Pendahuluan
Setiap organisasi publik maupun swasta memiliki tujuan yang hendak dicapai.
Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut diperlukan strategi yang dijabarkan dalam
bentuk program-program atau aktivitas. Organisasi memerlukan sistem pengendalian
manajemen untuk memberikan jaminan dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif
dan efisisen sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Dengan tercapainya sebuah tujuan,
manajemen organisasi dapat mengukur bagaimana kinerjanya selama proses hinggga
tujuan itu dapat tercapai dan dapat menilai apakah manajemen itu sudah bekerja dengan
baik. Dalam hal ini tujuan dari Akuntansi Sektor Publik tidak untuk mencari keuntungan
melainkam pelayanan terhadap masyarakat.
1
jawaban. Pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut merupakan dasar perencanaan,
pengendalian, dan penilaian kerja.
Adapun rumusan masalah yang dapat ditarik dari latar belakang tersebut adalah:
1.3 Tujuan
2
Bab II
3
yang dihadapi organisasi maka diperlukan sistem perencanaan yang semakin kompleks dan
canggih.
Dalam era globalisasi dimana antarnegara satu dengan negara lainnya seolah-olah
tanpa batas yang tentu dengan cepat akan mempengaruhi negara lain. Misalnya,
perkembangan internet yang menyebabkan munculnya gagasan dikembangkannya e-
government. Untuk itu, perencaaan organisasi memiliki peran yang sangat penting dalam
menentukan arah dan keadaan organisasi di masa datang.
Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok:
- Informasi bersifat rutin
Informasi bersifat rutin diperlukan untuk perencanaan yang regular dalam
pembuatan laporan keuangan bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sementara itu,
organisasi sektor publik sering menghadapi masalah yang bersifat temporer dan
diperlukan informasi yang sifatnya ad hoc.
- Informasi kuantitatif atau kualitatif
- Informasi formal atau informal
Informasi akuntansi untuk perencanaan dapat dibedakan berdasarkan cara
penyampaiannya, apakah informasi akuntansi tersebut disampaikan melalui mekanisme
formal atau informal. Pada organisasi sektor publik, saluran informasi bersifat formal,
karena adanya batasan transparansi dan akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh
lembaga-lembaga publik, sehingga perencanaan tidak dapat dilakukan secara personal.
4
akuntansi memungkinkan bagi organisasi untuk mengintegrasikan aktifitas organisasi.
Informasi akuntansi umumya dinyatakan dalam bentuk ukuran finansial, sehingga
memungkinkan untuk dilakukan pengintegrasian informasi dari tiap-tiap unit organisasi
yang pada akhirnya membentuk gambaran kinerja organisasi.
Dalam memahami akuntansi sebagai alat pengendalian, dapat dibedakan menjadi
dua penggunaan informasi akuntansi, yaitu sebagai alat pengendalian keuangan (financial
control) dengan akuntansi dan sebagai alat pengendalian organisasi (organizational
control). Pengendalian keuangan merupakan tahap dimana rencana keuangan
diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang
diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana yang
ada sebagai tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan operasi.
Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan atau sistem aliran uang dalam organisasi,
khususnya memastikan bahwa organisasi memiliki likuiditas dan solvabilitas yang cukup
baik.
Pengendalian dalam organisasi terkait dengan pengintegrasian aktivitas fungsional
kedalam sistem organisasi secara keseluruhan. Pengendalian organisasi diperlukan untuk
menjamin bahwa organisasi tidak menyimpang dari tujuan dan strategi organisasi yang
telah ditetapkan.
Informasi yang dibutuhkan lebih kompleks tidak sekedar informasi keuangan saja.
Sebagai contoh dalam sebuah usulan investasi publik, informasi yang dibutuhkan untuk
pengendalian keuangan adalah berupa prediksi aliran kas dan profitabilitas dari investasi.
Sementara itu, untuk tujuan pengendalian organisasi dibutuhkan informasi yang lebih luas
meliputi aspek ekonomi, sosial, dan politik dari investasi yang diajukan.
Perencanaan dan pengendalian harus dipertimbangkan secara bersama-sama. Tanpa
adanya pengendalian, perencanaan tidak akan berarti karena tidak ada tindak lanjut untuk
mengidentifikasi apakah rencana organisasi telah dicapai. Tanpa adanya perencanaan, maka
pengendalian juga tidak akan berarti karena tidak ada rencana yang digunakan sebagai
pembanding. Perencanaan dan pengendalian merupakan suatu proses yang membentuk
suatu siklus, sehingga satu tahap akan terkait dengan tahap yang lain dan terintegrasi dalam
5
suatu organisasi. Jones and Pendlebury (1996) membagi proses perencanaan dan
pengendalian manajerial pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap yaitu:
1. Perencanaan Strategik
Pada tahap perencanaan strategik, manajemen organisasi membuat alternatif-
alternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi. Peran akuntansi
manajemen adalah memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya program
(cost of program) dan beberapa biaya suatu aktivitas (cost of activity), sehingga
berdasarkan informasi akuntansi tersebut manajer dapat menentukan berapa anggaran
yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya yang dimiliki.
Akuntansi manajemen pada sektor publik dihadapkan pada tiga permasalahan
utama yaitu efisiensi biaya, kualitas produk, dan pelayanan (cost, quality and services).
Untuk dapat menghasilkan kualitas pelayanan publik yang tinggi dengan biaya yang
murah, pemerintah harus mengadopsi sistem informasi akuntansi manajemen yang
modern. Namun tetap, terdapat sedikit perbedaan antara sektor swasta dengan sektor
6
publik dalam hal penentuan biaya produk atau pelayanan (product costing). Hal tersebut
disebabkan sebagian besar biaya pada sektor swasta cenderung merupakan engineered
cost yang memiliki hubungan secara langsung dengan output yang dihasilkan,
sementara biaya pada sektor publik sebagian besar merupakan discretionary cost yang
ditetapkan di awal periode anggaran dan sering tidak memiliki hubungan langsung
antara aktivitas yang dilakukan dengan output yang dihasilkan. Kebanyakan output
yang dihasilkan di sektor publik merupakan intangible output yang sulit diukur.
3. Penilaian Investasi
Penilaian investasi di sektor publik pada dasarnya lebih rumit dibandingkan
dengan di sektor swasta. Teknik-teknik penilaian investasi yang digunakan di sektor
swasta didesain untuk organisasi yang berorientasi pada laba. Sementara organisasi
publik merupakan organisasi yang tidak berorientasi pada laba, sehingga terkadang
teknik-teknik tersebut tidak dapat diterapkan untuk sektor publik. Di samping itu sulit
untuk mengukur output yang dihasilkan, sehingga untuk menentukan keuntungan di
masa depan dalam ukuran finansial (expected return) tidak dapat dilakukan.
7
Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan
analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis). Dalam praktiknya, terdapat kesulitan
dalam menentukan biaya dan manfaat dari suatu investasi yang dilakukan. Hal tersebut
karena biaya dan manfaat yang harus dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi finansialnya
saja akan tetapi harus mencakup biaya sosial (social cost) dan manfaat sosial (social
benefits) yang akan diperoleh dari investasi yang diajukan. Menentukan biaya sosial
dan manfaat sosial dalam satuan moneter sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu,
penilaian investasi dengan menggunakan analisis biaya-manfaat di sektor publik sulit
dilaksanakan. Untuk memudahkan, dapat digunakan analisis efektifitas biaya (cost-
effectiveness analysis).
4. Penganggaran
Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran publik
yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber
daya publik, alat distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi manajemen merupakan alat
yang vital untuk proses mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana publik
secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata.
8
6. Penilaian Kinerja
- Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya
- Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi
- Memfasilitasi terbentuknya goal congruence
9
- Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi
sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat
- Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan
- Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisisen
- Sebagai alat pengendalian anggaran
10
4. Pusat investasi (investment center)
Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya
dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang ditanamakan
pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Contoh pusat investasi adalah
Departemen Riset dan Pengembangan dan Balitbang.
11
berhubungan langsung dengan aktivitas pelayanan masyarakat. Pusat pertanggungjawaban
dapat berfungsi sebagai jembatan untuk dilakukannya bottom-up budgeting. Keberadaan
departemen anggaran dan komite anggaran pada pusat pertanggungjawaban sangat perlu
untuk membantu terciptanya anggaran yang efektif.
Informasi yang terkait dengan sistem pengendalian anggaran biasanya banyak
diketahui oleh bagian departemen anggaran. Departemen anggaran memiliki fungsi sebagai
berikut:
12
organisasi dapat berupa aturan dan prosedur birokrasi atau melalui pengendalian dan
manajemen informasi yang dirancang secara formal.
Dalam tujuan organisasi setiap orang memiliki tujuan personal (individual goal).
Untuk menyikapi hal tersebut perlu adanya suatu “jembatan” yang mampu mengantarkan
organisasi mencapai tujuannnya, yaitu tercapainya keselarasan antara individual
goal dengan organization goal. Dalam hal ini, sistem pengendalian manajemen hendaknya
dapat menjadi jembatan dalam mewujudkan adanya goal congruence, yaitu keselarasan
antara tujuan organisasi dengan tujaun personal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi goal congruence dikategorikan dalam dua
kelompok, yaitu faktor pengendalian formal dan faktor informal. Faktor pengendalian
formal misalnya adalah sistem pengendalian manajemen, sistem aturan (rules of the game),
dan reward & funishment system. Sementara itu, faktor informal terdiri atas faktor eksternal
dan internal. Faktor pengendalian informal misalnya etos kerja dan loyalitas karyawan
(dalam sistem pemerintahan dikenal istilah “abdi negara dan abdi masyarakat”, sedangkan
yang bersifat internal misalnya: kultur organisasi, gaya manajemen (management style),
dan gaya komunikasi (communication style).
Perumusan strategi merupakan proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target
(outcome), arah dan kebijakan, serta strategi organisasi. Perumusan strategi merupakan
tugas dan tanggung jawab manajemen puncak (top management). Dalam organisasi
pemerintahan, perumusan strategi dilakukan oleh dewan legislatif yang hasilnya berupa
Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang akan menjadi acuan bagi eksekutif dalam
bertindak.
Strategi yang dihasilkan dari proses perumusan strategi merupakan strategi global
(makro) atau dalam perusahaan disebut corporate level strategy. Strategi organisasi
ditetapkan untuk memberikan kemudahan dalam mencapai tujuan organisasi. Salah satu
metode penentuan strategi adalah dengan menggunakan analisis SWOT (strenght,
weakness, opportunity, threath). Berdasarkan analisis SWOT tersebut, organisasi dapat
menentukan strategi terbaik untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi perusahaan dapat
13
beruabah atau mengalami revisi (strategy revision), jika terdapat lingkungan yang berubah
yang dipengaruhi oleh adanya ancaman (threat) dan kesempatan (opportunity) misalnya
adanya inovasi teknologi baru, peraturan pemerintah baru, atau perubahan lingkungan
politik dan ekonomi lokal dan global.
Proses perumusan strategi pada organisasi sektor publik banyak dipengaruhi oleh
sektor swasta. Sama halnya dengan sektor swasta, tahap paling awal dari manajeen
strategik pada sektor publik adalah perencanaan. Olsen dan Eadie (1982) menyatakan
proses perumusan strategi terdiri atas lima komponen dasar, yaitu:
- Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh manajemen
eksekutif organisasi dan memberikan kerangka pengembangan strategi serta target
yang akan dicapai
- Analisis atau scanning lingkungan, terdiri dari pengidentifikasian dan pengukuran
(assessment) faktor-faktor eksternal yang sedang dan akan terjadi dan kondisi yang
harus dipertimbangkan pada saat merumuskan strategi organisasi
- Profil internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam perencanaan strategik
- Perumusan, evaluasi, dan pemilihan strategi
- Implementasi dan pengendalian rencana strategik
14
Initiate and agree
process
Internal External
Environtmental Environtmental
Analysis Analysis
PEST ANALYSIS
Strategies 1. Political
2. Economic
3. Sosiological
4. Technical
Vission for the
future
Actions
Outcomes
Gambar 1.1
Model Perumusan Strategi pada Organisasi Sektor Publik
15
Sementara itu, Bryson (1995) membuat model delapan langkah untuk memfasilitasi
proses perumusan strategi, yaitu:
- Memulai dan menyetujui proses perencanaan strategik
- Identifikasi apa yang menjadi mandat organisasi
- Klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi
- Menilai lingkungan eksternal (peluang dan ancaman)
- Menilai lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan)
- Identifikasi isu strategik yang sedang dihadapi organisasi
- Perumusan strategi untuk me-manage isu-isu
- Menetapkan visi organisasi untuk masa depan
Gambar 1.2
Proses Perencanaan Strategik
16
Proses strategik merupakan proses yang sistematik yang memiliki prosedur dan
skedul yang jelas. Organisasi yang tidak memiliki atau tidak melakukan perencanaan
strategik akan mengalami masalah dalam penganggaran, misalnya terjadinya beban kerja
anggaran (budget workload) yang terlalu berat, alokasi sumber daya yang tidak tepat
sasaran, dan dilakukannya pilihan strategi yang salah. Orientasi dilakukannya manajemen
strategik pada organisasi publik menuntut adanya strategic vision, strategic thinking,
strategic leadership, dan strategic organization.
Manfaat perencanaan strategik bagi organisasi adalah:
17
Struktur organisasi hendaknya dapat mendukung pelaksanaan strategi. Desain
sistem pengendalian manajemen harus didukung oleh struktur organisasi yang sesuai. Visi,
misi, tujuan, dan strategi yang sudah disusun secara baik dapat gagal dicapai apabila
struktur organisasi tidak mendukung strategi. Oleh karena itu perlu dilakukan
restrukturisasi dan reorganisasi (institutional reform) agar selaras dengan strategi dan
desain sistem pengendalian manajemen. Restrukturisasi tersebut didasarkan pada prinsip:
Proses dan praktik implementasi di lapangan terkait dengan prosedur dan sistem
pengendalian. Perencanaan strategik harus didukung dengan budaya organisasi yang kuat.
Perencanaan strategik harus diikuti dengan perubahan perilaku dan sikap anggota
organisasi untuk melaksanakan program-program secara efektif dan efisien.
Apabila tahap perencanaan strategik telah selesai dilakukan, tahap berikutnya
adalah menentukan anggaran. Tahap penganggaran dalam proses pengendalian manajemen
sektor publik merupakan tahap yang dominan. Proses penganggaran pada organisasi sektor
publik memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan penganggaran pada sektor swasta.
Perbedaan tersebut terutama adalah adanya pengaruh politik dalam proses penganggaran.
Tahap akhir dari proses pengendalian manajemen adalah penilaian kinerja.
Penilaian kinerja merupakan bagian dari proses pengendalian manajemen yang dapat
digunakan sebagai alat pengendalian. Pengendalian manajemen melalui sistem penilaian
kinerja dilakukan dengan cara menciptakan mekanisme reward & punishment. Sistem
pemberian penghargaan (rewards) dan hukuman (punishment) digunakan sebagai
pendorong bagi pencapaian strategi. Pemberian imbalan (reward) dapat berupa finansial
dan nonfinansial seperti pshycologoical reward dan social reward. Imbalan atau
18
penghargaan yang sifatnya finansial misalnya berupa kenaikan gaji, bonus, dan tunjangan.
Imbalan yang bersifat psikologis dan sosial misalnya berupa promosi jabatan, penambahan
tanggung jawab dan kepercayaan, otonomi yang lebih besar, penempatan kerja di lokasi
yang lebih baik, dan pengakuan.
19
mendeteksi kecurangan tersebut. Selain itu, KAP tersebut juga tidak terbukti membantu
manajemen melakukan kecurangan tersebut.
Sehubungan dengan temuan tersebut, maka sesuai dengan Pasal 102 Undang-
undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal jo Pasal 61 Peraturan Pemerintah Nomor
45 tahun 1995 jo Pasal 64 Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal maka PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
dikenakan sanksi administratif berupa denda yaitu sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus
juta rupiah).
Sesuai Pasal 5 huruf n Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,
maka:
1. Direksi Lama PT Kimia Farma (Persero) Tbk. periode 1998 – Juni 2002 diwajibkan
membayar sejumlah Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) untuk disetor ke Kas
Negara, karena melakukan kegiatan praktek penggelembungan atas laporan
keuangan per 31 Desember 2001.
2. Sdr. Ludovicus Sensi W, Rekan KAP Hans Tuanakotta dan Mustofa selaku auditor
PT Kimia Farma (Persero) Tbk. diwajibkan membayar sejumlah Rp. 100.000.000,-
(seratus juta rupiah) untuk disetor ke Kas Negara, karena atas risiko audit yang tidak
berhasil mendeteksi adanya penggelembungan laba yang dilakukan oleh PT Kimia
Farma (Persero) Tbk. tersebut, meskipun telah melakukan prosedur audit sesuai
dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), dan tidak diketemukan adanya
unsur kesengajaan. Tetapi, KAP HTM tetap diwajibkan membayar denda karena
dianggap telah gagal menerapkan Persyaratan Profesional yang disyaratkan di
SPAP SA Seksi 110 – Tanggung Jawab & Fungsi Auditor Independen, paragraf 04
Persyaratan Profesional, dimana disebutkan bahwa persyaratan profesional yang
dituntut dari auditor independen adalah orang yang memiliki pendidikan dan
pengalaman berpraktik sebagai auditor independen.
20
Pembahasan:
21
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
22
3.2 Saran
23
Referensi
Mardiasmo
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-dan-fungsi-perencanaan.html
http://rachmabuana.blogspot.co.id/2013/10/definisi-perencanaan-planning-dan.html
https://www.academia.edu/8157567/Paper_Manajemen_Laba
https://davidparsaoran.wordpress.com/2009/11/04/skandal-manipulasi-laporan-keuangan-
pt-kimia-farma-tbk/
https://www.scribd.com/doc/193982217/Pembahasan-Tugas-Etika-Bisnis-PT-Kimia-
Farma-by-Syaiful-Rachman
24