Anda di halaman 1dari 3

Atom??? Inti Atom???

: Ada 4 Juta
Trilyun Atom dalam Tubuh Kita
Secara alami di dalam tulang kita terdapat polonium radioaktif
dan radium radioaktif. Pengertian radioaktif itu sendiri adalah sifat dari suatu zat yang
dapat memancarkan radiasi karena kondisi zat tersebut tidak stabil. Otot kita mengandung
karbon radioaktif dan kalium radioaktif, dan dalam paru-paru kita terdapat gas mulia
radioaktif dan tritium. Zat-zat ini dan banyak zat lainnya secara terus-menerus
memancarkan radiasi dan menyinari tubuh kita dari dalam. Selain itu, kita terkena sinar
radiasi dari dalam oleh semua zat radioaktif alam dan buatan yang kita minum sehari-
hari.
Setiap waktu, kita juga terkena radiasi dari bumi dan angkasa. Di samping itu, tetapi
jarang terjadi kita juga menerimanya lewat zat-zat radioaktif yang dikeluarkan ke
atmosfer melalui lepasan dari pembangkit listrik. Baik pembangkit tenaga nuklir ataupun
pembagkit lain yang menggunakan batubara, minyak atau gas mengeluarkan sejumlah zat
radioaktif ke lingkungan. Sebagian dari dosis radiasi dihirup setiap hari berasal dari bahn
bangunan rumah kita, dan terutama dari gas radon radioaktif yang ada di setiap rumah.
Di rumah juga mungkin terdapat zat radioaktif yang secara sengaja kita bawa ke dalam
rumah. Zat tersebut digunakan pada jarum penunjuk arloji/lempeng jam yang berpijar,dan
juga tombol listrik yang berpijar dalam gelap. Zat tersebut juga digunakan dalam detektor
asap dan ornamen-ornamen porselen tertentu. Layar TV kita pun mengeluarkan radiasi,
handphone yang kita gunakan juga.
Kesehatan kita dilindungi oleh radiasi. Kadang-kadang kita menjalani pemeriksaan
dengan sinar-X (rontgen). Kadang-kadang pengobatan dan pemeriksaan medik
memerlukan zat-zat radioaktif yang disuntikan ke dalam tubuh kita. Penyakit kanker
kadang diobati dengan sinar-X.
Banyak orang berurusan dengan radiasi dan zat-zat radioaktif dalam pekerjaan sehari-
hari. Pada banyak bidang radiasi dimanfaatkan, seperti industri kertas dan logam, industri
makanan, penelitian, sistem pengawasan kesleamtan, rumah sakit, laboratorium, pusat
budidaya tanaman dan pengendalian serangga. Di beberapa jenis pekerjaan, misalnya
industri nuklir, pertambangan dan penerbangan, para pekerja terkena radiasi, walaupun
proses tersebut tidaklah menggunakan radiasi. Jika kita bepergian di pegunungan atau
terbang dengan pesawat, kita terkena radiasi lebih banyak dari biasanya.
Contoh-contoh di atas secara jelas menunjukkan bahwa tidak semua radiasi berbahaya.
Sebaliknya, memang benar bahwa radiasi dapat membunuh dengan cepat atau perlahan.
Oleh karena itu baik utuk diketahui kapan seseorang seharusnya takut terhadap radiasi
dan kapan seharusnya tidak. Manakah yang fakta dan mana yang fiksi? Berapa besarkah
bahaya reaktor nuklir?Haruskah kita tempatkan alat ukur radiasi di rumah?
Pertama kita ambil atom, yang merupakan awal dari semua ini. Kita sendiri terdiri atas
atom-atom dan itulah sebenarnya diri kita. Tentu saja, ada molekul-molekul, hormon, dan
butir darah dalam tubuh kita. Akan tetapi semua itu juga tersususn dari atom. Jadi atom
adalah bagian terkecil dari suatu benda. Atom ini juga biasa disebut elemen atau unsur.
Jika kita mulai berhitung, kita akan mendapati 4.000.000.000.000.000.000.000.000.000
atom dalam tubuh kita. Angka tersebut mempunyai 28 digit dan dibaca sebagai empat
juta triliun. Kita, sebagai mahluk hidup yang mempunyai perasaan hanyalah sekumpulan
oksigen, karbon, hidrogen, nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan beberapa atom lainnya.
Di alam semesta terdapat sekitar 105 jenis atom.
Sebuah atom demikian kecilnya sehingga tubuh kita terdiri atas atom-atom yang
jumlahnya ratusan kali lebih banyak daripada jumlah tetesan air di seluruh lautan di
dunia. Meskipun demikian, sebuah atom memiliki struktur internalnya sendiri. Dalam
kenyataanya seluruh massa dari sebuah atom dipusatkan pada intinya yang terletak di
tengah atom. Ruang sekeliling inti hampir hampa, hanya partikel amat kecil yang disebut
elektron yang bergerak mengelilingi inti. Elektron-elektron dari sebuah atom menentukan
sifat materi secara kimia. Tetapi, elektron-elektron itu tidak berkaitan dengan
radioaktivitas. Radioaktivitas tergantung pada struktur inti.
“Radioaktivitas suatu zat tergantung pada inti dan sifat kimia tergantung pada
elektronnya.”
Kejadian ekologis dan biologis adalah kejadian kimiawi. Karena itu alam tidak
membedakan antara atom-atom radioaktif dan non radioaktif (atom stabil) dari materi
yang sama. Dua varian tersebut menunjukkan reaksi dengan cara yang sama dalam rantai
makanan. Atom tersebut masuk dan keluar tubuh kita dengan cara yang sama tidak peduli
apakah inti atom tersbut radioaktif atau tidak.
Seluruh kehidupan di dunia dibangun di sekitar atom karbon. Setiap sel manusia,
binatang atau tanaman terdiri atas atom-atom karbon. Kita menelan atom karbon setia
kita makan, dan paru-paru kita menghirup atom karbon setiap kita bernafas. Oleh karena
itu, amri kita perhatikan atom karbon secara rinci.
Bagaimanakah sebuah atom karbon dketahui sebagai sebuah atom karbon? Mengapa
bukan oksigen atau emas? Jawabannya terletak pada komponen-komponen inti, yaitu
nukleon. Ada dua macam nukleon. Nama nukleon itu tidak penting, tetapi karena para
ilmuwan menyebutnya proton dan neutron, maka kita juga baiknya menyebutnya
demikian.
“Sebuah elemen (unsur) ditentukan oleh jumlah protonnya. Hidrogen mempunyai satu
proton, helium mempunyai 2 proton, lithium 3, berilium 4, boron 5, karbon 6, dan
seterusnya”
Apapbila jumlah proton bertambah satu demi satu maka intinya bertambah berat. Dengan
cara ini kita dapat mengidentifikasi semua elemen secara teratur. Jika sebuah inti terdiri
atas 90 proton, maka elemennya disebut torium, jika jumlah protonnya 91 elemennya
disebut protaktinium, dan jika 92 proton, unsurnya disebut uranium. Jika inti uranium
tersebut dibagi 2, bagian-bagiannya bukan lagi uranium, karena jumlah protonnya
sekarang lebih kecil. Ada kemungkinan kita mendapatkan sesium (55 proton) dan
rubidium (37 proton).
Jumlah neutron menentukan apakah zat tersebut bersifat radioaktif atau tidak. Pada bahan
yang sama jumlah netron dapat bervariasi. Kebanyakan dari atom karbon mengandung
enam atau tujuh neutron. Jika kasusnya demikian, tidak ada masalah. Inti tersebut
seimbang dan tenang. Keadaan ini disebut stabil, karena keadaannya sama selamanya dan
tidak akan pernah menyebabkan masalah bagi siapapun.
Sifat-sifat stabil dari inti adalah keadaan yang kita sebut stabil atau nonradioaktif. Stabil
tidaknya inti ditentukan oleh jumlah neutron. Pada umumnya inti stabil bila jumlah
neutron sama atau sedikit lebih besar dari jumlah proton. Dalam keadaan ini tidak terjadi
ketegangan atau eksitasi dalam inti. Tetapi keadaanya akan sangat berbeda bila jumlah
neutron tidak seperti biasanya.
Untuk jumlah proton yang sama (elemen yang sama) jumlah neutron dapat berbeda, dan
inilah yang membedakan suatu inti dari seuatu elemen radioaktif atau bukan. Misalnya
pada elemen karbon (6 proton) dapat memiliki jumlah neutron 6, 7, atau 8. Kedaan
berbeda untuk elemen yang sama ini disebut sebagai isotop. Isotop karbon dengan jumlah
proton 6, dan 7 (karbon-12, dan karbon-13) adalah karbon nonradioaktif, sedangkan
karbon dengan jumlah neutron 8 (karbon-14) adalah yang bersifat radioaktif.

Anda mungkin juga menyukai