI (Return on Investment)
a. Investasi yang digunakan untuk usaha ubi jalar ungu adalah Rp.67.450
dan keuntungan bersih yang didapati adalah Rp.10.050 per hari.Maka
Nilai ROI perbulannya adalah :
ROI = (10.050 x 100%)
67.450
ROI = 14.8% perhari

19
BAB V

KESIMPULAN

Simpulan yang didapat dari uraian di atas, meliputi :


1. Analisis lingkungan pada ubi ungu Thailand, dilakukan dalam bentuk terjun
ke lapangan dengan memasarkan produk juga dengan memberikan
kuesioner yang berisi tentang uji hedonik mulai dari warna, rasa, kemasan,
dan juga harga yang dipatok.
2. Analisis SWOT pada ubi ungu Thailand, Kekuatannya yaitu dapat diterima
dengan baik oleh masyarakat luas serta memiliki rasa dan warna yang
menarik. Kelemahannya yaitu produk tidak tahan lama, harga bahan baku
tidak stabil, dan publisitas produk masih belum luas. Peluangnya yaitu
belum adanya produk ubi ungu di pasar lain. Ancamannya yaitu adanya
wirausahawan lain yang meniru ubi ungu Thailand dan konsumen menurun.
3. Strategi unggulan pemasaran ubi ungu Thailand yaitu meningkatkan
publisitas dan eksistensi produk melalui media social dan memperluas
saluran distribusi melalui relasi karyawan.
4. Kas akhir dari penjualan ubi ungu, yaitu Rp. 339.100,-
5. Analisis keuangan yang dilakukan terhadap ubi ungu Thailand yaitu analisis
BEP dengan hasil mencapai 27 unit, dan analisis PBP dengan hasil 0,915,
analisis ROI dengan hasil 14,8% perhari.

20
DAFTAR PUSTAKA

Kennedy, E. John & Soemanagara, R. Dermawan. (2006). Marketing


Communication: Taktik & Strategi. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Kotler, Philip & Armstrong, Gary (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi
Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
PT Kalbe Farma Tbk. Laporan Tahunan 2014 Annual Report. Jakarta.

Putri, J 2014, Analisis Strategi Bauran Pemasaran Fitbar Dalam Mengelola


Reputasi Pt Kalbe Nutritionals, MC Working Paper, 2-01333.
Stanton, William.J. (1993). Prinsip Pemasaran. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.

Tjiptono, Fandy. (2005). Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Keenam.


Yogyakarta: Andy.
Trout, Jack, Tryout On Strategy Menguasai Benak Konsumen: Menaklukan Pasar
Alih Bahasa: Email Salim, Jakarta: Buana Ilmu Populer, 2004.

21

Anda mungkin juga menyukai