Anda di halaman 1dari 3

RS HAJI KAMINO PELAYANAN RESUSITASI DISELURUH UNIT RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

006/SPO/PP/RS-HK-II/2017 00 1/3

Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Direktur RS. Haji Kamino
OPERASIONAL
(SPO) Tanggal Terbit
20 Maret 2017

dr. Dimas Gugum Prayuda


PENGERTIAN Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan untuk
mengembalikan fungsi pernafasan dan jantung guna kelangsungan
hidup pasien.
TUJUAN Mengembalikan fungsi jantung dan fungsi paru
KEBIJAKAN  Setiap pasien henti jantung atau henti napas petugas medis
melakukan resusitaasi sesuai prosedur
 Sesuai surat keputusan direkturrumah sakit haji kamino NOMOR:
007/RS-HK/KEP/DIR/II/2017 TENTANG PELAYANAN PASIEN
PROSEDUR 1. Persiapan
a. Alat pelindung diri (masker, handscoen)
b. Trolly emergency yang berisi :
1. Magil force
2. Pipa trakhea berbagai ukuran
3. Trakhea tube berbagai ukuran
4. Gudel berbagai ukuran
5. Infus set/blood set
6. Papan resusitasi
7. Gunting verban
8. Bag resuscitator lengkap
9. Laryngoscope
c. Set therapy oksigen lengkap dan siap pakai
d. Set penghisap sekresi lengkap dan siap pakai
e. EKG record
f. EKG monitor bila memungkinkan
g. Pasien
1. Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Posisi pasien diatur terlentang di tempat datar dan alas
keras
3. Baju bagian atas pasien dibuka
2. Pelaksanaan
a. Perawat menggunakan alat pelindung diri (masker, handscoen)
b. Perawat mengecek kesadaran pasien dengan cara :
1. Memanggil nama
2. Menanyakan keadaannya
3. Menggoyangkan bahu pasien/mencubit pasien
c. Jika pasien tidak sadar/tidak ada respon
d. Petugas memeriksa fungsi jantung pasien dengan cara meraba
arteri karotis, jika arteri carotis teraba cukup berikan oksigen
menggunakan ambu bag setiap 5 detik sekali
RS HAJI KAMINO PELAYANAN RESUSITASI DISELURUH UNIT RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

006/SPO/PP/RS-HK-II/2017 00 2/3

e. Jika arteri carotis tidak teraba lakukan kombinasi nafas buatan


dan kompresi jantung luar dengan perbandingan 30 : 2 untuk
dewasa baik 1 atau 2 penolong, 15 : 2 untuk anak dan 3 : 1 untuk
neonates
f. Setiap 5 siklus (1 siklus 30 kali kompresi dan 2 kali ventilasi) cek
nadi carotis
g. Jika nadi carotis tetap belum ada lanjutkan teknik kombinasi
dimulai dengan kompresi jantung luar.
h. Jika nadi carotis sudah teraba buka jalan nafas dengan head tilt
chin lift dan bersihkan jalan nafas dari sumbatan
i. Perawat menilai pernafasan dengan cara :
1. Melihat pergerakan dada/perut
2. Mendengar suara keluar/masuk udara dari hidung
3. Merasakan adanya udara dari mulut/hidung pipi atau punggung
tangan
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan
a. Lakukan RJP sampai :
1. Timbul nafas spontan Diambil alih alat/petugas lain
2. Dinyatakan meninggal
3. Penolong tidak mampu atau sudah 30 menit tidak ada
respon
b. Kompresi jantung luar dilakukan dengan cara :
c. Dewasa
1. Penekanan menggunakan dua pangkal telapak tangan
dengan kejutan bahu
2. Penekanan pada daerah sternum 2-5 jari di atas proses
xyphoideus
3. Kedalaman tekanan 3-5 cm
4. Frekuensi penekanan 80-100 kali per menit
d. Anak
1. Penekanan menggunakan satu pangkal telapak tangan
2. Kedalaman tekanan 2 – 3 cm
3. Frekuensi penekanan 80 – 100 kali per menit
e. Neonatus
1. Punggung bayi diletakkan pada lengan bawah kiri
penolong sedangkan tangan kiri memegang lengan atas bayi
sambil meraba arteri brakhialis sebelah kiri
2. Jari tangan dan telunjuk tangan penolong menekan dada
bayi pada posisi sejajar putting susu 1 cm ke bawah
3. Kedalaman tekanan 1-2 cm
4. Perbandingan kompresi jantung dengan begging adalah 3
:1
UNIT TERKAIT 1 IGD
2 Unit Rawat Jalan
3 Unit Rawat Inap
4 Kamar Operasi
RS HAJI KAMINO PELAYANAN RESUSITASI DISELURUH UNIT RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

006/SPO/PP/RS-HK-II/2017 00 3/3

5 Unit Penunjang Medis


6 Intalasi Kamar Operasi
7 Intalasi Perinatologi.

Anda mungkin juga menyukai