Disusun Oleh :
Dewi Sartika
220112170564
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny. E
Umur : 85 tahun
Alamat : Kp. Ciawitemen Ds. Talagasari Kec Banjarwangi Kab. Garut
Pendidikan : Tidak tamat Sekolah Rakyat
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda
Agama : Islam
Status Perkawinan : Cerai mati
Tanggal masuk ke panti werdha : 06 Oktober 2008
Tanggal Pengkajian : 28 Agustus 2018
Ruangan : Wisma Cempaka
2. Status kesehatan saat ini
Saat pengkajian klien mengeluh gatal-gatal pada kulit. Gatal-gatal dirasakan di kaki kanan dan kiri
terutama di bagian betis. Keluhan yang dirasakan sudah lama. Gatal-gatal dirasakan setiap saat,
bertambah gatal saat kulit kering dan tidak merasa gatal saat tidur. Gatal yang dirasakan sampai
membuat klien sering menggaruk-garuk dan menggosoknya menggunakan batu untuk mengurangi
gatalnya. Klien mengatakan gatalnya sangat mengganggu dan membuat tidak nyaman. Klien
mengatakan kulit betis kanan lebih hangat dibandingkan dengan yang kiri. Keluhan disertai nyeri
sendi pada lutut dan jari-jari kaki. Nyeri yang dirasakan kurang lebih sudah 2 bulan. Nyeri dirasakan
seperti diremas-remas, nyeri dirasakan hilang timbul, bertambah berat saat posisi rukuk solat dan
berkurang ketika klien istirahat. Klien mengatakan skala nyeri 6 (0-10).
3. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan pernah melakukan operasi katarak pada mata sebelah kanan. Operasi dilakukan
pada tahun 2017 di RS Hermina. Klien juga memiliki riwayat penyakit asam urat. Berdasarkan data
sekunder, perawat Panti mengatakan bahwa klien memiliki riwayat penyakit ginjal.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit turunan seperti DM, hipertensi,
TBC ataupun penyakit menular lainnya.
5. Riwayat ADL
No Aktivitas Saat di panti
1. Pola nutrisi Klien makan 3x sehari jumlah 1/2 s.d 1 porsi. Jenis makanan: nasi, sayur, lauk
a.Makan seperti telur, tahu, tempe, ikan, ayam, dan buah. Klien tidak ada hambatan
dalam makan.
Klien minum 5-6 gelas setiap harinya, jenis minuman : air teh, susu, kopi, air
b.Minum mineral.
2. Eliminasi
a. BAK Klien BAK ± 4-5 kali sehari. Jumlah : klien mengatakan kadang jumlah air
kencingnya banyak, terkadang sedikit. Klien dapat BAK secara mandiri ke
kamar mandi dan klien mampu menahan BAK.
b.BAB Klien BAB 1x sehari ke kamar mandi secara mandiri. Tidak memakai diapers.
Klien mengatakan feses kecil-kecil, konsistensi padat
3. Personal hygiene Klien dapat melakukan semua personal hygiene secara mandiri. Klien mandi
2x sehari setiap pagi dan sore. Berganti pakaian 2-3x sehari sesuai kegiatan,
keramas 2x seminggu, gosok gigi 2x sehari, badan bersih, rambut bersih, kuku
pendek.
4. Pola istirahat tidur Klien tidur malam mulai pukul 22.00 dan bangun pukul 04.00. Klien bisa
tidur nyenyak. Klien tidur siang selama 1-2 jam.
5. Aktivitas Klien dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Aktivitas yang
dilakukan klien mengikuti kegitan di Panti setiap hari sesuai dengan jadwal.
Seperti olehraga/senam 2x seminggu, pengajian 2x seminggu, keterampilan,
kesenian, menonton TV, mendengarkan radio, dll.
6. Pemeriksaan fisik
a) Keadaan Umum
Keadaan Umum : Klien terlihat bersih, rapi, tenang, semangat
Kesadaran : Compos Mentis, GCS : E : 4, M : 6, V : 5
Tanda-Tanda Vital :
- TD : 140/80 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- RR : 20 x/menit
- Suhu : 36,30 C
- BB : 42 kg
- TB : 130 cm
- IMT : 24,85 kg/m2
b) Sistem Integumen
Inspeksi : Warna kulit kuning langsat, terdapat tanda-tanda penuaan pada wajah yang berwarna
kecoklatan, kulit bersih, kulit kering, warna kulit di betis lebih coklat dan lebih kering
dibandingkan dengan bagian tubuh yang lain. Terdapat lesi kecil-kecil berwarna merah muda pada
bagian betis kanan dan kiri akibat digosok menggunakan batu karena gatal. Kulit kepala bersih,
tidak ada ketombe, rambut bersih dan berwarna putih tersebar merata. Tidak ada luka akibat
tekanan pada area penonjolan tulang. Kuku jari tangan dan kaki pendek dan bersih. Kulit betis
terlihat mengkilap. Edema ekstremitas (-). Kaki kanan bengkak.
Palpasi : Tidak ada nyeri di kepala. Kulit kering dan kasar. Turgor baik. Suhu kulit betis kanan
hangat.
c) Sistem pernafasan
Inspeksi : hidung simetris, pernapasan cuping hidung (-), polip (-)/(-), tidak ada penggunaan otot
bantu pernapasan, pengembangan dada simetris, irama napas teratur
Palpasi : nyeri tekan (-), krepitasi (-)
Auskultasi : suara napas vesikuler di semua lapang paru
d) Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : konjungtiva anemis (-)/(-), pucat (-), sianosis (-), edema (-)
Palpasi : tidak teraba pembesaran jantung, waktu pengisian kapiler < 2 detik, peningkatan JVP (-),
clubbing finger (-), akral hangat
Auskultasi : bunyi jantung normal dan teratur
e) Sistem gastrointestinal
Inspeksi : mukosa bibir lembab, lidah berwarna merah muda, gigi tidak lengkap, kemampuan
mengunyah baik. Abdomen datar. Tidak ada lesi.
Auskultasi : BU 8x / menit
Palpasi : pembesaran tiroid (-), pembesaran KGB (-), kemampuan menelan (+), nyeri menelan (-),
permukaan abdomen lembut, tekstur kulit keriput, benjolan (-), nyeri tekan (+) kuadaran I dan II,
tidak teraba pembesaran hepar dan spleen.
Perkusi : nyeri (+)/(+) di pinggang bagian belakang. Bunyi suara abdomen: timpani.
f) Sistem perkemihan
Distensi kandung kemih (-), BAK 4-5x sehari, warna kuning. Tidak ada keluhan.
g) Sistem genitoreproduksi
Klien mengatakan tidak ada keluhan
h) Sistem muskuloskeletal
Inspeksi : betis kanan lebih besar dari yang kiri. Nyeri pada lutut kanan. Edema ekstremitas (-).
Klien tidak menggunakan alat bantu jalan.
Kekuatan otot 5 5
5 5
i) Sistem persarafan
Kesadaran kompos mentis, GCS : 15 (E 4 M6 V5)
1) Olfaktorius (I) fungsi penciuman => klien dapat membedakan bau-bauan
2) Optikus (II), Klien mampu menyebutkan angka dalam jarak 40 cm dengan ketika
menggunakan mata kiri, ketika menggunakan mata kanan saja klien hanya bisa menyebutkan
angka sampai jarak 30 cm.
3) Okulomotorius (III), pergerakan bola mata pasien dapat mengikuti ke arah gerakan pemeriksa
pada bagian mata kiri dan kanan
4) Trokhlear (IV), Kedua mata klien mempu bergerak mengikuti ke arah gerakan pemeriksa.
5) Trigeminus (V), reflek kornea ada. Klien dapat membedakan sentuhan benda halus, klien
mampu mengunyah dan merapatkan gigi.
6) Abdusen (VI), Kedua mata klien mampu bergerak mengikuti arahan pemeriksa.
7) Facial (VII), fungsi pengecapan normal, klien mampu tersenyum, manyun, dan mengerutkan
dahi serta muka.
8) Audiotorius (VIII), klien dapat mendengar dan menjawab pertanyaan yang diucapkan
pemeriksa.
9) Glosofaringeal (IX) dan Vagus (X), gerakan menelan dan mengunyah (+).
10) Aksesorius (XI), klien mempu menoleh kiri dan kanan.
11) Hipoglosus (XII), klien mampu menggerakan lidah ke segala arah.
j) Sistem endokrin
Pembesaran Kelenjar endokrin dan pembesaran kelenjar getah bening (-).
8. Pengkajian Fungsional
a. KATZ Indeks :
Aktivitas Independence Dependence
Mandi √
Menggunakan pakaian √
Pergi ke toilet √
Berpindah √
Kontinensia (BAK,BAB) √
Makan √
Total Skor 6
Interpretasi : katagori A mandiri
Nilai Total 30 23
Keterangan :
a. > 23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
b. 18 – 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
c. < 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Interpretasi Hasil : 23 aspek kognitif dari fungsi mental baik
Membungkuk 0
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil (misalnya
pulpen) dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi, dan memerlukan
usaha-usaha yang keras untuk bangun
B Komponen gaya berjalan atau pergerakan
Minta klien berjalan ke tempat yang ditentukan 0
Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan
Kesimetrisan langkah 1
Langkah tidak simetris, terutama pada bagian yang sakit
Penyimpangan jalur pada saat berjalan 0
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi
Berbalik 1
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang
objek untuk dukungan
TOTAL NILAI 7
Keterangan :
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, kemudian interpretasikan sebagai berikut :
a. 0 - 5 : Resiko jatuh rendah
b. 6 - 10 : Resiko jatuh sedang
c. 11 – 15 : Resiko jatuh tinggi
Interpretasi Hasil : 7 (Resiko jatuh sedang)
B. ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah
1 DS : Proses penuaan (degeneratif) Kerusakan integritas
Klien mengeluh gatal-gatal ↓ kulit
pada kulit. Gatal-gatal Penurunan fungsi ginjal
dirasakan di kaki kanan dan ↓
kiri terutama di bagian Kerusakan nefron
betis. Klien mengatakan ↓
kulit betis kanan lebih Kegagalan proses filtrasi
hangat dibandingkan ↓
dengan yang kiri. Perubahan volume cairan dan elektrolit
↓
DO : Ureum dan kreatinin meningkat
- Klien tampak menggaruk ↓
kakinya Penumpukan kristal urea di kulit
- Ketika ditanya klien ↓
mengaku gatal Kulit kering
- Kulit betis terlihat ↓
mengkilap Pruritus
- Kaki kanan bengkak. ↓
- Kulit kering Lokasi yang gatal digaruk dan digosok
- Terdapat luka / lesi bekas ↓
garukan di kaki kanan Muncul lesi dan ruam-ruam merah
dan kiri berwarna ↓
kemerahan Kerusakan integritas kulit
2 DS : Penyakit dan obat-obatan Nyeri kronis
Klien mengeluh nyeri lutut ↓
kanan dan jari-jari kaki. Menghambat ekskresi asam urat di tubulus
Nyeri seperti diremas- ginjal
remas, nyeri dirasakan ↓
hilang timbul, bertambah Gangguan metabolisme purin
ketika posisi rukuk saat ↓
solat. Dan berkurang ketika Gout
klien istirahat, skala nyeri 6 ↓
(0-10) Pelepasan kristal monosodium urat
↓
DO : Penimbunan kristal urat
- Ketika mau merubah ↓
posisi duduk ke berdiri Pengendapan kristal urat
klien tampak memegang ↓
lututnya dan meraih Leukosit menekan kristal urat
pegangan pinggir kursi ↓
- Kaki kanan bengkak Proses peradangan
- Betis kanan lebih besar ↓
dari yang kiri. Sirkulasi darah di daerah radang meningkat
- Nyeri (+)/(+) di pinggang ↓
bagian belakang Vasodilatasi kapiler
- Ekspresi wajah meringis ↓
saat nyeri Eritema, panas
↓
Nyeri
C. Diagnosa keperawatan
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penumpukan urea di kulit ditandai dengan gatal
(pruritus).
2. Nyeri kronis berhubungan dengan proses peradangan ditandai dengan keluhan nyeri, skala nyeri 6,
wajah meringis saat nyeri
3. Kelemahan memory berhubungan dengan gangguan neurologis ditandai dengan demensia ringan,
klien mengatakan lupa, dan kerusakan intelektual ringan.
4. Risiko jatuh
D. Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Kerusakan Setelah dilakukan tindakan 1. Anjurkan klien untuk menjaga 1. Pakaian dan tubuh yang bersih
integritas kulit keperawatan selama 4 x 24 jam kebersihan tubuh dan pakaian. mampu mengurangi kondisi gatal
diharapkan klien dapat mengontrol 2. Anjurkan klien banyak minum air terutama akibat jamur dan
berhubungan
rasa gatal dengan kriteria hasil : mineral mempertahankan fungsi kulit sebagai
dengan 1. Klien mengatakan bahwa 3. Anjurkan klien untuk mengoleskan barrier terhadap kuman.
penumpukan gatalnya sudah berkurang lotion atau minyak zaitun ke bagian 2. Air dapat menghidrasi sehingga kulit
urea di kulit 2. Klien tidak menggaruk-garuk area gatal setelah mandi dan setelah tidak kering.
ditandai dengan atau menggosok kulit yang gatal dari air 3. Minyak zaitun mengandung berbagai
3. Klien rutin menggunakan 4. Anjurkan klien mandi dengan air asam lemak, vitamin, terutama
gatal (pruritus).
handbody lotion setelah mandi hangat sumber vitamin E yang berfungsi
dan dari air 5. Anjurkan klien agar tidak sebagai anti oksidan alami yang
4. Kulit lembab menggaruk bagian yang gatal membantu melindungi struktur sel
5. Kemerahan berkurang atau 6. Ajarkan klien cara mengurangi gatal yang penting terutama membran sel
hilang dengan mengusap bagian yang gatal dari kerusakan akibat adanya radikal
6. Tidak ada lesi 7. Kolaborasi pemberian terapi bebas
farmakologi: ceterizine 4. Air hangat dapat menjaga
kelembapan kulit
5. Menggaruk atau menggosok bagian
tubuh yang gatal akan menimbulkan
lesi pada kulit dan semakin
menambah rasa gatal
6. Teknik usapan tangan dapat
meminimalkan rasa gatal dan tidak
menimbulkan lesi
7. Ceterizine
2 Nyeri kronis Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji nyeri secara komprehensif 1.
berhubungan keperawatan selama 4 x 24 jam 2. Ajarkan tentang teknik non
diharapkan nyeri teratasi dengan farmakologi :relaksasi napas dalam
dengan proses
kriteria hasil : 3. Bantu klien mengambil posisi yang
peradangan 1. Klien mengungkapkan nyeri nyaman pada waktu tidur atau
ditandai dengan berkurang atau hilang duduk di kursi. Tingkatkan istirahat
keluhan nyeri, 2. Skala nyeri 0-3 (0-10) di tempat tidur sesuai indikasi.
skala nyeri 6, 3. Klien terlihat rileks 4. Lakukan kompres hangat
4. Klien dapat istirahat atau tidur menggunakanair jahe yang diparut
wajah meringis
5. Klien berpartisipasi dalam pada sendi-sendi yang sakit selama
saat nyeri aktivitas sesuai kemampuan 4 hari berturut-turut dengan durasi
6. Nadi dalam batas normal 10-15 menit / hari.
7. TD dalam batas normal 5. Monitorinng nyeri
8. Pernapasan dalam batas normal 6. Monitor tanda-tanda vital : TD, N,
9. Klien mengungkapkan merasa P, suhu
nyaman setelah nyeri berkurang 7. Kolaborasi pemberian analgesik
3 Kelemahan Setelah dilakukan tindakan 1. Siapkan lingkungan yang dapat
memory keperawatan selama 4 x 24 jam mendukung hubungan klien-
berhubungan diharapkan klien mampu perawat untuk komunikasi
memelihara fungsi kognitif terapeutik
dengan
dengan optimal dengan kriteria 2. Pertahankan lingkungan yang
gangguan hasil : nyaman dan tenang
neurologis 1. Mampu mengenali dirinya 3. Tatap wajah klien ketika
ditandai dengan sendiri berkomunikasi dengan klien
demensia ringan, 2. Mampu mengingat aktivitas 4. Panggil klien dengan namanya
klien yang telah dilakukan 5. Gunakan suara yang rendah serta
mengatakan 3. Mampu mengingat tanggal berbicara dengan perlahan terhadap
lahir klien
lupa, dan
4. Mampu mengenali hari dengan 6. Stimulasi memory dengan
kerusakan benar mengulangi pembicaraan secara
intelektuak 5. Mampu mengenali bulan jelas di akhir pertemuan dengan
ringan. dengan benar pasien.
6. Mampu mengenali tahun 7. Latih memory menggunakan puzzle
dengan benar 8. Latih memory dengan cara
menceritakan ulang kegiatan atau
aktivitas yang telah dilakukan pada
hari yang sama
9. Monitor perilaku pasien selama
terapi
10. Sediakan media yang dapat
membantu ingatan klien
4 Risiko jatuh Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi karakteristik lingkungan
keperawatan selama 4x24 jam yang dapat meningkatkan potensi
diharapkan klien tidak mengalami jatuh
jatuh dengan kriteria hasil : 2. Anjurkan pasien untuk berpegangan
1. Klien tidak mengalami jatuh pada sesuatu yang keras ketika
2. Klien tidak cedera berjalan
3. Klien mampu mempertahankan 3. Lakukan latihan jalan tendem
keseimbangan saat berjalan 4. Anjurkan klien berjalan secara
4. Klien mampu melakukan perlahan
perilaku pencegahan : 5. Pastikan klien memakai sepatu yang
berpegangan pada sesuatu ketika sesuai ukuran
berjalan 6. Dampingi dan bantu klien ketika
berjalan di tempat yang tidak rata
atau naik -turun tangga
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/Jam No. DX Implementasi Respon Paraf
30 Agustus 1 1. Menganjurkan klien untuk menjaga kebersihan tubuh dan pakaian. Tubuh klien bersih
2018 2. Menganjurkan klien banyak minum air mineral Klien lebih menyukai air teh
3. Menganjurkan klien untuk mengoleskan lotion atau minyak zaitun
Hari pertama klien belum
ke bagian area gatal setelah mandi dan setelah dari air
4. Menganjurkan klien mandi dengan air hangat teratur mengoleskan lotion
5. Menganjurkan klien agar tidak menggaruk bagian yang gatal setelah hari kedua klien teratur
6. Menganjurkan klien cara mengurangi gatal dengan mengusap mengoleskan lotion ke kaki
bagian yang gatal dan tangan setiap habis mandi
7. Kolaborasi pemberian terapi farmakologi: ceterizine dan setelah ke air.
Klien masih saja menggaruk
kakinya yang gatal. Tetapi
sudah tidak menggosoknya
dengan batu
30 2 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif Klien mengatakan nyeri di
Agustus, 1 2. Mengajarkan klien teknik relaksasi napas dalam lutut kanan, terasa seperti
Tgl/Jam No. DX Implementasi Respon Paraf
September 3. Membantu klien mengambil posisi yang nyaman pada waktu diperas-peras, skala nyeri 6 (0-
2018 tidur atau duduk di kursi. Tingkatkan istirahat di tempat tidur 10). Setelah dilakukan
sesuai indikasi. kompres jahe, klien
4. Melakukan kompres jahe yang diparut dan membalurkannya mengatakan ada sensasi dingin
pada lutut yang sakit selama 10 menit dan hangat, tetapi masih sakit.
Klien dapat melakukan
relaksasi napas dalam seuai
instruksi.
3 1. Menyiapkan lingkungan yang dapat mendukung hubungan
klien-perawat untuk komunikasi terapeutik
2. Mempertahankan lingkungan yang nyaman dan tenang
3. Menatap wajah klien ketika berkomunikasi dengan klien
4. Memanggil klien dengan namanya
5. Menggunakan suara yang rendah serta berbicara dengan
perlahan terhadap klien
6. Menstimulasi memory dengan mengulangi pembicaraan
secara jelas di akhir pertemuan dengan pasien.
7. Melatih memory menggunakan puzzle
8. Melatih memory dengan cara menceritakan ulang kegiatan
atau aktivitas yang telah dilakukan pada hari yang sama
9. Memonitor perilaku pasien selama terapi
10. Menyediakan media yang dapat membantu ingatan klien
4 1. Mengidentifikasi karakteristik lingkungan yang dapat
meningkatkan potensi jatuh
2. Menganjurkan pasien untuk berpegangan pada sesuatu yang keras
ketika berjalan
3. Melakukan latihan jalan tendem
4. Menganjurkan klien berjalan secara perlahan
5. Memastikan klien memakai sepatu yang sesuai ukuran
6. Mendampingi dan bantu klien ketika berjalan di tempat yang
tidak rata atau naik -turun tangga
Tgl/Jam No. DX Implementasi Respon Paraf
Tgl/Jam No. DX Implementasi Respon Paraf
F. EVALUASI KEPERAWATAN