Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa adalah sebuah sistem yang berhubungan satu sama lain, yang tersusun dari simbol
lisan yang bersifat arbitrer yang dipakai oleh sekelompok masyakat bahasa digunakan untuk alat
komunikasi dan berinteraksi antar sesamanya.Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak
terlepas dari pemakaian bahasa. Dengan bahasa seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan,
pikiran, dan keinginan dalam menyampaikan pendapat dan informasi. Bahasa sebagai alat untuk
interaksi antarmanusia dalam masyarakat memiliki sifat sosial yaitu pemakaian bahasa
digunakan oleh setiap lapisan masyarakat. Bahasa bukan individual yang hanya dapat dipakai
dan dipahami oleh penutur saja akan tetapi, pemakaian bahasa akan lebih tepat bila antara
penutur dan mitra tutur saling memahami makna tutur.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis
terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada
situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan
bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam
pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi,
integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam
komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.
Berbahasa yang baik yang menempatkan pada kondisi tidak resmi atau pada pembicaraan santai
tidak mengikat kaidah bahasa di dalamnya. Ragam berbahasa seperti ini memungkinkan
munculnya gejala bahasa baik interferensi, integrasi, campur kode, alih kode maupun bahasa
gaul.

Sebagai masyarakat Indonesia tentunya kita menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional, yang berfungsi sebagai alat komunikasi mempunyai peran sebagai penyampai
informasi. Sebagai isyarat yang digunakan untuk sebuah komunikasi, bahasa memang sangat
beragam yang membedakan atara wilayah satu dengan yang lainnya. Di negara satu dengan
Negara yang lain juga pasti memiliki bahasa yang berbeda pula. Dan didalam negara itu pastinya
ada wilayah/ daerah-daerah yang berbeda pula bahasanya. Begitu juga di Indonesia. Sebagai
contoh Indonesia memiliki berbagai ragam bahasa, ada bahasa jawa, bahasa sunda, bahasa
Madura dan banyak lagi. Namun, pemakaian bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari
mulai bergeser digantikan oleh pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa
gaul.Entah dari mana datangnyal bahasa anak muda yang selanjutnya disebut juga bahasa gaul.

1
Dalam makalah ini penulis akan mencoba mengupas segala sesuatu tentang bahasa gaul dan
bahasa Indonesia. Interferensi bahasa gaul kadang muncul dalam penggunaan bahasa Indonesia
dalam situasi resmi yang mengakibatkan penggunaan bahasa tidak baik dan tidak benar.
Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh
sebagian masyarakat modern, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap
eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa
pengantar dalam dunia pendidikan. Dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun dunia film mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa
anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Interferensi bahasa gaul kadang muncul dalam
penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi resmi yang mengakibatkan penggunaan bahasa tidak
baik dan tidak benar.

Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk
pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir ahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal
sebagai bahasanya para bajingan atau anak jalanan disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan
sebagai preman. Dewasa ini, bahasa prokem mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia
menjadi bahasa gaul. Dalam konteks kekinian, bahasa gaul merupakan dialek bahasa Indonesia
non-formal yang terutama digunakan di suatu daerah atau komunitas tertentu. Penggunaan
bahasa gaul menjadi lebih dikenal khalayak ramai setelah Debby Sahertian mengumpulkan kosa-
kata yang digunakan dalam komunitas tersebut dan menerbitkan kamus yang bernama Kamus
Bahasa Gaul pada tahun 1999.

1.2. Rumusan Masalah


1.Apakah pengertian Bahasa Indonesia .?
2.Apakah pengertian Bahasa Gaul .?
3.Bagaimanakah Ciri-Ciri Bahasa Indonesia.?
4.Apa saja Faktor-Faktor Pendukung Bahasa Gaul.?
5.Bagaimana Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Bahasa Indonesia .?
6.Apa Saja Dampak Positif dan Negatif dari Penggunaan Bahasa Gaul.?
7.Bagaimana Upaya untuk Mempertahankan Bahasa Indonesia agar tidak Tergeser oleh
Bahasa Gaul.?
1.3. Tujuan penelitian
a. Secara Umum :

2
Tujuan penelitian ini adalah untuk ingin memngetahui pemakaian bahasa gaul dalam dialog
remaja Indonesia dalam kehidupan remaja.
b. Secara Khusus :
 Mengetahui pengertian bahasa gaul
Mengetahui ciri-ciri bahasa gaul
 Mengetahui faktor dan dampak dari
 penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja
Makalah ini diharapkan akan meningkatkan
 mutu bahasa Indonesia agar tidak tergeser oleh bahasa gaul
1.4 Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini, diharapkan bisa memberikan informasi kepada masyarakat,
khususnya remaja tentang pengaruh bahasa gaul yang akan menggeser bahasa indonesia. Serta
dampak negatif dan positif penggunaan bahasa gaul di lingkungan remaja. Sehingga timbul
upaya masyarakat khususnya remaja untuk tetap menjaga dan melestarikan Bahasa Indonesia.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahasa
Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahasa sebagai sistem
lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama,
berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri.
Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa.
Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat
berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem
komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat
arbitrer.(http://wismasastra.wordpress.com).

Dari pendapat Keraf diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa bahasa adalah alat komunikasi
berupa symbol bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia yang digunakan dalam masyarakat.
Didalamnya menggunakan simbol-simbol vocal yang bersifat arbitrer. Dari pengertian di atas,
dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian bahasa mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Sistem lambang bunyi yang arbitrer
2. Alat komunikasi
3. Simbol bunyi yang memiliki arti serta makna
4. Digunakan oleh masyarakat untuk beriteraksi

2.2. Fungsi Bahasa


Fungsi bahasa menurut Mahmudah dan Ramlan (2007:2-3) menjelaskan bahwa fungsi bahasa
adalah: alat komunikasi antaranggota masyarakat Indonesia. Bahsa juga menunjukkan perbedaan
antara satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi masing-masing tetap mengikat kelompok
penuturnya dalam satu kesatuan sehingga mampu menyesuaikan dengan adat-istiadat dan
kebiasaan masyarakat. Selain itu, fungsi bahasa juga melambangkan pikiran atau gagasan
tertentu, dan juga melambangkan perasaan, kemauan bahkan dapat melambangkan tingkah laku
seseorang. (http://kangarul.wordpress.com/2009/07/31/pengertian-dan-fungsi-bahasa/) Fungsi
bahasa dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Alat untuk menyatakan ekspresi diri Bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang
ada dalam fikiran dan perasaan kita, terlebih dengan bahasa kita dapat menyatakan apa tentang
keberadan kita.

4
2. Alat komunikasi Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi untuk mengutarakan maksud yang
ingin disampaikan seseorang. Dan menghasilkan kerjasama yang baik dihasilkan dari
komunikasi antar individu.
3. Alat mengadakan adaptasi sosial Sebagai alat komunikasi dan interkasi akan mempengaruhi
banyak orang. Dari interaksi yang terus-menerus bahasa akan memudahkan seseorang untuk
beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

2.3. Pengertian Bahasa Baku


Setiap negara atau suatu wilayah umumnya memiliki bahasa resmi masing-masing yang
digunakan oleh rakyatnya. Pengertian bahasa baku adalah bahasa yang menjadi bahasa pokok
yang menjadi bahasa standar dan acuan yang digunakan sehari-hari dalam masyarakat. Bahasa
baku mencakup pemakaian sehari-hari pada bahasa percakapan lisan maupun bahasa tulisan.
Penggunaan bahasa baku lazim dipakai dalam situasi dan konsidi sebagai berikut di bawah ini :
1. Komunikasi Resmi (Tertulis) Contoh : Surat-menyurat resmi, pengumuman resmi, undang-
undang, peraturan, dan lain-lain.
2. Pembicaraan Formal Di Depan Umum (Lisan) Contoh : Pidato, ceramah, khotbah, mengajar
sekolah, mengajar kuliah, dan lain sebagainya.
3. Wacana Teknis (Tertulis) Contoh : Karangan ilmiah, skripsi, tesis, buku pelajaran, laporan
resmi, dan lain-lain.
4. Pembicaraan Formal (Lisan) Contoh : Murid kepada guru, bawahan kepada atasan, layanan
pelanggan kepada pelanggan, menteri kepada presiden, dsb. Tidak hanya terbatas kepada orang
yang dihormati saja karena presiden umumnya berbicara pada rakyat jelata dengan bahasa
formal.
2.4. Pengertian Bahasa Gaul
Bahasa gaul adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan di Jakarta
pada tahun 1980-an. Ragam ini semula diperkenalkan oleh generasi muda yang mengambilnya
dari kelompok waria dan masyarakat terpinggir lain.(Harimurti Kridalaksana (2008). Kamus
Linguistik (edisi ke-Edisi Keempat). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama)
2.5. Kraktristik Bahasa Gaul
Ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan kreatif. Kata-kata yang
digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek melalui

5
proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek seperti “memang menjadi
emang”. Kalimat-kalimat yang digunakan kebanyakan berstruktur kalimat tunggal. Bentuk-
bentuk elip juga banyak digunakan untuk membuat susunan kalimat menjadi lebih pendek
sehingga seringkali dijumpai kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Dengan menggunakan struktur
yang pendek, pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang sering membuat pendengar yang
bukan penutur asli bahasa Indonesia mengalami kesulitan untuk memahaminya.
1. Pengunaan awalan e Kata emang itu bentukan dari kata memang yang disispi bunyi e. Disini
jelas terjadi pemendekan kata berupa mengilangkan huruf depan (m). Sehingga terjadi perbedaan
saat melafalkan kata tersebut dan merancu dari kata aslinya.
2. Kombinasi k, a, g Kata kagak bentukan dari kata tidak yang bunyinya tid diganti kag.
Huruf konsonan pada kata pertama diganti dengan k huruf vocal i diganti a. Huruf konsonan
kedua diganti g. sehingga kata tidak menjadi kagak.
3. Sisipan e Kata temen merupakan bentukan dari kata teman yang huruf vokal a menjadi e.
Hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan pelafalan.

2.6. Pengaruh Penggunaan Bahasa Gaul


Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa
Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk
mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia
dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja.
Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis menggunakan bahasa gaul di media massa dan
elektronik, membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari hal ini sudah
menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru. Inilah yang menjadi awal lunturnya
bahasa Indonesia yang baik dan berganti dengan bahasa gau
2.7 Asal mula Bahasa Gaul
Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk
pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir ahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal
sebagai bahasanya para bajingan atau anak jalanan disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan
sebagai preman.
Bahasa gaul pada umumnya digunakan sebagai sarana komunikasi di antara remaja
sekelompoknya selama kurun tertentu. Hal ini dikarenakan, remaja memiliki bahasa tersendiri

6
dalam mengungkapkan ekspresi diri. Sarana komunikasi diperlukan oleh kalangan remaja untuk
menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak
dapat mengetahui apa yang sedang dibicarakannya. Masa remaja memiliki karakteristik antara
lain petualangan, pengelompokan, dan kenakalan. Ciri ini tercermin juga dalam bahasa mereka.
Keinginan untuk membuat kelompok eksklusif menyebabkan mereka menciptakan bahasa
rahasia.
Menurut Mulyana (2008), bahasa gaul adalah sejumlah kata atau istilah yang mempunyai arti
yang khusus, unik, menyimpang atau bahkan bertentangan dengan arti yang lazim ketika
digunakan oleh orang-orang dari subkultur tertentu. Selain pendapat tersebut Sarwono (2004)
mengatakan bahwa bahasa gaul adalah bahasa khas remaja (kata-katanya dibah-ubah sedemikian
rupa, sehingga hanya bisa dimengeri di antara mereka) bisa dipahami oleh hampir seluruh remaja
di tanah air yang terjangkau oleh media massa, padahal istilah istilah itu berkembang, berubah
dan bertambah hampir setiap hari. Kedua defenisi itu saling melengkapi. Pada defenisi yang
pertama hanya menerangkan bahwa bahasa gaul adalah bahasa yang mempunyai istilah yang
unik, sedangkan defenisi yang kedua diperjelas lagi bahwa yang menggunakan bahasa tersebut
adalah para remaja dan bahasa tersebut akan terus berkembang.

Bahasa Indonesia Bahasa Gaul (informal)


Aku, saya Gue, gua (ditulis pula gw)
Kamu Lu, lo (ditulis pula lw)
Penatlah! Capek deh!
Benarkah? Emangnya bener?
Tidak Enggak
Tidak peduli Emang gue pikirin!

2.9 Ciri-ciri bahasa gaul


Ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri khusus, yaitu: singkat, lincah dan kreatif. Kata-
kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek
melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek seperti ‘permainan-
mainan, pekerjaan-kerjaan.
1. Word clipping, suatu kata dipendekkan atau dipotong tanpa mengubah maknanya.
2. Compounding, dua kata atau lebih yang telah ada digabung menjadi satu kata baru.

7
3. Abbreviation, suatu kata diciptakan dengan mengambil inisial atau huruf dari beberapa kata
sehingga huruf-huruf tersebut menjadi satua kesatuan.
4. Onomatopoeai, pembentukan kata menirukan suara.
5. Generalization of proper names, mengembangkan kata dari sebutan asli.
6. Borrowing from dilect and foreign langunges, meminjam kata dari dialek dan bahasa asing.
7. Extension of meaning by analogy, suatu kata diciptakan dengan menggabungkan 2 hal yang
memiliki makna atau arti yang sama.
8. Saying word from behind (Malang’s prokem languange, mengucapkan kata dengan
membalikkan kata dari belakang ke depan
9. Mengganti satu dua huruf dengan huruf lain atau menghilangkan huruf di tengah-tengah
kata.
10. Menukar konsonan dan menggati satu dua huruf.
11. Menembahkan ‘F’ atau ‘S’ pada setiap suku kata.
12. Mengubah sama sekali bentuk kata.
2.10 Faktor-faktor Pendukung Maraknya Bahasa Gaul di Kalangan Remaja
Perkembangan bahasa gaul di kalangan remaja sangatlah cepat. Mengapa? Karena
didukung oleh beberapa faktor yang cukup berpengaruh terhadap kondisi lingkungan remaja.
Antara lain :
a. Adanya bahasa gaul ditandai dengan menjamurnya internet dan situs-situs jejaring sosial
yang berdampak signifikan terhadap perkembangan bahasa gaul. Penikmat situs-situs jejaring
sosial yang kebanyakan adalah remaja, menjadi agen dalam menyebarkan pertukaran bahasa
gaul. Tulisan seorang remaja di situs jejaring sosial yang menggunakan bahasa ini, akan dilihat
dan bisa jadi ditiru oleh ribuan remaja lain. Misalnya, facebook, twitter, friendster.
b. Karena pengaruh lingkungan. Umumnya para remaja menyerap dari percakapan orang-orang
dewasa di sekitarnya, baik teman sebaya atau keluarga.
c. Peran media (elektronik) yang menggunakan istilah bahasa gaul dalam film-film khusunya
film remaja dan iklan, semisal dari adegan percakapan di televisi. Aritnya bahasa gaul tidak
hanya terjadi karena kontak langsung antara masyarakat itu sendiri, tapi sebagian besar karena
“disuapi” oleh media. Padahal media massa memiliki peran besar dalam perkembangan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah yang yang telah ada.

8
d. Media cetak, misalnya bahasa yang ada dalam majalah, surat kabar atau koran. Selain itu,
pembuatan karya sastra remaja misalnya cerpen atau novel yang umumnya menggunakan bahasa
gaul.
e. Dampak dari pembangunan dan perkembangan zaman atau modernisasi, di mana segala hal
yang ada di lingkungan kita harus selalu ter up-to date. Dampak dari modernisasi yang paling
terlihat adalah gaya hidup, seperti cara berpakaian, cara belajar, aplikasi teknologi yang makin
maju maupun cara bertutur kata (pemakaian bahasa). Dilihat dari cara bertutur kata atau dalam
pemakaian bahasa, dewasa ini munculnya “Bahasa Gaul” sangat fenomenal terutama terlihat
pada kalangan masyarakat (remaja) khususnya yang ingin diakui sebagai remaja jaman sekarang
yang gaul, funky, dan keren. Kemunculan bahasa gaul ini dapat menggeser penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Yang pasti, bahasa gaul akan selalu muncul dan berkembang sesuai zaman masing-masing.
Beberapa tahun lalu, istilah “memble aje” atau “Biarin, yang penting kece” sempat ngetren.
Istilah-istilah tersebut lantas tenggelam dengan sendirinya, tergantikan oleh istilah lain. Di
antaranya, “so what gitu loh”, “jayus”, dan “Kesian deh lo!”
2.11 Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang berfungsi sebagai alat komunikasi
mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Kebenaran berbahasa akan berpengaruh
terhadap kebenaran informasi yang disampaikan. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal
penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Kendala yang harus dihindari
dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya bahasa gaul. Hal ini
mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik. Dewasa ini pemakaian bahasa
Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia film mulai bergeser digantikan
dengan pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul.
Seiring dengan perkembangan zaman ke zaman khususnya di Negara Indonesia semakin
terlihat pengaruh yang diberikan oleh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia dalam penggunaan
tata bahasanya. Penggunaan bahasa gaul oleh masyarakat luas menimbulkan dampak negatif
terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa pada saat sekarang dan masa
yang akan datang. Dewasa ini, masyarakat sudah banyak yang memakai bahasa gaul dan
parahnya lagi generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul ini.
Bahkan generasi muda inilah yang banyak memakai bahasa gaul daripada pemakaian bahasa
Indonesia. Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di masyrakat, seharusnya
kita menanamkan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional. Seiring dengan munculnya bahasa gaul dalam masyarakat, banyak sekali

9
dampak atau pengaruh yang ditimbulkan oleh bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa
Indonesia sebagai identitas bangsa diantaranya sebagai berikut:
1. Eksistensi Bahasa Indonesia Terancam Terpinggirkan Oleh Bahasa Gaul
Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Kalau generasi negeri
ini kian tenggelam dalam pudarnya bahasa Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa
Indonesia akan semakin sempoyongan dalam memanggul bebannya sebagai bahasa nasional dan
identitas bangsa. Dalam kondisi demikian, diperlukan pembinaan dan pemupukan sejak dini
kepada generasi muda agar mereka tidak mengikuti pembusukan itu. Pengaruh arus globalisasi
dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa
Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Saat ini jelas di masyarakat sudah banyak
adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini diperparah lagi dengan generasi muda Indonesia juga
tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul. Bahkan, generasi muda inilah yang paling banyak
menggunakan dan menciptakan bahasa gaul di masyarakat.
2. Menurunnya Derajat Bahasa Indonesia
Karena bahasa gaul yang begitu mudah untuk digunakan berkomunikasi dan hanya orang
tertentu yang mengerti arti dari bahasa gaul, maka remaja lebih memilih untuk menggunakan
bahasa gaul sebagai bahasa sehari-hari. Sehingga bahasa Indonesia semakin pudar bahkan
dianggap kuno di mata remaja dan juga menyebabkan turunnya derajat bahasa indonesia.
3. Menyebabkan punahnya Bahasa Indonesia
Penggunaan bahasa gaul yang semakin marak di kalangan remaja merupakan sinyal ancaman
yang sangat serius terhadap bahasa indonesia dan pertanda semakin buruknya kemampuan
berbahasa generasi muda zaman sekarang. Sehingga tidak dapat dipungkiri suatu saat bahasa
Indonesia bisa hilang karena tergeser oleh bahasa gaul di masa yang akan datang.
2.12 Dampak Positif dan Negatif dari Penggunaan Bahasa Gaul
Segala sesuatu pasti mempunyai dampak positif dan negatif. Begitu pula dengan bahasa gaul
yang juga mempunyai dampak positif dan negatif terhadap penggunanya dan orang lain.
a. Dampak Positif
Dampak positif dengan digunakannya bahasa gaul adalah remaja menjadi lebih kreatif. Terlepas
dari menganggu atau tidaknya bahasa gaul ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap perubahan
atau inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada situasi yang tepat, media yang tepat dan
komunikan yang tepat juga.
b. Dampak Negatif

10
 Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau
tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa gaul. Karena, bahasa gaul tidak masuk ke
dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkanakan
menggunakan bahasa gaul. Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan
menggunakan bahasa gaul sebagai komunikasi.
 Bahasa gaul dapat mengganggu siapapun yang membaca dan mendengar kata-kata yang
termaksud di dalamnya. Karena, tidak semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata gaul
tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan waktu yang
lebih banyak untuk memahaminya.
 Bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya dalam berkomunikasi dengan orang lain dalam
acara yang formal. Misalnya ketika sedang presentasi di depan kelas.
 Bahasa gaul dapat menyulitkan orang lain yang mendengar kata-kata yang termaksud gaul
untuk mengerti maksud dari apa yang dibicarakannya.
 Bagi masyarakat lain yang merasa terganggu dengan bahasa Gaul, menganggap bahasa Gaul
sangat sulit dipahami demikian juga penulisan dengan huruf Gaul sangat menyulitkan bagi
beberapa orang untuk membacanya.
 Bahasa Gaul dapat mengganggu siapapun yang membaca dan mendengar kata-kata yang
termaksud di dalamnya. Karena, tidak semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata Gaul
tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan waktu lebih
banyak untuk memahaminya.
2.13 Upaya Mempertahankan Bahasa Indonesia agar tidak Tergeser oleh Bahasa Gaul
Agar Bahasa Indonesia tidak tergeser oleh bahasa gaul, maka kita sebagai warga
Indonesia yang baik hendaknya melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan
sebelum Bahasa Indonesia benar-benar punah. Langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Langkah-langkah pencegahan :
a. Menjadikan Lembaga Pendidikan Sebagai Basis Pembinaan Bahasa
Bahasa baku sebagai simbol masyarakat akademis dapat dijadikan sarana pembinaan
bahasa yang dilakukan oleh para pendidik. Para pakar kebahasaan, misalnya Keraf, Badudu,

11
Kridalaksana, Sugono, Sabariyanto, Finoza, serta Arifin dan Amran memberikan batasan bahwa
bahasa Indonesia baku merupakan ragam bahasa yang digunakan dalam dunia pendidikan berupa
buku pelajaran, buku-buku ilmiah, dalam pertemuan resmi, administrasi negara, perundang-
undangan, dan wacana teknis yang harus digunakan sesuai dengan kaidah bahasa yang meliputi
kaidah fonologis, morfologis, sintaktis, kewacanaan, dan semantis.
b. Perlunya Pemahaman Terhadap Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
 Bahasa Indonesia yang baik
Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan norma
kemasyarakatan yang berlaku. Misalnya, dalam situasi santai dan akrab, seperti di warung kopi,
pasar, di tempat arisan, dan di lapangan sepak bola hendaklah digunakan bahasa Indonesia yang
tidak terlalu terikat pada patokan. Dalam situasi formal seperti kuliah, seminar, dan pidato
kenegaraan hendaklah digunakan bahasa Indonesia yang resmi dan formal yang selalu
memperhatikan norma bahasa.
 Bahasa Indonesia yang benar
Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan
aturan atau kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Kaidah bahasa itu meliputi kaidah ejaan,
kaidah pembentukan kata, kaidah penyusunan kalimat, kaidah penyusunan paragraf, dan kaidah
penataan penalaran. Jika kaidah ejaan digunakan dengan cermat, kaidah pembentukan kata
ditaati secara konsisten, pemakaian bahasa dikatakan benar. Sebaliknya jika kaidah-kaidah
bahasa kurang ditaati, pemakaian bahasa tersebut dianggap tidak benar atau tidak baku.
c. Diperlukan Adanya Undang-Undang Kebahasaan
Dengan adanya undang-undang penggunaan bahasa diarapkan masyarakat Indonesia
mampu menaati kaidahnya agar tidak mencintai bahasa gaul di negeri sendiri. Sebagai contoh
nyata, banyak orang asing yang belajar bahasa Indonesia merasa bingung saat mereka berbicara
langsung dengan orang Indonesia asli, karena Bahasa yang mereka pakai adalah formal,
sedangkan kebanyakan orang Indonesia berbicara dengan bahasa informal dan gaul.
d. Peran Variasi Bahasa dan Penggunaannya
Variasi bahasa terjadi akibat adanya keberagaman penutur dalam wilayah yang sangat
luas. Penggunaan variasi bahasa harus disesuaikan dengan tempatnya (diglosia), yaitu antara
bahasa resmi atau bahasa tidak resmi.

12
1. Variasi bahasa tinggi (resmi) digunakan dalam situasi resmi seperti, pidato kenegaraan,
bahasa pengantar pendidikan, khotbah, suat menyurat resmi, dan buku pelajaran. Variasi bahasa
tinggi harus dipelajari melalui pendidikan formal di sekolah-sekolah.
2. Variasi bahasa rendah digunakan dalam situasi yang tidak formal, seperti di rumah, di
warung, di jalan, dalam surat-surat pribadi dan catatan untuk dirinya sendiri. Variasi bahasa ini
dipelajari secara langsung dalam masyarakat umum, dan tidak pernah dalam pendidikan formal.
e. Menjunjung Tinggi Bahasa Indonesia di Negeri Sendiri
Sebenarnya apabila kita mendalami bahasa menurut fungsinya yaitu sebagai bahasa
nasional dan bahasa negara, maka bahasa Indonesia merupakan bahasa pertama dan utama di
negara Republik Indonesia. Bahasa daerah yang berada dalam wilayah republik bertugas sebagai
penunjang bahasa nasional, sumber bahan pengembangan bahasa nasional, dan bahasa pengantar
pembantu pada tingkat permulaan di sekolah dasar di daerah tertentu untuk memperlancar
pengajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran lain. Jadi, bahasa-bahasa daerah ini secara sosial
politik merupakan bahasa kedua.
Langkah-langkah penanggulangan :
a. Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di masyarakat pada masa
depan, perlu adanya usaha pada saat ini menanamkan dan menumbuhkembangkan pemahaman
dan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional.
Para orangtua, guru dan pemrintah sangat dituntut kinerja mereka dalam menanamkan dan
menumbuhkembangkan pemahaman dan kecintaan anak-anak Indonesia terhadap Bahasa
Indonesia. Dengan demikian, pemakaian Bahasa Indonesia secara baik dan benar pada saat ini
dan pada masa depan dapat meningkat.
b. Perlu adanya tindakan nyata dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa
Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan dan bahasa pengantar dalam dunia
pendidikan.
c. Menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para generasi penerus bangsa ini, Bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional harus diutamakan penggunaannya. Dengan demikian, mereka
lebih mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar daripada bahasa gaul.
Penyadaran ini dapat dilakukan oleh para orang tua di rumah kepada anak-anak mereka. Dapat
pula dilakukan oleh para guru kepada para siswa mereka. Selain itu, pihak pemerintah dapat

13
bertindak secara bijak dalam menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan penggunaan
Bahasa Indonesia di negara kita.
d. Menanamkan semangat persatuan dan kesatuan dalam diri generasi bangsa dan juga
masyarakat luas untuk memperkukuh Bangsa Indonesia dengan penggunaan Bahasa Indonesia.
Sebagaimana kita ketahui, Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang dapat kita
gunakan untuk merekatkan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Dengan menanamkan
semangat, masyarakat Indonesia akan lebih mengutamakan Bahasa Indonesia daripada
menggunakan bahasa gaul. Cara menanamkannya dapat dilakukan di rumah, sekolah dan di
masyarakat.
e. Pemerintah Indonesia harus menekankan penggunaan Bahasa Indonesia dalam film-film
produksi Indonesia. Baik film layar lebar maupun sinetron. Dengan penggunaan Bahasa
Indonesia secara benar oleh para pelaku dalam film nasional yang diperankan aktor dan aktris
idola masyarakat, masyarakat luas juga akan mengunakan Bahasa Indonesia seperti para idola
mereka.
f. Meningkatkan pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah dan di perguruan tinggi. Para siswa
dan mahasiswa dapat diberikan tugas praktik berbahasa Indonesia dalam bentuk dialog dan
monolog pada kegiatan bermain drama, dalam bentuk diskusi kelompok, penulisan artikel dan
makalah dan juga dalam bentuk penulisan sastra seperti cerita pendek dan puisi. Dengan praktik-
praktik berbahasa Indonesia, dapat mengembangkan kreativitas berbahasa Indonesia mereka dan
juga dapat membiasakan mereka berbahasa Indonesia secar baik dan benar.
g. Upaya untuk membina sikap positif terhadap bahasa Indonesia dilakukan dengan jalur media
masssa dan jalur kepemimpinan. Pembinaan bahasa Indonesia dilakukan melalui jalur media
massa karena jangkauannya sangat luas. Kemudian, jalur kepemimpinan dapat pula dilakukan
sebagai salah satu alternatif membina sikap positif terhadap bahasa Indonesia karena pemimpin
merupakan panutan masyarakat.

14
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dapat kita simpulkan banyaknya kalangan remaja menggunakan bahasa gaul adakah
akibat dari perkembangan zaman yang kian mengalami kemajuan baik dari dunia pendidikan
sampai teknologi.

Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa


Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk
mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia
dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja.

Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis menggunakan bahasa gaul di media
massa dan elektronik, membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari
hal ini sudah menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru.

3.2. Saran
1. Perlunya pelajaran tentang bahasa gaul kepada siswa SD,SMP,SMA agar siswa
menggunakan bahasa yang baik dan benar.
2. Perbanyak sosialisasi kepada siswa-siswi sekolah tentang Penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
3. Didiklah anak sejak dini menggunakan bahasa Indonesia baik dan benar

15
DAFTAR PUSTAKA

Harimurti Kridalaksana.2008. Kamus Linguistik (edisi ke-Edisi Keempat). Jakarta:Gramedia


Pustaka Utama.
Ayuyanti,Aisiyah.2011.Pengertian Dan Fungsi
Bahasa,(online),(http://kangarul.wordpress.com),diakses 08 Agustus 2011
Adidarmodjo, Gunawan Wibisono. 1992. Kiat Bahasa. Semarang: Media Wiyata
Faizah, Umi. Bahasa Indonesi, Antara Variasi dan Penggunaan. diakses 26 Oktober 2009

(www.bahasa-indonesi-antara-variasi-dan-penggunaan)

Sofa. Penggunaan Ragam Bahasa Gaul Dikalangan Remaja. diakses 26 Oktober 2009

(www.penggunaan-ragam-bahasa-gaul-dikalangan-remaja)
http://bataviase.co.id/detailberita-10524806.html
http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/02/pengruh-penggunaan-bahasa-gaul-terhadap-
perkembangan-bahasa-indonesia/
http://www.natalizer.co.

16

Anda mungkin juga menyukai